Laboratorium Tambang
BAB II
PENDAHULUAN PELEDAKAN
Disusun Oleh :
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani maupun rohani sehingga laporan awal praktikum
Peledakan dapat dibuat dengan baik dan tepat pada waktu nya.
Dan juga saya ucapkan terimakasih kepada seluruh asisten laboratorium
Peledakan yang selalu memberikan saya bimbingan dengan penuh perhatian,
sehingga laporan awal ini dapat terselesaikan.
Dan yang terkahir, Mohon maap apabila laporan awal ini masih banyak
akan kekurangan, terimakasih atas perhatian dan sudah membaca laporan ini.
Saya berharap adanya masukan untuk lebih baik lagi dalam membuat laporan.
Wassalamualaikum Wr.Wb
i
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI ................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan.....................................................1
1.2.1 Maksud...............................................................1
1.2.2 Tujuan.................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI.........................................................................3
2.1 Pendahuluan...............................................................3
2.2. Perlengkapan Peledakan.............................................3
2.2.1 Peralatan Peledakan (Blasting Equipment).........3
2.2.2 Perlengkapan Peledakan....................................5
2.3 Kegiatan Perencanaan Peledakan..............................7
BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN........................................................9
3.1 Tugas..........................................................................9
3.1.1 Resume Kepmen no 1827 K/30/MEM 2018 dan
peraturan Kepala Kepolisian No 17 Tahun 2017 Tentang
Pengawasan, Pengendalian, Pengamanan Bahan Peledak
Komersil. Beri tanggapan hubungan antara kedua peraturan
tersebut dengan kegiatan teknis peledakan (Min 16 halaman
spasi 1cm) Ditulis tangan tinta biru.........................................9
3.1.2 Cari Spesifikasi Peralatan dan Perlengkapan
Peledakan...............................................................................9
3.2 Pembahasan...............................................................9
3.2.1 Resume Kepmen no 1827 K/30/MEM 2018 dan
peraturan Kepala Kepolisian No 17 Tahun 2017 Tentang
Pengawasan, Pengendalian, Pengamanan Bahan Peledak
Komersil. Beri tanggapan hubungan antara kedua peraturan
tersebut dengan kegiatan teknis peledakan (Min 16 halaman
spasi 1cm) Ditulis tangan tinta biru.........................................9
3.2.2 Cari Spesifikasi Peralatan dan Perlengkapan
Peledakan.............................................................................11
BAB IV ANALISA......................................................................................26
BAB V KESIMPULAN...............................................................................28
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................29
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Mengenal dan memahami Kepmen 555.K/26/M.PE/1995 tentang
peledakan
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pendahuluan
Kegiatan penambangan adalah suatu proses kegiatan dalam
pengambilan bahan galian yang terdapat di luar atau pun di dalam permukaan
bumi berupa batuan atau material yang bernilai ekonomis sehingga dapat
menguntungkan.
Berikut ini merupakan tahap-tahap dalam kegiatan penambangan, yaitu :
1. Kegiatan pembongkaran / pemecahan
2. Kegiatan muat angkut
3. Kegiatan pengangkutan dan proses pengolahan batuan
Pada kegiatan pemecahan terdapat 2 metode yang dapat dilakukan yaitu
metode pemecahan mekanis (alat gali) dan metode secara kimiawi (peledakan).
Dalam menentukan metode pemecahan dapat berdasarkan sifat-sifat batuan,
karena litologi batuan yang berbeda sehingga kekuatan batuan tersebut berbeda.
Maka dari itu diperlukannya metode pemecahan yang tepat agar dapat ditangani
dengan baik. Dalam metode ini juga perlu diperhatikan mengenai sifat dan
karakteristik batuan, bidang kontinuitas pada batuan dan memaksimalkan harga
ekonomis dari bahan galian tersebut.
2.2. Perlengkapan Peledakan
Peralatan peledakan merupakan alat – alat peledakan yang dapat
digunakan berulang kali. Sedangkan peralatan peledakan merupakan alat – alat
peledakan yang hanya dapat dipakai sekali saja.
