Anda di halaman 1dari 4

NASKAH CIHUNJURAN

Oleh Kelompok 1

Pembukaan :
Bersama : Hallo kawan kawan,
1 : Pada kesempatan kali ini kita akan mengajak kalian untuk mengetahui lebih dalam mengenai
kerajaan di Banten.
2 : jika berbicara seputar kerajaan di Banten, menarik nih, di provinsi banten khususnya di
Kabupaten pandeglang, ternyata oh ternyata terdapat sebuah peningganalan bersejarah dari
kerajaan Salakanagara. Dan konon katanya kerajaan Salakanagara ini merupakan Kerajaan
pertama di Nusantara.
1 : wah jadi penasaran nih , Sebenarnya kerajaan Salaka Nagara itu Kerajaan seperti apa dan
bagaimana ?
2 : Nah untuk lebih jelasnya mari kita menyelami bersama sejarah mengenai kerajaan
Salakanagara.
Isi
1 : Berdasarkan Naskah Wangsakerta - Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara (yang disusun
sebuah panitia dengan ketuanya Pangeran Wangsakerta) diperkirakan Kerajaan Salakanagara
merupakan kerajaan paling awal yang ada di Nusantara.
2 : Sedangkan menurut naskah Pustaka Rayja-rayja I Bhumi Nusantara, salah satu kerajaan di
pulau Jawa adalah Salakanagara (artinya: negara perak). Salakanagara didirikan pada tahun 52
Saka (130/131 Masehi).
1 : Nah untuk Lokasi kerajaan tersebut berada di Teluk Lada, kabupaten Pandeglang, kabupaten
yang terkenal dengan hasil logamnya (Pandeglang dalam bahasa Sunda merupakan singkatan
dari kata-kata panday dan geulang yang artinya pembuat gelang).
2 : Dr. Edi Ekajati, sejarawan Sunda, memperkirakan bahwa letak ibukota kerajaan tersebut
adalah yang menjadi kota Merak sekarang (merak dalam bahasa Sunda artinya "membuat
perak").
1 : Lalu Sebagain lagi memperkirakan bahwa kerajaan tersebut terletak di sekitar Gunung Salak,
berdasarkan pengucapan kata "Salaka" dan kata "Salak" yang hampir sama.
2 : Sebenarnya di Banten Selatan banyak sekali cerita yang menyuguhkan tentang sejarah yang
sangat menarik untuk di teliti. Salah satunya sejarah Kerajaan Salakanagara yang masih
kontroversi para ahli sejarah dan ahli arkeologi. Tapi tempat-tempat seperti situs Cihunjuran,
Citaman, Pulosari dan Ujung Kulon merupakan tempat-tempat yang dapat menyibak dan
menyimpan banyak hal tentang keberadaan Kerajaan Salakanagara. Di Cihunjuran misalnya, di
tengah hamparan pesawahan terdapat beberapa batu-batu purba (menhir) serta kolam-kolam
pemandian purba tepatnya seperti zaman Megalitikum.
1 : Bukan hanya batu-batuan dan kolam-kolam purba yang menambah menariknya Cihunjuran,
pemakaman Aki Tirem Luhur Mulia atau yang lebih dikenal oleh masyarakat setempat dengan
nama Angling Dharma dalam nama Hindu dan Wali Jangkung dalam nama Islam, ukurannya
pemakamannya tidak seperti pemakaman pada umumnya ini membuat semakin bertambah nilai
eksotik tempat tersebut.
2 : Lalu terdapat Batu Dolmen, tumpukan menhir dan Batu Dakon serta Batu Peta yang sampai
saat ini belum ada satu orang pun yang dapat menerjemahkan isi peta tersebut semakin
menambah eksotisme nilai sejarah yang ada di situs Cihunjuran.
1 : Dan tau gak sih kalau Kerajaan Salakanagara Ada Sejak Abad Ke 1?
2 : Nah Betul sekali, Bahwa Kerajaan Salakanagara merupakan kerajaan tertua yang ada di
Nusantara. Raja pertama Kerajaan tersebut adalah Dewawarman.
1 : Dewawarman merupakan duta dari Kerajaan India yang diutus ke Nusantara (Pulau Jawa),
kemudian Dewawarman dinikahkan oleh Aki Tirem Luhur Mulia dengan Putrinya yang bernama
Larasati Sri Pohaci, maka setelah Dewawarman menjadi menantu dari Aki Tirem Luhur Mulia
diangkatlah Dewawarman menjadi Raja I (pertama) yang memikul tampuk kekuasaan Kerajaan
Salakanagara.
2 : Saat menjadi Raja , Dewawarman I dinobatkan dengan nama Prabhu Dharmalokapala
