Anda di halaman 1dari 11

MODUL PRAKTIKUM

ALAT DAN KAPAL PENANGKAP IKAN

LABORATORIUM TEKNOLOGI DAN MENEJEMEN PERIKANAN TANGKAP


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2016
Alat dan Kapal Penangkapan Ikan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah alat dan kapal penangkapan ikan merupakan dasar dari
rangkaian mata kuliah perikanan tangkap yang dipelajari di Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Dalam
pembelajarannya sendiri, kegiatan perikanan tangkap tidak lepas dari kapal
yang digunakan untuk menangkap ikan beserta dengan jenis alat tangkap yang
dipergunakan.
Kapal penangkap ikan adalah kapal yang secara khusus dipergunakan
untuk menangkap ikan, termasuk menampung dan mengangkut, menyimpan,
mendinginkan atau mengawetkan. Spesifikasi kapal penangkap ikan
disesuaikan dengan jenis alat yang digunakan, ikan target, serta kondisi alam
dari daerah penangkapan ikan.
Alat penangkap ikan merupakan suatu alat yang di desain khusus untuk
menangkap ikan yang disesuaikan dengan karakteristik ikan target tangkapan,
kondisi perairan serta regulasi alat tangkap yang diperbolehkan. Secara global,
materi alat tangkap menjelaskan tentang jenis-jenis alat tangkap ikan yang
dipergunakan. Secara spesifik, materi alat tangkap menjelaskan tentang bahan
pembuat alat tangkap, mesh size/mata jaring hingga penggunaan pemberat
dan pelampung pada alat tangkap.

1.2. Deskripsi Praktikum Mata Kuliah


Praktikum mata kuliah alat dan kapal penangkap ikan menitikberatkan
pada pengenalan jenis-jenis alat tangkap dan kapal penangkap ikan melalui
miniatur alat dan kapal penangkap ikan yang ada di laboratorium. Dilanjutkan
dengan pembelajaran mengenai konstruksi alat tangkap yang diawali dari
pembelajaran bahan benang yang digunakan, pengukuran mesh size, struktur
mata pancing, serta perhitungan pemberat dan pelampung pada alat tangkap.

1
Alat dan Kapal Penangkapan Ikan

1.3. Kompetensi Praktikum Mata Kuliah


Dari kegiatan praktikum yang dilakukan, praktikan diharapkan
mampu mengenali jenis-jenis alat penangkap ikan serta karakteristik alat
penangkap ikan tersebut serta praktikan diharapkan mengetahui secara garis
besar konstruksi dari kapal penangkapan ikan.

1.4. Materi Praktikum


Materi praktikum terbagi atas beberapa bagian, yaitu:
- Pengenalan alat dan kapal penangkap ikan
- Pengenalan bahan dan perhitungan konstruksi alat penangkap ikan
- Menggambar konstruksi kapal

1.5. Penilaian Hasil Belajar (Praktikum)


Bobot penilaian praktikum adalah 30%. Penilaian hasil praktikum
berdasarkan pada beberapa indikator yang ditetapkan, yaitu:
- Absensi praktikan
- Keaktifan praktikan dalam pelaksanaan praktikum
- Laporan praktikum, baik modul praktikum harian maupun laporan
akhir

1.6. Tata Tertib Praktikum


Tata tertib paraktikum dijabarkan sebagai berikut:
- Praktikan hadir 10 menit sebelum praktikum
- Membawa modul praktikum yang telah diberikan
- Mengikuti kegiatan praktikum dengan tertib
- Berkerja secara teliti dan tidak merusak/menghilangkan alat
laboratorium
- Mengikuti seluruh rangkaian kegiatan praktikum. Bagi yang
berhalangan hadir harap menunjukan surat keterangan sakit, izin
kegiatan atau surat yang berkaitan dengan alasan tidak menghadiri
praktikum

2
Alat dan Kapal Penangkapan Ikan

- Bagi praktikan yang berhalangan hadir diwajibkan untuk mengikuti


praktikum susulan atau mengerjakan tugas pengganti yang diberikan.

