Anda di halaman 1dari 10

BAB II

TEORI DASAR

2.1 Pengertian Break Even Point

Break Even Point (BEP) adalah suatu keadaan dimana perusahaan dalam

operasinya tidak memperoleh laba dan tida menderita kerugian atau dengan kata lain

total biaya sama dengan total penjualan sehingga tidak ada laba dan tidak ada rugi.

Atau dengan kata lain Break Even Point adalah suatu tehnik atau cara yang digunakan

oleh pihak manajemen perusahaan dalam mencari volume produksi yang harus

dicapai agar tidak mengalami rugi dan tidak berlaba. Ada beberapa pengertian yang

telah dikemukakan oleh para ahli mengenai arti sebenarnya dari Break Even Point

tersebut diantaranya adalah :

a. “ Break Even Point adalah titik dimana total pendapatan dengan total

pengeluaran biaya, titik dimana laba sama dengan nol “ Mowen (2006:274).

b. “ Break Even Point adalah volume produksi dimana pendapatan dan jumlah

bebanya sama, tidak terdapat laba maupun rugi bersih “ Horngren

(2005:75).

c. “ Break Even Point adalah tingkat penjualan dimana laba sama dengan nol,

atau total penjualan sama dengan total beban atau titik dimana total margin

kontribusi sama dengan total beban tetap “ Garisson (2006:335).

3-1 Dasar Teori


d. “ Break Even Point adalah suatu keadaan dimana perusahaan yang

pendapatan penjualanya sama dengan total jumlah biayanya atau besarnya

kontribusi margin, sama dengan total biaya tetap, dengan kata lain

perusahaan ini tidak untung dan tidak rugi “ Bustam (2006:208).

Dalam analisa Break Even Point dapat diketahui hubungan antara volume

produksi, volume produksi, harga jual, biaya produksi, serta laba dan rugi. Analisa ini

juga mempelajari seberapa besar biaya dan volume produksi akan berpengaruh jika

ada kenaikan atau perubahan laba. Salah satu tujuan perusahaan adalah mencapai laba

atau keuntungan sesuai dengan pertumbuhan perusahaan.

Untuk mencapai laba yang semaksimal mungkin dapat dilakukan dengan tiga

langkah sebagai berikut :

1. Menekan biaya produksi maupun biaya operasional serendah – rendahnya

dengan mempertahankan tingkat harga, kualitas dan kuantitas.

2. Menentukan harga dengan sedemikian rupa sesuai dengan laba yang

dikehendaki.

3. Meningkatkan kegiatan produksi semaksimal mungkin.

2.2 Kegunaan Analisis Break Even Point

Sebelumnya telah dikemukakan bahwa analisa Break Even Point adalah suatu

cara atau tehnik untuk mengetahui hubungan antara penjualan, produksi, harga jual,

3-2 Dasar Teori


biaya yang terjadi dan laba perusahaan, dengan adanya informasi diatas maka tehnik

titik impas dapat digunakan untuk menetapkan sasaran dan tujuan perusahaan yang

telah ditetapkan sebelumnya dalam proses perencanaan anggaran. Hal tersebut sangat

penting bagi pemimpin perusahaan untuk mengetahui pada tingkat produksi berapa

jumlah biaya akan sama dengan jumlah penjualan, sehingga memudahkan bagi

pemimpin untuk mengambil kebijaksanaan.

Adapun manfaat Break Even Point menurut Carter (2006:270) adalah sebagai

berikut :

1. Membantu memberikan informasi maupun pedoman kepada manajemen

dalam memecahkan masalah – masalah lain yang dihadapinya, misalnya

masalah penambahan atau penggantian fasilitas pabrik atau investasi

aktivitas tetap lainya.

2. Membantu manajemen dalam mengambil keputusan menutup usaha atau

tidak serta memberikan informasi kapan sebaiknya usaha tersebut

diberhentikan /ditutup.

Sedangkan atau kegunaan dari Break Even Point menurut (Bustam 2006:208)

adalah :

1. Untuk mengetahui jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan

perusahaan agar tidak mengalami kerugian.

3-3 Dasar Teori


2. Mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh tingkat

keuntungan tertentu.

3. Mengetahui seberapa jauh berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak

menderita kerugian.

4. Mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume

produksi.

5. Menentukan bauran produk yang diperlukan untuk mencapai jumlah laba

yang ditargetkan.

Analisis break Even Point berguna apabila beberapa asumsi dasar dipenuhi.

Asumsi – asumsi dasar tersebut adalah :

1. Biaya – biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan berdasarkan Surat Keputusan

Direksi .

2. Besarnya biaya secara total berubah – ubah secara porprosional dengan

volume produksi atau penjualan.

3. Besarnya biaya secara total tidak berubah meskipun ada perubahan volume

produksi atau penjualan. Ini berarti bahwa biaya berubah – ubah karena

adanya perubahan volume produksi.

4. Jumlah produk yang terjual sama dengan jumlah yang diproduksi.

5. Harga jual produk per ton tidak berubah dalam periode tertentu.

3-4 Dasar Teori


Analisis Break Even Point juga dapat digunakan oleh pihak manajemen

perusahaan dalam berbagai pengambilan keputusan antara lain mengenai :

1. Jumlah minimal produk yang harus terjual agar perusahaan tidak mengalami

kerugian.

2. Jumlah penjualan yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami

kerugian.

3. Besarnya penyimpanan penjualan berupa penurunan volume produksi yang

terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

4. Untuk mengetahui efek perubahan harga jual, biaya maupun volume produksi

terdapat laba yang diperoleh.

Break Even Point juga dapat digunakan dengan dalam tiga cara terpisah,

namun ketiganya saling berhubungan, yaitu untuk :

1. Menganalisas program otomatisasi dimana suatu perusahaan akan beroperasi

secara lebih mekanis dan otomatis dan mengganti biaya variabel dengan biaya

tetap.

