Disusun Oleh :
JAUHARI
LINA MARLINA
A. Latar belakang
Diabetes melitus merupakan suatu penyakit degeneratif dengan gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta ditandai dengan tingginya
kadar glukosa darah dan urin. Saat ini, diabetes melitus menjadi penyakit
dengan angka kejadian yang cukup tinggi di berbagai negara dan merupakan
salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hal ini dapat
dilihat dengan meningkatnya jumlah kasus diabetes melitus di Indonesia yang
berada di urutan ke- 4 setelah negara India, China dan Amerika dengan jumlah
Diabetesi sebesar 8,4 juta orang dan diperkirakan akan terus meningkat sampai
21,3 juta orang di tahun 2030(Internasional Diabetes Federation/IDF dan
World Health Organization/WHO). Dilihat dari semakin meningkatnya jumlah
pendeita diabetes, maka perlu adanya kesadaran dari masyarakat terhadap
pentingnya peran dari masyarakat untuk peduli terhadap masalah ini. Maka
dari itu, tujuan penulisan makalah ini akan memberikan pengetahuan tentang
diabetes serta cara untuk mengendalikannya, dengan harapan agar tingkat
kematian penderita diabetes dapat berkurang.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas kesehatan dan pengetahuan pasien dalam
pemeliharaan kesehatan secara mandiri dalam perawatan kesehatan di
rumah
2. Tujuan Khusus
a. Terpenuhi kebutuhan dasar ( bio-psiko- sosial- spiritual ) secara
mandiri.
b. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam pemeliharaan
kesehatan.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan di rumah
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Klien dan Keluarga
a. Program Home Care (HC) dapat membantu meringankan biaya rawat
inap yang makin mahal, karena dapat mengurangi biaya akomodasi
pasien, transportasi dan konsumsi keluarga
b. Mempererat ikatan keluarga, karena dapat selalu berdekatan pada saat
anggoa keluarga ada yang sakit
c. Merasa lebih nyaman karena berada dirumah sendiri
d. Makin banyaknya wanita yang bekerja diluar rumah, sehingga tugas
merawat orang sakit yang biasanya dilakukan ibu terhambat oleh
karena itu kehadiran perawat untuk menggantikannya
2. Bagi Perawat
a. Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh dengan
lingkungan yang tetap sama
b. Dapat mengenal klien dan lingkungannya dengan baik, sehingga
pendidikan kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi
rumah klien, dengan begitu kepuasan kerja perawat akan meningkat.
c. Data dan minat pasien
3. Bagi Rumah Sakit
a. Membuat rumah sakit tersebut menjadi lebih terkenal dengan adanya
pelayanan home care yang dilakukannya
b. Untuk mengevaluasi dari segi pelayanan yang telah dilakukan
c. Untuk mempromosikan rumah sakit tersebut kepada masyarakat
BAB 2
TINJAUAN TEORI
B. Etiologi
1. DM tipe I
Diabetes yang tergantung insulin ditandai dengan penghancuran sel-sel
beta pancreas yang disebabkan oleh:
a. Factor genetic penderita tidak mewarisi diabetes itu sendiri, tetapi
mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetic kearah
terjadinya diabetes tipe I
b. Factor imunologi (autoimun)
c. Factor lingkungan: virus atau toksin tertentu dapat memicu proses
autoimun yang menimbulkan estruksi sel beta.
2. DM Tipe II
Disebabkan oleh kegagalan relative sel beta dan resistensi insulin. Factor
yang berhubungan dengan proses terjadinya diabetes tipe II: usia, obesitas,
riwayat, dan keluarga
Hasil pemeriksaan glukosa darah 2 jam pasca pendarahan dibagi menjadi 3
yaitu: (Sudoyo Aru,dkk 2009)
a. <140mg/dL -> normal
b. 140-<200mg/dL -> toleransi glukosa terganggu
c. ≥200 mg/dL -> diabetes
C. Klasifikasi
1. Klasifikasi klinis:
a. DM
1) Tipe I: IDDM
Disebabkan oleh destruksi sel beta pulau Langerhans akibat proses
autoimun
2) Tipe II: NIDDM
Disebabkan oleh kegagalan relative sel beta dan resistensi insulin.
