Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN MAKALAH:

SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN TARUMANEGARA

PEMBIMBING:
NUR PERMATA SARI
DI SUSUN OLEH:
AISYAH RAMADHANI ABDILLAH (01)
ANNISA ZAHRANI (04)

KELAS X.4

SMA NEGERI 6 TAMBUN SELATAN


Jl.Raya Jatimulya, Rt.001/Rw.013, Jatimulya, Kec. Tambun
Selatan ,Kabupaten Tambun Selatan.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI......................................................................................3


2.1 Heuristik...................................................................................................... 3
2.2 Verifikasi................................................................................................... 11
2.3 Interpretasi................................................................................................. 13

BAB III KESIMPULAN............................................................................................14


3.1 Kesimpulan.................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................15

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan tertua kedua di Indonesia setelah


Kerajaan Kutai yang ada di Kalimantan. Berdasarkan peninggalan Kerajaan
Tarumanegara yang ditemukan, kerajaan ini diketahui bercorak jejak nusantara hindu
dan buddha. Kerajaan Tarumanegara berdiri pada abad ke-4 atau lebih tepatnya pada
358 M, Pendiri Kerajaan Tarumanegara bukan berasal dari nusantara namun berasal
dari Maharesi Jayasingawarman yang asal usulnya dari India. Raja Jayasingawarman
memberi nama kerajaannya Tarumanegara dari nama pohon tarum yang banyak
tumbuh di daerah tersebut. Jayasingawarman memerintah dari tahun 358 M sampai
328 M, dan setelahnya memutuskan untuk menjadi petapa. Kepemimpinan Kerajaan
Tarumanegara lalu dilanjutkan oleh Raja Dharmayawarman.

Masa Kejayaan Kerajaan Tarumanegara. Tak banyak sumber sejarah yang


menyebut masa kepemimpinan Raja Dharmayawarman (382-395 M). Catatan sejarah
justru banyak menyebut kepemimpinan raja ketiga yaitu Purnawarman sebagai raja
yang berhasil membawa Kerajaan Tarumanegara mencapai kejayaan. Pada masa
kepemimpinannya di tahun 397 masehi, Purnawarman membangun ibu kota kerajaan
bernama Sundapura di kawasan pantai yang jadi asal-usul "Sunda" sekarang. Selain
itu seperti yang disebut dalam Prasasti Tugu, raja juga memerintahkan penggalian.
Sungai Gomati sepanjang 12 km yang berfungsi sebagai jalur perdagangan,
mengendalikan banjir, dan menghindari kekeringan yang pada musim kemarau. Di
bawah kekuasaannya Kekuasaan Tarumanegara meliputi hampir seluruh wilayah
Jawa Barat, mulai dari Banten, Jakarta, Bogor, dan Cirebon. Tak hanya di dalam
negeri, Kerajaan Tarumanegara bahkan menjalin hubungan diplomatik dengan Cina.
Salah satu bukti kejayaan Raja Purnawarman adalah dilakukannya persembahan 1.000
ekor sapi kepada para Brahmana yang juga tercantum pada Prasasti Tugu.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah berdirinya Kerajaan Tarumanegara?
2. Bagaimana kehidupan politik, ekonomi, dan sosial pada masa kejayaan
Kerajaan Tarumanegara?
3. Apa saja peninggalan Kerajaan Tarumanegara?
4. Bagaimana sejarah kejayaan Kerajaan Tarmanegara pada masa kepemimpinan
Purnawarman?

1.3 Tujuan Penulisan


Bersumber pada rumusan permasalahan di atas, tujuan penyusunan makalah
dengan tema “Sejarah Berdirinya Kerajaan Tarumanegara” yaitu:
1. Untuk mempermudah pembelajaran serta melengkapi materi.
2. Untuk meningkatkan pengetahuan mengenai sejarah Kerajaan Tarumanegara.
3. Untuk mempelajari peninggalan keruntuhan Kerajaan Tarumanegara.
4. Untuk mengetahui kehidupan politik, sosial, dan ekonomi pada masa kejayaan
Kerajaan Tarumanegara.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Heuristik

Sumber Primer:

 Dokumen/Arsip (Foto)

Naskah Wangsakerta adalah sekumpulan naskah yang diklaim sebagai disusun


oleh sebuah panitia yang dipimpin oleh Pangeran Wangsakerta dari Cirebon. Naskah
ini diklaim telah disusun sejak abad ke-17, atau sekitar tahun 1677 s/d 1698 jika
menurut keterangan sepihak yang tertulis di dalamnya.

