Disusun Oleh :
- Anisya Liestianti (1617504)
- Adma Yudha Assaba
- Dinda Rachel Alia (1617540)
- Malona Sihotang (1617614)
- M. Anas Afif
- Reyhan Juliardo (1617700)
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan “Makalah desain laboratorium
farmasi di PT NOVEL PHARMACEUTICAL LABORATORIES” dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Dosen mata kuliah Teknik
laboratorium yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai desain atau pengaturan pada laboratorium. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan.
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover
KATA PENGANTAR
Daftar isi
BAB I
Pendahuluan
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian lain menurut Sukarso (2005), laboratorium ialah suatu tempat dimana
dilakukan kegiatan kerja untuk menghasilkan sesuatu. Tempat ini dapat merupakan suatu
ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun dan lain-lain.
Dalam laboratorium, setiap orang harus menanamkan sikap kesadaran keselamatan dan
keamanan serta praktik laboratorium yang bijak agar suasana dalam laboratorium menjadi
maksimal dan menyenangkan. Untuk itu diperlukan pengelolaan desain laboratorium, yaitu
usaha untuk mengelola laboratorium dengan baik.Ada beberapa faktor yang menentukan
pengelolaan laboratorium agar berjalan dengan baik seperti tata ruang lab, peralatan lab,
administrasi, inventarisasi,keselamatan dan keamanan lab,skill (keterampilan) dalam
laboratorium.Walaupun dapat didukung alat yang canggih dan staf yang profesional, belumtentu
laboratorium dapat beroperasi dengan baik jika tidak didukung dengan manajemen laborartorium
Dalam hal ini akan dibahas mengenai disain ataupun kondisi laboratorium yang baik,
sehingga dapat dioperasikan secara efisien, terjaminnya kesehatan dan keselamatan kerja
karyawan, serta lingkungan yang tidak tercemar. PT Novel Pharmautical Laboratories
merupakan salah satu laboratorium farmasi yang akan kami ulas bentuk ataupun rancangan
bangunan laboratoriumnya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Tujuan penulisan makalah desain laboratorium ini adalah untuk mendiskusikan perencanaan
laboratorium yang dapat dioperasikan dengan efisien, kesehatan dan keselamatan kerja
karyawan yang terjamin, serta lingkungan yang terjaga.
Manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan makalah ini adalah agar kita dapat memahami
tentang desain dan pendeskripsian dari laboratorium dan dapat memberi masukan dan
pembuatan laboratorium dan penataan laboratorium dengan baik dan benar dengan
memperhatikan keselamatan kerja
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Istilah laboratorium berasal dari bahasa Latin, yaitu “Labora” yang berarti bekerja. Secara
umum laboratorium didefinisikan sebagi tempat bekerja, yaitu bangunan, gedung atau ruangan
yang dilengkapi peralatan (instrumen) untuk melakukan pekerjaan ilmiah seperti riset,
demonstrasi, diskusi dll. Di samping itu, yang dimaksud dengan laboratorium secara umum
adalah:
1. Bangunan, atau ruangan untuk melakukan penyelidikan atau eksperimen secara
ilmiah
maupun teknis.
2. Situasi atau tempat yang menyediakan sarana untuk melakukan studi, observasi atau
eksperimen dll.
3. Tempat dimana bahan kimia dan obat-obatan disiapkan.
Dalam perkembangannya, kata 'laboratorium' mempertahankan arti aslinya, yaitu sebagai
'tempat bekerja', tetapi khusus untuk keperluan penelitian ilmiah.Saat ini, laboratorium banyak
dijumpai di berbagai tempat, seperti rumah sakit, apotik, poliklinik, pabrik, proyek-proyek besar,
dan lembaga pendidikan. Masing-masing laboratorium itu mempunyai fungsi dan tugas yang
tidak sama, sehingga bila didefinisikan akan menghasilkan definisi yang berbeda.
Laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan
tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan
pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan
bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian,
dan/atau pengabdian kepada masyarakat. (PERMENPAN No. 3 Tahun 2010)
2.1.2. Penggolongan Laboratorium menurut fungsinya
Desain laboratorium adalah tata cara untuk menentukan letak ruang-ruang yang terdapat dalam
laboratorium tertentu. Sehingga menjadikan laboratorium sesuai dengan standar yang telah
ditentukan. Untuk mengelola laboratorium yang baik, maka kita harus mengetahui
perangkat- perangkat yang dikelola. Adapun perangkat-perangkat tersebut antara lain :
c. Infrastruktur Laboratorium
Laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai infrastruktur
untukmemudahkan pemakai laboratorium dalam melakukan aktivitasnya.
Infrastrukturtersebut ada yang berupa infrastruktur umum dan khusus. Infrastruktur
umummerupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh semua pemakai laboratorium
contohnya penerangan, ventilasi, air, bak cuci (sinks), aliran listrik, gas. Infrastruktur khusus
berupa peralatan dan mebelair, contohnya meja siswa/mahasiswa, meja guru/dosen,kursi,
papan tulis, lemari alat, lemari bahan, dan ruang timbang, lemari
asam, perlengkapan P3K, pemadam kebakaran dll. Dalam pengaturan infrastruktur tersebutha
rus dilakukan sesuai ketentuan agar tercipta keselamatan dan keamanan kerja dilaboratorium.
d. Administrasi Laboratorium
Admisnistrasi merupakan kegiatan yang menunjang kerja di laboratorium
yang berkesinambungan. Administrasi meliputi kegiatan administrasi yang ada dilaboratoriu
m. Kegiatan itu meliputi :
1.Inventarisasi peralatan lab
2. Daftar kebutuhan alat baru, atau alat tambahan, alat-alat yang rusak, dan alat-alat yang
dipinjam/dikembalikan
3. Keluar masuk surat menyurat
4. Daftar pemakaian lab, sesuai dengan jadwal kegiatan praktikum yang ada
e. Organisasi Laboratorium
Organisasi lab merupakan suatu susunan personalia yang mengelolalaboratorium.
