Anda di halaman 1dari 1

Ahmad Zainal Abidin (C95218028)

RESUME
Nikah atau Ziwaj diartikan dengan perkawinan, dari dua kata tersebut fiqh Islam
lebih banyak menggunakan kata “nikah” dan “ziwaj” dua kata tersebut sangatlah banyak
digunakan didalam Al-Qur’an dari makna bahasa tersebut nikah bisa didefinisikan sebagai
ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri, dengan tujuan
membentuk keluarga (rumah tangga).
Nikah menurut syara’ yaitu akad yang membolehkan seorang laki-laki berhubungan
kelamin dengan perempuan. Namun ada beberapa definisi nikah yang dikemukakan oleh
pakar ulama’ fiqh, dengan seluruh esensi yang sama meskipun redaksionalnya berbeda.
- Pendapat Imam Mazhab tentang definisi menikah
a. Menurut golongan Hanafiah “Nikah adalah akad yang memfaidahkan memiliki,
bersenang-senang dengan sengaja.”
b. Menurut golongan Malikiyyah “Nikah adalah akad yang mengandung sebuah
ketentuan hukum semata-mata untuk memperbolehkan bersenggama dan
menikmati apa yang ada pada diri seorang wanita yang dinikahinya.”
c. Menurut golongan Syafi’iyyah mendefinisikan nikah sebagai “Nikah adalah akad
yang mengandung ketentuan hukum kebolehan wathi’ dengan lafadz nikah atau
tazwij atau yang satu makna dengan keduanya.”
d. Menurut golongan Hanabillah mendefinisikan “Nikah adalah akad dengan
mempergunakan lafadz nikah atau tazwij guna memperbolehkan manfaat,
bersenang-senang dengan wanita.
- Hukum Menikah
e. Madhab Hanafi: Fardhu, Wajib, Sunah Muakad, Haram, dan Makruh, Mubah.
f. Madhab Maliki: Wajib, Haram, Sunnah, dan Mubah;
g. Madhab Syafi'i: Wajib, Mubah, Sunnah, dan Makruh; dan
h. Madhab Hanbali: Fardhu, Sunnah, Haram, dan Mubah.

Anda mungkin juga menyukai