Berita Cina berasal dari Fa-hsien tahun 414, dinasti Soui (abad VI) dan T’ang
(618-906). Sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara ternyata juga didapat dari berita
musafir China yang bernama Fa-Hien. Musafir yang datang di Jawa pada tahun 414
M membuat catatan tentang adanya Kerajaan To-lo-mo atau Taruma. Istilah To-lo-mo
ini tentu dimaksudkan pada kerajaan Tarumanegara. Dalam kehidupan keagamaan
berdasarkan berita dari Fa-Hien, di Tolomo ada tiga agama, yakni agama Hindu,
agama Budha dan agama nenek moyang (kepercayaan animisime). Raja memeluk
agama Hindu, yang diperkuat dengan adanya gambar tapak kaki raja pada prasasti
Ciaruteun yang di-ibaratkan tapak kaki Dewa Wisnu.

Berita China (dinasti soui) juga berita yang berasal dari dinasti soui yang
mengatakan bahwa tahun 528 dan 535 datang utusan dari negeri tolomo (Taruma)
yang terletak di sebelah selatan.

1. Prasasti Ciaruteun

Terletak di Desa Ciaruteun Ilir, kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.


Pada prasasti ini ditemukan pahatan laba-laba, cap telapak kaki Raja Purnawarman,
serta sajak beraksara Pallawa yang berbunyi: "Ini (bekas) dua kaki, yang seperti kaki
Dewa Wisnu, ialah kaki Yang Mulia Sang Purnavarman, raja di negeri Taruma, raja
yang gagah berani di dunia".

2. Prasasti Kebonkopi

3
Terletak di daerah perkebunan jambu, barat Bogor. Prasasti Kebun Kopi juga
dituliskan dalam bahasa Sansekerta dengan gambar telapak kaki gajah, yang-
diperkirakan sebagai tunggangan Raja Purnawarman. Penemuan telapak kaki gajah
inilah yang membuat prasasti Kebun Kopi juga disebut sebagai Prasasti Tapak Gajah.

3. Prasasti Tugu

Terletak di Kampung Muara, termasuk wilayah Desa Ciaruteun Ilir,


Cibungbulang, Bogor. Dibanding prasasti lainnya, Prasasti Tugu menjadi prasasti
terpanjang yang ditinggalkan Raja Purnawarman. Isi dari prasasti Tugu adalah
penggalian yang dilakukan di Sungai Candrabaga dan Sungai Gomati (Bekasi) yang
ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta.

4. Prasasti Pasir Awi

Terletak di Kampung Batutumbuh, Desa Tugu. Dalam prasasti ini juga


terdapat telapak kaki dan tulisan Pallawa. Namun, sayangnya isi dari prasasti ini
belum dapat disimpulkan.

5. Prasasti Cidanghiang/Lebak

Kampung Lebak, tepi Sungai Cidanghiang, Kecamatan Muncul, Kabupaten


Pandeglang, Banten. Prasasti batu yang ditulis dengan teknik pahat berisi pujian-
pujian kepada Raja Purnawarman.

6. Prasasti Muara Cianten

Terletak di tepi(sungai) Cisadane dekat Muara Cianten,Bogor. Prasasti ini


memiliki kemiripan dengan Prasasti Awi, yakni terdapat gambar telapak kaki dan
pahatan tulisan ikal. Meski demikian, isi tulisan dalam prasasti tersebut belum dapat
disimpulkan oleh para ahli.

7. Prasasti Jambu

Terletak di daerah perkebunan jambu, barat Bogor. Peninggalan Kerajaan


Tarumanegara terakhir adalah Prasasti Jambu atau yang juga dikenal dengan nama
Prasasti Pasir Koleangkak.

