Anda di halaman 1dari 20

BAB 2

PENGUKURAN

Standar Kompetensi
Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam
dengan meng-gunakan peralatan

Kompetensi Dasar
Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat
ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari

Pokok Bahasan
A. Pengertian Pengukuran
B. Alat Ukur
C. Pengukuran Beberapa Besaran Turunan

Indikator
1. Mengukur dengan satuan baku dan tak baku secara baik dan benar
2. Memperhatikan dan menerapkan keselamatan kerja dalam
pengukuran

11
A. Pengertian Pengukuran

Peta Konsep

Pengertian Pengukuran

Membandingkan Besaran Sejenis

Kamu tentu pernah mendengar istilah suhu badan 36oC, panjang


buku 12 cm, istirahat selama 15 menit, menimbang gula pasir 2 kg.
Tahukah kamu bagaimana angka-angka tersebut diperoleh? Dengan
alat apa angka tersebut diperoleh? dan bagaimana cara
memperolehnya?
Terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut, secara sepintas kamu
sering berpikir bahwa dalam mengukur kamu dapat sembarang
memilih alat ukurnya tanpa memperhatikan besaran fisis apa yang
hendak kamu diukur. Pada bagian berikut akan dibahas mengenai
konsep pengukuran.
Besaran-besaran fisis yang telah dibicarakan seperti massa,
panjang, waktu mestinya merupakan hasil dari pengukuran. Misalnya,
bila kita mengatakan panjang kapur tulis 5 cm, seharusnya pernyataan
itu buka merupakan khayalan, melainkan hasil pengukuran.
Pengukuran haruslah menghasilkan angka-angka yang dapat dihitung
dan akhirnya diinterpretasikan (ditafsirkan). Hampir tidak ada besaran
dalam fisika yang bukan merupakan hasil pengukuran. Oleh karena
itu, mengukur merupakan salah satu kegiatan fisika yang terpenting.
Apa sebenarnya arti mengukur itu? Mengukur adalah membandingkan
besaran yang diukur dengan besaran yang sejenis yang ditetapkan
sebagai satuan.

B. Alat Ukur

Peta Konsep

Alat Ukur

Alat Ukur dengan Panjang Massa Waktu


Satuan Standar

Mistar Jangka Sorong Mikrometer Sekrup


12
Untuk memperoleh hasil pengukuran yang lebih tepat, maka
hendaknya menggunakan alat ukur yang tepat pula sesuai dengan
besaran yang diukur. Alat ukur yang dapat menghasilkan hasil
pengukuran yang tepat adalah alat ukur yang memiliki satuan standar.
Beberapa syarat alat ukur yang dapat diunakan sebagai satuan
standar, antara lain:
1. Tidak berubah (tetap) dalam keadaan apapun
2. Dapat digunakan secara Internasional
3. Mudah ditiru (diproduksi)
Beberapa alat ukur yang digunakan sebagai satuan standar adalah
sebagai berikut.
1. Alat Ukur Panjang
Satuan panjang adalah meter. Meter berasal dari bahasa
Yunani Metron yang berarti ukuran. Standar panjang internasional
yang pertama adalah sebuah batang yang terbuat dari campuran
platina-iridium, yang disebut meter standar. Meter standar ini
disimpan di kota Sevres, di dekat Paris. Satu meter didefinisikan
sama dengan jarak antara dua goresan pada meter standar pada
suhu 00C. Dalam perkembangannya, meter satndar ini tidak mudah
ditiru dan sudah tidak memadai lagi dalam perkembangan teknologi
modern. Oleh karena ittu, standar meter diperbaharui.
Pada tahun 1960 standarisasi ini diubah agar lebih teliti.
Kemudian, ditetapkan 1 meter didefinisikan sama dengan
1.650.763.73 kali panjang gelombang dari sinar jingga yang
dipancarkan oleh atom-atom krypron-86 di dalam ruang vakum
(hampa udara) pada peristiwa lucutan listrik. Pada tahun 1983,
definisi tersebut diperbaharui lagi. Versi terakhir yang lebih akurat
adalah mengacu pada kecepatan cahaya, 1 meter didefinisikan sama
dengan 1/299 792 458 detik.
Kamu akan mempelajari tiga macam alat ukur panjang, yaitu
mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.
a. Mistar
Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti
penggaris yang berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari
plastik atau logam, mistar tukang kayu, dan penggaris berbentuk
pita (meteran pita). Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter,
sedangkan meteran pita dapat mengukur panjang sampai 3 meter.
Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm.