2. Menelaah dampak dari perluasan tingkat operasi secara umum.

3. Untuk membuat keputusan tentang produk baru yang harus dicapai jika

perusahaan menginginkan Break Even Point dalam suatu proyek yang

diusulkan.

3-5 Dasar Teori


Dalam analisis laporan keuangan kita dapat menggunakan rumus Break Even

Point untuk mengetahui :

a. Hubungan antara penjualan biaya dan laba.

b. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menekan biaya dan batas

dimana perusahaan tidak mengalami laba dan rugi.

c. untuk mengetahui hubungan antara cost, produksi, harga dan laba.

Analisa break even point memberikan penerapan yang luas untuk menguji

tindakan – tindakan yang diusulkan dalam pertimbangan alternatif – alternatif atau

tujuan pengambilan keputusan yang lain. Analisa Break Even Point tidak semata –

mata untuk mengetahui keadaan perusahaan yang break even saja, akan tetapi analisis

Break Even Point mampu memberikan informasi kepada pimpinan perusahaan

mengenai berbagai tingkat volume produksi, serta hubungan dengan kemungkinan

memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.

Sedangkan kegunaan Break Even bagi manajemen , yaitu :

1. analisa Break Even dan keputusan penambahan investasi hubungan antara

biaya, produksi dan laba juga akan dapat membantu atau memberikan

informasi ataupun pedoman pada manajemen dalam memecahkan masalah –

masalah yang dihadapinya. Misalnya masalah penambahan atau penggantian

fasilitas pabrik atau investasi dalam aktiva tetap lainya : apakah penambahan /

3-6 Dasar Teori


penggantian aktiva tetap ini memungkinkan tetap ditinjau dari segi ekonomi ?

atau apakah penambaan / penggantian.

2. Kegunaan lain dari analisa Break Even manajer adalah bantuanya dalam

mengambil keputusan menutup usaha atau tidak (dapat memberikan informasi

kapan usaha tersebut dihentikan saja). Kapan sebaiknya suatu usaha tersebut

dihentikan saja ? untuk menjawab pernyataan tersebut dapat dilakukan dengan

mengadakan analisa Break Even. Pada tingkat Break Even perusahaan tidak

memperoleh keuntungan karena jumlah penghasilan sama dengan jumlah

biaya, tetapi suatu perusahaan yang selalu Break Even tidak harus dututup,

karena dalam keadaan break even tersebut perusahaan masih mendapatkan

sisa uang (jumlah penerimaan uang lebih besar dari pada pengeluaranya). Hal

ini dapat terjadi karena biaya yang terjadi dalam suatu periode pada dasarnya

terdiri dari biaya tunai yaitu biaya yang memerlukan pengeluaran uang (sunk

coct), misalnya biaya depresiasi tetap, kerugian piutang dan pengeluaran –

pengeluaran lainnya yang dilakukan pada masa lalu yang manfaatnya masih

dinikmati hingga sekarang. Suatu usaha harus dihentikan atau ditutup apabila

penghasilan yang diperoleh tidak menutupi biaya tunainya. Untuk mengetahui

pada tingkat penjualan berapa suatu usaha harus dihentikan dapat dilakukan

dengan menggunakan rumus break even.

3-7 Dasar Teori


2.3 Asumsi Break Even Point (BEP)

kesulitan atau kemudahan dalam menggunakan Break Even Point bergantung

pada konsep – konsep yang mendasari atau asumsi yang digunakan. Oleh sebab itu

banyak asumsi yang apabila digunakan tetapi tidak sesuai dengan kenyataan maka

akan menimbulkan banyak kelemahan dalam penerapan Break Even pointnya. Pada

umumnya konsep atau asumsi dasar yang digunakan dalam analisa Break Even point

adalah sebagai berikut :

1. Biaya dikelompokan berdasarkan perilaku biaya dalam kaitanya dari

produksi, cost dan reveneu.

2. Harga jual per satuan produk adalah tetap dan berbagai tingkat kegiatan

dalam periode yang bersangkutan hungga grafik total penerimaan (total

revenue) berbentuk garis lurus.

3. Bauran penjualan akan tetap konstan, efisien dan produktifitas tidak berubah.

2.4 Pengertian Biaya

Terjadinya biaya merupakan suatu akibat dari pengorbanannilai – nilai produksi

yang digunakan dalam proses produksi. Biaya merupakan pengorbanan sumber

ekonomi, yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan

akan terjadi untuk tujuan tertentu. (Menurut Glenn A. Welsch seperti yang

diterjemahkan oleh Karl M. Saragih dalam buku (Budgeting Profit Planning and

control)) membagi

3-8 Dasar Teori


Metode Perhitungan Analisa Break Even Point

Dalam menghitung titik impas ( Break Event ) dapat dipergunakan pendekatan

persamaan.

Pendekatan persaamaan adalah laba sama dengan hasil penjualan dikurangi

dengan biaya, atau dapat dinyatakan dengan persamaan. Persamaan ini diturunkan

dari laporan laba/rugi keuangan perusahaan, menurut Garrison, (2006:334) disajikan

dengan persamaan berikut yaitu :

Income = Reveneu – Total Cost

Atau dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :

Y = ( C x X ) - CT

Dimana :

Y = Laba

C = Harga jual per satuan

X = Jumlah Produk yang di jual

CT = Total Cost

Dimana :

BEP = Break Even Point ( Titik Impas)

3-9 Dasar Teori


CT = Total Cost (Selama Pengupasan OB )

= Income per Bulan

= Income per hari

3-10 Dasar Teori

Anda mungkin juga menyukai