Anda di halaman 1dari 2

Binter

Kasus 1
Krisis Masa Reformasi
 IMF, atau Bank Dunia, atau bahkan para investor asing mempertimbangkan 
peristiwa politik nasional dan lebih merefleksikan kompromi-kompromi antara
kekuatan politik nasional dan kekuatan-kekuatan internasional. Pemerintah terpaksa
menerima tawaran IMF untuk menyetujui Nota Kesepakatan menuju reformasi
ekonomi. Krisis ekonomi memang menimbulkan dampak politik yang lebih kuat.
pemerintah semakin didesak untuk melepaskan keterlibatannya dari bisnis dan
untuk lebih menjalankan fungsi sebagai perlengkapan politik supaya dapat bertugas
menyehatkan sistem ekonomi. Sistem peraturan hukum yang kuat sangat
dibutuhkan untuk menopang kinerja reformasi ekonomi. Kalangan dunia usaha
semakin menuntut kepastian hukum. Krisis rupiah yang semakin  parah sampai
menggerogoti sistem ekonomi, telah memperlemah posisi birokrat-politik. Banyak
dari mereka yang mulai terbuka terhadap reformasi politik.

Banyak telah menyatakan perlunya reformasi. Hasil kemajuan ekonomi secara


internal telah menghasilkan sebagian lapisan yang menghendaki reformasi politik.
Kalangan bisnis menghendaki tumbuhnya kepercayaan dunia usaha untuk jangka
panjang. Semua ini hanya dapat dicapai dengan program reformasi ekonomi dan
diperkuat dengan reformasi politik Pengaruh Politik terhadap Ekonomi dan Bisnis di
Indonesia pada Era Reformasi.Struktur dan pandangan rezim Orde Baru telah
menjadikan kalangan bisnis dan  profesional merasa lebih mudah dan aman untuk
mengikuti keadaan daripada mencoba mendorongnya ke arah lain yang lebih sehat.
Kecenderungan ini dengan sendirinya memperluaskan korupsi, kolusi, dan
penyalahgunaan kekuasaan pada zaman Orde Baru.

Impor Garam Indonesia

Pemerintah akan membuka kembali keran impor garam industri sebanyak 2,92


juta ton pada tahun 2020. Bahkan, naik 6% dari tahun sebelumnya sebanyak
2,75 juta ton.Impor garam ini menjadi perhatian. Lantaran kualitas garam lokal
dianggap masih belum sesuai dengan spesifikasi kebutuhan industri, NaCl di
atas 97%. Ketua Umum Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI)
Tony Tanduk mengatakan masalah kualitas menjadi kebutuhan utama bagi
industri. Ini jadi hal pokok di samping harga impor yang kompetitif.

Namun, anggapan kurangnya kualitas garam lokal untuk industri ditanggapi


berbeda oleh sebagian pihak. Sekretaris Jenderal Aliansi Asosiasi Petani
Garam Rakyat Indonesia (Sekjen A2PGRI) Faisal Badawi justru mengatakan
kualitas garam dalam negeri tidak kalah dibanding garam impor. Komitmen
untuk menghentikan keran impor sebenarnya sudah muncul sejak era
pemerintahan Presiden Joko Widodo. Anggota DPR RI periode 2014-2019
Bambang Haryo mengingat Jokowi pernah berkeinginan agar Indonesia dapat
swasembada garam. Menurut Haryo, target swasembada itu semestinya
sudah selesai dalam periode pertama pemerintahan Jokowi. Ia meyakini
tambak garam di NTT bisa mencukupi kebutuhan garam industri sehingga tak
perlu lagi impor.

Ekspor Indomie di Taiwan

Dalam persaingan antar perusahaan terutama perusahaan besar dalam


memperoleh keuntungan sering kali terjadi pelanggaran etika berbisnis, bahkan
melanggar  peraturan yang berlaku. Dalam kasus Indomie yang mendapat larangan
untuk beredar
di Taiwank a r e n a   d i s e b u t   m e n g a n d u n g   b a h a n   p e n g a w e t   y a n g   b e r b a h a y a   b a g
i   m a n u s i a   d a n   d i t a r i k   d a r i  peredaran. Zat yang terkandung dalam Indomie adalah
methyl parahydroxybenzoate dan
benzoica c i d    a s a m   b e n z o a t ! .   K e d u a   z a t   t e r s e b u t   b i a s a n y a   h a n y a   b o l e h   d i
g u n a k a n   u n t u k   m e m b u a t kosmetik sehingga pada akhirnya pihak Taiwan telah
memutuskan untuk menarik semua
jenis produk Indomie dari peredaran. Di #ongkong, dua supermarket terkenal juga untuk sem
entarawaktu tidak memasarkan produk dari Indom ie. Pada saat "asus
Indomie mendapat perhatian$nggota DP% dan "omisi I& akan segera memanggil
"epala 'P() "ustantinah. "omisi I&DP% akan meminta keterangan tentang kasus Indomie
ini bisa terjadai, apalagi pihak negara luar yang mengetahui terlebih dahulu akan
adanya zat berbahaya yang terkandung di dalam produk  Indomie. *eorang
praktisi kosmetik menjelaskan, dua zat yang terkandung di dalam Indomie yaitu
methyl parahydroxybenzoate dan benzoic acid asam benzoat! adalah bahan pengawet
yangmembuat produk tidak cepat membusuk dan tahan lama. Zat berbahaya ini
umumnya dikenaldengan nama nipagin. Dalam pemakaian untuk produk kosmetik
sendiri pemakaian nipagin ini dibatasi maksimal Ketua BPOM Kustantinah
juga membenarkan tentang
adanya zat berbahaya bagi manusia dalam kasus Indomie ini. "ustantinah menjelaskan bahw
a benar Indomie mengandung nipagin, yang juga berada di dalam kecap dalam
kemasam mie instantersebut. tetapi kadar kimia yang ada dalam Indomie masih
dalam batas wajar dan aman untuk  dikonsumsi, lanjut "ustantinah.Tetapi bila kadar
nipagin melebihi batas ketetapan aman untuk dikonsumsi yaitu /-+ mg per kilogram untuk
mie instan dan .+++ mg nipagin per kilogram
dalamm a k a n a n   l a i n   k e c u a l i   d a g i n g ,   i k a n   d a n   u n g g a s ,   a k a n   b e r b a h a
ya bagi tubuh yang bisamengakibatkan muntah0muntah dan sang
at berisiko terkena penyakit kanker.

Anda mungkin juga menyukai