3.SPO - Floating Tablets
3.SPO - Floating Tablets
Visi Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan
“Menjadi Universitas secara profesional dan
Terkemuka Dalam berkesinambungan melalui
pendekatan pendidikan lintas
Mengembangkan Nilai profesi.
Potensi Kekayaan Lokal 2. Meningkatkan kualitas dan
mengembangkan penelitian
Untuk Menghasilkan budaya dan kekayaan hayati
Lulusan Yang lokal.
Berkarakter Unggul Dan 3. Meningkatkan kualitas
pelayanan dan pengabdian
Berdaya Saing Di kepada masyarakat melalui
Tingkat Wilayah, pendekatan kerjasama lintas
Nasional, Dan profesi.
4. Menjalin kemitraan yang
Internasional Tahun intensif untuk menunjang
2030” terwujudnya penyelengaraan
tridharma perguruan tinggi dan
luaran yang unggul.
Visi Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan yang
“Menjadi fakultas kesehatan berkualitas dengan mengedepankan
Interprofessional Education (IPE)
yang unggul dalam untuk menghasilkan Sumber Daya
Manusia yang kompeten dan berdaya
mengolaborasi Ilmu saing di bidang kesehatan
2. Meningkatkan kualitas penelitian
Pengetahuan, Teknologi dan melalui pendekatan lintas profesi
(Interprofesional Collaboration/IPC)
Seni (IPTKES) dengan dengan mengembangkan potensi
kearifan lokal dan terpublikasi dalam
mengembangkan potensi jurnal bereputasi.
3. Menyelanggarkan kegiatan
kearifan lokal sehingga pengabdian kepada masyarakat
menghasilkan lulusan yang dengan mengaplikasikan IPTEKS
melalui pendekatan kerjasama lintas
berkarakter, inovatif dan profesi (Interprofesional
Collaboration/IPC)
kreatif ditingkat, wilayah, 4. Meningkatkan produktivitas dan
kualitas Tridharma Perguruan Tinggi
nasional dan internasional dengan menjalin kemitraan di tingkat
wilayah, nasional, maupun
tahun 2030.” internasional
Misi
Visi 1. Menyelenggarakan pendidikan yang
berkualitas melalui pendekatan
“Menjadi program studi Interprofessional Education (IPE)
dengan kurikulum yang inovatif untuk
sarjana farmasi yang menghasilkan sarjana farmasi yang
mandiri di bidang kefarmasian
unggul pada 2. Meningkatkan penelitian di bidang
kefarmasian yang berorientasi pada
pharmaceutical care dan pharmaceutical care melalui
berjiwa wirausaha melalui pendekatan Interprofesional
Collaboration (IPC) untuk
pendekatan 3.
pengembangan ilmu kefarmasian
Meningkatkan kualitas pengabdian
interprofessional kepada masyarakat dalam
pharmaceutical care melalui
education sehingga Interprofesional Collaboration (IPC)
untuk mengoptimalkan derajat
menghasilkan lulusan kesehatan dan ekonomi masyarakat
4. Menjalin kemitraan di tingkat wilayah,
yang profesional dan nasional, dan internasional untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan
mandiri pada tahun produktivitas program studi dalam
2030” melaksanakan Tri Dharma Perguruan
Tinggi
stomach
fundus
body
pylorus or antrum
o Kerapatan
o Ukuran dan bentuk sediaan
o Formulasi tunggal dan ganda
o Kondisi makan atau tidak makan
o Frekuensi pemberian makan
o Sifat makanan
o Usia dan jenis kelamin
o Postur
o Faktor fisiologis
o Peningkatan bioavailabilitas
o Pemberian obat berkelanjutan/ pengurangan
frekuensi pemberian obat
o Terapi yang ditargetkan untuk penyakit lokal
gastroentistinal atas
o Mengurangi fluktuasi konsentrasi obat
o Peningkatan selektivitas dalam aktivasi reseptor
o Pengurangan aktivitas tubuh dan kontra tubuh
o Efektif konsentrasi diperluas
o Meminimalkan efek samping di usus besar
Teknik
Teknik kempa
granulasi
langsung
basah
Teknik
Teknik
semprot
granulasi leleh
kering
Teknik
pemadatan
leleh
Sistem non-effervescent
Satu atau lebih gel pembentuk, hidrokoloid selulosa yang
membesar (missal: hidroksil etil selulosa, HPMC, dll
Polisakarida atau polimer pembentuk matriks (missal:
poliakrilat dan polistirena tingkat tinggi 20-75% b/b)
untuk tablet atau kapsul
Kristal Alginate
• Disiapkan dengan menjatuhkan larutan natrium
alginate ke dalam larutan kalsium klorida dalam air
menyebabkan pengendapan kalsium alginate
• Beku kering dalam cairan nitrogen -40oC selama 24
jam
• Kristal berbentuk bulat dengan diameter 2,5 mm
Hollow Microspheres
• Sistem ini adalah sistem apung yang paling
menjanjikan, karena memiliki keunggulan unik dari
beberapa unit sistem, serta sifat mengapung yang
lebih baik karena ruang tengahnya berongga
microsphere
• Proses umumnya melibatkan penguapan pelarut dan
proses difusi
Sistem Magnetik
• Sistem dengan pendekatan untuk meningkatkan GRT
didasarkan pada bentuk sediaan mengandung magnet
internal kecil dan diletakkan di atas lambung
• Magnet eksternal harus diposisikan dengan tingkat
presisi yang dapat mengganggu kepatuhan pasien
In-Vitro Test
Waktu jeda
mengapung
Waktu mengapung In-Vivo Test
Studi pembubaran Metode x-ray
Test berat yang Scintigraphy gamma
dihasilkan Gastroskopi
Ultrasonografi
-Abu Hamzah-