Anda di halaman 1dari 44

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan


karuniaNya, penulis berhasil menyelesaikan penyusunan Lembar Kerja
Praktikum Siswa (LKPS) ini dengan baik. LKPS ini telah divalidasi oleh para
ahli yaitu dosen Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang dan guru mata
pelajaran kimia SMA Negeri 1 Mertoyudan. Selain itu, LKPS ini telah
diujicobakan sehingga dapat dikategorikan valid, efektif, dan praktis untuk
dijadikan lembar kerja siswa yang dapat menunjang proses pembelajaran
dengan praktikum.
Lembar Kerja Praktikum Siswa ini disusun sesuai sintaks guided inquiry
untuk pembelajaran praktikum buffer-hidrolisis dan dilengkapi dengan
beberapa informasi mengenai laboratorium. Lembar Kerja Praktikum
Siswa ini memungkinkan siswa berperan aktif dalam pembelajaran
sedangkan guru hanya bertindak sebagai fasilitator sesuai rekomendasi
kurikulum 2013. Lembar Kerja Praktikum Siswa ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi guru maupun siswa.
Penulis menyadari bahwa LKPS ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan LKPS ini. Ucapan terimakasih penulis haturkan kepada
semua pihak yang turut membantu penyusunan LKPS ini.

Semarang, Februari 2017

Penulis
ii
DAFTAR ISI iii

Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Identitas Kelompok iii
Daftar Isi iv
Tata Tertib Praktikum v
Simbol Bahaya Bahan Kimia vi
Alat Laboratorium dan Fungsinya vii
Peta Konsep Hidrolisis Garam 1
Hidrolisis Garam 2
Mengajukan Pertanyaan dan Masalah 4
Membuat Hipotesis 5
Merancang Percobaan 6
Melakukan Percobaan 8
Mengumpulkan Data dan Menganalisis Data 10
Membuat Simpulan 13
Peta Konsep Larutan Buffer 14
Larutan Buffer 15
Mengajukan Pertanyaan dan Masalah 17
Membuat Hipotesis 18
Merancang Percobaan19
Melakukan Percobaan 21
Mengumpulkan Data dan Menganalisis Data 23
Membuat Simpulan 25
Uji Kompetensi Diri26
Daftar Pustaka 30

iv

TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. Memakai baju khusus praktikum.


2. Tidak meletakkan di atas meja kerja barang-barang
yang tidak diperlukan dalam praktikum.
3. Tidak makan dan minum di dalam ruangan.
4. Tidak mengobrol dan bercanda ketika bekerja di
laboratorium.
5. Siswa yang memiliki rambut panjang harus
mengikat rambutnya.
6. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia.
7. Hindari menghirup langsung uap bahan kimia.
8. Tidak mencicipi atau mencium bahan kimia.
9. Memisahkan sampah padat dan cair. Sampah padat
di tempat sampah. Limbah cair di bak saluran
pembuangan air.
10.Sisa pengambilan zat dibuang, tidak dimasukkan
kembali ke botol asal.
11.Pengambilan zat sesuai yang diperlukan.
12.Membersihkan peralatan, meja, dan ruangan
Simbol Bahaya Bahan Kimia
v
Toxic (Beracun)
Contoh: asam dan basa kuat
Keamanan: Jangan diminum/dicicipi/dihirup

Corrosive (Korosif)
Contoh: asam dan basa kuat
Keamanan: Cegah kontak langsung

Explosive (mudah meledak)


Contoh: campuran Hidrogen dan Oksigen
Keamanan: Hindari benturan, gesekan,
loncatan api, dan panas

Bahan radioaktif
Contoh: uranium, radium
Keamanan: Perhatikan aturan keselamatan
jika menggunakan

Oxidizing (Pengoksidasi)
Contoh: hidrogen peroksida, kalium perklorat
Keamanan: Hindari panas serta bahan mudah
terbakar dan reduktor

Harmful irritant (bahaya, iritasi)


Contoh: asam dan basa kuat
Keamanan: Hindari menghirup, kontak dengan
kulit dan mata
Flammable (mudah tebakar)
Contoh: alkohol dan bensin
Keamanan: Hindari dari api dan panas

Sumber: MSDS, Soemanto, Puslitbang LIPI (2000)

Alat laboratorium dan Fungsinya


vi
Alat Fungsi

Erlenmeyer
sumber Amazon.com

Tempat membuat larutan.

Gelas Beaker
sumber
www.distributor-kursi-
Tempat untuk menyimpan dan
roda.blogspot.co.id membuat larutan.

Corong
sumber Untuk memasukan atau
www.distributor-kursi- memindah larutan dan
roda.blogspot.co.id
penyaringan.

Buret
sumber
www.digopaul.com
Digunakan untuk titrasi, tapi pada
keadaan tertentu dapat pula
digunakan untuk mengukur
volume suatu larutan.
Gelas ukur
sumber
www.distributor-kursi-
Untuk mengukur volume larutan.
roda.blogspot.co.id

Pipet tetes
sumber Untuk meneteskan atau
www.skelaboratory.co
mengambil larutan dengan
m
jumlah kecil.

Alat laboratorium dan Fungsinya

Alat Fungsi vii

Tabung reaksi
sumber
www.alatkesehatan.id Untuk mereaksikan dua atau lebih
zat.

Rak tabung reaksi


Sumber
www.distributor-kursi-
Tempat tabung reaksi. Biasanya
roda.blogspot.co.id digunakan pada saat melakukan
percobaan yang membutuhkan
banyak tabung reaksi.

Indikator universal
Untuk identifikasi keasamaan
larutan/zat. Caranya: setelah
kertas indikator universal
dicelupkan di cocokan warna yang
ada pada kotak kertas universal.
Plat tetes

Tempat untuk mereaksikan zat


dalam jumlah kecil

Kertas lakmus Suatu kertas untuk mendeteksi


sumber www.tokopedia.com asam atau basa suatu larutan.
Lakmus merah dalam larutan
asam berwarna merah dan dalam
larutan basa berwarna biru dan
dalam larutan netral berwarna
merah.Lakmus biru dalam larutan
asam berwarna merah dan dalam
larutan basa berwarna biru dan
dalam larutan netral berwarna
biru.
Sumber: wanibesak.wordpress.com

PETA KONSEP HIDROLISIS GARAM


viii

HIDROLISIS GARAM

berupa

Hidrolisis parsial Hidrolisis total

dapat

Hidrolisis kation Hidrolisis anion


menghasilkan menghasilkan menghasilkan

Basa lemah Asam lemah

contoh contoh

HN4OH CH3COOH

HIDROLISIS GARAM
1

3.12 Menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis


Indikator Pencapaian:
3.12.1 Mengidentifikasi jenis-jenis garam yang terhidrolisis dalam air

4.11 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil


percobaan untuk menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis
Indikator Pencapaian:
4.11.1 Merancang percobaan untuk menentukan jenis garam yang
mengalami hidrolisis.
4.11.2 Melakukan percobaan untuk menentukan jenis garam yang
mengalami hidrolisis.
4.11.3 Menyimpulkan hasil percobaan untuk menentukan jenis
garam yang mengalami hidrolisis.
4.11.4 Menyajikan hasil percobaan untuk menentukan jenis garam
1. Siswa dapat merancang percobaan untuk menentukan jenis garam
yang mengalami hidrolisis melalui diskusi.
2. Siswa secara kerjasama dapat melakukan percobaan untuk
menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis.
3. Siswa dapat menyimpulkan hasil percobaan untuk menentukan jenis
garam yang mengalami hidrolisis melalui diskusi.
4. Siswa dapat menyajian hasil percobaan untuk menentukan jenis garam
yang mengalami hidrolisis melalui laporan praktikum.
5. Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis garam yang dapat terhidrolisis
dalam air melalui percobaan.

sumber www.health.liputan6.com
Gambar 1.1 Pelarutan sabun

Hidrolisis garam mempunyai manfaat dalam kehidupan sehari-hari.


Tahukah kalian apa saja manfaatnya? Kalian pasti sering menggunakan
sabun mandi, bukan? Sabun merupakan salah satu contoh garam yang
bersifat basa. Sabun memiliki rumus kimia yaitu CH 3─ (CH2)n─ COONa.
Sifat basa yang dimiliki sabun diakibatkan adanya reaksi antara 2
komponen penyusun garam, yaitu ion-ion garam (kation dan atau
anion) dengan air. Reaksi ini dikenal sebagai “Hidrolisis Garam”. Adanya
hidrolisis garam menyebabkan larutan dapat bersifat asam, basa atau
netral.

Apa yang dimaksud Hidrolisis Garam?

Bagaimana proses reaksi hidrolisis garam?

