Anda di halaman 1dari 11

KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM UNTUK KEHIDUPAN

YANG LEBIH BAIK


(MEMINIMALISIR DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN)

Erny Poedjirahajoe
Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada
email : er_pjr@yahoo.com

Pendahuluan
Sumberdaya alam adalah segala daya alam tersebut. Seperti diketahui pula
sesuatu yang berasal dari alam yang dapat bahwa di laut, sumberdaya alam Indonesia
digunakan untuk memenuhi kebutuhan juga melimpah. Selain mengandung
hidup manusia. Indonesia merupakan minyak, gas, mineral dan energi laut non-
negara yang kaya akan sumberdaya alam, konvesional, laut juga menghasilkan ikan
karena letak geografis yang cukup yang potensi lestarinya diperkirakan
strategis. Sumber daya alam Indonesia sebesar 6,4 juta ton per tahun. Saat ini yang
berasal dari pertanian, kehutanan, kelautan baru dimanfaatkan sekitar 70 %.
dan perikanan, peternakan, perkebunan Pengembangan sumber daya kelautan dan
serta pertambangan dan energi. Dari sisi perikanan dikelompokkan dalam lima
astronomi, Indonesia terletak pada industri kelautan, yaitu industri perikanan,
daerah tropis yang memiliki curah hujan industri mineral dan energi laut, industri
yang tinggi sehingga banyak jenis maritim, termasuk industri galangan kapal,
tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh industri pelayaran (transportasi laut) dan
dengan cepat. Dari sisi geologi, Indonesia industri pariwisata (wisata bahari dan
terletak pada titik pergerakan lempeng kawasan konservasi). Saat ini yang menjadi
tektonik, sehingga banyak andalan ekspor perikanan Indonesia adalah
terbentuk pegunungan yang kaya udang dan Tuna. Tingginya tingkat
akan mineral. Daerah perairan di Indonesia biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan
kaya sumber makanan bagi berbagai jenis adanya 10% dari tanaman berbunga yang
tanaman dan hewan laut, serta mengandung dikenal di dunia dapat ditemukan di
juga berbagai jenis sumber mineral. Hal ini Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari
menyebabkan tingkat keanekaragaman hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari
hayati sangat tinggi. Fakta menunjukkan jenis terumbu karang, dan 25% dari hewan
tingginya keanekaragaman sumber daya laut. Di bidang agrikultur, Indonesia juga
alam hayati yang dimiliki Indonesia telah terkenal atas kekayaan tanaman
disebut dalam Protokol Nagoya, bahwa perkebunannya, seperti biji coklat, karet,
Indonesia akan menjadi tulang punggung kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan kayu
perkembangan ekonomi yang berkelanjutan yang banyak diantaranya menempati urutan
(green economy). Protokol Nagoya sendiri atas dari segi produksinya di dunia.
merumuskan tentang pemberian akses dan Sumberdaya alam berdasarkan
pembagian keuntungan secara adil dan sifatnya dapat digolongkan menjadi
merata antara pihak pengelola dengan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui
negara pemilik sumber daya alam hayati, dan sumberdaya alam tak dapat
serta memuat penjelasan mengenai diperbaharui. Sumberdaya alam yang dapat
mekanisme pemanfaatan kekayaan sumber diperbaharui adalah kekayaan alam yang

