“KESEIMBANGAN EKOSISTEM”
DISUSUN OLEH:
ZARFIA
DOSEN PENGAMPU:
HANISU, S.PD, M.PD
Faktor Penyebab Terganggunya Keseimbangan Ekosistem
Perubahan lingkungan dapat terjadi oleh aktivitas manusia atau kejadian alam seperti
letusan gunung berapi, tanah longsor, dan kebakaran hutan. Perubahan lingkungan yang terjadi,
baik yang dilakukan oleh manusia atau kejadian alam dapat bersifat positif, artinya bermanfaat
bagi kesejahteraan manusia dan bersifat negatif yang merugikan bagi kehidupan manusia.
Penebangan pohon (Pembalakan liar atau penebangan liar (bahasa Inggris: illegal logging)
adalah kegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidak
memiliki izin dari otoritas setempat) di hutan tanpa perhitungan akan menimbulkan akibat yang
saling berantai antara faktor biotik dan abiotik. Penebangan hutan berarti menghilangkan
sebagian besar produsen dalam suatu ekosistem. Karena itu akan menyebabkan kepunahan
sebagian flora dan fauna yang ada di hutan tersebut. Bila hujan turun pada tanah yang terbuka,
maka air akan langsung masuk ke dalam tanah yang memiliki kesuburan yang tinggi. Dengan
tidak adanya pohon yang menahan air hujan yang meresap ke dalam tanah akan menyebabkan
aliran air di permukaan tanah menjadi besar. Adanya aliran yang besar dan cepat akan mengikis
permukaan tanah yang subur.
Ekosistem yang tidak seimbang akan membawa dampak buruk terhadap makhluk hidup
yang ada di dalamnya. Dampak tersebut sudah pasti sangat merugikan. Berikut ini beberapa
dampak akibat terganggunya keseimbangan ekosistem bagi makhluk hidup, diantaranya:
a. Kepunahan suatu spesies atau populasi, Jika gajah terus diburu untuk diambil gadingnya,
tidak hanya akan menyebabkan populasi gajah semakin berkurang tetapi dapat menyebabkan
spesies gajah akan hilang dari muka bumi.
b. Kerusakan atau bencana, Yang paling dominan merasakan dampak dari bencana adalah
manusia. Manusia akan selalu merasa khawatir dan takut jika bumi ini mengalami terus-
menerus bencana. Bencana sangat merugikan manusia. Manusia bisa kehilangan segala-
galanya akibat bencana. Kehilangan harta benda, tempat tinggal bahkan kehilangan nyawa.
c. Munculnya anomali (keanehan) ekosistem, Keanehan-keanehan sering muncul akibat
ekosistem yang tidak seimbang.
Untuk menjaga agar ekosistem kita tetap seimbang maka diperlukan usaha-usaha yang
nyata yang dapat kita lakukan. Beberapa usaha untuk menjaga keseimbangan ekosistem
diantaranya:
a. Melakukan perlindungan hutan dengan cara antara lain: menebang hutan secara selektif,
melakukan reboisasi, mencegah terjadinya kebakaran hutan, melakukan pangadaan: taman
nasional (kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dan
dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,
pariwisata dan rekreasi alam); cagar alam (kawasan suaka alam yang karena keadaan
alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu
yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami); suaka margasatwa
(kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan atau
keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan
terhadap habitatnya);
b. Tidak melakukan perburuan liar terhadap satwa-satwa;
c. Tidak menagkap ikan dengan pukat harimau dan bahan peledak; Menggunakan pestisida
dan pupuk sesuai dosis yang dianjurkan dan menggalakan penggunaan pupuk alami;
d. Mengolah limbah sebelum dibuang ke sungai atau ke saluran air yang lain;
e. Tidak membuang sampah sembarangan;
f. Melakukan proses daur ulang untuk sampah yang bisa dimanfaatkan.