Anda di halaman 1dari 7

MATRIKS PENILAIAN PEMENUHAN PERSYARATAN TEKNIS

TATA CARA PEMBERIAN REKOMENDASI KESESUAIAN TATA RUANG

1. Pertimbangan Terhadap Kebijakan Spasial;

Skala 1 - 5 Keterangan:
Nilai 1 = Tidak Sesuai/Perlu;
Kajian teknis untuk mendorong investasi (Proffesional
Nilai 2 = Kurang Sesuai/Perlu;
Judgement)
Nilai 3 = Cukup Sesuai/Perlu;
Nilai 4 = Sesuai/Perlu;
a. Lokasi tersebut mendukung keberadaan fungsi perkotaan seperti PKW, KSP, KSK
5 Nilai 5 = Sangat Sesuai/Perlu;

b. Perumusan kegiatan fungsional sebagai pusat dan jaringan yang menghubungkan


antar pusat di dalam BWP ruang dari RTRW Kabupaten ke RDTR yang dilakukan
melalui analisa:
1). Analisa sistem pusat pelayanan; 5
2). Analisis sistem jaringan jalan;
3). Analisis intensitas pengembangan ruang pada seluruh BWP.

c.   Pendetailan pola ruang dari RTRW Kabupaten/Kota ke RDTR yang dilakukan
melalui analisa: Kriteria
1). Analisis simpangan antara pola ruang RTRW dan kondisi eksisting; 5 Apabila nilai lebih dari ≥90% sepenuhnya";
2). Analisis tutupan lahan dan run-off yang ditimbulkan;
3). Analisis kepemilikan tanah.
Penilaian :

d. Data Spasial rencana Tata Ruang Arahan Sturktur Ruang, Pola Ruang, dst: RTRWN,
Apabila nilai diantara 60% - 90%, maka
RTR Pulau Sulawesi, RTR KSN di Sulawesi Utara; RTRW Provinsi; RTRW Kabupaten
Kota (RDTR Kalau ada)
5 Usulan Diskresi Pemohon "diterima sebagian"
dgn Catatan;

Apabila nilai kurang dari < 60%, maka Usulan


SUBTOTAL 20
Pemohon ini "di tolak", dgn Catatan;

2. Fisik wilayah;

Skala 1 - 5
Kajian teknis untuk mendorong investasi: (Proffesional
Judgement)
a.      Letak geografis , morfologi wilayah dan sebagainya mendukung/cocok untuk
pembangunan fasilitas yang di maksud (analisis aksesbilitas dan analisis siteview
apabila untuk pariwisata) dan menyertakan kajian aksesbilitas dan kajian topografi
5

b.     Apabila ada potensi rawan bencana alam pada lokasi pembangunan menyertakan
kajian mitigasi bencana (contohnya: kajian struktur anti banjir, kajian investasi, jalur
evakuasi).
5

c.   Lokasi pembangunan tidak berada pada lokasi sumber daya alam (mineral,
batubara, migas, panas bumi, air permukaan dan air tanah, pertanian, perkebunan,
dan/atau kehutanan), kecuali pembangunan fasilitas tersebut memiliki kegiatan utama
yang memanfaatkan sumber daya alam yang telah ada (contohnnya pada lokasi
5
sumber daya mineral akan dibuat fasilitas pertambangan)

d.   Daya dukung dan daya tampung yang sesuai dengan pembangunan fasilitas
tersebut. 5

e.    Penggambaran daya dukung lingkungan fisik dalam menampung kegiatan yang
ada maupun yang akan dikembangkan sampai akhir masa berlakunya RDTR; 5

f. Penggambaran daya dukung maksimum (daya tampung) ruang/lingkungan hidup


dalam menampung kegiatan sampai waktu yang melebihi masa berlakunya RDTR; 5

g. Penggambaran kesesuaian lahan untuk pemanfaatan ruang di masa datang


berdasarkan kondisi fisik/lingkungannya; 5

h. Penggambaran potensi dan hambatan pembangunan keruangan dari aspek fisik;