16
dapat terus ada selama penggunaannya hidup serta masyarakat di daerah-daerah
tidak dieksploitasi berlebihan. Tumbuhan, yang kaya akan sumberdaya alam,
hewan, mikroorganisme, sinar matahari, sedemikian rupa sehingga memicu
angin, dan air adalah beberapa contoh ketegangan sosial dan menimbulkan
sumberdaya alam terbaharukan. Walaupun konflik yang disertai kekerasan. Indonesia
jumlahnya sangat berlimpah di alam, perlu mengelola sumberdaya alamnya
penggunannya harus tetap dibatasi dan dengan cara yang lebih adil dan
dijaga untuk dapat terus berkelanjutan. berkelanjutan daripada yang telah
Sumberdaya alam tak dapat diperbaharui dilakukannya di masa lalu. Meski secara
adalah sumberdaya alam yang jumlahnya formal merupakan hal yang sah, eksploitasi
terbatas karena penggunaanya lebih cepat tersebut kerap tidak menghiraukan
daripada proses pembentukannya dan masyarakat serta lingkungan setempat, dan
apabila digunakan secara terus-menerus marak dengan pelanggaran-pelanggaran.
akan habis. Minyak bumi, emas, besi, dan Hal tersebut menciptakan kondisi bagi
berbagai bahan tambang lainnya pada konflik yang disertai kekerasan, sebagai
umumnya memerlukan waktu dan proses contoh yang ada pada di kawasan berhutan
yang sangat panjang untuk kembali Kalimantan Tengah, yang terjadi benturan
terbentuk sehingga jumlahnya sangat antara suku dalam dengan para pemegang
terbatas., minyak bumi dan gas alam pada hak pengusahaan hutan. Upaya-upaya
umumnya berasal dari sisa-sisa hewan dan negara dalam menyelesaikan masalah
tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu, sumberdaya alam sudah banyak, akan
terutama dibentuk dan berasal dari tetapi eksploitasi tetap terjadi, bahkan
lingkungan perairan.Perubahan tekanan semakin besar pada hampir semua daerah
dan suhu panas selama jutaaan tahun ini sekitar tahun 1998. Bentuk-bentuk
kemudian mengubah materi dan senyawa pengambilan ilegal tersebut adalah
organik tersebut menjadi berbagai jenis penebangan kayu, penambangan dan
bahan tambang tersebut. penangkapan ikan. Itu dilakukan oleh
Permasalahan sumberdaya alam perusahaan-perusahaan yang melanggar
muncul manakala kemajuan di bidang hukum ataupun oknum yang bertindak
teknologi tidak diimbangi dengan diluar hukum. Kesemuanya itu berakibat
peningkatan dan pemahaman ekologi. pada rusaknya lingkungan, pengurangan
Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan pendapatan negara dan timbulnya
populasi manusia, serta revolusi industri kemungkinan konflik di masa depan.
telah membawa manusia pada era Dalam kasus penebangan kayu,
eksploitasi sumber daya alam sehingga permasalahannya telah menjadi sedemikian
persediaannya terus berkurang secara berat sehingga sebagian besar dari hutan
signifikan, terutama pada satu abad Indonesia terancam musnah dalam kurun
belakangan ini. waktu yang singkat. Dampak lain yang
Eksploitasi terhadap sumber daya cukup dirisaukan saat ini adalah
alam Indonesia yang dilakukan sejak tahun pencemaran lingkungan, yang kemudian
1960an telah membawa manfaat ekonomi menjadi berantai dan melingkupi
bagi negara, namun demikian pada kehidupan bangsa.
akhirnya terjadi kerugian bagi lingkungan

17
Pencemaran Lingkungan stabilitas lingkungan. Kerusakan
Pencemaran lingkungan adalah ekosistem diantaranya adalah hilangnya
masuknya atau dimasukkannya benda atau beberapa species flora maupun fauna
zat ke dalam lingkungan, sehingga karena terjadi perubahan habitat, serta
menyebabkan perubahan pada lingkungan menurunnya kualitas abiotic, seperti
tersebut. Perubahan biasanya berupa pancaran sinar matahari dan peningkatan
kekurangnyamanan bagi mahluk hidup suhu. Sekarang ini tidak lagi hanya satu
yang merasakan. Pencemaran lingkungan habitat yang berbahaya, akan tetapi apapun
sangat menurunkan produktivitas alam. habitatnya (air, udara maupun darat)
Penyebab paling besar dari pencemaran mengalami pencemaran yang hebat.
lingkungan adalah manusia itu sendiri yang Sebagai contoh adalah limbah buangan
kurang memperhatikan keberlangsungan industri maupun tambang. Limbah ini
kehidupan alam. Dampak yang paling seringkali dibuang dalam keadaan yang
parah adalah kerusakan ekosistem masih toksik.
sumberdaya alam dan menurunnya

Gambaran kekayaan alam Indonesia Gambaran pembuangan limbah industri ke


sungai

Masuknya limbah cair ke dalam perairan Buyat pada pertambangan emas dan
akan mengubah habitat perairan. Biota tembaga di Ratatotok Manado, yang
yang mampu beradaptasi dengan habitat sungainya tercemar limbah arsen, telah
baru akan tetap hidup, namun demikian menyebabkan gangguan kulit dan syaraf
bagi habitat yang kurang mampu akan pada masyarakat setempat, meskipun sudah
mati. Beberapa logam yang terkandung dilakukan pengolahan limbah. Biota sungai
dalam limbah seperti Arsen, Raksa, yang kurang resisten akan musnah dan
Timbal, Merkuri dan masih banyak lagi menurunkan keanekaragaman species.
yang lain. Karena penempatan tempat Polutan dari logam berat sangat sulit
industri yang biasanya di dekat sungai, diuraikan, solusi yang digunakan adalah
biasanya para pengelola industri langsung melalui mekanisme respons time dan
membuangnya ke aliran sungai. Kasus residence time. Lamanya mengendap

