Oleh
Kelompok 4
RIKA ISMAIL
ENJEL M. ENTE
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN DHF
A. Pengertian
DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh Arbovirus ( arthro podborn virus ) dan ditularkan
melalui gigitan nyamuk AEDES ( AEDES ALBOPICTUS dan AEDES AEGEPTY )
B. Penyebab
Penyebab DHF adalah Arbovirus ( Arthropodborn Virus ) melalui gigitan nyamuk Aedes ( Aedes
Albopictus dn Aedes Aegepty )
- Suara serak
- Batuk
- Epistaksis
- Disuria
- Muntah
- Ptekie
- Ekimosis
- Perdarahan gusi
- Muntah darah
- Hematuria masih
- Melena
Derajat I
Demam disertai gejala tidak khas, terdapat manifestasi perdarahan ( uju tourniquet positif )
Derajat II
Derajat III
Kegagalan sirkulasi darah, nadi cepat dan lemah, tekanan nadi menurun ( 20 mmhg, kulit dingin,
lembab, gelisah, hipotensi )
Derajat IV
Nadi tak teraba, tekanan darah tak dapat diukur Pemeriksaan Diagnostik
5. Pathways
VIRUS DENGUE
VIREMIA
- Anoreksia
c - Muntah Manifestasi
perdarahan
syok
Kematian
6. Penatalaksanaan
MEDIK
- Obat anti piretik, untuk menurunkan panas, dapat juga dilakukan kompres
- Jika kejang maka dapat diberi luminal ( antionvulsan ) untuk anak <1th dosis 50 mg Im
dan untuk anak >1th 75 mg Im. Jika 15 menit kejang belum teratasi , beri lagi luminal
dengan dosis 3mg / kb BB ( anak <1th dan pada anak >1th diberikan 5 mg/ kg BB.
- Pasang infus RL
- Jika dengan infus tidak ada respon maka berikan plasma expander (20-30 ml/kg BB )
- Tranfusi jika Hb dan Ht turun
KEPERAWATAN
1. Pengawasan tanda – tanda Vital secara kontinue tiap jam
- Pemeriksaan Hb, Ht, Trombocyt tiap 4 Jam
- Observasi intik output
- Pada pasienDHF derajat I : Pasien diistirahatkan, observasi tanda vital tiap 3
jam , periksa Hb, Ht, Thrombosit tiap 4 jam beri minum 1 ½ liter – 2 liter per
hari, beri kompres
- Pada pasien DHF derajat II : pengawasan tanda vital, pemeriksaan Hb, Ht,
Thrombocyt, perhatikan gejala seperti nadi lemah, kecil dan cepat, tekanan darah
menurun, anuria dan sakit perut, beri infus.
- Pada pasien DHF derajat III : Infus guyur, posisi semi fowler, beri o2
pengawasan tanda – tanda vital tiap 15 menit, pasang cateter, obsrvasi productie
urin tiap jam, periksa Hb, Ht dan thrombocyt.
2. Resiko Perdarahan
- Obsevasi perdarahan : Pteckie, Epistaksis, Hematomesis dan melena
- Catat banyak, warna dari perdarahan
- Pasang NGT pada pasien dengan perdarahan tractus Gastro Intestinal
3. Peningkatan suhu tubuh
- Observasi / Ukur suhu tubuh secara periodic
- Beri minum banyak
- Berikan kompres
Pengkajian
- Kaji adanya peningkatan suhu tubuh, tanda perdarahan , mual muntah, tidak nafsu makan, nyeri
ulu hai, nyeri otot dan tanda – tanda renjatan ( denyut nadi cepat dan lemah, hipotensi, kulit
dingin dan lembab, terutama pada ekstremitas, sianosis, gelisah, penurunan kesadaran )
Diagnose Keperawatan
Perencanaan
Implementasi
Mengkaji dan mencatat tanda – tanda Vital ( kualitas dan Frekwensi denyut nadi, tekanan darah ,
Cappilary Refill )
Mengkaji dan mencatat sirkulasi pada ektremitas ( suhu , kelembaban dan warna )
Menilai kemungkinan terjadinya kematian aringan pada ekstremitas seperti dingin , neri ,
pembengkakan kaki )
Ijinka anak memakan makanan yang dapa ditoleransi anak. Rencanakan untuk memperbaiki
kualitas gizi pada saat selera makan anak meningkat.
Berikan makanan yang disertai dengan suplemen nutrisi untuk meningkatkan kualitas intake
nutrisi
Menganjurkan kepada orang tua untuk memberikan makanan dengan teknik porsi kecil tetapi
sering
Menimbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama dan dengan skala yang sama
Mempertahankan kebersihan mulut pasien
Menjelaskan pentingnya intake nutirisi yang adekwat untuk penyembuhan penyakit
mengkaji perasaan dn persepsi orang tua atau anggota keluarga terhadap situasi yang penuh stress
Ijinkan orang tua dan keluarga untuk memberikan respon secara panjang lebar dan identifikasi
faktor yang paling mencmaskan keluarga
Identifikasikan koping yang biasa digunakan dn seberapa besar keberhasilannya dalam mengatasi
keadaan
G. Pencegahan DHF
Buku ajar 3S, Buku ajar IKA infeksi dan penyakit tropis IDAI Edisi I. Editor : Sumarmo, S
Purwo Sudomo, Harry Gama, Sri rejeki Bag IKA FKUI jkt 2002.