Dewawarman Haji Raksagapurasagara. Kerajaan Salakanagara beribukota di Rajatapura yang
sampai tahun 363 menjadi pusat Pemerintahaan Raja-raja Dewawarman (dari Dewawarman I-
VIII).
1 : Jika tadi kita sempat membahas sedikit bahwa aki tirem merupakan mertua dari dewawarman,
maka sebenarnya siapasih nama lain Aki Tirem Luhur Mulia?
2 : Beliau merupakan mertua dari penguasa pertama kerajaan Salakanagara. Dewawarman lebih
dikenal oleh masyarakat setempat (Cihunjuran) dengan nama Prabu Angling Dharma dan Wali
Jangkung.
1 : Lalu Nama inilah yang kemudian menjadi sebuah pertanyaan apakah Angling Dharma/Wali
Jangkung hanya sebuah cerita rakyat biasa tanpa fakta ataukah nama Angling Dharma/Wali
Jangkung memang benar-benar nama lain dari Aki Tirem Luhur Mulia? Tapi kalau ini memang
benar adanya, lalu samakah Angling Dharma yang ada di Jawa Tengah dengan Angling Dharma
versi masyarakat Cihunjuran?. Ada satu lagi hal yang menarik yang harus dipertanyakan. Kalau
memang Angling Dharma itu nama lain dari Aki Tirem Luhur Mulia, lalu bagaimana dengan
Wali Jangkung. Bukankah sebutan Wali hanya untuk orang-orang yang memeluk agama Islam?
Lalu apa sebenarnya agama yang dianut oleh Aki Tirem Luhur Mulia? Islam kah atau Hindu?
Apakah Aki Tirem Luhur Mulia (nama asli) beragama Islam atau Hindu? Tapi dari ritual yang
dijalankan oleh masyarakat setempat dapat diartikan bahwa Aki Tirem Luhur Mulia telah di-
Islam-kan oleh penduduk setempat.
2 : Hal tersebut bisa terlihat dari ritual-ritual, yang dijalankan oleh masyarakat setempat terhadap
situs kerajaan Salakanagara diantaranya: ziarah yang dilakukan di makam Aki Tirem Luhur
Mulia yang menggunakan tata cara Islam mulai dari berwudhu dan bacaan-bacaan Ziarah.
1 : Selanjutnya terdapat Bukti-bukti Sejarah Peninggalan Salakanagara: pertama ada Menhir
Cihunjuran;berupa Menhir sebanyak tiga buah terletak di sebuah mata air, yang pertama terletak
di wilayah Desa Cikoneng. Menhir kedua terletak di Kecamatan Mandalawangi lereng utara
Gunung Pulosari. Menhir ketiga terletak di Kecamatan Saketi lereng Gunung Pulosari,
Kabupaten Pandeglang. Tanpa memberikan presisi dimensi dan lokasi administratif, tetapi dalam
peta tampak berada di lereng sebelah barat laut gunung Pulosari, tidak jauh dari kampung
Cilentung, Kecamatan Saketi. Batu tersebut menyerupai batu prasasti Kawali II di Ciamis dan
Batu Tulis di Bogor. Tradisi setempat menghubungkan batu ini sebagai tempat Maulana
Hasanuddin menyabung ayam dengan Pucuk Umum.
2 : Lalu terdapat Dolmen; terletak di kampung Batu Ranjang, Desa Palanyar, Kecamatan
Cimanuk, Kabupaten Pandeglang. Berbentuk sebuah batu datar panjang 250 cm, dan lebar 110
cm, disebut Batu Ranjang. Terbuat dari batu andesit yang dikerjakan sangat halus dengan
permukaan yang rata dengan pahatan pelipit melingkar ditopang oleh empat buah penyangga
yang tingginya masing-masing 35 cm. Di tanah sekitarnya dan di bagian bawah batu ada ruang
kosong. Di bawahnya terdapat fondasi dan batu kali yang menjaga agar tiang penyangga tidak
terbenam ke dalam tanah. Dolmen ditemukan tanpa unsur megalitik lain, kecuali dua buah batu
berlubang yang terletak di sebelah timurny
a.
1 : Adapula nih Batu Magnit; terletak di puncak Gunung Pulosari, pada lokasi puncak Rincik
Manik, Desa Saketi, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang. Yaitu sebuah batu yang cukup
unik, karena ketika dilakukan pengukuran arah dengan kompas, meskipun ditempatkan di
sekeliling batu dari berbagai arah mata angin, jarum kompas selalu menunjuk pada batu tersebut.
2 : Batu Dakon; Terletak di Kecamatan Mandalawangi, tepatnya di situs Cihunjuran. Batu ini
memiliki beberapa lubang di tengahnya dan berfungsi sebagai tempat meramu obat-obatan