2.2.1 Peralatan Peledakan (Blasting Equipment)
1. Alat Bor
Alat ini berfungsi untuk membuat lubang untuk tempat bahan peledak
dengan memanfaatkan tekanan udara yang dinaikan.
3
Sumber : www.reddit.com
Foto 2.2
Alat Bor
2. Kompresor
Merupakan alat untuk menaikan tekanan udara yang nantinya dialirkan ke
alat bor.
Sumber : www.reddit.com
Foto 2.3
Kompresor
3. Blasting Detonator
Merupakan alat untuk memicu bahan peledak agar terjadi ledakan,
terhubung dengan bahan peledak melalui kabel.
Sumber : www.reddit.com
Foto 2.3
Blasting Detonator
4. Blasting Machine
4
Alat ini merupakan sumber energi penghantar arus listrik menuju detonator.
Sumber : www.reddit.com
Foto 2.4
Blasting Machine
2.2.2 Perlengkapan Peledakan
1. Sumbu ledak
Sumbu ledak yaitu sejenis sumbu yang menyambungkan rangkaian
peledakan tanpa menggunakan detonator didalam lubang ledak. Sumbu ledak
memiliki sifat tidak sensitif terhadap gesekan, benturan, arus liar, dan listrik statis.
2. Detonator
Detonator dapat didefinisikan sebagai alat pemicu awal yang
menimbulkan ledakan kecil untuk memberi efek kejut terhadap bahan peledak.
Ada jenis muatan bahan peledak yang terdapat dalam detonator, yaitu :
Isian utama, dengan karakteristik bahan peledak sensitif yang fungsinya
untuk menerima efek panas dengan sangat cepat dan meledak sehingga
menimbulkan gelombang kejut.
Isian dasar (isian sekunder) yaitu bahan peledak kuat dengan VoD tinggi
yang fungsinya menerima gelombang kejut dan meledak dengan kuat
tergantung jumlahnya. Dimana isian dasar ini menentukan kekuatan
ledaknya.
Terdapat beberapa jenis detonator yang umum digunakan di dunia tambang,
yaitu
Detonator nonel (nonel detonator)
Detonator biasa (plain detonator)
Detonator listrik (electric detonator)
Detonator elektronik (electronic detonator)
5
Sumber : www.reddit.com
Foto 2.5
Electronic Detonator
6
menunjang keberhasilan kegiatan peledakan. Pada perencanaan peledakan ada
beberapa yang harus diperhatikan :
1. Kepekaan lokasi
Kondisi lokasi di sekitar lokasi peledakan dalam hal prakiraan getaran dan
tingkat getaran yang diperbolehkan pada struktur terdekat.
2. Fragmentasi yang diperlukan
3. Perpindahan tumpukan material hasil ledakan
Arah perpindahan tergantung daya tahan paling kecil yang dapat
ditelusuri energi bahan peledak, dimana rancangan peledakan yang tepat
(stemming yang baik, distribusi energi yang tepat, toe yang kecil, dll).
Urutan delay dapat mengendalikan arah dan tingkat perpindahan tau
material hasil ledakan.
4. Pengendalian dinding
Interval delay yang terlalu singkat antara lubang dalam satu baris dan
antar baris dapat menyebabkan overbreak yang berlebihan
5. Geologi
Batuan berlapis-lapis dengan kohesi yang terbatas dapat bergeser
sehingga menyebabkan patahnya bahan peledak. Sedangkan batuan
besar yang banyak retakannya dapat mengalirkan gas bahan peledak ke
semua arah sehingga meningkatkan potensi terjadinya cut off. Batuan
lunak memerlukan waktu yang lebih lama untuk melakukan perpindahan
sehingga diperlukan waktu yang lebih lama antara baris-baris untuk
mengendalikan pecah yang berlebihan.