Gambar 3.1
Beberapa contoh jenis-jenis mistar 13
Posisi mata harus melihat
tegak lurus terhadap skala
ketika membaca skala mistar.
Hal ini untuk menghindari
kesalahan pembacaan hasil
pengukuran akibat beda sudut
kemiringan dalam melihat
atau disebut dengan Gambar 3.2
Posisi mata saat membaca
kesalahan paralaks. hasil pengukuran

b. Jangka Sorong
Bagaimanakah mengukur kedalaman suatu tutup pulpen? Untuk
mengukur kedalaman tutup pulpen dapat kita gunakan jangka
sorong. Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang
mempunyai batas ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm
atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat digunakan untuk
mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah pipa.
Bagian-bagian penting jangka sorong yaitu
1) rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm
2) rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan
nonius mempunyai selisih 1 mm.

Gambar 3.3
Bagiaan-bagian jangka sorong

Pembacaan skala pada jangka sorong dilakukan seperti ditunjukkan


pada pengukuran di bawah ini.

14
0 1 2 3 4 5 6 7 8

Gambar 3.4
Pengukuran panjang benda dengan jangka sorong

Hasil pengukuran ini sebesar 3,74 cm. Bagaimana cara


mendapatkan hasil pengukuran ini? Langkah sebagai berikut.
1) Amati dan baca skala utamanya adalah 3,7 cm.
2) Skala nonius yang berimpit tegak lurus dengan satu tanda skala
utama adalah garis keempat (4).
3) Mengingat tingkat ketelitian jangka sorong adalah 0,1 mm maka nilai
lebih adalah 4 x 0,1 mm = 0,4 mm = 0,04 cm.
4) Jadi bacaan jangka sorong adalah 3,7 cm + 0,04 cm = 3,74 cm.

c. Mikrometer Sekrup

Alat ukur panjang ini


memiliki tingkat ketelitian yang
paling tinggi yaitu sebesar 0,01
mm. Mikrometer sekrup biasa
digunakan untuk mengukur
benda yang sangat tipis,
misalnya tebal kertas.
Cara kerja micrometer
sekrup adalah jika selubung
luar dengan skala 50 diputar Gambar 3.5
satu kali maka rahang geser Bagian-bagian mikrometer sekrup
dan selubung akan bergerak
maju atau mundur. Jarak maju mundurnya rahang geser sejauh 0,5
mm/50 menghasilkan tingkat ketelitian 0,01 mm.

15
Pembacaan skala pada mikrometer sekrup dilakukan seperti
ditunjukkan pada pengukuran di bawah ini.

35
30
25
20

35

0 1 2 3 4 5 30
25

20

Gambar 3.6
Pengukuran panjang benda dengan mikrometer sekrup

Hasil pengukuran ini sebesar 5,76 mm. Bagaimana cara


mendapatkan hasil pengukuran ini? Langkahnya sebagai berikut.
a) Amati dan baca skala utama yang berimpit dengan tepi selubung
luar adalah 5,5 mm
b) Garis selubung luar yang berimpit tegak lurus dengan skala utama
adalah garis ke-26.
c) Mengingat tingkat ketelitian jangka sorong adalah 0,01 mm maka
nilai lebih adalah 26 x 0,01 mm = 0,26 mm.
d) Jadi bacaan mikrometer sekrup adalah 5,5 mm + 0,26 mm = 5,76
mm.

2. Alat Ukur Massa


a. Neraca (timbangan) pasar
Alat ini paling sering digunakan di
pasar atau toko. Prinsep kerjanya
adalah sebagai berikut. Benda yang
akan diukur diletakkan di salah sati
sisi timbangan, sedangkan di sisi
lainnya diletakkan anak timbangan,
sehingga terjadi keseimbangan. Gambar 3.7
Neraca pasar

b. Nereca sama lengan (neraca dua lengan)