BAB II
MATERI DAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM

2.1. Bahan Jaring


a. Kompetensi materi
Praktikan mampu mengetahui jenis, spesifikasi, arah pilinan, diameter
bahan jaring, mesh size serta ukuran mata pancing (hook) yang tepat untuk
digunakan dalam membuat setiap jenis alat tangkap.
b. Jenis dan spesifikasi bahan jaring
Jenis bahan jaring yang digunakan dalam pembuatan alat tangkap terdiri
dari 7 (tujuh) jenis bahan jaring sintetis. Kaitannya dalam pembuatan alat
tangkap, bahan yang sering digunakan yaitu jeni nylon/PA (poly amide) dan
PE (poly ethylene). Struktur bahan serat atau benang terdiri dari 2 yaitu
monofilament atau multifilament.
c. Arah pilinan
Arah pilinan ditunjukan dengan huruf kapital S atau Z. suatu produk
memiliki pilinan S jika ketika ditegakkan pada posisi bertikal, maka pilinan
yang dibentuk oleh serat atau filament yang mengelilingi sumbunya memiliki
kemiringan yang sama dengan arah bagian tegak huruf kapital S, sebaliknya
dengan huruf Z.

Gambar 1. Arah pilinan


d. Diameter benang
Diameter benang diukur dengan 2 (dua) cara, yaitu menggunakan alat
ukur berupa penggaris atau jangka sorong dan menggunakan cara sederhana

3
Alat dan Kapal Penangkapan Ikan

dengan lilitan. Benang dililitkan pada suatu pensil atau sejenisnya disesuaikan
dengan ukuran benang sampai pada jumlah lilitan tertentu, ukur panjang
lilitan kemudian panjang lilitan dibagi dengan jumlah lilitan, itu adalah
diameter benang.

Gambar 2. Cara mengukur diameter benang


e. Ukuran mata jaring (mesh size)
Nomura and Yamazuki (1977) menyatakan bahwa ukuran mata jaring
(mesh size) yang sesuai dengan panjang badan ikan sasaran sangat berkaitan
dengan efisiensi alat tangkap. Pemilihan ukuran mata jaring sangat penting
bagi gillnet (jaring insang). Penentuan ukuran mata jaring yang optimal harus
memperhatikan elastisitas tubuh ikan, ketegangan dan daya regang benang
jaring, rasio pemanjangan (elongation ratio) benang jaring, momentum ikan
dan bentuk badan ikan sasaran.
f. Mata pancing (hook)
Mata pancing digunakan sebagai tempat untuk menaruh umpan pancing,
yang pada awalnya terbuat mulai dari tulang atau kayu keras pada zaman
dahulu. Pada masa kini bermacam mata pancing sudah dapat dibuat dari
berbagai macam logam keras seperti dari besi (yang diberi lapisan chrome),
baja atau bisa juga dengan campuran bahan logam lainnya misalnya dari
bahan karbon.

Gambar 3. Bagian-bagian mata pancing

4
Alat dan Kapal Penangkapan Ikan

Pada bagian point atau yang sering dikenal dengan kail terdiri dari hook kail
balik dan hook yang tidak memiliki kail balik. Mata pancing memeliki jenis
yang beraneka ragam, diantaranya single hook dan triple/double hook.
Penggunaan mata pancing tersebut disesuaikan dengan jenis dan ukuran hasil
tangkapan.

2.2. Rancang Bangun Alat Tangkap


a. Kompetensi materi
Praktikan mengetahui rancang bangun (konstruksi dan desain) sebuah
alat tangkap dan mampu menggambar ranang bangun alat tangkap beserta
bagian-bagian yang melengkapinya.

2.3. Prosedur Kerja


a. Alat dan bahan
Alat yang perlu disiapkan oleh praktikan diantaranya alat tulis,
penggaris bening, pensil warna dan alat dokumentasi. Bahan praktikum
disediakan oleh Laboratorium Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap
beruba bahan jaring dan miniatur alat tangkap yang mendukung kegiatan
praktikum.
b. Prosedur Kerja
1) Praktikan mempersiapkan alat yang dibutuhkan;
2) Menggambar desain dan konstruksi alat tangkap; serta
3) Mengukur semua bahan dan bagian-bagian yang mendukung dalam
sebuah alat tangkap.
c. Bentuk Pelaporan
Pelaporan dilakukan dengan mengisi lembar kerja setiap mata acara
praktikum yang telah disediakan.

5
Alat dan Kapal Penangkapan Ikan

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM


ALAT DAN KAPAL PENANGKAPAN IKAN
“RANCANG BANGUN ALAT TANGKAP”

Nama : __________________________________________________
NPM : __________________________________________________
Kelas / Kelompok : ________________ /___________________

A. Bubu

6
Alat dan Kapal Penangkapan Ikan

B. Long line

7
Alat dan Kapal Penangkapan Ikan

C. Trammel net

8
Alat dan Kapal Penangkapan Ikan

D. Gill net

9
Alat dan Kapal Penangkapan Ikan

E. Trawl

10

Anda mungkin juga menyukai