Resistensi insulin adalah kemampuan insulin untuk merangsang
pengambilan glukosa dan jaringan perifer dan untuk menghambat
produksi glukosa oleh hati
- Tipe II dengan obesitas
- Tipe II tanpa obesitas
b. Gangguan toleransi glukosa
c. Diabetes kehamilan
2. Klasifikasi resiko statistic
a. Sebelum pernah menderita kelainan toleransi glukosa
b. Berpotensi kelainan glukosa
F. Pengobatan
G. Prognosis
H. Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan
Penatalaksanaan Medis Berupa:
1. Obat Hipoglikemik Oral
a. Pemicu sekresi insulin
1) Sulfonilurea
2) Glinid
b. Penambah sensitivitas terhadap insulin:
1) Biguanid
2) Tiazolidindio
3) Penghambat glukosidase alfa
2. Insulin
3. Pencegahan komplikasi
a. Berhenti merokok
b. Mengoptimalkan kadar kolesterol
c. Menjaga berat tubuh yang stabil
d. Mengontrol tekanan darah tinggi
e. Olahraga teratur dapat bermanfaat
1) Mengendalikan kadar glukosa darah
2) Menurunkan kelebihan berat badan (mencegah kegemukan)
3) Membantu mengurangi stres
4) Memperkuat otot dan jantung
5) Meningkatkan kadar kolesterol ‘baik’ (HDL)
6) Membantu menurunkan tekanan darah
(Noer, Sjaifoellah H.M., dkk. 2008)
Tujuan utama terapi diabetes mellitus adalah mencoba menormalkan aktivitas
insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi komplikasi
vaskuler serta neuropati. Tujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah
mencapai kadar glukosa darah normal.
Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes :
1. Diet
2. Latihan
3. Pemantauan
4. Terapi (jika diperlukan)
5. Pendidikan
(Arjatmo, Tjokronegoro. 2008)
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
B. Analisa data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara
deskriptif, dan disajikan dalam bentuk naratif berupa Urutan analisis data
sebagai berikut:
1. Data di kumpulkan dari hasil (wawancara, observasi, dan
dokumentasi/data penunjang) hasil di tulis dalam format yang sudah
ditetapkan.
2. Data yang dikumpulkan untuk disusun dalam bentuk asuhan
keperawatan yang lengkap dan sistematis.
C. Prioritas masalah keperawatan
Berdasarkan data yang ada di buat prioritas masalah keperawatan dari
yang actual sampai kepada masalah yang potensial
D. Asuhan keperawatan
Berdasarkan data masalah yang ada dibuat diagnosa keperawatan dan
intervensi keperawatan yang ada pada keluarga dengan masalah kesehatan
kesehatan DM berdasarkan rujukan SDKI dan SIKI
E. Implementasi
Tindakan keperawatan dasar meliputi :
1. Intervensi keperawatan dasar dalam pemenuhan kebutuhan dasar
keluarga
2. Terapi komplementer
3. Terapi keperawatan
4. Pendidikan Kesehatan dan Promosi Kesehatan pada Keluarga
5. Monitoring kesehatan keluargadan kepatuhan dalam pelayanan
keperawatan keluarga
6. Melalukan tindakan kedaruratan dalam pelayanan keperawatan keluarga
7. Memotivasi keluarga untuk memodifikasi lingkungan yang
menguntungkan kesehatannya
8. Melakukan tindakan kontrol infeksi dalam keperawatan keluarga
9. Melalukan tindakan pencegahan cedera.
F. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahapan yang membandingkan antara hasil
implementasi dengan kriteria yang telah ditetapkan untuk melihat
keberhasilannya. Kegiatan evaluasi meliputi pengkajian kemajuan status
kesehatan keluarga, membandingkan respon keluarga dengan kriteria hasil
dan menyimpulkan hasil kemajuan masalah dan pencapaian. Evaluasi
dibuat dalam bentuk SOAP.
