Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan
membahas mengenai “Kewirausahaan”.

Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu kami meminta pembaca untuk memberikan saran serta kritik
yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah perencanaan, pengorganisasian,


pengoperasian, dan pengambilan risiko dari suatu usaha bisnis. Seorang
wirausahawan adalh seseorang yang terlibat dalam kewirausahaan.

Apa yang membedakan seorang wirausahawan dengan yang lain? Yang


membedakan adalah kemampuannya mengambil factor-faktor produksi
seperti lahan, tenaga kerja, dan modal, dan menggunakannya untuk
memproduksi barang atau jasa baru. Wirausahawan menyadari peluang yang
tidak dilihat atau tidak dipedulikan oleh eksekutif bisnis lainnya.

Wirausahawan berbeda dengan manajer. Seorang manajer bisa menjalankan


usah milik orang lain dan mengolah sumber daya orang lain. Namun seorang
wirausaha mempertaruhkan sumber dayanya sendiri dan mengambil risiko
pribadi demi keberhasilan atau bahkan kegagalan dari usaha yang
dijalaninya. Manajer juga mengurusi koordinasi proses produksi yang sudah
berjalan. Sementar menurut Paul H. wilken, kewirausahaan adalah
“Fenomena yang terputus-putus, muncul untuk mengawali perubahan dalam
proses produksi dan kemudian hilang sampai muncul lagi untuk mengawali
perubahan yang lain.

Salah satu perbedaan mencolok antara para wirausahawan dengan  para


pekerja adalah wirausahawan selalu berpikir untuk menciptakan bisnis
(business cretion) sementara para pekerja berpikir mencari pekerjaan. Para
wirausahawan ini sangat bersemangat bila diajak berbicara tentang
penciptaan bisnis dan gagasan bisnis baru.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah sejarah, inti dan hakikat dari kewirausahawan ?
2. Sebutkan apa saja yang menjadi sikap, modal, karakteristi, dan modal dari
seorang  wirausaha !
3. Faktor-faktor seperti apakah yang memicu seseorang untuk mulai untuk
berwirausaha ?
4. Apa saja yang dapat membuat suatu usaha menjadi gagal ataupun berhasil ?
5. Keuntungan dan kerugian seperti apa yang didapat dari seseorang yang
berwirausaha ?
6. Kenapa berfikir kreatif sangat diperlukan bagi seorang berwirausaha ?
7. Manajemen dan strategi seperti apakah yang dipakai oleh wirausahawan ?
8. Imbalan seperti apakah yang diterima oleh seorang wirausaha ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH KEWIRAUSAHAAN
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon
pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16,
sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah
wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan
unternehmer.
 Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti
Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang
mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an,
hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI
Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau
perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti
adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal
maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang.

B. INTI DAN HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN


Kewirausahaan (Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa
ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir
dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko
atau ketidakpastian.  Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli
atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard
Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri
(self-employment).

  Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan
menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi
ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau
ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan
kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi
sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup
kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada
saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau
komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter
Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut
wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur)
mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka
mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan
nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.

C. SIKAP KEWIRAUSAHAAN
1. Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
2. Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki
ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras,
energik dan memiliki inisiatif.
3. Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
4. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka
terhadap saran dan kritik yang membangun.
5. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki
jaringan bisnis yang luas.
6. Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
7. Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.

D. MODAL KEWIRAUSAHAAN
1. Ø  Modal Intelektual dapat diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai modal
utama yang disertai pengetahuan, kemampuan, keterampilan, komitmen, dan
tanggung jawab sebagai modal tambahan.
2. Ø  Modal Sosial dan Moral diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan
kepercayaan, sehingga dapat terbentuk citra.
3. Ø  Modal Mental aadalah kesiapan mental berdasarkan landasan agama,
diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk menghadapi resiko dan
tantangan.
4. Ø  Modal Material adalah modal dalam bentuk uang atau barang. Modal ini
terbentuk apabila seseorang memiliki jenis-jenis modal diatas.

E. KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
Para ahli mengemukakan karakteristik kewirausahaan dengan konsep yang
berbeda-beda. Geoffrey G. Meredith (1996: 5-6), misalnya, mengemukakan ciri-ciri
dan watak kewirausahaan sebagai berikut:
1.KARAKTERISTIK
2. WATAK
·         Percaya diri dan Optimis
Memiliki kepercayaan diri yang kuat, tidak tergantung pada orang lain, dan
individualisme.
·         Berorientasi pada tugas dan hasil
Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, mempunyai dorongan kuat, energik,
tekun dan tabah, tekad kerja keras, serta inisiatif.
·         Berani mengambil resiko dan menyukai tantangan
Mampu mengambil resiko yang wajar
·         Kepemimpinan
Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan orang lain, dan terbuka terhadap
saran serta kritik.
·         Keorisinalan
Inovatif , kreatif, dan fleksibal.
·         Berorientasi masa depan
Memiliki visi dan perspektif terhadap masa depan

CIRI-CIRI UMUM KEWIRAUSAHAAN


1.  Memiliki motif berprestasi tinggi
2.  Memiliki perspektif ke depan
3.  Memiliki kreatifitas tinggi
4.  Memiliki sifat inovasi tinggi
5.  Memiliki komitmen terhadap pekerjaan
6.  Memiliki tanggung jawab
7.  Memiliki kemandirian atau ketidaktergantungan terhadap orang lain
8.  Memiliki keberanian menghadapi resiko
9.  Selalu mencari peluang
10.  Memiliki jiwa kepemimpinan
11.  Memiliki kemampuan manajerial
12.  Memiliki kemampuan personal.

F. FAKTOR-FAKTOR PEMICU KEWIRAUSAHAAN


David C. McClelland (1961: 207) mengemukakan bahwa kewirausahaan ditentukan
oleh motif berprestasi, optimisme, sikap nilai, dan status kewirausahaan atau
keberhasilan. Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal
meliputi hak kepemilikan (property right-PR), kemampuan/kompetensi
(ability/competency-C), dan insentif (incentive-I), sedangkan faktor eksternal meliputi
lingkungan (environment-E). Menurut Ibnoe Soedjono, karena kemampuan afektif
mencakup sikap, nilai, aspirasi, 

perasaan dan emosi yang semuanya sangat bergantung pada kondisi lingkungan
yang ada, amka dimensi kemampuan afektif dan kemampuan kognitif merupakan
bagian dari pendekatan kemampuan kewirausahaan. Jadi, kemampuan
berwirausaha merupakan fungsi dari perilaku kewirausahaan dalam
mengombinasikan kreativitas, inovasi, kerja keras, dan berani menghadapi resiko
untuk memperoleh peluang.

G. FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN


BERWIRAUSAHA
*      Penyebab Keberhasilan Berwirausaha:
 §  Kemampuan dan kemauan
 §  Tekad yang kuat dan kerja keras
 §  Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada
kesempatan
*      Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang
menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:
 ·         Tidak kompeten dalam manajerial.
Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha
merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
 ·         Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan,
keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan
mengintegrasikan operasi perusahaan.
 ·         Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat
berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah
memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara
cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas menyebabkan operasional
perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
 ·         Gagal dalam perencanaan.
 Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam
perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
 ·         Lokasi yang kurang memadai.
 Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan
keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan
perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
 ·         Kurangnya pengawasan peralatan.
 Pengawasan erat berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang
pengawasan mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
 ·         Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
 Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha
yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati,
kemungkinan gagal menjadi besar.
 ·         Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
 Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak
akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha
hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu
membuat peralihan setiap waktu.
*      Beberapa potensi yang membuat seseorang mundur dari kewirausahaan
menurut Zimmerer (1996-7):
 §  Pendapatan yang tidak menentu
 §  Kerugian akibat hilangnya modal investasi
 §  Perlu kerja keras dan waktu yang lama
 §  Kualitas hidup yang tetap rendah meskipaun usahanya telah berhasil

H. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN BERWIRAUSAHA


Keuntungan Berwirausaha
    o   Otonomi yaitu pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha
menjadi seorang         “bos” yang penuh kepuasan
    o   Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi. Tangtangan awal atau
perasaan bermotivasi yang      tinggi merupakan hal yang menggembirakan.
Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang          dapat menghasilkan
keuntungan sangat memotivasi wirausaha.
     o   Kontrol finansial. Wirausaha memiliki kebebasan untuk mengelola keuangan
dan merasa                kekayaan sebagai milik sendiri.
Kerugian Berwirausaha
    o   Pengorbanan persoanal. Pada awalnya, wirausaha harus bekerja dengan
waktu yang lama dan         sibuk. Sedikit sekali waktu yang tersedia
    o   Beban tanggung jawab. Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik
pemasaran,               keuangan, personal, maupun pengadaan dan pelatihan.
    o   Kecilnya margin keuntungan dan besarnya kemungkinan gagal. Karena
wirausaha menggunakan     sumber daya miliknya sendiri, maka margin
laba/keuntungan yang diperoleh akan relatif kecil.

I. BERFIKIR KREATIF DALAM KEWIRAUSAHAAN


Menurut Zimmererr (1996) untuk mengembangkan keteramplan berfikir, seseorang
menggunakan otak sebelah kanan. Sedangkan untuk belajar mengembangkan
ketrampilan berpikir digunakan otak sebelah kiri, ciri-cirinya :
 Selalu bertanya : Apa ada cara yang lebih baik?
 Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan kebiasaan rutin
 Mencoba untuk melihat masalah dari perspektif yang berbeda
 Menyadari kemungkinan banyak jawaban ketimbang satu jawaban yang
benar
 Melihat kegagalan dan kesalahan sebagai jalan untuk mencapai sukses
 Mengkorelasikan ide-ide yang masih samar terhadap masalah untuk
menghasilkan pemecahan inovasi
 Memiliki ketrampilan helicopter yaitu kemampuan untuk bangkit di atas
kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari perspektif yang lebih luas
kemudian memfokuskannnya pada kebutuhan untuk berubah.
J. MANAJEMEN DAN STRATEGI KEWIRAUSAHAAN
Manajemen kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan yang
menjamin bahwa usahanya betul-betul eksis. Bila bahasa baru ingin berhasil , maka
wirausaha harus memiliki empat kompetensi, diantaranya:

1)      Fokus pada pasar,  bukan pada teknologi


2)      Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiayainya perusahaan
3)      Bangun tim managemen, buakn menonjolkan perorangan
4)      Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu

Jika managemen kewirausahaan menyangkut lingkungan internal perusahaan, maka


strategi kewirausahaan menyangkut kesesuaian kemampuan internal dan aktivitas
perusahaan dengan lingkukngan eksternal, dimana perusahaan harus bersaing
dengan menggunakan kepetusan-keputusan strategis. Dalam melakukan strategi
usahanya, wirausaha biasanya menggunakan salah satu strategi dari empat strategi,
sebagai berikut:
1). Berada pertama di pasar dengan prodek dan jasa baru
2). Posisikan produk dan jasa baru tersebut pada relung pasar yang tidak terlayani
3). Fokuskan barang dan jasa pada relung yang kecil tetapi bisa bertahan
4). Mengubah karakteristik produk, pasar atau industri

K. IMBALAN DALAM WIRAUSAHA


Tiap orang tertarik kepada kewirausahaan karena berbagai imablan yang dapat
dikellompokkan dalam tiga kategori dasar : Laba, kebebasan, dan kepuasan dalam
menjalani hidup.
1. Imbalan Berupa Laba
Wirausaha mengharapkan hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu dan
uang yang diinvestasikan tetapi juga memberikan imbalan yang pantas bagi resiko
dan inisiatif yang mereka ambil dalam mengoperasikan bisnis mereka sendiri.
Dengan demikian imbalan berupa laba merupakan motofasi yang kuat bagi
wirausaha tertentu.
Laba adalah salah satu cara dalam mempertahankan nilai perusahaan. Beberapa
wirausaha mungkin mengambil laba bagi dirinya sendiri atau membagikan laba
tersebut, tetapi kebanyakan wirausaha puas dengan laba yang pantas.
2. Imbalan Berupa Kebebasan
Kebebasan untuk menjalankan perusahaannya merupakan imbalan lain bagi
seorang wirausaha. Hasil survey dalam bisnis berskala kecil tahun 1991
menunjukkan bahwa 38% dari orang-orang yang meninggalkan pekerjaan nya di
perusahaan lain karena mereka ingin menjadi bos atas perusahaan sendiri.
Beberapa wirasuaha menggunakan kebebasannya untuk menyusun kehidupan dan
perilaku kerja pribadnya secara fleksibel. Kenyataannya banyak wirausaha tidak
mengutamakan fleksibiltas disatu sisi saja. Akan tetapi wirausaha menghargai
kebebasan dalam karir kewirausahaan, seperti mengerjakan urusan mereka dengan
cara sendiri, memungut laba sendiri dan mengatur jadwal sendiri.
3. Imbalan Berupa Kepuasan Dalam Menjalani Hidup
Wirausaha sering menyatakan kepuasan yang mereka dapatkan dalam menjalankan
bisnisnya sendiri. Pekerjaan yang mereka lakukan memberikan kenikmatan yang
berasal dari kebebasan dan kenikmatan ini merefleksikan pemenuhan kerja pribadi
pemilik pada barang dan jasa perusahaan. Banyak perusahaan yang dikelolah oleh
wirausaha tumbuh menjadai besar akan tetapi ada juga yang relative tetap berskala
kecil.

GOLONGAN WIRAUSAHA DAN PENGUSAHA


 * Golongan Pengusaha Besar
Pengusaha Besar adalah seseorang yang Memiliki modal yang besar untuk
berbisnis sampai ke mancanegara dan biasa nya memiliki banyak karyawan.
Contoh Pengusaha Besar : Pengusaha Penjualan Konstruksi Bangunan “Krakatau
Steel Cilegon”
 * Golongan Pengusaha Menengah
Menengah adalah Seseorang yang memiliki modal yang lumayan, biasa nya target
untuk pengusaha Menengah adalah pasaran lokal yang berada di negara sendiri,
pengusaha menengah pun memiliki beberapa orang karyawan tetapi tidak sampai
sebanyak pengusaha Besar.
Contoh Pengusaha Menengah adalah : Pengusaha Restaurant yang Berada di
Pantai Indah Kapuk.
 * Golongan Pengusaha Kecil
Pengusaha Kecil adalah Pengusaha yang biasanya target berada di dalam lingkup
sekitar lingkungan nya saja, dan biasanya modal yang di butuhkan tidak besar
ataupun harus memiliki seorang karyawan yang terdapat pada golongan besar dan
menengah,
Contoh Pengusaha Kecil: Penjual Gorengan yang berada di sekitar kita, ataupun
Penjual Nasi Uduk.
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
            Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh sifat dan
kepribadian seseorang. The officer of Advocacy of Small Business Administration.
bahwa kewirausahaan yang berhasil pada umumnya memiliki sifat-sifat kepribadian.
Seperti telah diungkapkan bahwa wirausaha sebenarnya adalah seorang inovator
atau individu yang mempunyai kemampuan naluriah untuk melihat benda-benda
materi sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar, mempunyai semangat.
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena
adanya suatu motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Motif
berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai
yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi.

B. Saran
Disarankan bagi mahasiswa yang nantinya akan memulai berwirausaha untuk
meneladani dan dapat mencontoh sikap, karakteristik, dan sebagainya dari apa yang
tertulis di Bab Pembahasan di atas. Seorang wirausaha memang perlu untuk
menghadapi sebuah risiko, karena dari proses risiko itu sendiri nantinya akan
membawa sesuatu yang besar. Dan juga semangat, kerja keras, ulet, serta tidak
putus asa sikap yang sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha agar terus
berkarya dengan usaha yang di jalankannya.
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Suryana, M.Si.2006.Kewirausahaan.Jakarta:Salemba Empat.


Adji Wahyu, Suwerli, & Suratno. Editor : Setiawan Yusuf. S, Utami Diyah .P. 2007.
Kewirausahaan, Jakarta:Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai