Anda di halaman 1dari 4

2.

1 Anatomi, Fisiologi, dan Embriologi Appendix

Appendix merupakan derivat bagian dari midgut yang terdapat di antara Ileum dan Colon

ascendens. Caecum terlihat pada minggu ke-5 kehamilan dan Appendix terlihat pada minggu ke-

8 kehamilan sebagai suatu tonjolan pada Caecum. Awalnya Appendix berada pada apeks

Caecum, tetapi kemudian berotasi dan terletak lebih medial dekat dengan Plica ileocaecalis.

Dalam proses perkembangannya, usus mengalami rotasi. Caecum berakhir pada kuadran kanan

bawah perut. Appendix selalu berhubungan dengan Taenia caecalis. Oleh karena itu, lokasi akhir

Appendix ditentukan oleh lokasi Caecum.1,2,3

Gambar 1. Appendix vermicularis4)

Vaskularisasi Appendix berasal dari percabangan A.ileocolica. Gambaranhistologis

Appendix menunjukkan adanya sejumlah folikel limfoid pada submukosanya. Pada usia 15 tahun

didapatkan sekitar 200 atau lebih nodul limfoid. Lumen Appendix biasanya mengalami obliterasi

pada orang dewasa.


Gambar 2. Potongan transversa Appendix

Panjang Appendix pada orang dewasa bervariasi antara 2-22 cm, dengan rata-rata panjang

6-9 cm. Meskipun dasar Appendix berhubungan dengan Taenia caealis pada dasar Caecum,

ujung Appendix memiliki variasi lokasi seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini. Variasi

lokasi ini yang akan mempengaruhi lokasi nyeri perut yang terjadi apabila Appendix mengalami

peradangan. 1,2
Gambar 3. Variasi lokasi Appendix vermicularis1

Appendix dikatakan sebagai organ imunologi yang secara aktif mensekresikan

Imunoglobulin terutama Imunoglobulin A (IgA). Walaupun Appendix merupakan komponen

integral dari sistem Gut Associated Lymphoid Tissue (GALT), fungsinya tidak penting dan

Appendectomy tidak akan menjadi suatu predisposisi sepsis atau penyakit imunodefisiensi

lainnya.2

2.2 Epidemiologi

Insiden apendisitis akut menurun ditandai antara tahun1940 dan 1960, kemungkinan

karena adanya penggunaan antibiotic secara luas. Saat ini apendiktomi merupakan salah satu

pilihan pembedahan. Apenndisitis jarang terjadi pada bayi, menjadi semakin sering pada masa

anak-anak, dan insiden tertinggi terjadi pada umur belasan hingga 20 tahunan. Setelah insiden

apendisitis menurun, meskipun masih banyak keingin tahuan mengenai apendisitis, tapi

kenyataannya apendisitis jarang dilaporkan dalam berbagai literature sejak 500 tahun yang lalu.3

Ketika pertama kali penyakit ini ditemukan pada abad ke-16, apendisitis disebut sebagai

“perityphitis” karena terjadi proses inflamasi yang menyebabkan kematian dianggap berasal dari

sekum. Sekarang jelas menunjukkan bahwa yang dimaksud adalah apendisitisperforasi.

Meskipun Melier, pada tahun 1827, telah menunjukkan kebenaran bahwa purulen “iliac

tumor” pada inflamasi apendiks, sudah tidak berlaku sejak tahun 1886 setelah Fitz

mengemukakan bahwa apendisitis jelas terjadi pada awal kasus yang sebelumnya dianggap

sebagai “perityphitis”. Fitz beranggapan bahwa apendiktomy penting untuk

menyembuhkanpasien.
Ahli bedah pertama yang mendiagnosa apendisitis akut yang sebelumnya telah rupture

dan dilakukan apendiktomy, setelah itu pasiennya sembuh dan peneilitian ini dilaporkan adalah

Senn, pada tahun 1889. Groves, dokter di daerah rural Kanada telah berhasil melakukan

apendiktomy 6 tahun sebelumnya, sayangnya kasus ini tidak dipublikasikan sampai tahun 1961.

Tahun 1889, McBurney menjelaskan temuan klinis pada apendisitis akut yang sebelumnya telah

rupture, termasuk gambaran abdominal tenderness yang sekarang diberi nama sesuai dengan

namanya. Irisan lapangan operasi biasanya dikaitkan dengan McBurney sebenarnya dibuat

olehMcArthur.3

Anda mungkin juga menyukai