6. Kondisi air
Batuan jenuh (lubang peledakan yang terisi air) dapat meneruskan
tekanan air dari titik peledakan ke daerah-daerah di sekitarnya (water
hammer). Tekanan ini dapat menyebabkan decoupling isi bahan peledak
atau meningkatkan densitasnya sampat ke titik yang tidak memungkinkan
peledakan (deadpressed)
7. Bahan peledak
Produk bahan peledak dengan densitas yang lebih besar (> 1,25 g/cc)
yang menggunakan udara tersikulasi untuk mengukur kepekaan, mudah
terkena dead pressing dari peledakan lubang peledakan yang
berdekatan.
7
8. Sederhana
Rancangan harus sesedarhana mungkin agar tidak memerlukan waktu
yang banyak dalam menghubungkan dan mengevaluasi rangkaian
(dengan memeriksa penyambungan pada konfingurasi delay)
9. Biaya
Dengan meningkatnya tingkat kesulitan dalam kegiatan peledakan maka
biaya pun akan meningkat, biaya ini harus dipertimbangkan agar
diperoleh efisiensi biaya.
8
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1 Tugas
3.1.1 Resume Kepmen no 1827 K/30/MEM 2018 dan peraturan Kepala
Kepolisian No 17 Tahun 2017 Tentang Pengawasan, Pengendalian,
Pengamanan Bahan Peledak Komersil. Beri tanggapan hubungan antara
kedua peraturan tersebut dengan kegiatan teknis peledakan (Min 16
halaman spasi 1cm) Ditulis tangan tinta biru.
3.1.2 Cari Spesifikasi Peralatan dan Perlengkapan Peledakan
3.2 Pembahasan
3.2.1 Resume Kepmen no 1827 K/30/MEM 2018 dan peraturan Kepala
Kepolisian No 17 Tahun 2017 Tentang Pengawasan, Pengendalian,
Pengamanan Bahan Peledak Komersil. Beri tanggapan hubungan antara
kedua peraturan tersebut dengan kegiatan teknis peledakan (Min 16
halaman spasi 1cm) Ditulis tangan tinta biru.
Pedoman Pengelolaan Teknis Pertambangan dimana ruang lingkup ini
terdiri dari eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi dan pengujian alat
pertambangan, pemanfaatan teknologi, kemampuan rekayasa, rancang-bangun,
pengembangan dan penerapan teknologi pertambangan, pemasangan tanda
batas, penambangan, pengolahan dan/atau pemurnian, pengangkutan dan
pengelolaan teknis pertambangan.
Perbedaan paling dasar di Kepmen ESDM No 1827 dengan
Kepmentaben 555 sebelumnya adalah definisi tentang Benar-Benar Terjadi
dijelaskan dengan rinci. Hal lain yang perlu diperhatikan dapat dibuktikan dengan
adanya korban dan bukan merupakan unsur kesengajaan/ tindakan kriminal.
Salah satu syarat lain kecelakaan tersebut dapat dikategorikan sebagai
kecelakaan tambang maka pekerja yang mengalami cidera adalah pekerja
tambang atau orang yang diberi izin oleh KTT/PTL. Pengertian kegiatan usaha
pertambangan adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan Mineral atau
Batubara yang meliputi tahapan kegiatan Penyelidikan Umum, Eksplorasi, Studi
9
Kelayakan, Konstruksi, Penambangan, Pengolahan dan/atau Pemurnian,
Pengangkutan dan Penjualan, serta pascatambang.
10
3.2.2 Cari Spesifikasi Peralatan dan Perlengkapan Peledakan
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
BAB IV
ANALISA
26
Selain itu ANFO juga memiliki kelemahan yaitu ANFO tidak akan bekerja pada
kondisi hujan, sehingga ketika kondisi lubang ledak basah, maka ANFO harus
dipasang casing. Sedangkan untuk sumbu ledak penggunaannya disesuaikan
dengan sifat yang dimilikinya seperti ada yang penggunaannya dibakar, ledak,
nonel dan juga api. Sedangkan untuk rangkaian kabel pada peledakan ada yang
seri dan juga paralel, hal tersebut disesuaikan dengan kondisi dan situasi
lapangan
27
BAB V
KESIMPULAN
28
DAFTAR PUSTAKA
29
LAMPIRAN
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61