Petunjuk Teknis Penggunaan RECON Koorwil CM Relawan 3 5 2020 PDF
Petunjuk Teknis Penggunaan RECON Koorwil CM Relawan 3 5 2020 PDF
Penjelasan :
2
Kategori 5 = masyarakat yang melakukan screening mandiri melalui RECON
dan tidak mengeluhkan gejala apapun serta tidak memiliki faktor resiko baik ke daerah
transmisi lokal ataupun kontak dengan orang terkonfirmasi positif COVID-19.
3
1. Koordinator Wilayah (Koorwil) = penanggung jawab pengelolaan di tingkat
wilayah sesuai penugasan dari Ketua Umum Asosiasi Institusi Pendidikan
Kedokteran Indonesia (AIPKI) yang akan berkoordinasi dengan Tim Ditjen Dikti
melalui RECON
3. Kualifikasi CM:
1. Dokter/dokter layanan primer/dokter spesialis/ahli kesmas
2. Berkomitmen dalam membimbing relawan dan memberikan pelayanan
kepada masyarakat terutama yang membutuhkan bantuan agar
terhubung dengan Fasyankes atau RS Darurat maupun RS Rujukan
3. Mendapatkan penugasan dari Dekan Fakultas Kedokteran (FK) asalnya
4
Mekanisme Koordinasi dan Komunikasi Koorwil-
CM-Relawan
1. Koordinasi berjenjang dilakukan oleh Koorwil kepada CM dan relawan terkait
dengan update informasi:
• perkembangan kebijakan tentang penanganan COVID-19
• teknis pengelolaan kegiatan relawan
• sistem yang digunakan (RECON)
• hal lain yang mendesak
5
terdapat masyarakat sebagai pelapor yang diketahui domisilinya di area
sekitar FK Universitas X, maka pelapor tersebut dihubungkan dengan
relawan atas nama A tersebut untuk mendapat pendampingan)
c. apabila tidak terdapat FK atau CM di sekitar domisili pelapor, maka akan
dihubungkan dengan FK atau CM terdekat dalam 1 wilayah AIPKI.
6
Mekanisme Penggunaan RECON oleh Relawan
dalam Melaksanakan Pendampingan
1. Dalam melakukan pendampingan kepada komunikan/pelapor, setiap relawan
sebagai komunikator dan CM diwajibkan mengisi logbook sesuai timeline
melalui RECON.
7
4. Relawan kemudian menghubungi pelapor dan melakukan verifikasi data dan
status COVID-19 (kategori 1 sampai 5), panduan melakukan verifikasi dapat
dilihat pada dokumen Protokol Tele-KIE. Ingat selalu untuk memperkenalkan
diri dan membangun kepercayaan dari pelapor.
8. Setelah verifikasi dan validasi, kemudian relawan tampilan akan berubah, dan
relawan dapat meng-klik “Isi Logbook” secara berkala (minimal 1 kali/hari)
berisikan laporan pendampingan harian
8
9. Pada logbook, relawan dapat mengisi kolom Aktivitas dengan “Pendampingan
kepada pelapor”
10. Relawan kemudian memilih Status Lokasi dengan pilihan “Remote” karena
pendampingan dilakukan secara remote/ tidak bertemu langsung
12. Relawan dapat memilih Status Penugasan dengan pilihan “Eskalasi” apabila
kelompok kategori 2-5 yang didampingi secara mandiri oleh relawan mengalami
9
perburukan gejala, dan ketika diverifikasi ulang berubah menjadi kategori
1 atau ditemukan tanda bahaya maka dilakukan proses eskalasi dari relawan
untuk mendapatkan arahan dari CM.
13. Dalam RECON, relawan mengubah status pelapor yang didampingi menjadi
“Eskalasi”, sehingga CM dapat mengetahui dan kemudian dapat melakukan
follow up dengan memberikan pendampingan dan rekomendasi rujukan untuk
pelayanan kesehatan dari Fasyankes/RS Darurat/RS Rujukan. Selain melalui
RECON, disarankan relawan juga dapat berkomunikasi dengan CM melalui
jaringan pribadi supaya mendapatkan respon lebih cepat.
14. Relawan dapat memilih Status Penugasan dengan pilihan “Selesai” bila telah
memenuhi kriteria pendampingan selesai, yaitu:
i. Kategori 1: CM sudah melakukan follow up ke Fasyankes/RS Darurat/RS,
dan dipastikan pelapor sudah ditangani oleh Fasyankes/RS Darurat/RS ;
Relawan sudah melakukan pendampingan kepada keluarga hingga status
dinyatakan negatif COVID-19.
ii. Kategori 2,3,4: pelapor telah melakukan isolasi/karantina mandiri selama 14
hari dan hasilnya masuk pada kategori (tidak beresiko).
iii. Kategori 5: relawan telah memastikan pelapor benar termasuk kategori 5
dengan verifikasi, kemudian relawan memberikan edukasi terkait poin-poin
PHBS, physical distancing, dan poin edukasi lainnya sesuai Protokol Tele-
KIE. Edukasi cukup dilakukan 1 kali saja, kemudian kategori 5 ini dapat
dinyatakan selesai.