Prinsip kerja neraca sama lengan hampir sama dengan neraca pasar.
Benda yang diukur diletakkan disalah satu timbangan, sedangkan di
16
sisi lengan yang lain diletakkan anak timbangan. Ketika kedudukan
kedua sisi seimbangan, maka hasil pengukuran dapat ditentukan.
c. Neraca O’hauss (neraca tiga lengan)
Dalam dunia pendidikan, salah
satu neraca yang paling sering
digunakan adalah neraca O’Hauss
(neraca tiga lengan). Bagian-bagian
dari neraca O’Hauss tiga lengan adalah
sebagai berikut.
 Lengan depan memiliki skala 0-10
g, dengan tiap skala bernilai 1 g.
 Lengan tengah berskala mulai 0- Gambar 3.8
500 g, tiap skala sebesar 100 g. Neraca O’hauss
 Lengan belakang dengan skala
bernilai 10 sampai 100 g, tiap skala 10 g.
Prinsip dan cara penggunaannya adalah sebagai berikut.
Pertama, semua petunjuk dikalibrasi (skala menunjukkan angka nol).
Selanjutnya, benda yang akan diukur diletakkan di atas timbangan.
Ketiga petunjukkan pada masing-masing lengan digeser ke kanan
sampai terjadi keseimbangan. Massa benda sama dengan jumlah yang
ditunjukkan oleh ketiga penunjuk. Misalnya, penunjuk pada lengan
depan = 600 g, penunjuk pada lengan tengah = 60 g, dan penunjuk
pada lengan belakang = 6 g, maka massa benda = 600 g + 60 g + 6 g =
666 g.

d. Neraca Elektronik (neraca digital)


Neraca ini sangat mudah diguna-
kan. Prinsip kerjanya adalah sebagai
berikut. Benda yang akan diukur tinggal
ditaruh di atas timbangan. Hasil pe-
ngukurannya sudah langsung dapat
dibaca pada tampilan digital.
Gambar 3.9
Neraca digital

3. Alat Ukur Waktu

a. Jam Matarari
Prinsip kerja jam matahari adalah menggunakan patokan dari
bayangan benda diam dikenai sinar matahari. Bayangan benda akan
berubah kedudukannya sepanjang hari.

b. Jam Pasir
Prinsip kerjanya jam pasir adalah sebagai berikut. Jam pasir
terdiri dari dua gelas yang saling berhubungan dengan lubang sempit.
Pasir diisikan pada bagian atas. Pasir bagian atas akan jatuh ke bagian
bawah dalam selang waktu yang tetap, misalnya 15 menit. Apabila
17
dalam waktu 15 menit pasir bagian atas habis, maka posisinya harus
dibalik.

c. Arloji
Arloji yang sering disebut
dengan jam tangan paling
sering digunakan dalam
masyarakat luas. Ada arloji
yang menggunakan jarum
penunjuk, dan ada arloji digital
yang tidak menggunakan jarum
penunjuk. Angka langsung Gambar 3.10
ditampilkan pada layar arloji. Arloji
Selain digunakan dipergela-
ngan tangan, arlogi ada diletakkan di dinding (tembok) yang sering
disebut dengan jam dinding.

d. Stopwatch
Dalam dunia pendidikan, alat ukur waktu yang sering digunakan
adalah stopwatch. Alat ukur ini dapat digunakan untuk mengukur
waktu yang lebih singkat. Cara penggunaannya adalah sebagai berikut.
Pertama stopwatch dikalibrasi (jarum penunjuk di titik nol). Kemudian,
untuk memulai mengukur tombol ditekan. Untuk menghentikannya,
tombol ditekan kembali.

e. Jam atom
Alat ukur waktu yang paling teliti adalah jam atom. Jam atom
bekerja berdasarkan gerakan atom cesium. Jam atom hanya akan
membuat kesalahan 1 detik dalam 6.000 tahun.

18
Lembar Kerja Siswa (LKS) 3.1

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengukuran!