Pertanyaan tersebut dapat kalian jawab setelah mempelajari sub bab ini
dengan seksama.
Pengaruh Pemberian Pupuk ZA Terhadap Kesuburan Tanah

Semua orang telah mengetahui bahwa


garam berasal dari pengkristalan air laut,
tetapi banyak yang belum mengetahui reaksi
terbentuknya garam. Garam merupakan
senyawa yang dihasilkan dari reaksi antara
larutan asam dengan larutan basa. Secara
umum reaksi pembentukan garam sebagai
berikut:

Asam + Basa → Garam + Air

Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat berbagai


macam garam yang sering dimanfaatkan. Salah
satunya adalah Ammonium sulfat ((NH4)2SO4).
Ammonium sulfat merupakan garam yang sering
dimanfaatkan oleh para petani sebagai pupuk.
Ammonium sulfat dikenal sebagai pupuk ZA. Nama ZA
adalah singkatan dari istilah Bahasa Belanda yaitu
zwavelzure ammoniak.

Pupuk ZA adalah pupuk kimia buatan yang digunakan untuk memberi


Menyajikan
tambahan unsur Pertanyaan
hara (nitrogen dan Masalah
dan belerang) bagi tanaman. Fungsi pupuk
ZA adalah untuk menurunkan pH tanah yang bersifat basa serta menjadikan
tanaman 3
Simaklahtumbuh
wacanalebih hijau
berikut ini!dan subur.
Perhatikan gambar di samping!

Sebelum diberi pupuk ZA, tanaman padi


terlihat kurang subur akibat kondisi tanah
yang terlalu basa. Tetapi setelah diberi
pupuk ZA, tanaman padi menjadi subur dan
lebih hijau. Hal ini menunjukkan bahwa
dengan memberikan pupuk ZA, tanah akan
menjadi netral dan tanaman tumbuh
dengan baik.
Sumber www.supermulsa.com
Gambar 1.2 Pengkristalan air laut

Sumber BelajarTani.com
Gambar 1.3Pupuk ZA

Sumber pupukpa’s Blog-


Wordpress.com
Gambar 1.4Sebelum (kiri) dan sesudah
(kanan) pemberian pupuk ZA

Membuat Hipotesis
Diskusi Kelompok 4
1. Berdasarkan wacana yang disajikan, buatlah rumusan masalah dalam
bentuk pertanyaan! (minimal 3 pertanyaan)
2. Tuliskan hipotesis kalian berdasarkan pertanyaan yang telah dibuat!

Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan sementara dari


rumusan masalah yang ada.

Merancang Percobaan
5
Untuk membuktikan hipotesis kalian mengenai sifat larutan garam, rancanglah
percobaan berdasarkan perintah-perintah yang ada!

1. Alat
Disediakan alat laboratorium sebagai berikut.

Pilihlah alat diatas serta tentukan jumlahnya untuk melakukan percobaan


identifikasi larutan garam!
2. Bahan
Sediakan larutan-larutan berikut untuk percobaan yang akan kalian lakukan!

Bahan 6

Larutan garam dapur (NaCl) 1 M


Larutan pupuk ZA ((NH4)2SO4) 1 M
Larutan soda kue (NaHCO3) 1 M
Larutan ammonium klorida (NH4Cl)
Larutan ammonium karbonat ((NH4)2CO3) 1
M
Larutan kalium nitrat (KNO3) 1 M
Larutan kalium klorida (KCl) 1 M
Larutan Natrium Asetat (CH3COONa) 1 M
Larutan natrium karbonat (Na2CO3) 1 M
Larutan natrium sulfat (Na2SO4) 1 M

3. Langkah Percobaan
Berdasarkan alat dan bahan yang telah kalian pilih, buatlah langkah-langkah
percobaan (berupa diagram alir/ bagan kerja) untuk mengidentifikasi sifat
larutan garam!
Melakukan Percobaan
7
Eksperimen

Setelah kalian merancang percobaan, lakukanlah percobaan sederhana


dibawah ini untuk membuktikan hipotesis kalian mengenai sifat larutan
garam!

Identifikasi Larutan Garam

A. Tujuan : Menyelidiki sifat-sifat larutan garam


B. Hari/Tanggal : ...........................................
C. Alat dan Bahan:
Siapkan alat dan bahan sesuai daftar berikut ini!
Tabel 1.1 Alat yang digunakan dalam percobaan

N
Nama Alat Jumlah
o
1 Pipet tetes
2 Plat tetes
3 Kertas lakmus
4 Indikator universal
5 Kertas label

Tabel 1.2 Bahan yang digunakan dalam percobaan


N Bahan Konsentras

o i
1 Larutan garam dapur (NaCl) 1M
2 Larutan pupuk ZA ((NH4)2SO4) 1M
3 Larutan soda kue (NaHCO3) 1M
4 Larutan ammonium klorida (NH4Cl) 1M
5 Larutan ammonium karbonat 1M
((NH4)2CO3)
6 Larutan kalium nitrat (KNO3) 1M
7 Larutan kalium klorida (KCl) 1M
8 Larutan Natrium Asetat (CH3COONa) 1M
9 Larutan natrium karbonat (Na2CO3) 1M
10 Larutan natrium sulfat (Na2SO4) 1M