4
Peninggalan :

- Arca Rajasari :

Termasuk arca tua, Arca Rajasari ini tidak diketahui secara pasti lokasi
penemuannya yang asli, namun diperkirakan ditemukan di daerah Jakarta. Arca
Rajasari ini menggambarkan Raja Purnawarman yang memiliki sifat seperti Dewa
Wisnu.

- Arca Wisnu Cibuaya I :

Arca yang terletak di Dusun Pejaten, Jawa Barat. Di situs ini terdapat enam
sektor sisa-sisa percandian dari batu bata merah, serta peninggalan berupa batu
pipisan, lumpang batu, dan dua arca Wisnu.

- Arca Wisnu Cibuaya II :

Arca yang ditemukan pada tahun 1957. Bentuk arca setinggi 48 cm ini mirip
seperti arca pertama. Penelitian menunjukkan arca yang terbuat dari batu hitam yang
dipoles ini menunjukkan ciri-ciri Pala di Bihar dan Bengal (India Utara). Diperkirakan,
Arca Wisnu Cibuaya 2 berasal dari abad ke-9.

- Candi Batujaya :

Candi Batujaya adalah sebuah suatu kompleks percandian Buddha kuno yang
terletak di Kecamatan Batujaya dan Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang,
Provinsi Jawa Barat. Situs ini disebut percandian karena terdiri dari sekumpulan candi
yang tersebar di beberapa titik. Candi-candi tersebut merupakan candi-candi tertua di
Nusantara.

- Candi Jiwa :

Candi Budha adalah candi tertua di pulau Jawa dari kerajaan Tarumanegara
yang bercorak Hindu, candi ini diperkirakan umurnya lebih tua daripada candi
Prambanan dan candi Borobudur.

- Candi Cibuaya :

Candi Cibuaya berada di Dusun Pejaten, Jawa Barat yang berjarak kurang
lebih 6 km dari garis pantai. Situs / Candi Cibuaya memiliki dua struktur bangunan,
satu yang relatif masih terlihat dipermukaan.

5
Sumber Sekunder:

Sebagai mana di ketahui bahwa kerajaan tertua di jawa barat adalah Kerajaan
Tarumanegara. Bukti autentik mengenai keberadaan kerajaan tersebut adalah adanya
7 prasasti, yang 5 diantaranya ditemukan di kawasan hulu ci sadane yang sekarang
secara administratif termasuk wilayah kabupaten Bogor. Tiga diantara kelima prasasti
tersebut menunjukkan penguasaan wilayah tersebut oleh kerajaan tarumanegara. Hal
ini mengindikasikan bawa kawasan hulu ci sadane merupakan kawasan yang cukup
penting dan mempunyai potensi yang harus dikuasai oleh tarumanegara. Sebagai
mana di ketahui bahwa kerajaan tertua di jawa barat adalah kerajaan tarumanegara.
Bukti otentik mengenai keberadaan kerajaan tersebut adalah adanya 7 prasasti, yang 5
diantaranya ditemukan di kawasan hulu ci sadane yang sekarang secara administratif
termasuk wilayah kabupaten Bogor. Tiga diantara kelima prasasti tersebut
menunjukkan penguasaan wilayah tersebut oleh kerajaan tarumanegara. Hal ini
mengindikasikan bawa kawasan hulu ci sadane merupakan kawasan yang cukup
penting dan mempunyai potensi yang harus dikuasai oleh tarumanegara. Karena itu
pula, maka penentuan (perkiraan) berdirinya kerajaan Tarumanegara didasarkan atas
analis, komparatif dengan bentuk huruf dengan di Kutai dan Campa, yakni pada abad
ke-6 M. Penentuan itu serupa dengan pendapat R.C. Majumdar (India) yang
menegaskan bahwa kerajaan Tarumanegara berdiri sejak abad ke-6 M. berbeda dengan
pendapat N. J. Crom yang mengatakan bahwa kerajaan Tarumanegara berdiri pada
abad ke-5 M. pendapat- pendapat itu pada dasarnya menegaskan bahwa huruf prasasti
prasati Tarumanegara lebih muda dari huruf yupa-yupa di kutai. Secara etimologi, kata
Tarumanegara berasal dari kata taruma dan nagara. Nagara artinya kerajaan atau
negara, sedangkan taruma berasal dari kata tarum yang merupakan nama sungai yang
membelah Jawa Barat, yaitu Citarum.. Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan
tertua kedua setelah kerajaan Kutai, terletak di Jawa Barat. Seperti halnya dengan
kerajaan Kutai, kerajaan Tarumanegara juga prasasti-prasastinya tidak berangka tahun.
Karena itu pula, maka penentuan (perkiraan) berdirinya kerajaan Tarumanegara
didasarkan atas analis, komparatif dengan bentuk huruf dengan di Kutai dan Campa,
yakni pada abad ke-6 M. Penentuan itu serupa dengan pendapat R.C. Majumdar
(India) yang menegaskan bahwa kerajaan Tarumanegara berdiri sejak abad ke-6 M.
berbeda dengan pendapat N. J.