2. Sebutkan syarat alat ukur dapat digunakan sebagai satuan standar!
3. Perhatikan gambar berikut!
11 cm 12 cm 13 cm

Berapa panjang hasil pengukuran


yang ditunjukkan oleh jangka
sorong di samping!
0 5 10

4. Perhatikan gambar berikut!

Berapa panjang hasil pengukuran


15
20
yang ditunjukkan oleh
25 mikrometer sekrup di samping!
30
35

C. Pengukuran Beberapa Besaran Turunan

Peta Konsep

Pengukuran Beberapa Besaran


Turunan

Mengukur Luas Mengukur Volume

Menggunakan satu Menggunakan satu gelas ukur


gelas ukur dan satu gelas berpancuran

Selain besaran pokok di atas, besaran turunan juga perlu


dilakukan pengukuran. Terdapat beberapa besaran turunan yang
dapat kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari antara lain : luas,
volume, kecepatan dll. Bagaimana kamu dapat menentukan dan
mengukur besaran turunan? Kamu dapat melakukan pengukuran
19
dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Misalnya,
menentukan kecepatan sepeda motor yang mempunyai satuan m/s.
Kamu dapat melakukan pengukuran langsung yaitu dengan
menggunakan spidometer, sedangkan pengukuran tidak langsung
menggunakan rol meter untuk mengukur jarak tempuh dan stopwatch
untuk mengukur waktu tempuh. Hasil bagi antara jarak tempuh
dengan waktu tempuh menghasilkan kecepatan. Kecepatan termasuk
besaran turunan karena satuannya diperoleh dari besaran pokok
panjang dan waktu.

1. Mengukur Luas
Bagaimana kamu dapat menentukan luas sebidang tanah yang
bentuknya bujursangkar? Tentu kamu dapat menentukannya dengan
cara mengukur panjang sisi-sisinya kemudian kamu hitung dengan
rumus:

L=sxs

Keterangan:
L = luas
s = sisi

20
Tabel 3.1
Mengukur tidak langsung luas benda yang bentuknya beraturan

2. Mengukur Volume
Pernahkah kamu melakukan pengukuran volume suatu bidang
berbentuk kubus? Tentu kamu dapat melakukannya yaitu dengan cara
mengukur panjang sisi-sisinya kemudian kamu hitung dengan rumus:

V=sxsxs

Keterangan:
V = volume
s = sisi

21
Tabel 3.2
Mengukur tidak langsung volume benda yang bentuknya beraturan

Tabel 3.2 di atas digunakan untuk menentukan volume suatu


benda yang bentuknya teratur. Nah, sekarang bagaimana cara
menentukan volume benda yang bentuknya tidak teratur? Misalnya
batu, penghapus, gunting dan lain-lain. Tentu ada cara yang dapat
dilakukannya. Ada dua cara yang dapat kamu lakukan untuk
mengukur volume zat padat secara tidak langsung, yaitu:
22
a. Menggunakan satu buah gelas ukur
Untuk memahami pengukuran volume benda yang tidak teratur,
dengan menggunakan satu buah gelas ukur, lakukan kegiatan 3.1

Kegiatan 3.1

Tujuan: Menentukan volume benda yang tidak teratur dengan menggunakan


satu buah gelas ukur

Alat dan bahan


- 1 buah gelas ukur
- air
- benda yang akan diukur

Cara kerja
1) Letakkan gelas ukur di atas permukaan yang rata misalnya, meja
2) Isilah gelas ukur tersebut dengan air kira-kira setengahnya. Amati dan
baca skala yang ditunjukkan, nyatakan pengukuranmu sebagai V1.
3) Masukkan zat padat yang hendak kamu ukur ke dalam gelas ukur
tersebut. Amati dan baca skala yang ditunjukkan, nyatakan
pengukuranmu sebagai V2
4) Tarik kesimpulanmu untuk menyatakan volume zat padat tersebut yaitu
dengan cara menentukan selisih dari hasil kedua bacaan.
Volume zat padat = ( V2 – V1 ) ml

b. Menggunakan satu gelas ukur dan satu gelas berpancuran


Untuk memahami pengukuran volume benda yang tidak teratur,
dengan menggunkan satu gelas ukur dan satu gelas
berpancuranlakukan kegiatan 3.2

Kegiatan 3.2

Tujuan: Menentukan volume benda yang tidak teratur dengan menggunakan


satu buah gelas ukur

Alat dan bahan


- 1 buah gelas ukur
- 1 buah gelas berpancuran
- air
- benda yang akan diukur

Cara kerja
1) Letakkan gelas ukur dan gelas berpancuran di atas permukaan yang rata
misalnya, meja.
23
2) Isilah gelas berpancuran tersebut dengan air sampai batas lubang gelas
berpancuran.
3) Taruh gelas ukur tepat dibawah mulut lubang gelas berpancuran.
4) Masukkan zat padat yang hendak kamu ukur ke dalam gelas berpancuran
tersebut. Tentu air akan tumpah menuju gelas ukur.
5) Amati dan baca skala yang ditunjukkan pada gelas ukur nyatakan
pengukuranmu sebagai volume zat padat yang diukur.

Lembar Kerja Siswa (LKS) 3.2

1. Jelaskan bagaimana cara mengukur volume benda padat yang


memiliki bentuk tidak beraturan?
2. Perhatikan gambar persegi panjang berikut! Setelah diukur
dengan menggunakan penggaris didapat panjang 10 cm dan lebar
4 cm. Tentukan luas hasil pengukuran persegi panjang tersebut!

3. Perhatikan gambar balok berikut! Setelah diukur dengan


menggunakan penggaris diketahui panjangnya 15 cm, lebar 8 cm,
dan tinggi 6 cm. Tentukan volume balok tersebut!

l
p

24
Lembar Kerja Siswa (LKS) BAB 3
Pengukuran

Berikut ini disajikan masalah-masalah pengukuran. Semua masalah


tersebut akan dapat dipecahkan jika kamu membaca materi bab 2
dengan saksama dan mendiskusinya dengan teman kalian, dan
buatlah laporan hasil diskusimu.

1. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan mengukur?


b. Jelaskan syarat suatu alat ukur agar dapat digunakan sebagai
satuan standar!
2. Di antara alat ukur panjang yang kamu ketahui, alat ukur panjang
apakah yang paling teliti? Mengapa?
3. Pada suatu pengukuran diameter kelereng dengan jangka sorong
diperoleh hasil sebagai berikut.
 Angka 0 (nol) dari skala nonius berada diantara 1,5 dan 1,6 pada
skala mm.
 Angka pada skala nonius yang tempat berimpit dengan salah satu
angka mm adalah 5.
Berapakah diameter kelereng tersebut?
4. Jelaskah langkah-langkah mengukur volume benda padat yang tidak
beraturan dengan menggunakan gelas ukur!
5. Satuan yang digunakan dalam menentukan hasil pengukuran
digunakan satuan baku, mengapa?

25
Soal-Soal Latihan BAB 1

A. Soal-Soal Pilihan Ganda


1. Membandingkan suatu besaran dengan besaran yang diukur,
merupakan pengertian dari ....
a. satuan
b. besaran pokok
c. mengukur
d. besaran turunan

2. Perhatikan pernyataan berikut:


1. bersifat tetap
2. tidak mudah diproduksi kembali
3. berlaku secara internasional
4. bahan bakunya sukar didapat
Dua syarat yang harus dipenuhi satuan yang baik ditunjukkan oleh
nomor .…
a. 1 dan 3 c. 2 dan 3
b. 1 dan 2 d. 3 dan 4

3. Berikut ini yang termasuk satuan baku adalah ….


a. meter, depa, liter c. centimeter, gram, sekon
b. kilogram, jengkal, meter d. hasta, kaki, jengkal

4. Alat ukur yang mempunyai ketelitian 0,01 mm, yaitu ....


a. neraca c. mikrometer sekrup
b. jangka sorong d. mistar

5. Alat ukur waktu yang paling teliti adalah ….


a. jam atom c. jam pasir
b. jam tangan d. stopwatch

6. Alat yang biasa digunakan untuk menimbang benda yang paling


teliti adalah .…
a. timbangan O’Hauss c. timbangan emas
b. timbangan dacin d. timbangan elektronik

7. Pengukuran diameter dalam sebuah pipa menggunakan ….


a. mikrometer c. mistar
b. neraca d. jangka sorong

8. Perhatikan data berikut:


1. neraca pegas 4. neraca O’Hauss
2. rol meter 5. termometer
3. gelas ukur
Dari data tersebut alat-alat ukur yang tepat untuk mengukur
besaran pokok ditunjukkan nomor ….
26
a. 1 dan 3 c. 3 dan 5
b. 2 dan 4 d. 1 dan 5
9. Perhatikan gambar di bawah ini! Volume
batu sebesar ... ml.
a. 20
b. 30
c. 40
d. 50

10. Hasil pengukuran dari jangka sorong berikut adalah … cm.

a. 5,4 b. 4,35 c. 5,1 d. 4,33

11. Alat yang digunakan untuk mengukur massa suatu benda


adalah….
a. jangka sorong c. neraca
b. mikrometer sekrup d. neraca pegas

12. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu ….


