Anda di halaman 1dari 9

Tulang Kompak

Tulang kompak terdiri dari sistem-sistem Havers. Setiap sistem Havers terdiri
dari saluran Havers (Canalis= saluran) yaitu suatu saluran yang sejajar
dengan sumbu tulang, di dalam saluran terdapat pembuluh-pembuluh darah
dan saraf.

Disekeliling sistem havers terdapat lamela-lamela yang konsentris dan


berlapis-lapis. Lamela adalah suatu zat interseluler yang berkapur. Pada
lamela terdapat rongga-rongga yang disebut lacuna. Di dalam lacuna terdapat
osteosit. Dari lacuna keluar menuju ke segala arah saluran-saluran kecil yang
disebut canaliculi yang berhubungan dengan lacuna lain atau canalis Havers.

Canaliculi penting dalam nutrisi osteosit. Di antara sistem Havers terdapat


lamela interstitial yang lamella-lamelanya tidak berkaitan dengan sistem
Havers. Pembuluh darah dari periostem menembus tulang kompak melalui
saluran volkman dan berhubungan dengan pembuluh darah saluran Havers.
Kedua saluran ini arahnya saling tegak lurus. Dan tulang spons tidak
mengandung sistem Havers.

Baca Juga: Penjelasan Nama-Nama Saraf Pada Kulit Dalam Biologi

Tulang kompak memiliki susunan yang teratur dimana lamella tulang tersusun
konsentri mengelilingi saluran Havers yang arahnya selalu menurut
kepanjangan tulang. Lamella tulang terdiri atas (i) lamella sirkumfrensial luar,
(ii) lamella sirkufrensial dalam (iii) lamella interstisial, dan (iv) lamella
konsentris. Lamella sirkumfrensial luar terletak pada bagian di bawah
periosteum, sedangkan lamella sirkumfrensial dalam terdapat diatas
endosteum.

Kedua lamella medulla sebagai pusat lamella sirkumfrensial luar memiliki


lamella yang lebih banyak dibandingkan dengan lamella sirkumfrensial dalam.
Lamella interstisial merupakan lamella yang terdapat diantara lamella
konsentris dan berada diantara kedua lamella sirkumfrensial. Lamella ini
berjalan sejajar berbentuk segi tiga dan kadang-kadang tidak teratur. Ia
merupakan sisa-sisa lamella yang ditinggalkan oleh sistem havers yang
dirusak selama pertumbuhan tulang.
Lamella konsentris dibentuk oleh serabut kolagen yang tersusun
konsentris/sejajar mengelilingi suatu saluran yang disebut saluran Havers.
Saluran Havers dan lamella yang tersusun konsentris disebut sistem Havers.
Di dalam saluran havers terdapat:

1. pembuluh darah
2. pembuluh syaraf
3. pembuluh limfe
4. jaringan ikat

Sistem havers terdiri atas:

 Saluran sentral (Havers)


 Havers dikelilingi oleh 4-20 lamella yang tersusun konsentris
 Saluran sentral dilapisi oleh endosteum. Di dalamnya terdapa:
pembuluh darah, pembuluh syaraf, pembuluh limfe dan jaringan ikat
 Saluran havers berhubungan dengan rongga sumsum, periosteum &
saluran havers lain melalui saluran volkman Di dalam diafisis.

Lamella-lamella memperlihatkan suatu susunan khas. Terdiri atas sistem


havers. Sistem sirkumferensial luar dan dalam dan sistem intermediat. Setiap
sistem havers merupakan suatu serabut yang panjang, sering bercabang dua
dan sejajar dengan diafisis. Sel ini penting dalam pertumbuhan dan perbaikan
tulang. oleh sebab itu bersifat osteogenik. Sifat osteogenik periosteum
berlangsung secara aposis dan tidak pernah secara interstitial. Dalam
periosteum terdapat pembuluh darah. Pembuluh syaraf dan limfe (pada rawan
tidak ada)

Saluran havers dihubungkan dengan permukaan sebelah dalam dan sebelah


luar oleh saluran Volkman. Saluran ini tidak dikelilingi oleh lamella tulang.
Saluran ini melewatkan pembuluh darah, pembuluh syaraf pembuluh limfe
dan jaringan ikat.
Rangka Aksial

Rangka aksial merupakan rangka yang ada pada sumbu tubuh. Rangka ini tersusun atas 80 tulang yang
meliputi tulang tengkorak, tulang telinga dalam dan tulang hioid, tulang belakang, tulang dada, dan tulang
rusuk.
1. Tulang tengkorak
Berfungsi melindungi otak, organ pendengaran, dan organ penglihatan. Tulang ini disusun oleh 22 buah
tulang, di mana masing-masing dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tulang kranial dan fasial.