Setelah memilih “Selesai”, data pelapor tersebut akan hilang dari tampilan List
Penugasan relawan. Jangan lupa untuk menutup pendampingan dengan baik,
sopan dan ramah. Terdapat contoh narasi untuk menutup pendampingan pada
dokumen Protokol Tele-KIE.
10
15. Relawan kemudian mengisi kolom Laporan dengan hasil pendampingan hari
tersebut, isinya dapat mencakup:
i. Keluhan pelapor hari tersebut dan perkembangannya dari hari-hari
sebelumnya
ii. Hasil pengukuran suhu mandiri pelapor hari tersebut
iii. Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan pelapor kepada relawan
16. Relawan kemudian mengisi kolom Tindak Lanjut dengan kegiatan selama
pendampingan hari tersebut, isinya dapat mencakup:
i. Kegiatan edukasi, dan sertakan materi/poin-poin edukasinya secara garis
besar
ii. Kegiatan pendekatan keluarga dengan menanyakan kesediaan anggota
keluarga dari pelapor untuk dihubungi oleh relawan
iii. Konsultasi kepada CM apabila terdapat informasi yang harus dipastikan lebih
dahulu
iv. Eskalasi kepada CM apabila ditemukan perburukan gejala ataupun red
flags/tanda bahaya.
17. Klik “Save” setiap kali mengisi logbook, untuk kemudian dapat masuk ke dalam
Timeline
18. Timeline adalah fitur perjalanan pendampingan yang mencakup isian logbook
dari sisi relawan maupun CM (CM juga dapat mengisi logbook, terutama
menanggapi eskalasi)
11
19. Sementara pelapor yang dieskalasikan ditangani oleh relawan dengan supervisi
dari CM terkait akses ke Fasyankes, relawan diarahkan untuk melakukan
pendekatan keluarga (apabila belum dilakukan) untuk memastikan setiap
anggota keluarga yang kontak dekat dengan pelapor kategori 1 tersebut
melakukan screening mandiri untuk kemudian didampingi oleh relawan.
20. Apabila terdapat kendala dalam proses pendampingan, data pelapor tersebut
dapat dialihtugaskan kepada relawan yang lain oleh Koorwil bersama CM.
21. Apabila terdapat kendala dalam proses eskalasi dan supervisi dari CM
(terutama apabila pelapor membutuhkan akses ke Fasyankes segera), relawan
dapat menghubungi Koorwil untuk kemudian diarahkan kepada CM yang
available.
12
Mekanisme Pelayanan Pendekatan Keluarga
1. Pelayanan Pendekatan Keluarga adalah pelayanan kesehatan proaktif yang dilakukan
relawan terhadap pelapor dengan orientasi komunitas dan titik beratnya kepada
keluarga. Keluarga dalam konteks ini bisa diartikan sebagai orang yang tinggal satu
rumah dengan pelapor. Relawan diminta untuk dapat melakukan pendampingan
kepada keluarga/orang yang tinggal satu atap dengan pelapor secara holistik,
komprehensif, terpadu, serta berkesinambungan dengan perkembangan Ilmu
Kedokteran terkini yang dimiliki.
ii. Refferal Code (masih dalam tahap pengembangan, gunakan mekanisme Relawan
Proaktif diatas untuk sementara ini)
• Relawan menanyakan pada pelapor terkait bentuk tempat tinggal pelapor,
berapa banyak, serta siapa saja keluarga/orang yang tinggal satu atap dengan
pelapor.
• Selanjutya, Relawan memberikan refferal code kepada keluarga pelapor serta
memintanya untuk mendaftar pada laman resmi RECON dengan
memasukkan refferal code tersebut pada kolom yang sudah ditentukan serta
memilih pilihan hubungan dengan refferal code tersebut, yaitu “Anggota
Keluarga”
13
• Sistem secara automatis akan memberikan penugasan terkait anggota
keluarga / orang yang tinggal satu atap dengan refferal code tersebut kepada
Relawan yang sama.
14
Mekanisme Penggunaan RECON oleh Case
Manager dalam Melaksanakan Eskalasi
2. Red flags atau tanda bahaya merupakan tanda bahaya yang menjadi acuan
dalam perburukan klinis ataupun kegawatdaruratan pada pasien isolasi mandiri
dalam rumah. Hal tersebut meliputi:
a. Sesak nafas berat ketika beristirahat hingga kesulitan bernafas
b. Nyeri dada/dada seperti ditekan
c. Kulit dingin, lembab, pucat, berbintik-bintik
d. Kebingungan/ling-lung
e. Tidak sadarkan diri/sulit untuk bangun
f. Bibir atau wajah membiru
g. Urin hanya sedikit atau tidak sama sekali
15
6. CM atau relawan atas perizinan CM dapat meng-klik “Isi Logbook” untuk merespon
terhadap laporan eskalasi
16
ii. Tanda-tanda perburukan gejala dan red flags atau tanda bahaya
10. CM kemudian mengisi kolom Tindak Lanjut dengan kegiatan merespon eskalasi,
isinya dapat mencakup:
i. Kegiatan edukasi, dan sertakan materi/poin-poin edukasinya secara garis
besar
ii. Kegiatan asistensi kepada Fasyankes/RS Darurat/RS Rujukan untuk
memberikan pelayanan kesehatan kepada pelapor yang dieskalasikan
11. Klik “Save” setiap kali mengisi logbook, untuk kemudian dapat masuk ke dalam
Timeline
12. Timeline adalah fitur perjalanan pendampingan yang mencakup isian logbook dari
sisi relawan maupun CM
16. Apabila terdapat kendala dalam proses pendampingan, data pelapor tersebut
dapat dialihtugaskan kepada relawan yang lain oleh Koorwil bersama CM.
17. Apabila terdapat kendala dalam proses eskalasi dan supervisi dari CM (terutama
apabila pelapor membutuhkan akses ke Fasyankes segera), relawan dapat
menghubungi Koorwil untuk kemudian diarahkan kepada CM yang available.
17
Mekanisme Penggunaan RECON oleh
Koordinator Wilayah
Berikut adalah tampilan dashboard Koorwil setelah login, jumlah laporan di sebelah kiri
berarti jumlah laporan yang berdasarkan domisili pelapor termasuk dalam wilayah AIPKI
koorwil tersebut. Jumlah relawan di sebelah kanan berarti jumlah relawan yang saat ini
sudah melakukan aktivasi di wilayah AIPKI koorwil tersebut.
1. Tampilan data relawan dalam wilayah AIPKI Koorwil tersebut dapat diakses dengan
meng-klik Data -> Data Relawan
18
2. Apabila ditemukan kendala dan Koorwil hendak mengarahkan relawan kepada CM yang
lain, Koorwil dapat meng-klik lambang pensil yang bertuliskan “update” di sisi kanan tabel
data relawan
3. Koorwil kemudian akan masuk ke dalam data relawan, dan dapat menemukan kolom
untuk memilih CM.
19
Kolom search email CM
4. Klik untuk dapat memilih CM, Koorwil juga dapat mengetik untuk search pada list pilihan
CM tersebut.
5. Apabila sudah selesai, Koorwil dapat meng-scroll hingga akhir halaman untuk meng-klik
tombol Update
20
Cara Mengalihtugaskan Pelapor/Masyarakat dari 1 Relawan kepada Relawan yang Lain
1. Terkait mekanisme pengalihan tugas dari 1 relawan kepada relawan lainnya, Koorwil
dapat meng-klik Penugasan pada halaman utama dashboard
2. Berikut adalah tampilan data pelapor yang ada di wilayah AIPKI Koorwil masing-masing.
Koorwil dapat mengetik keyword / kata kunci dan memilih kategori pencarian kata kunci
tersebut. Pilih nama relawan apabila Koorwil ingin mencari data pelapor yang ditangani
oleh relawan tertentu, pilih nama Case Manager apabila Koorwil ingin mencari data
pelapor yang ditangani oleh relawan dibimbing Case Manager tertentu, pilih nama tugas
apabila Koorwil ingin mencari berdasarkan nama pelapornya.
21
3. Berikut adalah tampilan setelah Koorwil melakukan pencarian dengan kata kunci nama
relawan
4. Cara pertama adalah dengan meng-klik “Delete” (tombol berwarna merah) pada sisi
kanan. Ketika meng-klik “Delete” maka data pelapor tersebut akan dikeluarkan dari list
penugasan relawan tersebut dan sistem akan mencari relawan lainnya secara otomatis.
22
5. Cara kedua adalah dengan meng-klik “Edit” (tombol berwarna biru) pada sisi kanan.
Ketika meng-klik “Edit” maka Koorwil dapat menugaskan pelapor tersebut kepada relawan
lain secara manual.
6. Setelah meng-klik “Edit” berikut adalah tampilannya, pada bagian bawah Koorwil dapat
melihat relawan yang ditugaskan. Koorwil kemudian meng-klik “Tambah Relawan”
(tombol berwarna hijau di bawah).
23
7. Berikut tampilan pada halaman Tambah Relawan. Koorwil kemudian dapat mengetik
nama relawan dan (opsional) memilih perguruan tingginya.
8. Koorwil kemudian menyentang relawan yang mau ditambahkan dan klik “Save & Next”
24
9. Koorwil kemudian dapat menyentang nama relawan yang ingin digantikan diawal pada
kolom “Hapus”, kemudian meng-klik “Save”
10. Sehingga relawan yang semula ditugaskan pelapor tersebut digantikan oleh relawan yang
ditambahkan secara manual
25