D. Genogram
Keterangan :
Perempuan
Laki – laki
Pasien
tinggal serumah
4) Dimensi Psikologis:
a. status emosional
Keluarga mencobang tenang jika ada masalah selalu
dibicarakan Bersama untuk mencari pemecahan dan
menyerahkan semuanya pada Tuhan
b. strategi koping
Koping yang dilakukan oleh keluarga adalah berdoa dan
berdiskusi dengan anggota keluarga
c. penyesuaian diri
Pasien dan keluarga dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan dan cukup aktif mengikuti kegiatan lingkungan
d. kecemasan
Keluarga mengatakan setiap ada masalah dicari pemecahan
dengan berdiskusi Bersama keluarga besar
e. peran
Keluarga mengatakan setiap anggota keluarga dapat
menjalankan peran nya masing-masing
f. riwayat sakit mental
Keluarga mengatakan tidak ada riwayat sakit mental
g. stressor
Keluarga mengatakan untuk saat ini tidak ada hal yang
membuat keluarga menjadi stress. Karena dibalik ini pasti ada
rencana Tuhan yang lebih indah.
5) Dimensi fisik
a. Lingkungan dalam rumah
Rumah tidak tertata rapi. Barang-barang dalam rumah tidak
terletak pada tempatnya dan nampak kotor. Penerangan cukup.
Lantai rumah belum semua dilapisi keramik dan permukaan lantai
tidak rata.
b. Lingkungan luar rumah: sanitasi lingkungan, keamanan
lingkungan
Rumah terletak dilingkungan padat penduduk. Rumah berdekatan
dengan pembuangan air kotor (empang) yang terletak dibelakang
rumah. Sistem keamanan lingkungan menjadi tanggung jawab
bersama dalam bentuk ronda dan dilakukan secara bergantian.
6) Dimensi Sosial budaya: pendapatan, hubungan sosial/interaksi sosial,
system dalam keluarga, bahasa yang digunakan, hubungan dengan
anggota rumah dan tetangga, dan lain-lain
a. Pendapan keluarga : pekerjaan keluar adalah pedagang lauk
matang keliling. Hasilnya untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
b. Interaksi sosial : hubungan antara anggota keluarga
berlangsung baik. Begitu juga dengan tetangga. Saling berinteraksi
dan berkomunikasi sebagaimana mestinya.
c. Sistem dalam keluarga: keluaraga memiliki sistem patriakal. Akan
tetapi segala masalah yang ada selalu dimusyawarahkan antar satu
dan yang lain.
d. Bahasa yang digunakan: komunikasi keluarga menggunakan
bahasa indonesia
7) Dimensi Perilaku:
a. pola diet
pasien makan tiga kali sehari. Pagi jam enam,siang jam sebelas dan
sore jam lima. Pasien mengatakan bila telat makan perut langsung
sakit
b. perilaku kesehatan
pasien sudah mengerti akan sakitnya, sehingga pasien rajin
memeriksaakan sakitnya ke dokter praktek. Pasien mengatakan
belum mnenerima informasi lengkap tentang penyakit dan cara
perawatannya di rumah. Pasien tidak memantang makanan. Pasien
mengurangi porsi makan sesuai kemauan dirinya tanpa porsi dan
pengaturan yang tepat
c. perilaku aktifitas dan istirahat
aktivitas sehari-hari pasien adalah mengolah masakan untuk dijual.
Dengan jam kerja tidak tentu dan tak terbatas. Pasien selalu
menyemaptkan istirahat untuk menjaga kondisi tubuhnya. Pasien
mengatakan cepat merasa lelah saat beraktivitas berlebihan.
d. perilaku seksualitas
8) Dimensi sistem kesehatan: pelayanan kesehatan, hambatan
memanfaatkan fasilitas kesehatan dan lain-lain
F. Analisa Data
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS: Gangguan fungsi Nyeri kronis
1.Pasien mengatakan metabolic
sakit perut sebelah kiri
hilang timbul
2.Pasien mengatakan
mengalami penyakit
lambung sejak 5 tahun
yang lalu
DO:
1.Tampak nyeri tekan
pada epigastium
2. Skala nyeri 4
4 DS : Kesiapan
Mengungkapkan minat peningkatan
dalam belajar pengetahuan
DO :
Perilaku upaya
peningkatan kesehatan
H. Intervensi Keperawatan
Edukasi
B. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
2. Mengidentifikasi lokasi,
DX I
karakteristik,durasi dan intensitas
nyeri
H/ Nyeri muncul di kuadran tiga,
nyeri muncul seperti tertusuk-tusuk
jarum dan hilang timbul
Kunjungan 2
Kamis
6 Agustus
1. Mengidentifikasi skala nyeri
2020
H/ skala nyeri menurun yaitu 2
Jam 16:00
2. Mengajarkan latihan nafas dalam
wib
H/ pasien mengatakan lebih rileks
dan nyaman.
