Anda di halaman 1dari 4

Nama : Williza Putri

Nim :180320111

Kelas : VII B Agribisnis

Mk : Hukum dan Etika Bisnis

Etika, Tujuan dan Peran Hukum dan Etika pada Bisnis Pertanian

Hukum dan etika bisnis ini memberikan pengetahuan, keterampilan dan

kemampuan tentang aspek legal dan prinsip moral sebagai kerangka bagi kepentingan

agribisnis, agar mrnjadi bisnis yang baik. Maksud dari materi ini adalah untuk

mmbrikan pengetahuan tentang etika dan ketentetuan hukum yang mndasar dalam

setia transaksi di Indonesia.

1. Etika dan Bisnis

Etika merupakan cabang ilmu falfasat yang mempelajari baik buruknya

perilaku manusia (selaku orang yang mnjalankan aktifitas bisnis di perusahaan).

Kata “bisnis” diadaptasi dari bahasa Inggris “bussiness” yang artinya

kesibukan. Pengertian bisnis secara sederhana, aktivitas, dan entitas adalah sebagai

berikut :

 konteks sederhana, yang dimaksud dengan kesibukan adalah melakukan

sesuatu aktivitas atau pekerjaan yang memberikan keuntungan pada

seseorang.

 konteks aktivitas, bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan perorangan

maupun organisasi yang melibatkan aktivitas produksi, penjualan, pembelian

maupun pertukaran barang atau jasa, dengan tujuan untuk mendapatkan

keuntungan atau laba.

 konteks entitas bisnis adalah suatu organisasi atau badan lainnya yang

bergerak dalam kegiatan komersial, profesional, atau industri, untuk

memperoleh keuntungan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa bisnis itu suatu kegiatan atau aktivitas yang

dilakukan baik individu maupun kelompok/organisasi yang bergerak secara komersial,

profesional, atau industri untuk mendapatkan keuntungan.

2. Hukum Bisnis
Hukum bisnis merupakan suatu perangkat yang mengatur tatacara

pelaksanaan suatu urusan atau kegiatan pertanian perdagangan, industri maupun

kegiatan yang menempatkan uang yang dilakukan oleh para entrepeneur dengan usaha

dan motif tertentu dimana sudah mempertimbangkan segala resiko yang mungkin

terjadi. Contohnya usah sebagai kegiatan industri, yaitu kegiatan yang memproduksi,

menghasilkan barang atau jasa yang berguna bagi masyarakat, contohnya idustri

pertanian, perkebunan, pertambangan, pabrik semen, pakain dan lain sebagainya.

3. Tujuan dan peran Hukum bisnis

Adapun tujuan dan peran hukum bisnis dari segi ekonomi antara lain :

a. Ketertiban : pemerintah proaktif dalam melihat perkembangan ekonomi

pertanian dengan baik dan benar apakah sudah dijalakan sesuai ketertiban

atau tidak.

b. Keadilan : menetapka peraturan yang baik dan benar untu menciptakan rasa

adil dan merata bagi masyarakat.

c. Kepastian : menciptakan regulasi sebagai check and balance, seperti membuat

kebijakan kebijakan yang dapat mendukung kegiatan ekonomi pertanian tetap

terarah. Melalui hukum masyarakat diarahkan untuk melakukan atau tidak

melakukan hal-hal tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

4. Etika Pada Bisnis Pertanian

Suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-hal yang benar dan yang salah

dalam menegakkan hukum dan keadilan dalam bidang pertanian, serta melakukan hal

yang benar berkenaan dengan produk pertanian. Contoh dalam kegiatan produksi,

pemanfaatan sumberdaya alam haruslah ramah lingkungan, produser tidak boleh

semata mata menggeruk keuntungan tanpa memperdulikan bahan produksi.

5. Peran dan tujuan Etika Bisnis

Etika bisnis berfungsi untuk mengggugah kesadaran moral pelaku bisnis untuk

berbisnis secara baik dan etis didasari nilia-nilai luhur yang bermanfaat bagi

konsumen, masyarakat dan demi menjaga nama baik bisnis sendiri dalam jangka

panjang. Etika bisnis menjadi acuan bagi pembisnis untuk berbisnis tanpa merugikan

konsumen, buruh, karyawan, dan masyarakat luas. Jadi perannya etika bisnis adalah

untuk membentuk sesuatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi.
Tujuan Etika bisnis adalah untuk menjalankan dan menciptakan sebuah bisnis

dengan seadilnya dan menyesuaikan hukum yang sudah dibuat, serta untuk

menghilangkan ketergantungan pada sebuah kedudukan individu maupun perusahaan.

Etika bisnis ini tingkatannya lebih luas jika dibandingkan dengan ketentuan yang

sudah diatur berdasarkan hukum yang berlaku, bahkan jika dibandingkan dengan

standar minimal dari ketentuan hukum maka etika bisnis menjadi standar atau ukuran

yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan, dalam kegiatan bisnis tidak jarang kita jumpai

adanya bagian abu-abu dan tidak diatur berdasarkan ketentuan hukum.

6. Prinsip prinsip dalam Etika Bisnis

a. Prinsip Otonomi yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan dan bertindak

berdasarkan keselarasan tentang apa yang baik untuk dilakukan dan

bertangguangjawab secara moral atas keputusan yang diambil. Artinya suatu

perusahaan menjalankannya sendi tanpa ketergantungan pada perusahaan lain.

Contonya petani mampu menerapkan bagaimana menetapkan jumlah tenaga

kerja, berapa modal yang dikeluarkan, resiko apa yang terjadi serta produk

apa yang akan memberikan keuntungan yang besar.

b. Prinsip Kejujuran adalah kunci keberhasilan suatu bisnis, kejujuran dalam

pelaksanaan kontrol terhadap konsumen, dalam hubungan kerja dan

sebagainya. Contohnya petani mengolah perkebunannya dengan menggunakan

beberapa tenaga kerja. Kemudian ada kesepakatan antara petani dengan

pekerja bahwa akan dibayar upah setelah hasil panen dijual, upah yang akan

dibayar dengan jumlah Rp.35.000/ hari 1 orang pekerja. Setelah hasil panen

dijual kemudian petani tidak membayar sesuai kesepakatan yang sudah dibuat.

c. Prinsip Keadilan baha setiap orang dalam berbisnis diperlakukan sesuai

dengan haknya masing masing dan tidak ada yag boleh dirugikan. Misalnya ada

pedagang buah yang menjual buah-buahan dipinggir jalan dan ada pelanggan

dari kalangan orang kaya dan orangn miskin yang membeli buah tersebut.

Karena salah satu pelanggannya dari kalangan orang kaya dengan membeli

buah 2 kg maka pedagang buah tersebut memberikan harga yang sangat

rendah, sedangkan pelanggan yang dari kalangan orang biasa memberikan

dengan harga yang sangat tinggi dengan jumlah kg yang sama.


d. Prinsip saling menguntungkan dalam bisnis yang kompetitif contohnnya petani

menjual hasil panen kepada agen, kemudian agen menjualnya ke produser.

Dapat disimpulkan bahwa antara petani,agen, dan produser sama sama

mendapat keuntungan.

e. Prinsip intergritas moral merupakan dasar dalam berbisnis, harus menjaga

nama baik perusahaan tetap dipercaya dan merupakan perusahaan baik.

Misalnya seseorang membuka suatu toko bibit tanaman yang sudah dikenal

masyarakat dan sudah banyak tenaga kerja yang diterima ditoko tersebut.

Untuk menjaga nama baik tokonya, syarat tenaga kerja yang diterima adala

kejujuran, bisa dipercaya, rajin, dan beretika.

Anda mungkin juga menyukai