Crom yang mengatakan bahwa kerajaan Tarumanegara berdiri pada abad ke-5
M. pendapat-pendapat itu pada dasarnya menegaskan bahwa huruf prasasti prasati
6
Tarumanegara lebih muda dari huruf yupa-yupa di kutai. Secara etimologi, kata
Tarumanegara berasal dari kata taruma dan nagara. Nagara artinya kerajaan atau
negara, sedangkan taruma berasal dari kata tarum yang merupakan nama sungai yang
membelah Jawa Barat, yaitu Citarum. Pada muara Citarum ditemukan percandian
yang luas, yaitu Percandian Batujaya dan Percandian Cibuaya. Percandian tersebut
diduga merupakan peninggalan Kerajaan Taruma. Kerajaan Tarumanegara didirikan
oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358, yang kemudian digantikan
oleh putranya yang bernama Dharmayawarman (382- 395). Jayasingawarman
dikuburkan di tepi kali Gomati, sedangkan putranya di tepi kali Candrabhaga.

Sumber-sumber sejarah yang yang merekam keberadaan dan aktivitas kerajaan


Tarumanagara sangat sedikit. Sampai saat ini, sumber-sumber yang sudah ditemukan
terdiri atas tiga kategori, yaitu: berita Cina, arca, dan prasasti. Berita Cina berasal dari
Fa-hsien tahun 414, dinasti Soui (abad VI) dan T’ang (618-906). Sumber sejarah
Kerajaan Tarumanegara ternyata juga didapat dari berita musafir China yang bernama
Fa-Hien. Musafir yang datang di Jawa pada tahun 414 M membuat catatan tentang

7
adanya Kerajaan To-lo-mo. atau Taruma. Istilah To-lo-mo ini tentu dimaksudkan
pada kerajaan Tarumanegara.

Dalam kehidupan keagamaan berdasarkan berita dari Fa-Hien, di Tolomo ada


tiga agama, yakni agama Hindu, agama Budha dan agama nenek moyang
(kepercayaan animisime). Raja memeluk agama Hindu, yang diperkuat dengan
adanya gambar tapak kaki raja pada prasasti Ciaruteun yang diibaratkan tapak kaki
Dewa Wisnu. Adanya dua agama dan kepercayaan tersebut menunjukkan bahwa
sikap toleransi telah dijunjung tinggi. Inilah nilai-nilai asli bangsa Indonesia. Bangsa
yang agamis, namun tetap menghormati kepercayaan orang lain. Hal ini sangat wajar,
mengingat agama adalah hak asasi manusia. Lalu sumber berupa arca terdiri atas tiga
buah: arca Rajarsi, Wisnu Cibuaya I dan Wisnu Cibuaya II. Sumber prasasti terdiri
atas tujuh buah yaitu : prasasti Ciaruteun, Kebun kopi, Tugu, Pasir awi, Cidanghiang /
Lebak, Muara Cianten, Jambu. Sedangkan untuk yang terakhir adalah berita dari
Dinasti Soui mengatakan bahwa pada tahun 528 dan 535, datang utusan dari To-lo-
mo, yang terletak di sebelah selatan.

Kejayaan Kerajaan Tarumanagara mencapai puncak kejayaannya ketika


dipimpin oleh Purnawarman. Dimasa kepemerintahan Purnawarman, luas Kerajaan
Tarumanagara diperluas dengan menaklukan kerajaan-kerajaan yang berada
disekitarnya. Tercatat Luas Kerajaan Tarumanagara hampir sama dengan luas daerah
Jawa Barat sekarang. Selain itu Raja Purnawarman juga menyusun pustaka yang
berupa undang-undang kerjanya, peraturan angkatan perang, siasat perang serta
silsilah dinasti Warman. Raja Purnawarman juga dikenal sebagai raja yang kuat dan
bijak kepada rakyatnya. Raja ke-12 Tarumanagara, Linggawarman, memiliki dua
orang putri. Putri pertamanya bernama Dewi Manasih yang kemudian menikah
dengan Tarusbawa dan Sobakencana yang kemudian menjadi isteri Dapunta Hyang
Sri Jayanasa, pendiri Kerajaan Sriwijaya. Tangku kepemimpian Kerajaan
Tarumanegara pun jatuh pada suami Manasih yaitu Tarusbawa. Pada masa
kepemerintahan Tarusbawa, pusat kerajaan Tarumanagara ke kerajaanya sendiri yaitu
Kerajaan Sunda (Kerajaan bawahan Tarumanagara) dan kemudian mengganti
Kerajaan Tarumanagara menjadi Kerajaan Sunda. Selama berdirinya Kerajaan
Tarumanagara dari abad ke-4 sampai abad ke-7 Masehi, kerajaan tersebut pernah
dipimpin oleh 12 orang raja, diantaranya:

8
1. Jayasingawarman (358-382 M.): Jayasingawarman adalah pendiri Kerajaan
Tarumanagara. Ia adalah seorang maharesi dari Salankayana di India yang mengungsi
ke Nusantara karena daerahnya diserang dan ditaklukkan Maharaja Samudragupta
dari Kerajaan Magada.

2. Dharmayawarman (382-395 M.): Dharmayawarman adalah raja kedua Kerajaan


Tarumanagara, ia adalah anak dari Purnawarman.

3. Purnawarman (395-434 M.): Purnawarman (Purnavarmman) adalah raja yang


tertera pada beberapa prasasti pada abad V. Ia menjadi raja di Kerajaan Tarumanagara.
Ia mengidentifikasikan dirinya dengan Wisnu.

4. Wisnuwarman (434-455 M.): Wisnuwarman adalah Raja Tarumanagara ke-4. Dia


memerintah Kerajaan Tarumanagara yang menggantikan ayahnya, Purnawarman yang
mangkat pada tahun 435 M.

5. Indrawarman (455-515 M.): Indra warman adalah Raja ke-5 sekaligus dari
Kerajaan Tarumanagara yang memerintah sejak tahun 455-515 M. Dia naik tahta
sebagai raja yang menggantikan Raja Wisnuwarman yang mangkat pada tahun 377
Saka atau sekitar tahun 455 M.

6. Candrawarman (515-535 M.): Candrawarman adalah anak putra dari Indrawarman.


Candrawarman mulai memerintah Kerajaan Tarumanagara sebagai raja ke-6 sejak
tahun 515 M hingga sekitar tahun 535 M (tahun 457 Saka).

7. Suryawarman (535-561 M.): Suryawarman (meninggal 561) ialah raja Kerajaan


Tarumanagara yang ketujuh. Setelah ayahnya Candrawarman yang meninggal pada
tahun 535 dan memerintah selama 26 tahun antara tahun-tahun 535 - 561.

8. Kertawarman (561-628 M.): Kertawarman ialah raja Kerajaan Tarumanagara yang


kelapan. Baginda mewarisi bapanya, Suryawarman.

9. Sudhawarman (628-639 M.): Sudhawarman adalah raja yang menggantikan


kakaknya, Raja Kertawarman yang meninggal pada tahun 561 M. Ia seorang resi
(Brahmana) yang tinggal di India.