DX I
Sesuai jurnal rujukan “Terapi
komplementer Guna Menurunkan
Jumat
Nyeri Pasien Gastritis: Literatur
8 Agustus
Review”
2020
(Jauhari) (Ibu Endang) ( Ibu Puji
Kunjungan 3
Jam 16:00 Astuti)
wib 1. Memonitor keberhasilan terapi
DX III komplementer yang sudah
diberikan
H/
- pasien sudah menjalankan
terapi pijit jari untuk
mengatasi nyeri lambung
- Pasien sudah menerapkan
latihan nafas dalam jika nyeri
lambung nya muncul
- Nyeri lambung berkurang,
(Jauhari) (Ibu Endang) ( Ibu Puji
pasien merasa yaman
Astuti)
2. Mengkaji skala nyeri
Rabu, H/ skala nyeri menurun yaitu 3
5 Agustus
2020
Kunjungan 1
Jam 17:00 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
wib menerima informasi
H/ Pasien mengatakan siap menerima
DX II informasi yang akan disampaiakan
2. Monitor pola dan jam tidur
H/
a. Pasien mengatakan selalu tidur
malam sesuai kebutuhannya yaitu (Jauhari) (Ny,Endang) (Ibu Puji
dari jam 21:00 – 03:00 Astuti)
b. Pasien mengatakan jarang
terbangun disaat tidurnya
c. Pasien mengatakan kadang tidur
siang sebentar di sela-sela
aktivitasnya (sekitar 30 -60 menit)
d. Pasien mengatakan jika
dibangunkan saat tidur terkadang
merasa pusing
3. Monitor kelelahan fisik dan
Kamis 6 emosional
Agustus
2020
a. Pasien mengatakan sering merasa
Jam 17:00
cepat lelah jika beraktivitas
wib
b. Pasien masih beraktivitas seperti
biasa seperti memasak,
DX II
menyiapkan dagangan, mencuci
baju dan lain-lain
c. Pasien mengatakan jika sedang
beraktivitas merasa lelah maka
segera istirahat.
d. Pasien mengatakan lebih
mengutamakan kesehatan
dibanding harus segera
meneyelesaikan pekerjaannya
Nama&ttd
Tgl / jam/ Nama& ttd Ttd
Implementasi keluarga/kli
no. Dx perawat supervisor
en
3/7/2020 Kunjungan 1 Lina Marlina Ny. Endang
I. Evaluasi
No Diagnosa Evaluasi Ttd, tgl,
nama
1 Defisit S: Pasien mengatakan mengerti 5 Juli 2020
pengetahuan informasi yang dijelaskan dan Lina Marlina
tentang telah menjalankan therapy
penyakitnya komplementer hipertensi
O: TD : 120/80, keadaan umum
pasien tampak baik
A: Defisit pengetahuan tentang
penyakitnya teratasi
P: Rencana tindakan dilanjutkan
oleh keluarga
2 Kesiapan S: Keluarga mengatakan mengerti 6 Juli 2020
peningkatan peran nya yang harus slalu Lina Marlina
pengetahuan mendampingi pasien dan turut
serta dalam menjaga kesehatan
O: pasien dan keluarga tampak
memahami peran nya dalam
menjaga kesehatan
A: Kesiapan peningkatan
pengetahuan teratasi
P: Rencana tindakan
dilanjutkanoleh keluarga
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Aspek pengkajian
Kasus asuhan keperawatan keluarga dengan masalah utama deabetus militus
pada Ny.E di wilayah kerja Puskesmas Karang Kitri Kota Bekasi didapat data
awal dari rekam medis di Puskesmas Karang Kitri yaitu berupa nama,
diagnosa dan alamat pasien. Penulis datang ke rumah keluarga untuk
bertemu dengan pasien dan keluarganya dalam rangka melakukan
pengkajian sesuai format asuhan keperawatan keluarga yang telah
disediakan. Proses pengkajian tidak mengalami hambatan dan semua
item bisa diperolah informasi dengan jelas karena keluarga kooperatif.