18
logam berat tersebut sangat memungkinkan
dikonsumsi manusia. Kerusakan ekosistem
juga dijumpai di wilayah perairan melalui
limbah pertanian berupa insektisida atau
herbisida. Limbah ini selain menyebabkan
pencemaran di tanah, juga akan masuk ke
sungai dikala hujan dan mengalir sampai
ke muara bercampur dengan air laut. Di
laut banyak ekosistem yang terkena
dampaknya, seperti ekosistem terumbu
karang, mangrove dan padang lamun.
Pencemaran karena eksploitasi hutan telah
menyebabkan sedimentasi. Sedimentasi
sangat menghambat produktivitas perairan,
karena sulitnya sinar menembus perairan.
Gambaran Sedimentasi Akibat Penebangan Hutan

Sedimentasi menyebabkan hara mengalami bakteri tanah, yaitu racun-racun dari


pencucian (leaching) dan keluar ekosistem. partikel plastik yang masuk ke dalam tanah
Hal ini menyebabkan tanah menjadi tidak akan membunuh hewan-hewan pengurai di
produktif lagi. Tanah menjadi jenuh air dan dalam tanah seperti cacing. Hewan-hewan
tidak mampu lagi menyimpannya, sehingga dapat terjerat dalam tumpukan plastik.
menjadi kering pada musim kemarau dan Plastik juga meng-halangi sirkulasi udara
banjir pada musim penghujan. Pencemaran di dalam tanah dan ruang gerak organisme
darat yang sekarang ini semakin bawah tanah yang mampu menyuburkan
menumpuk adalah sampah padat. Sampah tanah. Kantong plastik akan mengganggu
plastic sangat sulit untuk diurai. Plastik jalur air yang teresap ke dalam tanah,
mulai digunakan sekitar 50 th yang lalu. sehingga mengurangi kesuburan tanah.
Saat ini penggunaan dunia kurang lebih Pada ekosistem perairan, hewan-
mencapai 500 juta - 1 milyar hewan laut seperti lumba-lumba, penyu
kantong/tahun, sehingga dalam satu menit laut, dan anjing laut menganggap kantong-
penggunaannya mencapai + 1 juta kantong kantong plastik tersebut makanan dan
plastik. Pembuatan plastik memerlukan 12 akhirnya mati karena tidak dapat
juta barel minyak/th. Menggunakan cara mencernanya. Pembuangan sampah plastik
penyulingan gas dan minyak yang sering sembarangan di sungai-sungai akan
disebut ethylene. Pembakaran meng- mengakibatkan pendangkalan sungai dan
gunakan bahan batubara memerlukan penyumbatan aliran sungai yang me-
waktu 100-500 tahun untuk nyebabkan banjir.
terdekomposisi. Dampak yang Permasalahan sampah biasanya
diakibatkannya adalah terganggunya disebabkan pada pengelolaannya yang

19
kurang efektif. Misalnya jumlah personil sungai dan ruang kosong/terbuka, karena
pengelolaan sampah sangat kurang, ada yang berpendapat bahwa pengurukan
sehingga pengambilan sampah dilakukan lahan menggunakan tanah atau batuan
2-3 hari sekali, yang dapat mengakibatkan sangat mahal, akan tetapi dengan
pembusukan sampah di tempat. Selain itu menggunakan sampah tidak perlu lagi
masih terjadi pembuangan sampah di mengeluarkan banyak biaya.