9
10. Hariwangsawarman (639-640 M.): Anak putra dari Raja Sudharmana (Sudarmana)
yang mangkat pada tahun 639 M.

11. Nagajayawarman (640-666 M.): Raja Kerajaan Tarumanagara yang kesebelas


yang dilantik pada tahun 640 M.

12. Linggawarman (666-669 M.): Raja terakhir Tarumanagara. Linggawarman


mempunyai dua orang puteri, yang sulung bernama Manasih dan sobakancana.
Dalam Naskah Wangsakerta, Linggawarman adalah raja terakhir Tarumanagara. Pada
tahun 669, Linggawarman digantikan menantunya, Tarusbawa. Linggawarman
mempunyai dua orang puteri, yang sulung bernama Manasih menjadi istri Tarusbawa.
Dan yang kedua bernama Sobakancana menjadi isteri Dapunta Hyang Sri Jayanasa
pendiri Kerajaan Sriwijaya. Tarusbawa yang berasal dari Kerajaan Sunda Sambawa
menggantikan mertuanya menjadi penguasa Tarumanagara yang ke-13. Karena
pamor Tarumanagara pada zamannya sudah sangat menurun, ia ingin mengembalikan
keharuman zaman Purnawarman yang berkedudukan di purasaba (ibukota)
Sundapura. Dalam tahun 670 ia mengganti nama Tarumanagara menjadi Kerajaan
Sunda. Peristiwa ini dijadikan alasan oleh Wretikandayun, cicit Manikmaya, pendiri
Kerajaan Galuh, untuk memisahkan negaranya dari kekuasaan Tarusbawa.

10
2.2 Verifikasi

1. Bagaimana sejarah berdirinya Kerajaan Tarumanegara?: Kerajaan Tarumanegara


berdiri pada abad ke-4 atau lebih tepatnya pada 358 M, Pendiri Kerajaan
Tarumanegara bukan berasal dari nusantara namun Maharesi Jayasingawarman yang
berasal dari India. Raja Jayasingawarman memberi nama kerajaannya Tarumanegara
dari nama pohon tarum yang banyak tumbuh di daerah tersebut. Jayasingawarman
memerintah dari tahun 358 M sampai 328 M, dan setelahnya memutuskan untuk
menjadi petapa. Kepemimpinan Kerajaan Tarumanegara lalu dilanjutkan oleh Raja
Dharmayawarman. Masa Kejayaan Kerajaan Tarumanegara. Tidak banyak sumber
sejarah yang menyebut masa kepemimpinan Raja Dharmayawarman (382-395 M).

2. Bagaimana kehidupan politik, ekonomi, dan sosial pada masa kejayaan Kerajaan
Tarumanegara?: Pada masa kepemimpinannya di tahun 397 masehi, Purnawarman
membangun ibu kota kerajaan bernama Sundapura di kawasan pantai yang jadi asal-
usul "Sunda" sekarang. Selain itu seperti yang disebut dalam Prasasti Tugu, raja juga
memerintahkan penggalian. Sungai Gomati sepanjang 12 km yang berfungsi sebagai
jalur perdagangan, mengendalikan banjir, dan menghindari kekeringan yang pada
musim kemarau. Di bawah kekuasaannya Kekuasaan Tarumanegara meliputi hampir
seluruh wilayah Jawa Barat, mulai dari Banten, Jakarta, Bogor, dan Cirebon.

Tak hanya di dalam negeri, Kerajaan Tarumanegara bahkan menjalin hubungan


diplomatik dengan Cina. Salah satu bukti kejayaan Raja Purnawarman adalah
dilakukannya persembahan 1.000 ekor sapi kepada para Brahmana yang juga
tercantum pada Prasasti Tugu.