D.Tahap persiapan:
Langkah Kerja

Lakukanlah percobaan
Siapkan alat-alat sesuai
yang dengan
akan prosedur
digunakan di bawah
dalam ini!
percobaan, 8
dengan ketentuan:
 Masing-masing alat diberi label sesuai dengan larutan
garam yang diambil/diuji.
 Siapkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam percobaan
dengan ketentuan:
 Bahan yang digunakan minimal 6 larutan.
 Larutan pupuk ZA, larutan soda kue, dan larutan garam
dapur wajib dipilih.
 Ambil larutan garam dengan menggunakan pipet tetes.
 Masukkan larutan garam ke dalam cekungan plat tetes
sesuai dengan label

Tahap Percobaan

1. Masukkan masing-masing 5 tetes larutan garam yang telah


dipersiapkan ke dalam cekungan plat tetes (sesuai dengan
label) menggunakan pipet tetes (beda larutan garam harus
beda pula pipet tetes yang digunakan).
2. Uji sifat masing-masing larutan garam dengan menggunakan
kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.
3. Amati perubahan yang terjadi pada kertas lakmus.
4. Uji pH masing-masing larutan garam dengan menggunakan
indikator universal.
5. Amati perubahan yang terjadi pada indikator universal dengan
mencocokkan pada skala pH-nya.
6. Catat hasil pengamatan pada tabel.

Tahap Akhir:
Mengumpulkan Data dan Menganalisis Data
9
Data Pengamatan
Setelah melakukan percobaan, tuliskanlah data hasil pengamatan kalian dalam
tabel hasil pengamatan di bawah ini.
Tabel 1.3 Hasil Pengamatan
Perubahan Sifat
Komponen Penyusun
Warna Lakmus Larutan
N Larutan
pH Garam Asam Basa
o Garam
Merah Biru (Kuat/Lemah (Kuat/Lemah
) )
1 NaCl

2 (NH4)2SO4

3 NaHCO3

4 NH4Cl
5 ((NH4)2CO3
6 KNO3
7 KCl
8 CH3COONa
9 Na2CO3
10 Na2SO4
Analisis Data
Berdasarkan data hasil pengamatan, lengkapilan tabel berikut ini.
Tabel 1.4 Reaksi ionisasi dari berbagai jenis larutan garam
No Larutan Garam Reaksi Ionisasi Kation Anion
1 NaCl
2 (NH4)2SO4
3 NaHCO3
4 NH4Cl
5 ((NH4)2CO3
6 KNO3
7 KCl
8 CH3COONa
9 Na2CO3
10 Na2SO4
Jawablah pertanyaan berikut ini!

a. Berdasarkan tabel tersebut, larutan garam manakah yang bersifat asam?


10

b. Mengapa larutan garam tersebut bersifat asam?

c. Berdasarkan tabel tersebut, larutan garam manakah yang bersifat basa?

d. Mengapa larutan garam tersebut bersifat basa?


e. Berdasarkan tabel tersebut, larutan garam manakah yang bersifat netral?

f. Mengapa larutan garam tersebut bersifat netral?

g. Bagaimana reaksi hidrolisis masing – masing garam dan jenis hidrolisisnya


(total, sebagian/parsial, tidak terhidrolisis). (Tuliskan reaksi hidrolisis dari
semua garam yang di uji dalam percobaan)
11
h. Berdasarkan tabel tersebut, manakah garam yang mengalami hidrolisis
dalam air? Jelaskan !

12

Info Kimia
Garam yang mengalami HIDROLISIS akan
membentuk suatu reaksi kesetimbangan. WEB KIMIA

Pada reaksi kesetimbangan anion basa ATAU Simak situs berikut untuk
kation asam, akan dibebaskan ion OH- dan ion melihat lebih lanjut hidrolisis
H+. Ion OH- dan ion H+ inilah yang dapat garam dalam air.
menentukan apakah larutan garam bersifat http://budies.info/edu/wp.cont
ent/uploads/
2013/05/hidrolisis-garam-dlm-
air.swf

Membuat Simpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, apa yang dapat kalian simpulkan?
Nilai Paraf Catatan

13
PETA KONSEP LARUTAN BUFFER

LARUTAN
BUFFER pH
Mempertahanka

Berupa
n

Larutan Buffer Larutan Buffer


Asam Basa

Mengandung Mengandung
Asam Lemah Basa Konjugasi Basa Lemah Asam Konjugasi

Contoh Contoh Contoh Contoh

CH3COOH CH3COO- NH4+ NH4OH

LARUTAN BUFFER
14

3.13 Menganalisis peran larutan buffer dalam tubuh makhluk hidup.


Indikator Pencapaian:
3.13.1 Menganalisis larutan buffer dan bukan buffer melalui
percobaan.