Sampah darat dan sampah plastik

Masyarakat pembuang sampah berada pada matahari yang sudah masuk ke bumi,
semua ketinggian sungai, dari hulu sampai sehingga tidak bisa terpantul kembali ke
hilir. Namun demikian masih banyak atmosfer, melainkan dipantulkan kembali
pembuangan sampah terfokus pada bagian ke bumi. Peristiwa ini sudah tentu
hilir saja, sementara di bagian hulu belum membuat udara di bumi menjadi sangat
ada penanganan yang serius. Rusaknya panas meskipun tidak ada sinar matahari
habitat tanah, menimbulkan pergeseran yang memancar (pada sore dan malam
ekosistem, yang juga diperparah dengan hari). Panasnya udara yang menyelimuti
muculnya efek rumah kaca karena asap bumi inilah yang menyebabkan terjadinya
pembakaran atau gas buang yang pergeseran ataupun perubahan ekosistem.
mengumpul di atmosfer. Efek rumah kaca Global warming memberikan dampak yang
terjadi manakala atmosfer mengandung besar pada perkembangan dan per-
banyak asap yang berasal dari darat, tumbuhan setiap individu yang ada di alam.
misalnya asap hasil pembakaran dari batu Kurangnya intensitas cahaya matahari akan
bara, asap industry, transportasi, dan juga mengurangi pula hasil fotosintesis.
asap rokok yang selama ini ditengarai Dampak dari itu adalah penuruan produksi
sebagai biangnya pencemaran udara, dan kualitas sumberdaya alam. Tidak heran
meskipun faktanya adalah asap industry. jika akhir-akhir ini Pemerintah kawatir
Asap-asap tersebut memerangkap sinar tentang ketersedian bahan pangan, karena

20
perubahan cuaca yang menjadi ekstrim, penyakit yang diakibatkan panasnya udara,
sehingga ada kebijakan untuk impor terpicunya penyakit yang kronis, dan
pangan. Gambar dan skema di bawah ini sebagainya. Di sektor pertanian, banyak
menggambarkan dampak yang saling dijumpai gagal panen karena kekeringan
berkaitan dengan adanya perubahan atau banjir, serta masalah lain yang tidak
lingkungan akibat efek rumah kaca. bisa diselesaikan dalam waktu singkat dan
Implikasi terjadinya pergeseran biaya yang cukup besar.
ekosistem pada manusia adalah munculnya

Pengembalian Fungsi Ekosistem

21
Ekosistem sumberdaya alam yang manusia merasa berada di luar sistem.
stabil, hanya dipunyai oleh negara yang Sejak berkembangnya pandangan tersebut,
masyarakatnya memahami pemanfaatan maka saat itulah alam mulai terusik, fungsi
sumberdaya alam secara lestari dan tidak berjalan dan kerusakan lingkungan
berkelanjutan. Oleh karena itu setiap semakin besar. Kaidah-kaidah keaneka-
negara akan berusaha untuk selalu ragaman hayati tidak lagi digunakan.
memperbaiki ekosistem sumberdaya Namun demikian dengan kesadaran akan
alamnya, agar setiap kehidupan kerusakan sistem yang menyebabkan
manusianya akan terpenuhi kebutuhan bencana bagi diri sendiri, maka manuis
hidupnya. Hal-hal yang sekiranya mem- mencoba untuk memperbaiki kerusakan
bawa dampak bagi kerusakan ekosistem, sistem alam tersebut. Tidak ada kata
perlu segera diselesaikan. Untuk me- terlambat, meskipun nasi sudah menjadi
ngurangi dampak yang lebih jauh lagi oleh bubur, kajian-kajian ilmiah tentang
kerusakan lingkungan (ekosistem), maka pengembalian fungsi ekosistem mulai
perlu upaya pengembalian fungsi eko- banyak dilakukan. Peningkatan keaneka-
sistem sumberdaya alam. Beberapa cara ragaman hayati dilakukan dengan cara
yang digunakan harus mempertimbangkan menambah individu dengan penanaman
konsep keseimbangan (homeostatis) dan ataupun penangkaran, untuk menhindari
kestabilan lingkungan. Peran ekologis dari kelangkaan dan kepunahan. Mengurangi
setiap komponen penyusun ekosistem perlu konsumsi sumberdaya alam yang ber-
dikaji kembali. Homeostatis lebih lebihan, mendaur-ulang sampah dengan
menekankan pada perlunya penyesuaian teknologi tinggi agar mampu mengimbangi
yang harus segera dilakukan oleh setiap tingkat kerusakannya. Selain itu kajian
komponen lingkungan untuk menjaga terhadap proses adaptasi harus terus diikuti,
komposisi internal selalu dalam batas yang karena pada dasarnya setiap organisme
bisa diterima. Dengan demikian maka mempunyai kemampuan untuk beradaptasi
keseimbangan merupakan kunci ekosistem (menyesuaikan diri dengan
dalam menghadapi perubahan lingkungan. lingkungannya). Dengan demikian adaptasi
Ekosistem alam dapat berada pada posisi lebih me-nekankan pada penyesuaian yang
seimbang jika di dalam ekosistem alam ber-kembang sesuai berjalannya waktu, dan
dapat dipastikan ditemukan banyak jenis. ada batasan respon terhadap stimuli yang
Semakin tinggi keanekaragaman hayati, dapat diterima dan bahwa respon tersebut
makan tatanan ekosistem akan semakin bisa berbeda pada setiap organisme.
stabil dan menuju kearah yang lebih baik. Mekanisme homeostatis dan adaptasi ini
Meningkatnya keanekaragaman hayati harus selalu dipertahankan dalam pe-
haruslah disertai dengan pola pemanfaatan ngelolaan sumberdaya alam agar tetap
yang lebih baik, untuk kepentingan tidak tergoyahkan walaupun terjadi
kemaslahatan semua mahkluk hidup. perubahan. Pengertian adaptasi disini lebih
Manusia sebagai bagian dari system alam, bersifat dinamis, juga statis. Dikatakan
sudah seharusnya mengikuti hukum alam. dinamis jika mengacu pada adaptasi
Hal ini disebabkan karena sejak ber- terhadap proses suatu system. Setiap
kembangnya ilmu pengetahuan dan organisme mempunyai bentuk adaptasi
teknologi, manusia merasa bisa menguasai yang berbeda-beda, dan bentuk perubahan
alam dan bisa mengaturnya, sehingga lingkungan yang berbeda pula. Odum

22
(1983) mengatakan bahwa upaya adaptasi sudah mulai dipahami, maka yang
biasanya dilakukan dalam bentuk didapatkan adalah kestabilan alam.
kompensasi, pengaturan alami dan factor Kestabilan dalam ekosistem ditunjukkan
pembatas. Organisme yang merupakan dengan peningkatan keanekaragaman
sumberdaya alam dalam satu kesatuan dan hayati dan bertambahnya individu dalam
mempunyai sebaran yang luas akan jangka waktu tertentu. Semua itu perlu
mengalami perbedaan lingkungan yang kegiatan yang nyata dalam kehidupan
signifikan, karena dalam sebaran yang luas manusia sebagai pengatur sumberdaya
tidak mungkin homogen. Oleh karena itu alam, yang dimulai dari skala kecil
setiap terjadi perubahan lingkungan lingkungan sekitar. Kegiatan dapat dimulai
biasanya disertai perubahan genetic yang dari mengkaji kembali tata kelola
terlihat pada susunan anatomi maupun sumberdaya, peraturan perundangan, dan
morfologinya. Menurut Soemarwoto teknis pemanfatannya. Mengurangi sampah
(1983) bahwa proses adaptasi yang dan limbah, serta lokalisir pembuangan.
didasarkan pada perubahan lingkungan Mengurangi penggunaan sumberdaya alam
adalah fisiologis, anatomi dan kultural. yang berlebihan (boros) dengan semangat
Manusia perlu beradaptasi dengan 3 bentuk pelestarian sangat diharapkan bagi seluruh
tersebut, agar dapat mengurangi lapisan masyarakat menuju kehidupan yang
penggunaan sumberdaya alam yang baru. lebih baik.
Jikalau konsep keseimbangan dan adaptasi

Meminimalisir Sampah dan Limbah dengan pengolahan, menjadi bagian yang


Dari uraian di atas tentang limbah tidak disukai dan secara ekonomi tidak ada
sampah padat maupun cair yang sudah harganya. Ada beberapa pengelompokan
dalam kondisi mengkawatirkan, maka perlu sampah, diantaranya :
upaya meminimalisir kuantitasnya. Jika 1. Berdasarkan sumber, sampah
sampah yang sedemikian banyaknya dibedakan menjadi :
dikelola dengan cara dibakar akan • Domestik, misalnya sampah
menimbulkan masalah terutama terhadap rumah, pasar, sekolah, dan
kualitas udara di sekitar pemukiman. Jika sebagainya.
digunakan teknologi tinggi dengan mesin • Non Domestik, misalnya
pembakar memerlukan biaya yang sangat sampah pabrik, pertanian,
tinggi. Jika ditumpuk begitu saja selain peternakan, industri, kehutanan,
mengurangi estetika, juga memerlukan dan sebagainya.
waktu yang lama untuk proses 2. Berdasarkan komposisi, sampah
dekomposisinya dan akan menjadi masalah dibedakan menjadi :
jika sampah tersebuh sulit bahkan tidak • Sejenis, misalnya sampah
bisa diuraikan. Sampah padat yang kertas, sampah plastik.
bertumpuk banyak dan tidak dapat • Campuran, misalnya sampah
teruraikan oleh mahluk pengurai dalam pasar, sampah tempat umum
waktu lama akan mencemarkan tanah. lainnya.
Yang dimaksudkan dengan sampah adalah 3. Berdasarkan asal lokasi, sampah
bahan yang tidak dipakai lagi (refuse), dibedakan menjadi :
karena telah diambil bagian utamanya • Kota (urban)