3. Apa saja peninggalan Kerajaan Tarumanegara?:

 Candi /Situs Batujaya

 Candi Cibuaya

 Candi Jiwa

 Arca Rajarsi

 Arca Wisnu Cibuaya I

 Arca Wisnu Cibuaya II

11
 Naskah Wangsakerta

 Berita China (fa-hsien)

4. Bagaimana sejarah kejayaan Kerajaan Tarumanegara pada masa kepemimpinan


Purnawarman?: Pada masa kepemimpinannya di tahun 397 masehi, Purnawarman
membangun ibu kota kerajaan bernama Sundapura di kawasan pantai yang jadi asal-
usul "Sunda" sekarang. Selain itu seperti yang disebut dalam Prasasti Tugu, raja juga
memerintahkan penggalian. Sungai Gomati sepanjang 12 km yang berfungsi sebagai
jalur perdagangan, mengendalikan banjir, dan menghindari kekeringan yang pada
musim kemarau.

Berita dari Dinasti Soui juga mengatakan bahwa pada tahun 528 dan 535, datang
utusan dari To-lo-mo, yang terletak di sebelah selatan.

12
2.3 Interpretasi

Kerajaan Tarumanegara berdiri pada abad ke-4 atau lebih tepatnya pada 358 M,
Pendiri Kerajaan Tarumanegara bukan berasal dari nusantara namun Maharesi
Jayasingawarman yang berasal dari India. Jayasingawarman memerintah dari tahun
358 M sampai 328 M, dan setelahnya memutuskan untuk menjadi petapa.

Kepemimpinan Kerajaan Tarumanegara lalu dilanjutkan oleh Raja


Dharmayawarman. Tak banyak sejarah mengenai masa kejayaan pada masa
kepemimpinan raja Dharmayawarman, ia memimpin kerajaan tarumanegara dari 382 -
395 M. Pada masa kepemimpinannya di tahun 397 masehi, Purnawarman membangun
ibu kota kerajaan bernama Sundapura di kawasan pantai yang jadi asal-usul "Sunda"
sekarang.Selain itu seperti yang disebut dalam Prasasti Tugu, raja juga
memerintahkan penggalian. Sungai Gomati sepanjang 12 km yang berfungsi sebagai
jalur perdagangan, mengendalikan banjir, dan menghindari kekeringan yang pada
musim kemarau.

Di bawah kekuasaannya Kekuasaan Tarumanegara meliputi hampir seluruh


wilayah Jawa Barat, mulai dari Banten, Jakarta, Bogor, dan Cirebon. Tak hanya di
dalam negeri, Kerajaan Tarumanegara bahkan menjalin hubungan diplomatik dengan
Cina. Salah satu bukti kejayaan Raja Purnawarman adalah dilakukannya persembahan
1.000 ekor sapi kepada para Brahmana yang juga tercantum pada Prasasti Tugu. Dan
Kerajaan tarumanegara memiliki beberapa peninggalan yaitu Candi / Situs Batujaya,
Candi Cibuaya, Candi jiwa, Arca Rajarsi, Arca Wisnu Cibuaya I, Arca Wisnu
Cibuaya II, Naskah Wangsakerta, Berita China (fa-hsien). Sedangkan untuk yang
terakhir adalah berita dari Dinasti Soui mengatakan bahwa pada tahun 528 dan 535,
datang utusan dari To-lo-mo, yang terletak di sebelah selatan.

13
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Maka dengan data di atas kita dapat menyimpulkan bahwa kerajaan


tarumanegara bisa dikatakan merupakan kerajaan tertua kedua di Indonesia setelah
Kerajaan Kutai yang ada di Kalimantan. Pendiri Kerajaan Tarumanegara bukan
berasal dari nusantara namun Maharesi Jayasingawarman yang berasal dari India.
kerajaan Tarumanegara di ambil dari nama pohon tarum yang banyak tumbuh di
daerah tersebut. Juga secara etimologi, kata Tarumanegara berasal dari kata taruma
dan nagara. Nagara artinya kerajaan atau negara, sedangkan taruma berasal dari kata
tarum yang merupakan nama sungai yang membelah Jawa Barat, yaitu Citarum. Dan
Kerajaan Tarumanegara mempunyai peninggalan 7 prasasti, candi/ situs, arca, berita
China ( fa-hsien ), dan naskah wangsakerta. Berita dari Dinasti Soui juga mengatakan
bahwa pada tahun 528 dan 535, datang utusan dari To-lo-mo, yang terletak di sebelah
selatan.

