KELUHAN UTAMA
SPONTAN
MENTAL EMOSIONAL
FISIK PSIKO-SOMATIK
FISIK FISIK GANDA Pada saat pengkajian pasien
1. Pada saat pengkajian
MURNI Pada saat mengatakan malu sama tetangga
klien mengatakan
Klien tidak pengkajian klien dan pasien juga tidak pernah
menderita penyakit
mengalami mengatakan sakit berinteraksi dengan tetangga karena
tekanan darah tinggi
keluhan fisik kepala, dan sulit kelakuan suaminya yang menderita
(hipertensi)
murni tidur di malam pppenyakit mental emosional yaitu
sehingga hari. PK, pasien menarik diri dari
datang ke tetangga dan pasien juga meras
puskesmas putus asa.
PERTANYAAN AKTIF
1. Sudah berapa lama keluhan itu ada ? (Hipertensi nya sudah 2 tahun dan keluhan sakit
kepala dirasakan sejak 1 hari sebelum datang ke PKM)
2. Apakah timbul bila ada stress/bila sedang dalam banyak pikiran? (Ya)
3. Bagaimana dengan produktivitas kerja, gairah belajar, napsu makan, dan gairah seksual?
(Tidak)
4. Apakah ada masalah dalam keluarga/pekerjaan/sekolah/masyarakat? (Ya)
5. Apakah selama ini menggunakan obat tidur/penenang, alkohol, rokok, narkotik atau zat
psikoaktif lain tanpa petunjuk dokter? (Tidak)
Nama: Ny. M
1. Pengkajian
Ny. M berusia 66 tahun, status menikah, bekerja sebagai seorang IRT. Di lakukan pengkajian 2
menit di dapatkan klien jarang keluar rumah keran malu dengan dengan tetangga dan klien juga
tidak pernah bertegur sapa dengan tenangga, klien mengalami ini kare suaminya yang sering
mengamuk jika sedang marah. Pemeriksaan tanda-tanda vital TD : 130/90 mmHg, N : 86 x/menit,
P : 20 x/menit dan suhu : 36oc.
2. Masalah Keperawatan
1. Harga diri rendah
INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NOC NIC
KEPERAWATAN
Harga diri rendah Setelah 2X pertemuan pasien SP I Pasien
mampu. 1. Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang
1. Mengidentifikasi aspek dimiliki pasien
positifnya 2. Bantu pasien menilai kemampuan pasien yang
2. Melakukan kegiatan sesuai masih dapat digunakan
dengan kemampuan yang 3. Bantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih
dimiliki sesuai dengan kemampuan pasien
3. Mengetahui cara meningkatkan 4. Latih pasien sesuai kemampuan yang dipilih
rasa percaya dirinya 5. Berikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan
pasien
6. Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
SP 1 Keluarga
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga
dalam merawat pasien
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri
rendah yang dialami pasien beserta proses
terjadinya
SPII Pasien :
1. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Latih kemampuan kedua
3. Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
SP II Keluarga
1. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat
pasien dengan harga diri rendah
2. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat
langsung kepada pasien harga diri rendah
SP III Keluarga
1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di
rumah termasuk minum obat (discharge planning)
2. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang