Anda di halaman 1dari 5

Dimensi kelima, manusia di

karuniai akal, pikiran, dan kehe


ndak bebas, sehingga ia
mampu menciptakan keseimbangan dalam kehidupan. Dimensi keenam, manusia
mampu mengenali dirinya, se
hingga ia menyadari siapa pencipta dirinya, bagaimana
histori penciptaanya, mengapa ia diciptakan dan untuk apa ia diciptakan.
Dalam al
-
quran istilah manusia ditemukan
4
kosa kata yang berbeda dengan makna
manusia, akan tetapi memilki substansi yang berb
eda yaitu
a.
Bani
Adam
Manusia disebut bani adam, karena dilihat dari aspek historis penciptaannya,
yaitu makhluk ciptaan Allah yang
merup
akan keturunan nabi Adam.
b.
Basyar
Penyebutan ini sesuia dengan sifat
-
sifat biologis manusia
seperti asalnya dari
tanah liat atau lempung kering
dan
makhluk Allah yang memiliki sifat
-
sifat fisik,
kimia dan biologis dalam dirinya yang membutuhkan makan, minum, dan
sebagainya.
c.
Insan
Insan adalah makhluk yang terus bergerak maju ke arah kesempurnaan
.
Ini
menunjukkan manusia yang memiliki sifat
-
sifat psikologis
atau spiritual sebagai
makhluk yang berpikir,
menyerap
ilmu, dan memikul amanah
.
d.
An
-
Nas
Dilihat dari aspek sosiologis manusia merupakan mahkluk ciptaan Allah yang
mempunyai sifat
-
sifat dan
kecenderungan untuk hidup berkelompok dengan
sesamanya ( bermasyarakat ), sehingga disebut makhluk sosial.
Dengan demikian Al
-
Quran memandang manusia sebagai makhluk biologis,
psikologis, dan social. Manusia sebagai basyar, diartikan sebagai makhluk socia
l yang
tidak biasa hidup tanpa bantuan orang lain dan atau makhluk lain.
Sebenarnya manusia itu terdiri dari 3 unsur yaitu :
1. Jasmani.
Terdiri dari air, kapur, angin, api dan tanah.
2. Ruh.
Terbuat dari cahaya (nur). Fungsinya hanya untuk menghidupkan
jasmani saja.
3. Jiwa.
Manusia memiliki fitrah dalam arti potensi yaitu kelengkapan yang diberikan
pada saat dilahirkan ke dunia. Potensi yang dimiliki manusia dapat di kelompokkan
pada dua hal yaitu potensi fisik dan potensi rohania. Ibnu sina yang terken
al dengan
filsafat jiwanya menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk social dan sekaligus
makhluk ekonomi. Manusia adalah makhluk social untuk menyempurnakan jiwa
manusia demi kebaikan hidupnya, karena manusia tidak hidup dengan baik tanpa ada
orang lain. D
engan kata lain manusia baru bisa mencapai kepuasan dan memenuhi
segala kepuasannya bila hidup berkumpul bersama manusia.

C. Tujuan Penciptaan Manusia


Tujuan penciptaan manusia adalah menyembah kepada penciptanya yaitu Allah.
Pengertian penyembahan kepada Allah tidak bisa di artikan secara sempit, dengan hanya
membayangkan aspek ritual yang tercermin dalam shalat saja.

Penyembahan berarti ketundukan manusia dalam hokum Allah dalam menjalankan


kehidupan di muka bumi, baik yamg menyangkut hubungan manusiadengan tuhan maupun
manusia dengan manusia.Oleh kerena penyembahan harus dilakukan secara suka rela,
karena Allah tidak membutuhkan sedikitpun pada manusia karena termasuk ritual-ritual
penyembahannya.

Penyembahan yang sempurna dari seorang manusia adalah akan menjadikan dirinya
sebagai khalifah Allah di muka bumi dalam mengelolah alam semesta. Keseimbangan
pada kehidupan manusia dapat terjaga dengan hukum-hukum kemanusiaan yang telah
Allah ciptakan