14
DAFTAR PUSTAKA

SMAN 13 Semarang. (2023). “Sejarah Kerajaan Tarumanegara”. Diakses: 11:30


WIB 20-01-24:
(https://sma13smg.sch.id/materi/sejarah-kerajaan-tarumanegara/#google_vignette)

Endang Widyastuti. (2013). “Penguasaan Kerajaan Tarumanegara Terhadap


Kawasan Hulu Ci Sadane.” Diakses: 11:37 WIB 20-01-24:

(https://purbawidya.kemdikbud.go.id/index.php/jurnal/article/view/P2%282%292013
2/32)

Puspasari Setyaningrum. (2022). “Sejarah Berdirinya Kerajaan Tarumanegara, Raja-


raja, Masa kejayaan, dan Peninggalan”. Diakses: 11:39 WIB 20-01-24:

(https://amp.kompas.com/regional/read/2022/01/03/204255578/sejarah-berdirinya-
kerajaan-tarumanegara-raja-raja-masa-kejayaan-dan-)

Hijars Madab. (2017). “Kerajaan Tarumanegara”. Diakses: 11:40 WIB 20-01-24:

(https://hijarsmadab.files.wordpress.com/2017/03/tarumanegara.pdf)

Mumuh Muhsin Z. (2007). “Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Tatar Sunda dari
Masa Tarumanagara s.d. Masa Kolonial Belanda”. Diakses: 11:40 WIB 20-01-24:

(https://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/10/kondisi_sosial_ekonomi_m
asyarakat_sunda.pdf)

Sudrajat, M. Pd. (2012). “Sejarah Indonesia Masa Hindu Budha”. Diakses: 11:41
WIB 20-01-24:

(https://staffnew.uny.ac.id/upload/132319840/pendidikan/sejarah-indonesia-hindu-
budha.pdf)

CNN Indonesia. (2023). “7 Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara”. Diakses:


11:41 WIB 20-01-24:

(https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230503101048-569-945851/7-prasasti-
peninggalan-kerajaan-tarumanegara-)

15
Amirul Nisa. (2023). “Berbagai Peninggalan Kerajaan Tarumanegara, Ada Arca
hingga Karya Sastra”. Diakses: 11:41 WIB 20-01-24:

(https://bobo.grid.id/read/083697279/berbagai-peninggalan-kerajaan-tarumanegara-
ada-acra-hingga-karya-sastra-)

Wikipedia. (2023). “Percandian Batujaya Bangunan Kuil di Indonesia”. Diakses:


11:42 WIB 20-01-24:

(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Percandian_Batujaya)

Fauzy Mujizatullah. (2023) “Mengenal Situs Batujaya & Candi Jiwa, Tempat Wisata
Bersejarah yang Berada di Karawang Jawa Barat”. Diakses: 11:42 WIB 20-01-24:

(https://www.kompasiana.com/fxzymtlh/646e175c4addee39003a33a2/mengenal-
situs-batujaya-candi-jiwa-tempat-wisata-bersejarah-yang-)

K. Tatik Wardayati. (2022). “Peninggalan Kerajaan Tarumanegara Berupa Arca


Sebagai Bukti Sejarah”. Diakses: 11:43 WIB 20-01-24:

(https://intisari.grid.id/read/033312049/peninggalan-kerajaan-tarumanegara-berupa-
arca-sebagai-bukti-sejarah-)

Widya Lestari Ningsih. (2023). “Candi Cibuaya, Situs yang Disucikan Sejak Akhir
Masa Praaksara”. Diakses 11:44 WIB 20-01-24:

(https://www.kompas.com/stori/read/2023/03/12/120000579/candi-cibuaya-situs-
yang-disucikan-sejak-akhir-masa-praaksara?page=all)

Widya Miko. (2023). “Kerajaan Tarumanegara”. Diakses: 11:45 WIB 20-01-24:

(https://widiyatmiko.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/51866/kerajaan+taruman
egara.pdf)

16

Anda mungkin juga menyukai