Nur Amalia - 1910505003 - Rview Video TR HSG

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

TUGAS REVIEW VIDEO

NAMA: NUR AMALIA

NIM: 1910505003

KELAS: A-1

MODUL: PENCITRAAN SISTEM REPRODUKSI

MATERI: TEKNIK PEMERIKSAAN HSG

PRAKTIKUM KE: 4

JAM: 10.00 WIB

HARI & TANGGAL: SABTU, 26 SPETEMBER 2020

PROGRAM STUDI DIII RADIOLOGI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA

2020
Histerosalpingografi (HSG) adalah pemeriksaan dengan menggunakan sinar
Rontgen (sinar-X) untuk melihat kondisi rahim dan daerah di sekitarnya. Pemeriksaan ini
umumnya dilakukan pada wanita yang memiliki masalah infertilitas atau keguguran yang
berulang. Histerosalpingografi bisa disebut juga sebagai uterosalpingografi.

Gambar Anatomi reproduksi wanita


A. Persiapan pemeriksaan:
1. Pasien harus dijadwalkan
2. Dilakukan setelah haid selesai, baiknya dihari ke 9, 10, 11, 12, maksimal hari ke-13
setelah haid (Rasad)
3. Sebelum pemeriksaan HSG pasien dilarang utuk melakukan hubungan suami istri
B. Persiapan Pasien
• siklus menstruasi pasien
• tidak melakukan hubungan badan sebelum melakukan pemeriksaan
• buang air kecil untuk mengosongkan kandung kemih
• melepaskan benda-benda logam
• penandatanganan Infornwd Consen
C. indikasi
Indikasi pemeriksaan Histerosalpingografi adalah:
1) Menentukan keberhasilan tindakan operasi sterilitas,
2) Sterilitas primer maupun sekunder untuk melihat normal tuba (paten tidaknya tuba),
3) Fibronyoma pada uteri,
4) Hypoplasia endometri,
5) Perlekatan-perlekatan dalam uterus.adenomiosis.
Kontra Indikasi dari pemeriksaan HSG adalah :
1) Menstrurasi,
2) Peradangan dalam rongga pelvis,
3) Persarahan dalam kavum uteri,
4) 4 Alergi terhadap bahan kontras,
5) Setelah dikerjakannya curettage,
6) Kecurigaan adanya kehamilan.
Masalah lain pada rahim, seperti bentuk yang tidak normal, cedera, adanya benda asing
dalam rahim, fibroid. dan polip pada rahim. Masalah-masalah tersebut dapat menyebabkan
keguguran berulang atau menstruasi yang menyakitkan dan berkepanjangan
Note: Yang dikatakan dokter radiologi kepada pasien ketika pemeriksaan berlangsung adalah
Tenang Bu, yang kedua Tarik nafas keluarkan, yang ketiga rileks hal ini dikatakan oleh
radiografer sehingga pasien menjadi tenang harapan pasien setelah selesai pemeriksaan HSG
adalah bisa hamil atau bisa hamil lagi atau Tuba Fallopi yang tersebut bisa menjadi tidak
tersumbat lagi serta menjadi sehat.
D. Kontras
 5-6 cc sampai 10 cc atau lebih
 oil
 water soluble
E. Proyeksi
 AP Plan foto
 AP dengan Kontras
 Oblik dengan Kontras
 AP Post miksi
1. Proyeksi AP
Proyeksi AP ini digunakan untuk plan foto» proyeksi setelah diinasukannya
media kontras»dan post tniksi. Prosedurnya sebagal herikut:
 Posisi Pasien : pasien tidur supine di atas meja pemeriksaan untuk plan foto
dan post miksi, lakukan posisi I.ilhntoini saat pemasukan HSG Set atau
kateter dan untuk proyeksi AP setelah pemasukan Media kontras.
 Posisi Objek : Daerah pelvis true AP dan atur MSP tubuh pada pertengahan
kaset atau meja pemeriksaan. Atur kaset pada posisi membujur.
 Central Ray : Vertlcal tegak lurus IR
 Central Point: 5 cm proksimal symphisis Pubis
2. Proyeksi Oblique
Proyeksi Oblicpie ini digunakan untuk proyeksi setelah dimasukannya media
kontras pada vagina. Prosedurnya sebagai berikut:
 Posisi Pasien: Pasien tidur semi supine ke salah satu sisi tubuh (LPO atau
RPO)
 Posisi Objek : Atur daerah pelvis posisi oblik kira kira 45 derajat. Atur kaset
pada posisi membujur.
 Central Ray : Vertical tegak lurus film
 Central Point: 5 cm proximal symphisis pubis
 RPO : 2 cm kearah kiri dari MSP
 LPO : 2 cm kearah kanan dari MSP
F. Pasca Histerosalpingografi
Pasca HSG, pasien biasanya masih merasakan kram seperti nyeri menstruasi dan
mengalami perdarahan ringan dari vagina selama beberapa hari. Hal tersebut merupakan
reaksi yang wajar yang nantinya akan mereda dengan sendirinya. Dokter akan menyarankan
pasien untuk tidak menggunakan tampon untuk mencegah infeksi.
Gejala-gejala yang menandakan terjadinya infeksi pasca pemeriksaan dengan HSG
dan perlu mendapat pertolongan medis adalah sebagai berikut:
 Muntah.
 Demam.
 Keluarnya cairan bau dari vagina.
 Nyeri perut dan kram hebat
 Pening.
 Perdarahan hebat atau perdarahan yang berlangsung lebih dari 3 atau 4 hari.
Pemeriksaan HSG harusnya dilakukan oleh radiologis atau dokter spesialis radiologi
yang dibantu oleh beberapa orang radiografer fungsi radiografer di sini adalah
mengambil foto secara rapi sebelum miksi, lalu oblik setelah pemasukan bahan
kontras oleh dokter radiologi lalu melakukan pengambilan foto oblik kanan dan kiri,
lalu radiografer harus mengambil foto setelah miksi.
G. Proses pemasukan media kontras
1. Menyiapkan alat Bengkok, spekulum vagina
2. Memasukkan cocor bebek ke dalam vagina pasien
3. Membersihkan daerah vagina pasien dengan betadin atau disinfektan
4. Menyiapkan kateter/sonde uteri yang disambung dengan spuit yang berisi bahan
kontras untuk disuntikkan kedalam mulut rahim
Note: pada saat dilakukan pengambilan gambar radiografi segala pemeriksaan
harus berlangsung secara steril dan sangat tertutup untuk orang lain disarankan
adalah radiografer yang membantu radiologis melakukan pemeriksaan adalah
radiografer berjenis kelamin wanita.
H. Patologi
1. Uterus didelfis : Kegagalan fusi total dari duktus mulle

Gambar HSG menunjukkan dua serviks. dua uterus dan dua tuba
2. Uterus septate komplit atau parsial

HSG menunjukan celah yang dalam diantara dua kornu


• terjadi karena kegagalan resorpsi septum diantara kedua kornu uterus
• parsial atau komplit
• Untuk membedakan septa uterus dengan uterus bikornu -> lebarnya sudut yang dibentuk
dari kedua kornu uterus, septa uterus sudutnya lebih tajam

Gambar sentral oval filling defect pada uterus

Anda mungkin juga menyukai