hanya membayangkan aspek ritual yang tercermin dalam shalat saja. Penyembahan
berarti ketundukan manusia dalam hokum Allah dalam menjalankan kehidupan di muka
bumi, baik yamg menyangkut hubungan manusia
dengan tuhan maupun manusia
dengan manusia.
Oleh kerena penyembahan harus dilakukan secara suka rela, karena Allah tidak
membutuhkan sedikitpun pada manusia karena termasuk ritual
-
ritual penyembahannya.
Penyembahan yang sempurna dari seorang manusia ada
lah akan menjadikan dirinya
sebagai khalifah Allah di muka bumi dalam mengelolah alam semesta. Keseimbangan
pada kehidupan manusia dapat terjaga dengan hukum
-
hukum kemanusiaan yang telah
Allah ciptakan.
D. Fungsi dan Peran Manusia
Berpedoman pada Al
-
Quran
surah al
-
baqarah ayat 30
-
36, status dasar manusia yang
mempelopori oleh adam AS adalah sebagai khalifah. Jika khalifah diartikan sebagai
penerus ajaran Allah maka peran yang dilakukan adalah penerus pelaku ajaran Allah
dan sekaligus menjadi pelopor membud
ayakan ajaran Allah Swt.
Peran yang hendaknya dilakukan seorang khalifah sebagaimana yang ditetapkan oleh
Allah di antaranya adalah:
1. Belajar
2. Mengajarkan ilmu
3. Membudayakan ilmu
Oleh karena itu semua yang dilakukan harus untuk kebersamaan sesama ummat
manusia dan hamba Allah, serta pertanggung jawabannya pada 3 instansi yaitu
pada
diri sendiri, pada masyarakat, pada Allah SWT.
E. Tanggung Jawab Manusia sebagai Hamba dan
Khalifah
Allah SWT
1) Tanggung jawab manusia sebagai hamba Allah SWT
Makna yang esensial dari kata abd’ (hamba) adalah ketaatan, ketundukan, dan kepatuhan
manusia hanya layak diberikan kepada Allah SWT yang dicerminkan dalam ketaatan,
kepatuhan dan ketundukan pada kebenaran dan keadilan.Oleh karena itu, dalam al-quran
dinyatakan dengan “quu anfusakun waahlikun naran”(jagalah dirimu dan keluargamu
dengan iman dari api neraka).

2) Tanggung Jawab Manusia sebagai Khalifah Allah SWT


Manusia diserahi tugas hidup yang merupakan amanat dan harus dipertanggungjawabkan
dihadapannya. Tugas hidup yang di muka bumi ini adalah tugas kekhalifaan, yaitu tugas
kepemimpinan, wakil Allah di muka bumi, serta pengolaan dan pemeliharaan alam.Khalifah
berarti wakil atau pengganti yang memegang kekuasaan. Manusia menjadi khalifah
memegang mandat tuhan untuk mewujud kemakmuran di muka bumi. Kekuasaan yang
diberikan manusia bersifat kreatif yang memungkinkan dirinya mengolah
sertamendayagunakan apa yang ada di muka bumi untuk kepentingan hidpnya.
Oleh karena itu hidup manusia, hidup seorang muslim akan dipenuhi dengan amaliah.
Kerja keras yang tiada henti sebab bekerja sebagai seorang muslim adalah membentuk
amal saleh
Khalifah berarti wakil atau pengganti yan
g memegang kekuasaan. Manusia menjadi
khalifah memegang mandat tuhan untuk mewujud kemakmuran di muka bumi.
Kekuasaan yang diberikan manusia bersifat kreatif yang memungkinkan dirinya
mengolah serta mendayagunakan apa yang ada di muka bumi untuk kepentinga
n
hidpnya.
Oleh karena itu hidup manusia, hidup seorang muslim akan dipenuhi dengan amaliah.
Kerja keras yang tiada henti sebab bekerja sebagai seorang muslim adalah membentuk
amal saleh.
F. Hakikat Manusia
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Jadi manusia
merupakan makhluk yang luar biasa kompleks. Sedemikian sempurna
manusia diciptakan oleh Sang Pencipta dan manusia tidak selalu diam karena dalam
setiap kehidupan manusia selalu ambil bagian. Kita sebagai manusia harus menjadi
individu yang berguna untuk di
ri sendiri dan orang lain.
Manusia itu tidak sepenuhnya sempurna, dalam kehidupan yang kita jalani pasti selalu
ada masalah yang tidak bisa kita selesaikan, oleh karena itu juga membutuhkan
bantuan dari orang lain, karena manusia adalah makhluk sosial sam
a seperti yang lain
karena manusia tidak bisa berdiri sendiri, dalam hal agama kita juga mempunyai
banyak maka dari itu kita harus saling menghargai dan mengasihi karena kita sama
-
sama makhluk yang diciptakan tidak ada bedanya , selain itu dalam hidup manu
sia juga
terdapat banyak aturan yang harus kita patuhi sebagai umat manusia.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.tugasku4u.com/2013/05/makalah
-
hakikat
-
manusia
-
menurut
-
islam.html
Abuddin Nata, AL
-
Qur’an dan Hadits (Dirasah Islamiyah, Jakarta : PT. Raja Grafindo
Pers
ada, 1998.
Departemen Agama RI, Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum,
Jakarta : Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2001.
Hamdan Mansoer, dkk, Materi Instruksional Pendidikan Agama Islam, Jakarta :
Direktorat Perguruan Tinggi Agama Is
lam, 2004
Murthada Muthahhari, Perspektif Al
-
Qur’an Tentang Manusia dan Agama, Bandung :
Mizan, 1990.
Nanih Machendrawaty & Agus Ahmad Safei, Pengembangan Masyarakat Islam,
Jakarta : Rineka Cipta, 2004
Muhammadong. 2009. Pendidikan Agama Islam. Makassar :
Tim Dosen Pendidikan
Agama Islam Universitas Negeri Makassar.
Abdullah, Abd. Malik. 2009. Pendidikan Agama Islam. Makassar : Tim Dosen
Penididikan Agama Islam Universitas Negeri Makassar.

Anda mungkin juga menyukai