Sumber: Quipper Video


2. Tulang telinga dan tulang hioid
 Tulang telinga tersusun atas tiga pasang tulang pendengaran, yaitu maleus (martil), inkus (landasan),
dan stapes (sanggurdi). Tulang-tulang tersebut berfungsi untuk menerima dan mengantarkan impuls
suara dari membran timpani ke koklea.
 Tulang hioid adalah tulang berbentuk seperti huruf U yang berada di antara laring dan mandibula.
Tulang ini hanya berjumlah 1 buah dan berfungsi sebagai tempat melekatnya lidah dan otot mulut.
3. Tulang belakang (Columna Vertebrae)
Tulang belakang merupakan tulang yang memanjang mulai leher sampai tulang ekor. Bentuk tulang belakang
menyerupai lengkungan, sehingga memungkinkan tubuh melakukan aktivitas seperti duduk, berdiri, berbaring,
dan sebagainya.

Sumber: Quipper Video


4. Tulang dada (Sternum)
Tulang dada berfungsi sebagai tempat melekatnya tulang rusuk sejati dan bersama tulang rusuk membentuk
rongga dada. Tidak hanya itu, tulang ini juga berfungsi melindungi organ-organ dalam, seperti jantung dan
paru-paru.
5. Tulang rusuk (Costae)
Tulang rusuk merupakan tulang yang bagian belakangnya melekat pada tulang punggung. Tulang ini berjumah
12 pasang dan terdiri dari tiga macam, yaitu tulang rusuk sejari, tulang rusuk palsu, dan tulang rusuk
melayang. Tulang rusuk berfungsi untuk membentuk rongga dada.
Tulang Tengkorak atau Cranium merupakan tulang pelindung otak yang sangat diperlukan agar
sistem koordinasi tubuh kita masih berfungsi secara normal. Tulang cranium terbagi dalam dua
bagian yaitu Tulang Neuro Cranium (Tulang-tulang Cranial) dan Vicero Cranium (tulang-tulang
Facial). Secara struktur tulang tengkorak manusia sama dengan tulang tengkorak hewan
vertebrata lainnya. Lalu apa yang membedakannya?

Bedannya adalah pada bagian tulang berbentuk runcing yang menonjol dibagian bawah telinga
manusia yang disebut tulang Prosesus Styloid. Prosesus Styloid ini berfungsi sebagai syaraf-
syaraf bicara pada suatu membran yang nantinya akan dihubungkan dengan pita suara pada
manusia.

Tulang Prosesus Styloid ini sangat mudah dikenali. Tulang Prosesus Styloid ini sangat


bermanfaat bagi dunia kriminal ketika proses pengidentifikasian mayat berlangsung. Jika
terdapat sesosok mayat yang meninggalkan beberapa tulang belulang atau secara tidak sengaja
anda menemukan beberapa tulang tengkorak yang masih belum jelas apakah tulang itu
merupakan tulang manusia atau hewan. Maka dilakukan pengamatan lebih lanjut, terus
bagaimana cara memastikannya?.

Hal ini bisa menjadi informasi tambahan, jika anda akan melakukan identifikasi mayat seseorang
yang sudah lama mati membusuk, dan menyisakan tulang belulang dan tidak tahu apakah tulang
tersebut merupakan tulang tengkorak manusia atau bukan?. Anda tak perlu khawatir, jika anda
menemukan khasus seperti ini anda perlu mengecek bagian tulang Temporal Bone (sisi tulang
telinga) bagian bawah, jika menemukan ada sebuah tonjolan runcing pada bagian tersebut, itu
merupakan bagian Tulang Prosesus Styloid yang dimiliki oleh tengkorak manusia. Jika
menemukan bagian tulang tengkorak tanpa atau tidak ada sama sekali Tulang Prosesus
Styloid dipastikan bagian tulang tengkorang tersebut bukan merupakan tulang tengkorak
(cranium) manusia, melainkan tulang tengkorak hewan vertebrata lain.

CRANIUM

Tulang tengkorak adalah sekumpulan tulang yang membentuk struktur wajah dan
kepala sekaligus melindungi otak dari benturan. Tulang tengkorak bisa dibagi menjadi
dua kelompok utama, tulang kepala atau kranium dan tulang wajah. Agar lebih jelas,
simak pemaparan lebih lengkapnya berikut ini.
Jenis-jenis tulang kepala, bagian tulang tengkorak yang melindungi otak
Tulang tengkorak di bagian kepala, bisa dibagi menjadi delapan jenis dan masing-
masingnya memiliki bentuknya sendiri. Tulang kepala ada yang bentuknya pipih dan
ada juga yang bentuknya tak beraturan, sehingga dinamakan sebagai tulang
ireguler.Berikut jenis-jenis tulang kepala yang juga sering disebut sebagai tulang
kranium.
Gambar bagian-bagian tulang tengkorak
• Tulang frontal atau tulang dahi
Tulang frontal adalah tulang berbentuk pipih yang membentuk dahi. Tulang ini juga
membentuk bagian atas soket mata. Soket mata adalah rongga tempat berdiamnya
bola mata.
• Tulang parietal atau tulang ubun-ubun
Tulang parietal jumlahnya ada dua, di kedua sisi kepala, serta menyatu di tengah-
tengah. Tulang ini letaknya tepat di belakang tulang frontal.
• Tulang temporal atau tulang pelipis
Tulang temporal masuk ke dalam tulang yang berbentuk ireguler. Tulang ini
berjumlah dua, masing-masing di sisi sebelah kiri dan kanan tulang tengkorak dan
terletak tepat di bawah tulang parietal.
• Tulang oksipital atau tulang kepala belakang
Tulang oksipital merupakan tulang berbentuk pipih yang lokasinya terletak di bagian
paling belakang dari tulang tengkorak. Di tulang ini ada sebuah lubang yang menjadi
tempat lewatnya saraf tulang belakang agar bisa terhubung ke otak.
• Tulang sphenoid atau tulang baji
Tulang sphenoid letaknya ada di bawah tulang frontal dan berperan sebagai dasar
tulang tengkorak. Tulang ini termasuk dalam tulang yang berbentuk ireguler.
• Tulang etmoid atau tulang tapis
Tulang etmoid terletak di depan tulang sphenoid. Tulang ini juga menjadi bagian dari
kumpulan tulang-tulang yang membentuk struktur rongga hidung.Tulang-tulang pipih
yang ada di tengkorak, saat bersatu, akan membentuk suatu alur atau pola “jahitan”
yang dinamakan sutura. Total ada 33 jenis sutura yang dimiliki oleh tulang tengkorak.
Namun, tiga jenis sutura yang paling penting yang ada di tulang tengkorak manusia
adalah:

Gambar sutura di tulang tengkorak (sumber foto: teachmeanatomy.info)


• Sutura koronalis
Sutura koronalis letaknya di perbatasan antara tulang frontal dan tulang parietal.
• Sutura sagitalis
Sutura sagitalis terletak di tengah-tengah tulang tengkorak dan merupakan batas
menyatunya tulang parietal sebelah kiri dan kanan.
• Sutura lambdoidal
Sutura lambdoidal melintang horizontal sebagai pembatas antara tulang oksipital
dengan tulang parietal sebelah kiri dan kanan.Pada bayi, sutura ini belum sepenuhnya
menyatu atau menutup untuk mengakomodasi pertumbuhan otak yang masi terus
berlangsung. Sutura-sutura di kepala baru akan menutup saat anak berusia kurang lebih
dua tahun.Baca Juga: Mengenal 7 Fungsi Rangka Manusia
Jenis dan fungsi tulang wajah, bagian tulang tengkorak lainnya

Gambar anatomi tulang wajah (sumber foto:teachmeanatomy.info)


Selain tulang kepala, tulang tengkorak juga terdiri dari tulang wajah. Sama seperti jenis
tulang-tulang lain yang ada di tubuh, tulang wajah juga merupakan pembentuk struktur
dan dalam hal ini, tulang tersebut membentuk struktur di wajah kita. Tulang wajah
terdiri dari:
• Tulang zygomaticus
Tulang zygomaticus adalah tulang yang membentuk struktur pipi di wajah. Tulang ini
juga berbatasan langsung dengan tulang frontal, tulang sphenoid, temporal, dan tulang
maksila.
• Tulang lacrimal
Tulang lacrimal adalah tulang terkecil di wajah. Tulang ini turut membentuk dinding
rongga mata bagian tengah, di dekat hidung. Tulang lacrimal juga terletak di dekat
kantung air mata.
• Tulang nasal
Tulang nasal adalah tulang yang membentuk batang hidung. Tulang ini terhitung cukup
panjang jika dibandingkan dengan tulang wajah lainnya.
• Konka nasal inferior
Terletak di dalam rongga hidung, konka nasal inferior merupakan tulang yang membuat
permukaan dalam rongga hidung memiliki sedikit “tanjakan”. Bentuk ini nantinya
berfungsi untuk membantu menambah jumlah masuknya udara bersih yang bisa
menyentuh seluruh bagian dalam hidung agar kelembapannya bisa terjaga.
• Tulang vomer
Tulang vomer adalah salah satu tulang yang turut membentuk septum hidung, lebih
tepatnya di bagian posterior atau belakang hidung.
• Tulang palatum
Tulang palatum adalah tulang pembentuk langit-langit mulut yang keras. Area langit-
langit mulut yang keras dinamakan sebagai palatum durum. Sementara itu di
belakangnya, ada area langit-langit mulut yang lunak, dinamakan sebagai palatum
molle.
• Tulang maksila
Tulang maksila adalah tulang rahang atas, tempat tumbuhnya gigi-gigi atas.
• Tulang mandibula
Tulang mandibula adalah tulang rahang bawah. Tulang ini merupakan satu-satunya
tulang wajah yang bisa bergerak. Sebab, di ujung atasnya, tulang rahang bawah
membentuk persendian bersama dengan dasar dari tulang kepala dan membentuk
temporomandibular joints (TMJ).
Kelainan yang bisa terjadi pada tulang tengkorak
Ada beberapa kondisi yang bisa mengancam keutuhan tulang tengkorak, seperti:
• Patah tulang tengkorak
Patah tulang tengkorak bisa terjadi dalam berbagai jenis dan tingkat keparahan. Pada
beberapa kasus, bagian tulang tengkorak yang patah tidak menimbulkan nyeri dan bisa
pulih dengan sendirinya. Namun sebagian lainnya cukup parah hingga membutuhkan
operasi untuk menyembuhkannya.

Anda mungkin juga menyukai