dan 5

i. Penggambaran alternatif-alternatif upaya mengatasi hambatan fisik/lingkungan


yang ada di BWP. 5

j. data Spasial dengan skala yang relevan dengan lokasi rencana diskresi : Topografi,
Jenis Tanah, Hidrologi , dst 5

k. Data spasial pada lokasi rencana diskresi dan sekitarnya: Tematik Kawasan Rawan
Bencana skala Kota/Kabupaten 5

l. Data Spasial pada lokasi rencana diskresi dan sekitarnya: Tematik Peta Potensi ESDM
skala Kota/Kabupaten 5

m. Data Spasial: Peta Sebaran dan Kepadatan Penduduk


5

SUBTOTAL 65
3. Sosial Kependudukan;

Skala 1 - 5
Kajian teknis untuk mendorong investasi: (Proffesional
Judgement)
a.       kegiatan pembangunan yang di maksud memaparkan pemenuhan kebutuhan
sesuai dengan standar jumlah pertumbuhan penduduk (contoh pembangunan rumah
sakit mampu melayani sesuai kebutuhan dari proyeksi jumlah pertumbuhan penduduk) 5

b.       pembangunan fasilitas dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia


(ketenagakerjaan, tingkat pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan) 5

c.       Pembangunan fasilitas tidak merusak tatanan sosial dan budaya dalam
masyarakat atau mendorong tatanan sosial budaya kearah lebih baik 5

d. Penggambaran struktur dan karakteristik penduduk.


5

e. Penggambaran potensi SDM untuk keberlanjutan pengembangan, interaksi, dan


integrasi dengan daerah di luar BWP. 5

f. Gambaran dan struktur penduduk.


5

h. Komposisi tenaga kerja yg berkorelasi dgn proyek yg diusulkan.


5

i. Kiat perlindungan dan prioritas tenaga kerja setempat


5

k. Data spasial: Peta Sebaran dan Kepadatan Penduduk


5

SUBTOTAL 45

4. Ekonomi Wilayah;

Skala 1 - 5
Kajian teknis untuk mendorong investasi: (Proffesional
Judgement)
a.       Menopang atau menunjang aktifitas perekonomian masyarakat di wilayah dan
sekitarnya, yakni memberi andil dalam menyerap sumberdaya lokal (sumberdaya alam
atau manusia atau managerial), dan output yang dihasilkan memberikan kaitan
dengan kebutuhan masyarakat sekitar dan/atau menunjang ekspor atau menunjang
5
substitusi impor.

b.       Memberikan kontribusi terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat


sekitarnya, yakni: kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerjanya atau menunjang
langsung ataupun tidak langsung usaha ekonomi masyarakat sekitarnya.
5

c.       Adanya jaminan untuk memberikan transfer teknologi dalam bentuk: magang,
atau pelatihan; atau pemberdayaan dalam job strategis perusahaan atau manajemen. 5

d.       Tidak sedang dikomplein oleh masyarakat sekitarnya karena mengganggu


aktivitas masyarakat dengan kegiatan yang mengarah pada: kekuatan monopoli, atau
menghambat kelancaran usaha masyarakat, dan atau lainnya yang dianggap serius.
5

e.       Meningkatkan pendapatan masyarakat disekitar lokasi kegiatan pembangunan,


(seperti, mengkomodasi UKMM lokal sesuai kebutuhan dan fasilitas yang ada) 5

f.        Mengurangi tingkat pengngguran masyarakat disekitar lokasi pembangunan. 5

g.       Meningkatkan PAD dan dan CSR 5

 h. Penggambaran struktur ekonomi, pola persebaran pertumbuhan ekonomi, potensi,


peluang dan permasalahan perekonomian wilayah kota untuk mencapai pertumbuhan
ekonomi yang baik, terjadinya investasi dan mobilisasi dana yang optimal.
5

i. Penggambaran karakteristik perekonomian dan ciri-ciri ekonomi kawasan dengan


mengidentifikasi basis ekonomi, sektor-sektor unggulan, besaran kesempatan kerja,
pertumbuhan dan disparitas pertumbuhan ekonomi.
5

k. Data Spasial: Sebaran dan skala fasilitas perekonomian di sekitar lokasi usulan
(jarak dan skala layanan di sesuaikan); termasuk kawasan terdampak sesuai tipolugi
fungsi/peruntukkannya
5