4.12 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan


hasil percobaan untuk menentukan sifat larutan buffer.
Indikator Pencapaian:
4.12.1 Merancang percobaan untuk menentukan sifat larutan
buffer.
4.12.2 Melakukan percobaan untuk menentukan sifat larutan
buffer.
4.12.3 Menyimpulkan hasil percobaan untuk menentukan sifat
larutan buffer.
1. Siswa dapat merancang percobaan untuk menentukan sifat
larutan buffer melalui diskusi.
2. Siswa secara kerjasama dapat melakukan percobaan untuk
menentukan sifat larutan buffer.
3. Siswa dapat menyimpulkan hasil percobaan untuk menentukan
sifat larutan buffer melalui diskusi.
4. Siswa dapat menyajian hasil percobaan untuk menentukan sifat
larutan buffer melalui laporan praktikum.
5. Siswa dapat menganalisis larutan buffer dan bukan buffer melalui
percobaan. Sumber IlmuPengetahuan.Org
Gambar 2.1 Plasma darah

Darah mempunyai pH yang relatif tetap di sekitar 7,4. Hal ini dimungkinkan
karena adanya sistem buffer H2CO3/ HCO3-, sehingga meskipun setiap saat darah
kemasukan berbagai zat yang bersifat asam maupun basa, tetapi pengaruhnya
terhadap perubahan pH dapat dinetralisasir. Darah mempunyai kisaran pH 7,0 –
7,8. Di luar nilai tersebut akan berakibat fatal terhadap tubuh. Penyakit dimana
pH darah terlalu rendah disebut asidosis, sedangkan bila pH darah terlalu tinggi
disebut dengan alkalosis.
Mekanisme buffer karbonat dalam tubuh dapat digambarkan sebagai berikut:

Adanya ion 15
H+(aq) OH-(aq) OH- akan
bereaksi
dengan
H2CO3
HCO3-(aq) CO2(aq) + H2O(l) H2CO3(aq)

CO2(g)
Adanya asam akan
bereaksi dengan ion
HCO3- Untuk menjaga agar kadar H2CO3
dalam air tetap, maka diubah menjadi
gas CO2 dan dibuang oleh paru-paru

Gambar 2.2 Mekanisme buffer karbonat dalam tubuh

Larutan penyangga (buffer) digunakan untuk menjaga supaya pH tidak terjadi


perubahan yang berarti, ketika ditambahkan suatu asam atau suatu basa.
Larutan buffer dapat menahan nilai pH tertentu. Artinya, pH larutan buffer
praktis tidak berubah meski ditambahkan sedikit asam atau sedikit basa atau jika
diencerkan.

Apa yang dimaksud dengan larutan buffer?


Bagaimana sifat larutan buffer?
Sifat Larutan buffer

Perhatikanlah gambar di bawah ini.

Ditambahkan 0,1 Ditambahkan 0,1


mL HCl 1 M mL HCl 1 M

Air suling Air laut


pH=7 pH=8,2

Menyajikan Pertanyaan
Lar. HCl
dan Masalah
10- M
4
Air laut
Bacalah fenomena berikut
pH=4 dengan cermat!pH=7,6 16

. Perubahan pH
-3,0 -0,6

Gambar 2.2 Sifat larutan buffer

Penambahan 0,1 mL larutan HCl 1 M ke dalam satu liter air suling


mengubah pH-nya dari 7 menjadi 4. Bila larutan HCl yang sama banyaknya
ditambahkan ke dalam satu liter air laut, perubahan pH-nya jauh lebih
kecil, yaitu 8,2 menjadi 7,6. Larutan seperti air laut ini, yaitu larutan yang
mempertahankan nilai pH tertentu, kita sebut larutan penyangga atau
buffer.

Bagaimana hal itu bisa terjadi?

Untuk lebih memahami sifat larutan buffer, lakukanlah kegiatan diskusi


Membuat Hipotesis
Diskusi Kelompok
17
1. Berdasarkan fenomena yang disajikan, buatlah rumusan masalah dalam
bentuk pertanyaan! (minimal 3 pertanyaan)
2. Tuliskan hipotesis kalian berdasarkan pertanyaan yang telah dibuat!

Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan sementara dari


rumusan masalah yang ada.

Info Kimia WEB KIMIA

Larutan buffer akan berfungsi sebagai Simak situs berikut untuk melihat
animasi pengaruh penambahan asam
penahan pH yang baik, jika (asam)/(garam)
kuat dan basa kuat pada larutan buffer.
atau (basa)/(garam) antara 0,1-10. Angka
0,1-10 itu disebut daerah buffer (daerah www.chembio.uoguelph.ca/educmat/ch
yang masih efektif untuk menahan pH). m19104/chemtoons/ chemtoons7.htm
Daerah buffer yang paling efektif adalah 1.

Merancang Percobaan
Untuk membuktikan hipotesis kalian mengenai larutan buffer, rancanglah 18
percobaan berdasarkan perintah-perintah yang ada!

1. Alat
Disediakan alat laboratorium sebagai berikut.
Pilihlah alat diatas serta tentukan jumlahnya untuk melakukan percobaan
menentukan sifat larutan buffer

2. Bahan
Sediakan larutan-larutan berikut untuk percobaan yang akan kalian lakukan!
19
Bahan
Larutan NaCl 0,1 M
Larutan HCl 0,1 M
Larutan NaOH 0,1 M
Larutan CH3COOH 0,1 M
Larutan NH3 0,1 M
Larutan NH4Cl 0,1 M
Larutan CH3COONa 0,1 M
Aquades

3. Langkah Percobaan
Berdasarkan alat dan bahan yang telah kalian pilih, buatlah langkah-langkah
percobaan (berupa diagram alir/ bagan kerja) untuk menentukan sifat
larutan buffer!

20
Melakukan Percobaan
Eksperimen
Setelah kalian merancang percobaan, lakukanlah percobaan sederhana
dibawah ini untuk membuktikan hipotesis kalian mengenai sifat larutan
buffer!

Sifat Larutan Buffer

A. Tujuan : Menyelidiki sifat larutan buffer dan bukan larutan buffer


pada penambahan sedikit asam, basa, atau pengenceran
B. Hari/Tanggal: ...........................................
C. Alat dan Bahan:
Siapkan alat dan bahan sesuai daftar berikut ini!

Tabel 2.1 Alat yang digunakan dalam


percobaan

N Nama Alat Jumlah


o
Tabel 2.2 Bahan yang digunakan
1 Pipet tetes dalam percobaan

2 Gelas kimia

3 Gelas ukur

4 Indikator
universal
N Bahan Konsentras
o i

1 Larutan NaCl 0,1 M

2 Larutan HCl 0,1 M

3 Larutan NaOH 0,1 M

4 Larutan CH3COOH 0,1 M

5 Larutan NH3 0,1 M

6 Larutan NH4Cl 0,1 M

8 Larutan CH3COONa 0,1 M


Tahap persiapan:
10 Aquades

 Siapkan alat-alat yang akan digunakan dalam percobaan, dengan


ketentuan:
 Masing-masing alat diberi label sesuai dengan larutan garam yang
diambil/diuji.
 Siapkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam percobaan

D. Tahap
Langkah Kerja
Percobaan:
Lakukanlah
1. Dengan percobaan sesuai
menggunakan denganuniversal,
indikator prosedurukur
di bawah ini!
pH larutan NaCl 0,1
M. 21
2. Siapkan 3 gelas kimia 50 mL. Isi masing-masing dengan 10 mL
larutan NaCl 0,1 M, kemudian:
 Ke dalam gelas kimia 1 tambahkan 1 mL larutan HCl 0,1 M.
 Ke dalam gelas kimia 2 tambahkan 1 mL larutan NaOH 0,1 M.
 Ke dalam gelas kimia 3 tambahkan 10 mL aquades.
Ukur pH ketiga larutan itu.
3. Campurkan 25 mL larutan CH 3COOH 0,1 M dan 25 mL larutan
NaCH3COO 0,1 M dalam gelas kimia. Ukur pH larutan itu.
4. Siapkan 3 gelas kimia yang bersih. Isi masing-masing gelas kimia
dengan 10 mL larutan dari prosedur (3). Kemudian:
 Ke dalam gelas kimia 1 tambahkan 1 mL larutan HCl 0,1 M.
 Ke dalam gelas kimia 2 tambahkan 1 mL larutan NaOH 0,1 M.
 Ke dalam gelas kimia 3 tambahkan 10 mL aquades.
Ukur pH ketiga larutan tersebut.
5. Campurkan 25 mL larutan NH3 0,1 M dan 25 mL larutan NH 4Cl 0,1 M
dalam sebuah gelas kimia. Ukur pH larutan itu.
6. Siapkan 3 gelas kimia yang bersih. Isi masing-masing gelas kimia
dengan 10 mL larutan dari prosedur (5). Kemudian:
Tahap Akhir:
 Bersihkan alat-alat yang digunakan delam percobaan dan kembalikan ke
tempat semula.
22
 Sampel yang masih tersisa disimpan dan diberi label.
 Sampel yang sudah digunakan, dibuang dengan diencerkan terlebih
dahulu.

Mengumpulkan Data dan Manganalisis Data


Data Pengamatan

Setelah melakukan percobaan, tuliskanlah data hasil pengamatan kalian dalam


tabel hasil pengamatan di bawah ini.

Tabel 2.3 Hasil Pengamatan


pH akhir
Nomor pH Penambahan Penambahan Penambahan
Larutan
Tabung awal 1 mL larutan 1 mL larutan aquades 10
HCl 0,1 M NaOH 0,1 M mL
1

Analisis Data

Jawablah pertanyaan berikut ini.


a. Bandingkan nilai pH larutan-larutan dalam percobaan setelah penambahan 23
sedikit asam, basa, dan aquades. Bagaimana pH larutan tersebut?

b. Apabila larutan yang pH-nya relatif tetap merupakan larutan buffer, maka
berdasarkan tabel tersebut manakah yang merupakan larutan buffer dan
bukan larutan buffer?
c. Apabila larutan yang pH-nya relatif tetap merupakan larutan buffer maka
apa pengertian dari larutan buffer?

d. Berdasarkan tabel tersebut, larutan manakah yang termasuk larutan buffer


asam?

e. Berdasarkan jawaban pertanyaan nomor (d), Apa saja komponen penyusun


larutan buffer asam?
24

f. Berdasarkan tabel tersebut, larutan manakah yang termasuk larutan buffer


basa?
g. Berdasarkan jawaban pertanyaan nomor (f), Apa saja komponen penyusun
larutan buffer basa?

Membuat Simpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, apa yang dapat kalian simpulkan?

Nilai Paraf Catatan

Uji Kompetensi Diri


25
1. Hasil pencampuran larutan berikut yang menghasilkan larutan buffer
adalah......
a. 50 mL larutan HCl 0,1 M dengan 25 mL larutan NaOH 0,1 M
b. 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan 25 mL larutan NaOH 0,2 M
c. 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan 50 mL larutan NaOH 0,2 M
d. 50 mL larutan NH3 0,1 M dengan 25 mL larutan HCl 0,1 M
e. 50 mL larutan NH3 0,1 M dengan 25 mL larutan HCl 0,2 M
2. Perhatikan senyawa/ ion berikut.
(1) H2PO4-
(2) HPO42-
(3) CO3
(4) HCO3-
(5) H2CO3
Senyawa/ion yang berfungsi sebagai sistem buffer dalam darah adalah....
a. 1 dan 2 d. 3 dan 4
b. 1 dan 3 e. 4 dan 5
c. 2 dan 4

3. Perhatikan tabel berikut.


Larutan I II III IV V

pH awal 4 5,1 7 8 10

Ditambah 2,5 3,9 4,5 7,9 5


sedikit
asam

Ditambah 6,6 6,1 10 8,1 12


sedikit basa

Ditambah 5,2 5,9 6,5 8,0 8,5


sedikit air

Dari data tersebut termasuk larutan buffer adalah.....

a. I d. IV
b. II e. V
c. III

4. Peranan larutan buffer dalam tubuh makhluk hidup adalah....


a. Mempertahankan pH tubuh agar selalu tetap
b. Menjaga denyut jantung tetap stabil
c. Menjaga tekanan darah tetap stabil
d. Mengatur kadar gula dalam darah
e. Mempertahankan suhu tubuh
5. Untuk membuat larutan buffer yang mempunyai pH=4, ke dalam 100 mL
larutan CH3COOH 0,5 M (Ka=10-5) harus ditambah larutan (CH 3COO)2Ca 0,5 M
sebanyak....

a. 100 mL
b. 50 mL
c. 10 mL
d. 5 mL
e. 1 mL
6. pH campuran 100 mL larutan CH3COOH 0,1 M (Ka=7.10-3) dengan 100 mL
larutan NaOH 0,05 M adalah....

a. 3 - log 3,5 d. 4 - log 3,5 26


b. 3 - log 7 e. 6 - log 14
c. 3 - log 14

7. Suatu campuran NH4OH dan NH4Cl yang memiliki perbandingan 1 : 9. Jika Kb


NH4OH = 1,8.10-5, maka pH campuran adalah....

