HIPERTENSI
Disusun Oleh :
Paraf CI + Paraf
stempel dosen
A. KONSEP PENYAKIT
1. Pengertian
ketika tekanan darah (TD) sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan tekanan
diastolik lebih besar dari 90 mmHg. Nilai ini merupakan hasil rerata
minimal dua kali pengukuran setelah melakukan dua kali atau lebih kontak
abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus menerus
beban kerja jantung dan arteri yang bila berlanjut akan menimbulkan
a. Genetik.
b. Obesistas:
d. Usia
3. Klasifikasi
berikut:
Gejala
Cabangumum yang ditimbulkan akibat menderita hipertensi tidak
140-149 90-94
perbatasan
sama pada setiap orang, bahkan terkadang timbul tanpa gejala. Menurut
Hipertensi kelas
160-179 160-179 100-109 100-109
2 (sedang)
Udjianti (2013) tanda dan gejala hipertensi yang sering terjadi adalah:
Hipertensi kelas
(rasa berat ≥180
di tengkuk) ≥180 ≥110 ≥110
a. Sakit kepala
3 (berat)
c. Penglihatan kabur
d. Tremor otot
e. Mual, muntah
f. Hidung berdarah
g. Nyeri Dada
5. Patofisiologi
mengapa hal tersebut bisa terjadi. Pada saat bersamaan dimana sistem
oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air
jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Rokok terdapat
zat-zat seperti nikotin dan karbon monoksida yang diisap melalui rokok,
kadar kortisol dan meningkatkan sel darah merah serta kekentalan darah
sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh
(Ruhyanudin, 2007).
Usia Pelepasan renin oleh Angiotensin I Pelepasan renin Aliran darah ke Pembuluh darah
korteks ginjal menjadi Angiotensin oleh korteks ginjal ginjal menurun vasokontriksi
Jenis Kelamin II oleh ACE
Gaya Hidup Angiotensin II meragsang sekresi Retensi Natrium dan air oleh tubulus ginjal, Volume plasma
aldosteron oleh korteks adrenal reabsorpsi natrium meningkat (intravaskuler) meningkat
Obesitas
Otak
Resistensi Tahanan total
Vol. sekuncup dan curah jantung meningkat HIPERTENSI
pembuluh darah perifer meningkat
otak meningkat Sistemik
bisa diobati. Jika hipertensi tidak ditanganin dengan benar atau tidak
(Maryam, 2010)
a. Stroke
anurisma.
b. Infrak miokard
c. Gagal ginjal
hipertensi kronik.
tidak terlihat jelas. Namun, jika sorang sering tidak dapat tidur
nyenyak pada malam hari dan selalu mengantuk pada siang hari
dengan cara memberikan cukup oksigen pada saat tidur. Cara ini
a. Pemeriksaan laboratorium
b. EKG
3) Gangguan konduksi
4) Peninggian konduksi
c. Foto Rontgen
8. Penatalaksanaan
a. Terapi Farmakologi
Terdapat banyak jenis obat antihipertensi saat ini. Untuk pemilihan obat
1) Deuretik
Bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (lewat kencing)
2) Penghambat simpatetik
dan resepin.
3) Betabloker
4) Antagonis kalsium
Verapamil
4) Melakukan olah raga seperti senam aerobic atau jalan cepat selama
1. Pengkajian
a. Identitas klien
agama, suku bangsa, tanggal dan jam masuk rumah sakit, diagnosa
medis
b. Keluhan utama
merupakan data dasar untuk mengkaji lebih jauh dan untuk memberikan
tindakan selanjutnya.