a. barometer c. termometer
b. alkhohol d. air raksa

13. Sistem pengukuran yang dipergunakan oleh ilmuwan di seluruh


dunia adalah...
a. Sistem Standar c. Sistem Inggris
b. Sistem Baku d. Sistem Internasional (SI)

14. Sebuah kotak memiliki panjang 20 cm, lebar 10 cm dan tinggi 15


mm. Volume kotak tersebut ....
a. 3000 sentimeter kubik c. 45 sentimeter kubik
b. 300 sentimeter kubik d. 15 sentimeter kubik

15. Hasil pengukuran dari mikrometer sekrup berikut ini adalah.....mm

a. 9,25
15
b. 8,85
20
c. 8,25
25 d. 9,35
30
35

27
16. Alat ukur berikut yang benar adalah....
a. jangka sorong untuk mengukur ketebalan kertas yang kecil
dengan ketelitian 0,1 mm
b. jangka sorong untuk mengukur diameter dalam sebuah benda
dengan ketelitian 0,01 mm
c. mikrometer sekrup untuk mengukur diameter kawat dengan
ketelitian 0,001 mm
d. mikrometer sekrup untuk mengukur plat tipis dengan ketelitian
0,01 mm

17. Perhatikan tabel berikut!

No Besaran Alat Ukur


1 panjang mistar
2 kecepatan spidometer
3 berat neraca
4 suhu termometer

Alat ukur besaran yang benar ditunjukkan pada nomor....


a. 1, 2, dan 3 c. 1, 2, dan 4
b. 1, 3, dan 4 d. 2, 3, dan 4

18. Perhatikan tabel berikut!

No Besaran Satuan Alat Ukur


1 panjang meter mistar
2 massa kilogram neraca
3 waktu menit arloji
4 kuat arus ampere amperemeter

Besaran, satuan dalam SI, maupun alat ukurnya yag benar


ditunjukkan pada nomor....
a. 1 dan 2 b. 2 dan 3 c. 3 dan 4 d. 1 dan 4

19. Perhatikan satuan-satuan berikut:


1. jengkal
2. pensil
3. mil
4. inci
5. depa
Satuan tak baku ditunjukkan pada nomor....
a. 1, 2, dan 3 c. 2, 3, dan 5
b. 1, 2, dan 5 d. 3, 4, dan 5

20. Alat ukur yang paling tepat digunakan untuk mengukur diameter
dalam sebuah cincin adalah....
a. meteran gulung c. stik meter
28
b. jangka sorong d. mikrometer sekrup

B. Soal-Soal Esai

1. Di antara alat ukur waktu yang kamu ketahui, alat ukur waktu
apakah yang paling teliti? Mengapa?
2. Perhatikan gambar!

25
30
35
40
45

Tentukan hasil pengukuran dengan menggunakan mikrometer


sekrup seperti ditunjukkan pada gambar di atas. Jelaskan cara
mendapatkannya!

3. Perhatikan gambar!

7 cm 8 cm 9 cm

0 5 10

Tentukan hasil pengukuran dengan menggunakan jangka sorong


seperti ditunjukkan pada gambar di atas. Jelaskan cara
mendapatkannya!

4. Sebutkan tiga syarat yang harus dimiliki oleh sebuah satuan!


5. Jelaskan apa yang dimaksud satu kilogram standar!
6. Sebuah balok memiliki panjang 20 cm, lebar 5 cm dan lebar 0,5 cm.
Berapa volume balok tersebut?
7. Sebuah benda berbentuk kubus, dengan panjang sisi–sisinya 10
cm.Berapa volume benda tersebut?
8. Jelaskan, bagaimana mengubah satuan panjang dari satuan SI
satu ke satuan SI yang lain? Dapatkah satuan massa dan volume
diubah dengan cara yang sama? Berikan penjelasan!
9. Hitunglah luas sebuah kolam segi empat yang berukuran panjang
25 meter dan lebar 12 meter. Berapa luas kolam tersebut, jika
dinyatakan dalam cm.

29
10. Sebuah tempat sampah berukuran 60 cm x 60 cm x 80 cm. Berapa
volume tempat sampah tersebut? Berapa banyak bata merah
diperlukan untuk membuat tempat sampah tersebut, jika bata
berukuran 5 cm x 10 cm x 20 cm?

30

Anda mungkin juga menyukai