Anda di halaman 1dari 6

28

busur apinya. Untuk menghindari kerusakan ini, maka pada gandengan isolator gantung
dan isolator batang panjang dipasang busur tanduk (arching-horns). Busur tanduk
ditempatkan pada bagian atas dan bawah dari gandengan isolator, serta dibentuk
sedemikian sehingga busur api tidak akan mengenai isolator waktu lompatan api terjadi.
Jarak antara tanduk atas dan bawah biasanya 75 – 85% dari panjang gandengan isolator.
Tegangan lompatan api untuk gandengan isolator dengan busur tanduk ditentukan oleh
jarak tanduk itu. Busur tanduk biasanya dipakai untuk saluran transmisi dengan
tegangan diatas 110 KV, atau diatas 66 KV pada daerah dengan tingkat isokeronik tinggi.
Busur Tanduk juga memiliki efek pencegahan korona.

2. Pengapit Gantungan.
Untuk kawat konduktor digunakan pengapit gantungan (suspension clamps) dan
pengapit tarikan (tension clamps), sedang untuk kawat tanah diapakai pengapit sederhana.
Ada dua jenis pegapit gantungan, yang satu dengan batang pelindung (armor rods) dan lain
tanpa batang pelindung. Pengapit dipilih dengan memperhatikan macam dan ukuran kawat,
kuat tarik maksimum, serta dibentuk sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan
kerusakan dan kelelahan karena getaran (vibration) dan sudut andongan dari kawat
konduktor.

3.3. Tiang Saluran Udara.


Komponen yang digunakan untuk menggantungkan konduktor dan isolator agar tidak
29

mengenai benda-benda dibawahnya, seperti: manusia, bangunan, dsb.


3.3.1. Jenis Tiang Saluran Udara.
a. Menara Baja.
b. Tiang Baja.
c. Tiang Kayu.
d. Tiang Beton Bertulang.
3.3.2. Jenis Tiang menurut Fungsinya.
Jenis tiang menurut fungsinya dibedakan menjadi:

1. Tiang singgung/ tangen tower/ pole


Tiang sudut mendatar < 30  jenis A.
2. Tiang sudut/ angle tower/ pole:
- Tiang sudut kecil, sudut mendatar < 200  jenis B.
- Tiang sudut besar, sudut mendatar < 300  jenis C.
3. Tiang ujung/ dead end tower/ pole:
Tiang untuk merentangkan kawat konduktor di ujung/ pangkal transmisi  jenis D.
4. Tiang penegang/ tension tower/ pole:
Tiang untuk memprkuat saluran pada tempat-tempat dimana terjadi tarikan yang
tak seimbang pada tiang singgung (seperti karena perbedaan jarak antara tiang
dengan tiang) yang bersebelahan.
5. Tiang khusus/ Special tower/ pole:
Tiang yang digunakan bila tiang standard tidak dapat dipergunakan, seperti: pada
penyebrangan sungai/ lembah, tiang dengan sudut yang tajam, tiang percabanagan.
Pada tiang singgung atau tiang sudut, kawat konduktor ditopang pada tiang dengan
Cara:
a. Disangga dengan isolator tenaga.
b. Digantung dengan isolator gantung.
30

3.3.3. Jenis Tiang menurut Konstruksinya.


1. Tiang untuk saluran tunggal/ single circuit.
Jenisnya dapat dilihat pada gambar 6: a sampai f.

Gambar 6:

a. Menara baja.

b. Tiang tunggal.

c. Tiang type H.

d. Tiang type A.

e. Tiang tanpa kawat.

f. Tiang dengan kawat netral/kawat nol.

2. Tiang untuk saluran ganda/ double circuit.


Jenisnya dapat dilihat pada gambar 7: a sampai d.

Gambar 7:
a. Menara baja.
31

b. Tiang tunggal.
c. Tiang type H.
d. Tiang dengan kawat netral/ kawat nol.

3.3.4. Kawat Tanah (Ground Wire).


Pada prinsipnya sebuah petir akan menyambar benda yang memiliki ketinggian lebih
atau yang lebih dekat dengan awan. Pada system saluran udara akan menimbulkan suatu
ketinggian dan perlindungan terhadap jaringan tenaga listrik yang sedang disalurkan.
Maka pada system transmisi udara dipasang sebuah pelindung yang digunakan ialah
Kawat tanah (ground wire). Kawat tanah tersebut diletakan sejajar dengan kawat
konduktor phasa listrik yang disalurkan dan letaknya diatas kawat konduktor phasa
listrik tersebut, sehingga dari penempatan posisi tersebut, kawat tanah dapat melindungi
kawat konduktor phasa listrik dari sambaran petir.
Pada pemakaiannya ada 2 (dua) system pemasangan kawat tanah (ground wire) yaitu:
1. Saluran dengan 1 (satu) kawat tanah.

Gambar Saluran Transmisi dengan 1 (satu) Kawat Tanah.

Pada saluran transmisi yang menggunakan 1 (satu) Kawat Tanah pada prakteknya kurang

melindungi secara keseluruhan kawat konduktor phasa.


32

Gambar skema Pelindung dengan 1(satu) Kawat Tanah.


Sebuah Kawat Tanah diletakan setinggi h meter daribtanah. Dengan menggunakan
Niali-nilai yang terdapat pada gambar diatas, titik b dapat ditentukan sebesar 2/3 h.
Apabila hx merupakan tinggi kawat konduktor phasa yang harus dilindungi, maka
Lebar bx dapat ditentukan dalam 2 (dua) kondisi, yaitu:

 Untuk hx > 2/3 h, bx = 0,6 h (1-hx/h).


 Untuk hx < 2/3 h, bx = 1,2 h (1-hx/0,8h).

2. Saluran dengan 2 (dua) kawat tanah.


Pada perlindungan petir dengan menggunakan 2 (dua) buah kawat tanah ini dapat
Meningkatakan perlindungan kawat konduktor phasa yang digunakan.

Gambar Saluran Transmisi dengan 2 (dua) Kawat Tanah.


Dua buah kawat tanah dengan tinggi h dari tanah dan terpisah sejauh s,
perhitungan untuk menetapkan zona perlindungan petir dilakukan seperti
halnya menggunakan satu buah kawat tanah.
33

Gambar Skema Perlindungan dengan 2 (dua) Kawat Tanah.

Apabila ho menyatakan titik dai tanah ditengah-tengah 2(dua) kawat tanah yang
terlindungi dari sambaran petir, maka ho dapat ditentukan:
ho = h – s/4.
Sedangkan daerah antara 2 (dua) kawat tanah dibatasi oleh busur lingkaran
dengan jari-jari 5/4 s dengan titik pusat terletak pada sumbu di tengah-tengah
2 (dua) kawat tanah.

Anda mungkin juga menyukai