Koleksi dua dimensi mempunyai arah pandang satu arah, dan koleksi tiga
dimensi mempunyai arah pandang dari segala arah. Oleh karena itu, sistem
penyajian yang dinikmati dari satu arah pandang ditata dalam satu bidang,
sistem penyajian yang dinikmati dari dua arah pandang ditata berderet, dan
sistem penyajian yang dinikmati dari segala arah pandang ditata secara
berkelompok atau tunggal. Display koleksi 2D dan 3D dapat dilihat pada
gambar 2.3.
Gambar 2.6 : Tata Letak Berdasarkan Sudut Pandang dan Jarak Pandang Manusia
Sumber : Neufert, 2002
5) Tata Pengamanan
Pengamanan pada koleksi museum menggunakan kaca vitrin agar tahan
terhadap benturan, dan menahan debu / kotoran yang masuk ke dalam koleksi
serta mencegah dari bahaya pencurian. Selain penggunaan vitrin pada koleksi,
di ruang pameran dipasang peralatan pengamanan seperti kamera JE 7542
Vidichip CCD, TV Monitor, Passive Infra Red, dan Flush Mound Door Contact.
6) Labelling / Penamaan
Label merupakan sarana komunikasi untuk memberikan informasi mengenai
koleksi museum kepada pengunjung. Label untuk pameran dibedakan menjadi
label judul, subjudul, pengantar, kelompok dan individu.
7) Foto Penunjang
Foto – foto penunjang diletakkan dekat dengan koleksi museum dengan ukuran
standar yaitu tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
5. Perawatan Koleksi Museum
Beberapa faktor yang dapat merubah kondisi koleksi museum. (Sutaarga, 1983)
Badan Pengurus
Museum
Kepala Museum
Penemuan roda pertama kali ditemukan di Sungai Tigris dan Eufrat sekitar 3500
SM oleh bangsa Sumeria. Mereka membuat sebuah kereta jenazah dengan
menggunakan dua buah roda berdiameter 60 cm. Roda tersebut terbuat dari papan
yang disambung dengan kayu melintang lalu dibulatkan dengan perkakas tembaga
primitif jaman dulu. Kereta tersebut tidak bisa dibelokkan ke kiri dan ke kanan, jika
dibelokkan kereta tersebut harus diangkat dan digeser. (lihat gambar 2.12)
2. Perkembangan Roda
Seiring perkembangan jaman, manusia mulai menyempurnakan bentuk roda yang
ditemukan oleh bangsa Sumeria. Roda pada jaman kuno, mencapai puncak
teknologinya pada masa kekaisaran Romawi. Pada masa itu ditemukannya kereta
kuda untuk kegiatan berperang seperti pada gambar 2.13.
2. Sepeda
Di Indonesia perkembangan sepeda dibawa oleh kolonial Belanda pada saat itu
mereka menggunakan sepeda sebagai alat transportasi di Indonesia. Perkembangan
sepeda saat ini masih digunakan oleh sebagian masyarakat untuk kegiatan olahraga
yang mengalami perubahan bentuk / model sepeda yang berbeda dari sepeda jaman
dulu. Sepeda klasik / kuno yang diproduksi oleh Eropa dari tahun keluaran 1940 –
1950 dikenal di Indonesia dengan berbagai sebutan seperti sepeda onthel, jengki,
kumbang dan sundung. (lihat gambar 2.15)
Gambar 2.16 : Sepeda Pria / Opa Fiets Gambar 2.17 : Sepeda Wanita / Oma Fiets
Sumber : www.sepedaonthel.com Sumber : www.sepedaonthel.com
b. Alat angkut, sepeda onthel dibedakan menjadi sepeda angkut ringan / transport
fiets (lihat gambar 2.18), dan sepeda angkut berat / bak fiets (lihat gambar 2.19).
Gambar 2.18 : Sepeda Angkut Ringan Gambar 2.19 : Sepeda Angkut Berat
Sumber : www.sepedaonthel.com Sumber : www.sepedaonthel.com
Gambar 2.20 : Sepeda Rangka Silang Gambar 2.21 : Sepeda Rangka Angsa
Sumber : www.sepedaonthel.com Sumber : www.sepedaonthel.com
4. Kereta Api
Sejarah perkeretaapian dimulai saat ditemukannya mesin uap oleh James Watt.
Nicolas Cugnot membuat kendaraan beroda tiga berbahan bakar uap yang disebut
dengan kuda besi. Kemudian Richard Trevithick membuat mesin lokomotif yang
dirangkai dengan kereta. Selanjutnya George Stephenson melakukan
penyempurnaan pada lokomotif sehingga lebih efektif, berdaya besar, dan mampu
menarik kereta lebih banyak. (lihat gambar 2.23 dan 2.24)
6. Bemo
Bemo merupakan salah satu jenis becak motor yang ada di Indonesia. Bemo mulai
beroperasi sejak tahun 1961 hingga sampai saat ini. Bemo dapat ditemukan di
beberapa daerah di Jakarta dan Bandung. Kapasitas bemo sekitar 7 orang. Gambar
transportasi bemo dapat dilihat pada gambar 2.27.
8. Kancil
Kancil merupakan singkatan dari “Kendaraan Angkutan Niaga Cilik Irit Lincah”.
Kancil adalah sebuah kendaraan bermotor beroda empat yang merupakan hasil
modifikasi atau gabungan dari bemo dan bajaj. Karena bemo dan bajaj tidak
diizinkan lagi beroperasi di Jakarta, maka terciptalah mobil kancil. Kapasitas
penumpang mobil kancil yaitu tiga orang. Transportasi ini dapat digunakan dalam
jangkauan jarak yang dekat. (lihat gambar 2.29)
9. Trem
Transportasi ini mulai beroperasi di Jakarta pada masih Jakarta dikenal dengan
nama Batavia. Awalnya trem menggunakan tenaga kuda, selanjutnya menggunakan
tenaga uap, dan kemudian diganti menggunakan tenaga listrik yang dikenal dengan
trem listrik. Pada tahun 1960, presiden Soekarno menghentikan operasi trem karena
Sumber : www.mobil-klasikantik.com
Sumber : www.kompasiana.com
KA. UPTD
Kelompok KA. TU
Jabatan
Fungsional
Gambar 2.42 : Ruang Gedung Timur Atas dan Bawah & Ruang Pameran
Sumber : Observasi Lapangan, 8 Oktober 2015
Kepala
Sub. Bag. TU
c. Fasilitas Pendukung
Fasilitas pendukung yang terdapat di dalam Museum Angkut seperti loket tiket,
informasi, museum gift shop, cafetaria, tempat istirahat & area merokok, toilet
umum, ATM Centre, dan mobil pengantar gratis. (lihat gambar 2.57)