23
• Daerah (pedesaan, pantai) Penyelesaian permasalahan khu-
4. Berdasarkan jenis, sampah dibeda- susnya sampah padat ini dapat secara
kan menjadi : institusional maupun secara teknis. Secara
• Organik, misalnya daun- institusional melalui jalur politik, legislatif
daunan, makanan, dll. yang maupun administratif, sedangkan secara
dapat diuraikan. teknis dapat dilakukan dari segi pe-
• Anorganik, misalnya sampah ngumpulannya, transportasi, processing
hasil kegiatan manusia yang dan pembuangannya. Untuk pengumpulan
tidak dapat diuraikan. sampah perlu memperhatikan lokasi
5. Berdasarkan sifat, sampah dibeda- peletakan, frekuensi pengumpulan, alat
kan menjadi : yang digunakan agar kegiatan menjadi
• Dapat diuraikan efisien dan efektif. Metode pengumpulan
• Tidak dapat diuraikan ada 3 cara, yaitu :
6. Berdasarkan reaksi terhadap api, 1. Curbside/alley, yaitu diletakkan di
sampah dibedakan menjadi : pinggir jalan.
• Mudah terbakar 2. Set out, set back collection, dengan
• Tidak mudah terbakar membawa kontainer penuh ke curb
Jumlah sampah yang semakin 3. Backyard pick up, dimana pengumpul
hari semakin banyak dan beranekaragam masuk ke daerah pemukiman, ke-
jenis menjadikan pengelolaan sampah mudian memasukkan kontainer ke tote
padat memerlukan biaya yang mahal, dan barrel, kemudian memasukkan ke truk
salah satunya dengan di daur ulang. Ada dan dibuang. Cara ini yeng terbaik
tiga tingkatan teknologi dalam pengelolaan untuk pemukiman tetapi cukup mahal.
sampah padat, yaitu : Dalam penyeleksian lokasi perlu mem-
• Teknologi rendah, contohnya kontainer perhatikan banyak variabel seperti pen-
minuman dapat dikembalikan (botol, dapat masyarakat, pembukaan jalan,
kaleng), memisahkan sampah-sampah batasan muatan, jembatan, jarak dan lain-
padat berdasarkan jenisnya. lain. Ketentuan lainnya misalnay harus 30
• Teknologi madya : m di kiri-kanan sungai, 100 m dari sumur,
- Product design dengan melakukan 65 m dari pemukiman, 3000 m dari airport
perubahan konfigurasi produk atau runway. Jadi, penanganan sampah dapat
pengepakan yang dapat menye- dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
babkan konservasi sumber. 1. Penimbunan (dumping)
Contohnya, perubahan jumlah 2. Pengisian tanah kesehatan (sanitary
kolom surat kabar dari format 8 landfill), dengan pengisian tanah
kolom menjadi 5 kolom berlegok kemudian menutupnya dengan
- Pemisahan yaitu sampah dipisahkan tanah.
berdasarkan jenisnya kemudian 3. Pencacahan (grinding), dengan me-
dihancurkan. masukkan limbah organik ke dalam alat
• Teknologi tinggi penggiling menjadi kecil-kecil
Teknologi pada tingkat tinggi meng- 4. Pengkomposan (composting), pengo-
gunakan mesin-mesin. Misalnya, di- lahan limbah untuk memperoleh
masukkan dalam mesin penghancur. kompos untuk menyuburkan tanah.

24
5. Pembakaran (incineration), dengan terbaik penanganan limbah adalah dengan
menghasilkan gas dan residu. mengkombinasikan ketiga cara di atas,
6. Pirolisis, mengolah limbah dengan yaitu penyaringan, pengendapan, pe-
proses dekomposisi senyawa kimia nyaringan trikel, elektrodialisis dan
pada suhu tinggi dengan pembakaran khlorinasi.
tidak sempurna. Pencegahan akan selalu lebih baik
Pembuangan limbah suatu pabrik daripada penanganan. Badan air
skala kecil maupun skala besar ke saluran mempunyai keterbatasan dalam mengelola
perairan maupun sungai, membawa kotoran secara ekologi tergantung dari
dampak negatif baik bagi kualitas curah hujan, aliran badan air, kecepatan
ekosistem sungai tersebut juga berdampak angin dan kemampuan asimilasi dalam
negatif pada kesehatan manusia terlebih sistem air. Maka dari itu manfaat dari
lagi jika sungai tersebut melewati daerah pengendalian buangan limbah ke perairan
pemukiman dan dimanfaatkan masyarakat diharapkan mampu memberbaiki kesehatan
setempat untuk aktivitas sehari-hari. penduduk, sungai dapat kembali sebagai
Penanganan air limbah terdiri dari tiga sumber penyediaan air bersih, lingkungan
tahap yaitu primer, sekunder, dan tersier. menjadi bersih dan sehat, dapat dipakai
Proses penanganan primer pada prinsipnya untuk rekreasi dan dapat mengembalikan
dengan memisahkan padatan dengan cara tata kehidupan ikan dan organisme yang
penyaringan, pengendapan, pemisahan lain.
endapan dan pemberian gas klorin. Pengujian limbah dapat dilakukan secara
Sedangkan proses penanganan sekunder fisik, kimia dan biologis. Pengujian limbah
yaitu dengan penyaringan trikel/biologis, secara fisik meliputi suhu, kekeruhan,
penyaringan lumpur aktif, pemberian gas warna dan bau. Sedangkan secara kimia
klorin. Proses penanganan tersier dilakukan dengan melihat kandungan nitrogen,
dengan elektrodialisis yaitu menghilangkan amonia bebas, nitrit dan nitrat. Sedangkan
garam-garaman organik. Kelemahan dalam secara biologis berdasarkan kondisi bak-
proses ini adalah garam-garam tersebut teriologis dan mikrobiologis.
akan menempel pada membran. Cara yang

Kesimpulan penghasil O 2 dan penyerap CO 2 , serta


Dari uraian diatas, jelaslah bahwa penyerap bahan pencemar udara
ekosistem sumberdaya alam yang lainnya, seperti Pb, HC, dan
merupakan system alami dan menopang sebagainya.
kehidupan manusia perlu dilestarikan 3. Mengurangi penggunaan bahan poly-
dengan cara : ethylene (Plastik).
1. Tata kelola ulang terhadap sumberdaya 4. Perlu penerapan budaya pola hidup
alam, mengkaji peraturan perundangan bersih.
dan melaksanakan penegakan hukum 5. Pemahaman konsep ekosistem, ter-
bagi setiap penyimpangan atau pe- masuk konsep keseimbangan, stabilitas
langgaran. dan adaptasi lingkungan.
2. Mengurangi asap di atmosfer, mendaur
ulang sampah, menanam pohon sebagai

25
Daftar Acuan :

Alayli MA. 2005. Resource Rich Countries


and Weak Institutions: The Resource Soemarwoto, O. 1983. Ekologi,
Curse Effect. Lingkungan dan Pembangunan.
Northern Territory Government. 2007. Penerbit Djambatan. Jakarta.
Natural Resources, Environment, Trojan, P. 1983. Ecosystem Homeostasis.
The Arts and Sport : Soil. Diakses Dr W Junk Publishers, The Hague,
pada 1 Maret 2018. Netherland.
Odum,EP. 1983. Fundamentals of Ecology. Van Wijnbergen, Sweder (1984). The
3rd Edition. Saunders International Dutch Diseases : A Disease After
Student Edition. WB Saunders All?” The Economic Journal 94
Company. Washington. 373:41.DOI:10.2307/2232214
Primavera, JH. 2000. Development and Whittaker, Robert H. 1975. Communities
Conservation of Philippine and Ecosystems. Macmillan
Mangrove : Institusional Issues. Publishing Co, New York.
Ecological Economics.

26

Anda mungkin juga menyukai