generasi sebelumnya
2. Pemeriksaan fisik
a. Aktivitas / istirahat
Gejala :
1) Kelemahan
2) Letih
3) Napas pendek
Tanda :
7) Takipnea
b. Sirkulasi
Gejala :
Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner/katup,
penyakit serebrovaskuler
Tanda :
1) Kenaikan TD
6) Ekstermitas
c. Integritas Ego
Gejala:
Tanda :
2) Gelisah
d. Eliminasi
Gejala :
Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu (infeksi, obstruksi, riwayat
penyakit ginjal)
e. Makanan / Cairan
Gejala :
2) Mual
3) Muntah
Tanda :
2) Edema
3) Kongesti vena
4) Peningkatan JVP
5) Glikosuria
f. Neurosensori
Gejala :
2) Episode kebas
3) Kelemahan pada satu sisi tubuh
5) Episode epistaksis
Tanda :
1) Perubahan orientasi, pola nafas, isi bicara, afek, proses pikir atau
memori (ingatan)
g. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala :
3) nyeri abdomen
h. Pernapasan
Gejala :
2) Takipnea
3) Ortopnea
6) Riwayat merokok
Tanda :
3) Sianosis
i. Keamanan
j. Pembelajaran / Penyuluhan
Gejala :
3. Diagnosa Keperawatan
RENCANA KEPERAWATAN
N DIANGOSA
O KEPERAWATAN DAN TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)
DX KOLABORASI
1 Resiko tinggi terhadap NOC : NIC :
penurunan curah Cardiac Pump 1. Cardiac Care
jantungberhubungan effectiveness 2. Evaluasi adanya nyeri dada
denganpeningkatan Circulation Status (intensitas,lokasi, durasi)
afterload, vasokonstriksi, Vital Sign Status 3. Catat adanya disritmia jantung
hipertrofi/rigiditas 4. Catat adanya tanda dan gejala penurunan
ventrikuler, iskemia Kriteria Hasil: cardiac putput
miokard Tanda Vital dalam 5. Monitor status kardiovaskuler
rentang normal 6. Monitor status pernafasan yang
(Tekanan darah, menandakan gagal jantung
Nadi, respirasi) 7. Monitor abdomen sebagai indicator
Dapat mentoleransi penurunan perfusi
aktivitas, tidak ada 8. Monitor balance cairan
kelelahan 9. Monitor adanya perubahan tekanan darah
Tidak ada edema 10. Monitor respon pasien terhadap efek
paru, perifer, dan pengobatan antiaritmia
tidak ada asites 11. Atur periode latihan dan istirahat untuk
menghindari kelelahan
Tidak ada
12. Monitor toleransi aktivitas pasien
penurunan
13. Monitor adanya dyspneu, fatigue,
kesadaran
tekipneu dan ortopneu
14. Anjurkan untuk menurunkan stress
2 Intoleransi NOC : NIC :
aktivitasberhubungan Energy conservation Energy Management
dengankelemahan, Self Care : ADLs 1. Observasi adanya pembatasan klien
ketidakseimbangan suplai dalam melakukan aktivitas
dan kebutuhan oksigen. Kriteria Hasil : 2. Dorong anal untuk mengungkapkan
Berpartisipasi dalam perasaan terhadap keterbatasan
aktivitas fisik tanpa 3. Kaji adanya factor yang menyebabkan
disertai peningkatan kelelahan
tekanan darah, nadi 4. Monitor nutrisi dan sumber energi
dan RR tangadekuat
Mampu melakukan 5. Monitor pasien akan adanya kelelahan
aktivitas sehari hari fisik dan emosi secara berlebihan
(ADLs) secara 6. Monitor respon kardivaskuler terhadap
mandiri aktivitas
7. Monitor pola tidur dan lamanya
tidur/istirahat pasien
Activity Therapy
1. Kolaborasikan dengan Tenaga
Rehabilitasi Medik dalammerencanakan
progran terapi yang tepat.
2. Bantu klien untuk mengidentifikasi
aktivitas yang mampu dilakukan
3. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten
yangsesuai dengan kemampuan fisik,
psikologi dan social
4. Bantu untuk mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber yang diperlukan
untuk aktivitas yang diinginkan
5. Bantu untuk mendpatkan alat bantuan
aktivitas seperti kursi roda, krek
6. Bantu untu mengidentifikasi aktivitas
yang disukai
7. Bantu klien untuk membuat jadwal
latihan diwaktu luang
8. Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan dalam
beraktivitas
9. Sediakan penguatan positif bagi yang
aktif beraktivitas
10. Bantu pasien untuk mengembangkan
motivasi diri dan penguatan
11. Monitor respon fisik, emoi, social dan
spiritual
3 Nyeri akut berhubungan NOC : NIC :
dengan peningkatan Pain Level, Pain Management
tekanan vaskuler serebral Pain control, 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
Comfort level komprehensif termasuk lokasi,
Kriteria Hasil : karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
Mampu mengontrol dan faktor presipitasi
nyeri (tahu 2. Observasi reaksi nonverbal dari
penyebab nyeri, ketidaknyamanan
mampu 3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik
menggunakan tehnik untuk mengetahui pengalaman nyeri
nonfarmakologi pasien
untuk mengurangi 4. Kaji kultur yang mempengaruhi respon
nyeri, mencari nyeri
bantuan) 5. Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
Melaporkan bahwa 6. Evaluasi bersama pasien dan tim
nyeri berkurang kesehatan lain tentang ketidakefektifan
dengan kontrol nyeri masa lampau
menggunakan 7. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari
manajemen nyeri dan menemukan dukungan
8. Kontrol lingkungan yang dapat
Mampu mengenali
mempengaruhi nyeri seperti suhu
nyeri (skala,
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
intensitas, frekuensi
9. Kurangi faktor presipitasi nyeri
dan tanda nyeri)
10. Pilih dan lakukan penanganan nyeri
Menyatakan rasa
(farmakologi, non farmakologi dan inter
nyaman setelah
personal)
nyeri berkurang
11. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
Tanda vital dalam
menentukan intervensi
rentang normal
12. Ajarkan tentang teknik non farmakologi
13. Berikan analgetik untuk mengurangi
nyeri
14. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
15. Tingkatkan istirahat
16. Kolaborasikan dengan dokter jika ada
keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
17. Monitor penerimaan pasien tentang
manajemen nyeri
Analgesic Administration
1. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas,
dan derajat nyeri sebelum pemberian obat
2. Cek instruksi dokter tentang jenis obat,
dosis, dan frekuensi
3. Cek riwayat alergi
4. Pilih analgesik yang diperlukan atau
kombinasi dari analgesik ketika
pemberian lebih dari satu
5. Tentukan pilihan analgesik tergantung
tipe dan beratnya nyeri
6. Tentukan analgesik pilihan, rute
pemberian, dan dosis optimal
7. Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk
pengobatan nyeri secara teratur
8. Monitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgesik pertama kali
9. Berikan analgesik tepat waktu terutama
saat nyeri hebat
10. Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan
gejala (efek samping)
4 Cemas berhubungan Setelah dilakukan Anxiety Reduction
dengan krisis situasional tindakan keperawatan 1. Gunakan pendekatan yang
sekunder adanya hipertensi selama 3 x 24 menenangkan
yang diderita klien jam, cemas pasien 2. Nyatakan dengan jelas harapan terhadap
berkurang dengan pelaku pasien
3. Jelaskan semua prosedur dan apa yang
kriteria hasil: dirasakan selama prosedur
v Anxiety Control 4. Temani pasien untuk memberikan
v Coping keamanan dan mengurangi takut
v Vital Sign Status 5. Berikan informasi faktual mengenai
Menunjukan teknik diagnosis, tindakan prognosis
untuk mengontrol 6. Dorong keluarga untuk menemani anak
cemas dengan tekni 7. Lakukan back / neck rub
k nafas dalam 8. Dengarkan dengan penuh perhatian
Postur tubuh pasien 9. Identifikasi tingkat kecemasan
rileks dan ekspresi 10. Bantu pasien mengenal situasi yang
wajah tidak tegang menimbulkan kecemasan
Mengungkapkan 11. Dorong pasien untuk mengungkapkan
cemas berkurang perasaan, ketakutan, persepsi
TTV 12. Instruksikan pasien menggunakan teknik
TD = 110-130/ 70-80 relaksasi
mmHg 13. Barikan obat untuk mengurangi
RR = 14 – 24 x/ menit kecemasan
N = 60 -100 x/ menit
S = 365 – 375 0C
5 Kurang pengetahuan NOC : NIC :
berhubungan dengan Kowlwdge : disease 1. Teaching : disease Process
kurangnya informasi process 2. Berikan penilaian tentang tingkat
tentang proses penyakit Kowledge : health pengetahuan pasien tentang proses
Behavior penyakit yang spesifik
3. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan
Kriteria Hasil : bagaimana hal ini berhubungan dengan
Pasien dan keluarga anatomi dan fisiologi, dengan cara yang
menyatakan tepat.
pemahaman tentang 4. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa
penyakit, kondisi, muncul pada penyakit, dengan cara yang
prognosis dan tepat
program pengobatan 5. Gambarkan proses penyakit, dengan cara
Pasien dan keluarga yang tepat
mampu 6. Identifikasi kemungkinan penyebab,
melaksanakan dengna cara yang tepat
prosedur yang 7. Sediakan informasi pada pasien tentang
dijelaskan secara kondisi, dengan cara yang tepat
benar 8. Hindari harapan yang kosong
Pasien dan keluarga 9. Sediakan bagi keluarga atau SO
mampu menjelaskan informasi tentang kemajuan pasien
kembali apa yang dengan cara yang tepat
dijelaskan 10. Diskusikan perubahan gaya hidup yang
perawat/tim mungkin diperlukan untuk mencegah
kesehatan lainnya. komplikasi di masa yang akan datang dan
atau proses pengontrolan penyakit
11. Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
12. Dukung pasien untuk mengeksplorasi
atau mendapatkan second opinion dengan
cara yang tepat atau diindikasikan
13. Eksplorasi kemungkinan sumber atau
dukungan, dengan cara yang tepat
14. Rujuk pasien pada grup atau agensi di
komunitas lokal, dengan cara yang tepat
15. Instruksikan pasien mengenai tanda dan
gejala untuk melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan, dengan cara yang
tepat
DAFTAR PUSTAKA
Maryam, Siti dkk. (2010). Asuhan Keperawatan Pada Lansia. Jakarta: Trans Info
Medika.
WHO. (2014). Global Target 6:A 25% relative reduction in the prevalence of reise blood