Organisasi ini ditanggungjawabi oleh kepala lab. Adapun tugas untuksemua personalia yang
terlibat adalah untuk mengkoordinir segala aspek laboratoriumserta mengatur jadwal
penggunaan laboratorium.Untuk itu, diperlukan keterampilan untuk setiap personal dalam
organisasi lab.Tenaga-tenaga laboran yang memiliki keterampilan (Skill) yang baik harus
dapatditingkatkan kualitasnya. Peningkatan keterampilan mungkin dapat diperoleh
melalui pendidikan tambahan sebagai pendidikan keterampilan khusus, penataran (workshop
maupun magang-magang dan sebagainya. Namun diharapkan agar semua laboran
dapat berperan aktif di labnya masing-masing. Untuk menunjang keterampilan ini laborandap
at bertanya pada staf pengajar yang lebih berpengalaman, atau pada tenaga lab teknisi yang
ada.
2.3.1 Pengantar
Klasifikasi desainer
Mempunyai lisensi profesi
Berpengalaman dalam bidangnya
Klasifikasi penghunian bangunan
Klasifikasi penghunian adalah berdasarkan penilaian tim penilai bangunan untuk
laboratorium kimia (PU/Dinas Bangunan)
Dalam desain harus tercantum tentang keselamatan dari bahaya kebakaran (Depnaker)
Ijin mendesain lingkungan, terutama usaha pengelolaan limbah/pencemaran laboratorium
tersebut (lingkungan hidup)
a. Bahan-bahan kontruksi untuk bangunan harus dari bahan-bahan tahan api (fireproof)
harus menjadi pertimbangan khusus. Pemilihan lokasi harus tidak berisiko atau sedikit
resiko terhadap terjadinya longsor atau banjir.
b. Ruang untuk petugas laboratorium harus terpisah. Dilarang menyimpan, makan,
memakai make-up atau mengunyah permen dilokasi bahan-bahan berbahaya digunakan
atau disimpan.
c. Akses publik ke kantor personil laboratorium sangat dianjurkan dengan koridor terpisah.
d. Hendaknya dilengkapi kran gas yang dapat menutup secara otomatis bila terjadi gempa.
Selain itu, dipasang pula kran gas manual.
e. Sebagian besar kaca hendaknya tahan getaran ketika terjadi gempa, apabila kaca lemari
dan jendela pecah maka pecahannya harus tertahan agar tidak melukai.
a. Laboratorium harus benar-benar terpisah dari daerah luarnya (harus dibatasi dengan
empat dinding). Laboratorium yang tertutup antara lain akan membantu melokalisasi
atau menahan tumpahan bahan kimia berbahaya dan mencegah personil luar
memasuki daerah operasi berbahaya sedang dilakukan. Aturan ini terutama diterapkan
untuk laboratorium yang berisi bahan-bahan radioaktif.
b. Laboratorium hendaknya memiliki peralatan khusus yang terjamin keamanannya
(seperti pintu-pintu terkunci, lemari-lemari terkunci dan sebagainya) untuk
menyimpan seperti narkotika dan obat-obatan terlarang mikroba penyebab penyakit,
dan bahan-bahan radioaktif.
2.1.3.2 Jendela
Untuk laboratorium yang berisi bahan-bahan biologis hendaknya jendela-jendela dan
pintu-pintu bila dibuka dilengkapi dengan kasa penahan insekta, selain itu, hendaknya
dipasang teralis
2.1.3.3 Lantai
a. Khususnya untuk laboratorium yang berisi bahan-bahan biologis dan radioaktif, lantai
harus tidak dapat ditembus tumpahan, penutup lantai dijadikan satu dengan dinding
(misal dengan perekat, las panas vinil flooring dan slab baja dengan lapisan epoksi)
b. Lantai pada daerah penyimpanan bahan atau cairan korosif harus kontruksi kedap
cairan.
2.1.3.7 Penerangan
Semua area laboratorium harus mendapat penerangan yang memadai baik oleh alam
ataupun buatan untuk keselamatan dan kesehatan kerja.
Plumbing (perpipaan)
a. Kran gas dan vakum harus ditempatkan diluar laboratorium.
b. Untuk menghubungkan gas dan utilitas lainnya kepada suatu alat seperti “biosafety
cabinets”.flaxible conection cocok untuk penghubung yang beroperasi pada
tekanan lebih dari satu atmosfer. Alat tersebut harus dibuat dari bahan yang
kompatible dengan gas yang dialirkan. Harus dilengkapi dengan katup penutup.
Flexible conection juga tahan terhadap goncangan gempa, dimana penyambung
lainnya rusak.
c. Pipa-pipa air limbah laboratorium harus dipisahkan dari pipa buangan domestik,
dan dibuat titik pengambilan sampel yang diinstalasikan sehingga mudah dicapai
dan terletak diluar bangunan.
Emha, S. M., 2002, Pedoman Penggunaan Laboratorium Sekolah, Bandung: Remaja
Rosadakarya.