Data keluarga yang diperoleh meliputi data demografi, sosio kultural, data
lingkungan, struktur dan fungsi keluarga, stress dan koping keluarga
yang digunakan keluarga dan perkembangan keluarga. Data yang
berkaitan dengan individu sebagai anggota keluarga meliputi pemeriksaan
fisik, mental, emosi, sosio dan spiritual didapatkan pada semua anggota
keluarga sejumlah 2 orang yaitu Ny.E dan suaminya. Tahap pengkajian
keperawatan pada keluarga Ny.E tidak mengalami kesulitan, keluarga
kooperatif dan mau memberikan informasi yang dibutuhkan. Hal yang
menjadi hambatan adalah ketika akan melakukan proses pengkajian Ny.
E sedang pergi keluar rumah dengan alasan lupa kalau sudah membuat
janji dengan penulis, akan tetapi hambatan tersebut tidak mempengaruhi
proses pengkajian.
Data Objektif
1. Tampak nyeri tekan pada epigastium
2. Skala nyeri 4
3. Pasien tampak lesu
4. Tidak mampu mempertahankan aktivitas ritun
5. Pasien tampak lesu
6. Tidak mampu mempertahankan aktivitas ritun
7. Menunjukan persepsi yang keliru terhadap masalah
8. TD : 160 /90
9. Mengungkapkan minat dalam belajar
10. Perilaku upaya peningkatan kesehatan
C. Aspek Implementasi
Pada tahap implementasi keperawatan mampu dilaksanakan sesuai
perencanaan yang sudah disusun, pendidikan kesehatan dan mengajari
cara menangani nyeri yang diikuti oleh Ny. E sebagai anggota keluarga
yang sakit dan anggota keluarga lain bekerjasama yaitu mau
menerima pendidikan kesehatan dan membantu menfasilitasi
tindakan yang dilakukan. Keluarga yang kooperatif merupakan
faktor pendukung sehingga implementasi bisa dilakukan sesuai
perencanaan yaitu 3 kali kunjungan dalam pengkajian dan tiga kali
implementasi dan evaluasi. Tidak ada hambatan dalam melakukan
implementasi, Ny. E mampu mengikuti edukasi cara mengatasi nyeri sampai
selesai.
D. Aspek evaluasi
Pada tahap evaluasi, didapatkan data bahwa masalah bisa teratasi
sebagian dan masih perlu tindakan keperawatan. Keluarga kooperatif
dengan menyatakan bahwa mau melakukan apa yang sudah dianjurkan dan
dilatihkan untuk menunjang upaya penyembuhan Ny.E. Masih ada data
bahwa Ny. E masih merasakan nyeri walaupun sudah berkurang, setelah
melakukan terapi komplementer cara mengatasi nyeri yang dianjurkan dan
menerapkan pendidikan kesehatan yang diberikan yaitu, menyatakan
bahwa akan mengulang sendiri cara mengatasi nyeri dengan memijat telapak
tangan dan tarik nafas dalam yaitu pagi hari sekitar pukul 8 pagi sebelum
beraktifitas kerja dan sebelum makan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Kasus keluarga Ny. E telah dilakukan asuhan keperawatan keluarga
yang dimulai dari pengkajian sampai tahap evaluasi.
2. Pendokumentasian asuhan keperawatan keluarga Ny. E dilakukan
bersama-sama keluarga Ny. E melalui proses yang dimulai dari
pengkajian sampai tahap evaluasi dengan diawali penulisan
tanggal, jam dan diakhiri nama dan tanda tangan
3. Faktor pendukung keluarga kooperatif sedangkan faktor
penghambat adalah kesibukan keluarga sebagai penjual lauk keliling
sehingga tidak bisa dan sulit mengontrol aktifitas.
B. Saran
1. Keluarga
Diharapkan keluarga dapat menerapkan pendidikan kesehatan yang
telah diberikan antara lain terapi komplementer cara mengatasi nyeri
secara teratur
2. Puskesmas
Diharapkan pihak puskesmas dapat menindaklanjuti asuhan
keperawatan yang diberikan dan diintegrasikan dengan program
kunjungan rumah (home care) atau Pelayanan Keperawatan
Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)