SUBTOTAL 50
5. Persebaran Ketersediaan Dan Kebutuhan Sarana Dan
Prasarana;

Skala 1 - 5
Kajian teknis untuk mendorong investasi: (Proffesional
Judgement)
a. Pembangunan fasilitas dapat meningkatkan sarana dan prasarana yang ada disekitar
lokasi pembangunan (contohnya: pembangunan fasilitas didukung dengan adanya
pembangunan jalan) dan tidak mengganggu arus lalu lintas (Misalnya dengan 5
menyediakan sendiri lahan parkir yang memadai)

b. Data Spasial: sebaran dan skala sarana dan prasarana umum (kesehatan,
Pendidikan,dll) disekitar lokasi usulan (jarak dan skala layanan disesuaikan) 5

SUBTOTAL 10

6. Penguasaan Tanah;

Skala 1 - 5
Kajian teknis untuk mendorong investasi: (Proffesional
Judgement)

a.       Status tanah Lokasi pembangunan jelas kepemilikannya (bukan tanah hak milik
negara, bukan tanah sengketa) 5

b. Penggambaran status penguasaan tanah 5

c. Penggambaran luas penguasaan tanah 5

d. Data Spasial: Peta status dan kepemilikan lahan dalam Lokasi dan sekitarnya 5

SUBTOTAL 20

7. Lingkungan Hidup;

Skala 1 - 5
Kajian teknis untuk mendorong investasi: (Proffesional
Judgement)

a.       Sudah memenuhi kajian dalam KLHS, AMDAL, UKL/UPL 5

b.  Validasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis oleh Kementerian/Lembaga yang


membidangi urusan lingkungan hidup: dan 5

c. Lokasi menyediakan fasilitas penampungan dan pengelolaan sampah yang ramah


lingkungan 5

d. Data Spasial: Peta Status dan Kepemilikan Lahan dalam lokasi dan sekitarnya
5

SUBTOTAL 20

8. Pengurangan Risiko Bencana.

Skala 1 - 5
Kajian teknis untuk mendorong investasi: (Proffesional
Judgement)
a.    apabila ada potensi rawan bencana alam pada lokasi pembangunan menyertakan
kajian mitigasi bencana (contohnya: kajian struktur anti banjir, kajian investasi, jalur
evakuasi).
5

b.  Verifikasi peta dasar oleh Kementerian/Lembaga yang membidangi urusan


informasi geospasial. 5

c.  Menggunakan dan menghasilkan peta format digital dengan ketelitian geometris


dan ketelitian detail informasi skala 1:5.000. 5

d. Lokasi mendukung dan tidak menghalangi arus lalu lintas mobilitas


penanggulangan bencana, saat diperlukan 5

f. Data spasial: Peta Rawan Bencana skala Kabupaten kota, untuk skala makro bisa mengacu
ke peta INArisk BNPB 5

SUBTOTAL 25
Pembobotan
Kajian Teknis Nilai Capaian
(%)

1. Pertimbangan Terhadap Kebijakan Spasial; 20 8

2. Fisik wilayah; 65 25

3. Sosial Kependudukan; 45 18

4. Ekonomi Wilayah; 50 20

5. Persebaran Ketersediaan Dan Kebutuhan Sarana Dan Prasarana; 10 4

6. Penguasaan Tanah; 20 8

7. Lingkungan Hidup; 20 8

8. Pengurangan Risiko Bencana. 25 10

Total 255 100

Anda mungkin juga menyukai