1 : menariknya lagi terdapat Air Terjun Curug Putri; terletak di lereng Gunung Pulosari
Kabupaten Pandeglang. Menurut cerita rakyat, air terjun ini dahulunya merupakan tempat
pemandian Nyai Putri Rincik Manik dan Ki Roncang Omas. Di lokasi tersebut, terdapat aneka
macam batuan dalam bentuk persegi, yang berserak di bawah cucuran air terjun.

2 : Nah selanjutnya tempat yang sekarang menjadi tempat wisata untuk umum yaitu, Pemandian
Prabu Angling Dharma;terletak di situs Cihunjuran Kabupaten Pandeglang. Menurut cerita
rakyat, pemandian ini dulunya digunakan oleh Prabu Angling Dharma atau Aki Tirem atau Wali
Jangkung.

Penutup:

1 : Bagaimana ??? Ceritanya menarik bukaaaaaaan ? Jadi seperti itulah cerita dari kerajaan
pertama di nusantara. Jangan lupa like, subscribe dan comen yaaaaaaaaaaaa !!
See yaaa next time

TAMBAHAN
1: Batu Menhir memiliki fungsi sebagai tempat penghormatan, pengAgungan arwah nenek
moyang, dan sering dihubungkan dengan kesakralan dan kesaktian leluhur pada zaman kerajaan
salakanagara yang memiliki kepercayaan animism dan dinamisme..
2: Batu Dakon mempunyai beberapa lubang di tengahnya yang berfungsi sebagai tempat meramu
obat-obatan.
1: Pemadian yang ada disitus cihunjuran mitos-nya dapat mengabulkan hajat seperti seperti dapat
mempermudah jodoh, menglariskan dagangan dan lain sebagainya.
2 ; Pemandian ini berasal dari mata air gunung pulo sari, yang tadinya hanya ditampung pada satu
kolam, namun karena air yang berlimpah pada tahun 1999 dibuat sebuah kolam lagi untuk
menampung air sebagai tempat pemandian kedua.

Menhir stone has a function as a place of respect, the gathering of ancestral spirits, and is often
associated with sacredness and supernatural powers of the ancestors in the time of the
Salakanagara kingdom who had animism and dynamism.
Dakon stone has several holes in the center that serve as a place to mix medicines.
Baths that are on the site Cihunjuran are myths can grant purpose such as being able to facilitate
a match, line merchandise and so forth.
This bath came from the mountain pulo sari spring, which had only been accommodated in one
pond, but because of the abundant water in 1999 a pond was created to hold water as a second
bathing place.

Anda mungkin juga menyukai