a. 5 - log 2
b. 6 - log 2
c. 6 + log 2
d. 8 - log 2
e. 8 + log 2
8. Garam yang akan mengalami hidrolisis total jika dilarutkan dalam air
adalah....
a. CH3COONH4
b. CH3COOK
c. NaCN
d. (NH4)2SO4
e. K2SO4
9. Berikut adalah larutan garam yang terdapat pada laboratorium kimia.
(1) 25 mL larutan HCN 0,5 M
(2) 25 mL larutan NH4OH 0,3 M
(3) 25 mL larutan CH3COOH 0,2 M
(4) 25 mL larutan NaOH 0,5 M
(5) 25 mL larutan HCl 0,2 M
Pasangan garam yang mengalami hidrolisis adalah pasangan nomor....

a. (1) dan (2)


b. (2) dan (5)
c. (1) dan (4)
d. (3) dan (4)
e. (2) dan (3)
10.Data suatu percobaan adalah sebagai berikut.

Warna
No Larutan
Lakmus Merah Lakmus Biru
1 NaCl Merah Biru
2 NH4Cl Merah Merah
3 KCN Biru Biru
4 CH3COONa Biru Biru
Berdasarkan hasil percobaan diatas, garam yang bersifat basa adalah
nomor....

a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 3 dan 4
d. 2
e. 4
11.Dibawah ini merupakan beberapa reaksi hidrolisis garam.
(1) CuSO4(aq) + 2H2O(l)→ Cu(OH)2(s) + H2SO4(aq)
(2) CuSO4(aq)→ Cu2+(aq) + SO42-(aq)
(3) Cu2+(aq) + 2H2O(l)→ Cu(OH)2(s) + 2H+(aq)
(4) Cu2+(aq) + 2H2O(l)⇌ Cu(OH)2(s) + 2H+(aq)
(5) SO42-(aq) + 2H2O(l)⇌ H2SO4(aq) + 2OH-(aq)
Manakah yang menunjukkan reaksi hidrolisis pada garam CuSO 4?

a. (1) d. (4)
b. (2) e. (5)
c. (3)

12.Jika 20 mL larutan HCl 0,2 M dicampur dengan 20 mL larutan NH 4OH 0,2 M


(Kb NH4OH = 10-5), maka pH campuram adalah....
27
a. 4
b. 5
c. 8
d. 2+log 5
e. 5+log 5
13.Larutan NH4Cl 0,1 mol/Liter yang mengalami hidrolisis menurut persamaan
reaksi:
NH4+(aq) + H2O(l) ⇌ NH4OH(aq) + H+(aq)
Jika tetapan hidrolisis sama dengan 10-9, maka pH larutan adalah....

a. 3 d. 9
b. 5 e. 11
c. 7

14.Sebanyak 50 mL larutan HCN 0,2 M (Ka = 10 -5) direaksikan dengan 50 mL


larutan KOH 0,2 M. Maka pH campuran sekarang adalah....

a. 10 d. 5
b. 9 e. 4
c. 8

15.Dilarutkan 33 mg garam (NH4)2SO4 ke dalam air hingga volume larutan 250


mL. Jika Kb NH3 = 10-5 dan Mr (NH4)2SO4 = 132, maka pH larutan garam
tersebut adalah....

a. 9
b. 8
c. 6
d. 5
e. 4
skor yang diperoleh
Nilai= ×100
skor maksimal

Nilai

Tugas Mandiri

Setelah melakukan percobaan, buatlah laporan praktikum dari percobaan yang 28


telah dilakukan dengan format laporan sebagai berikut:
a. Judul
b. Tanggal praktikum
c. Tujuan praktikum
d. Landasan Teori (sumber ditulis)
e. Alat dan bahan
f. Langkah kerja (berupa diagram alir/ bagan kerja)
g. Data pengamatan
h. Analisis data dan pembahasan
i. Simpulan
j. Daftar Pustaka
29
DAFTAR PUSTAKA

Keenan, Kleinfelter, dan Wood, J.H. 1984. Ilmu Kimia untuk Universitas Edisi
Keenam Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga

Petrucci, Ralph (Suminar Achmadi). 1987. Kimia Dasar: Prinsip dan Terapan
Modern Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Seran, Emel. 2010. Beberapa alat dalam laboratorium. Online:


https://wanibesak.wordpress.com. (diakses pada 18 Januari 2017)
Soemanto. 2000. MSDS. Bogor. Puslitbang LIPI.

Sudarmo, Unggul. 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.

30

Anda mungkin juga menyukai