Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN

KELOMPOK VII

1. Chaitlyn Gista Pratiwi Faot 1707010104


2. Fransiska P. Taipa 1707010262
3. Gertrudis Dangga Uma 1738010024
4. Julia Rense Uly 1707010183
5. Jon Kristyan Baitanu 1707010332
6. Katharina D.V. Sanjaya 1707010106
7. Kisti N. D. Modok 1707010280
8. Lidya R. Ta’ek 1707010290
9. Yusanti Radinan 1707010367

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2020
1. Trias Epidemiologi
Trias Epidemiologi adalah 3 kelompok yang saling mempengaruhi sehingga
terbentuk keadaan tertentu, dalam hal ini pandemi Covid19. Bagian pertama adalah
Agen dalam hal ini virus Corona. Kedua adalah lingkungan dan ketiga adalah Host
dan Penular.
a. Host (Manusia)
Host mengacu pada manusia yang bisa terkena penyakit. Memang host utama
dari virus Corona ini pada awalnya disinyalir dari hewan oleh para ahli, tetapi
sejak 2019 kemarin di Wuhan terjadi penularan ke manusia yang menyebabkan
Pandemi di seluruh dunia. Akhirnya Covid-19 menjadi penyakit yang
penularannya dari manusia ke manusia. Berbagai faktor intrinsik pada inang,
kadang-kadang disebut faktor risiko, dapat memengaruhi paparan, kerentanan,
atau respons individu terhadap agen penyebab. Peluang untuk terjadinya paparan
dipengaruhi oleh kontak antar manusia. Sedangkan kerentanan dipengaruhi oleh
faktor-faktor seperti komposisi genetik, status gizi dan imunologi, struktur
anatomi, adanya penyakit atau obat-obatan, dan susunan psikologis.
b. Agent (Virus)
Agen awalnya disebut mikroorganisme atau patogen infeksi: virus, bakteri,
parasit, atau mikroba lainnya. Agen utama Covid-19 adalah virus Corona atau
yang dikenal juga sebagai SARS-CoV-2. Virus ini tidak tahan hidup di luar tubuh
manusia terutama jika kena panas matahari, dan mati pada panas di atas 65 derajat
celcius. Virus ini termasuk sangat kuat/ganas virulensinya. Masa inkubasi virus ini
antara 2 – 14 hari. Artinya dalam rentang waktu tersebut jika masuk ke dalam
tubuh manusia, akan muncul gejala penyakit Covid-19.
c. Environment (Lingkungan)
Lingkungan mengacu pada faktor ekstrinsik yang memengaruhi agen dan peluang
untuk terpapar. Faktor lingkungan meliputi faktor fisik seperti geologi dan iklim,
faktor biologis seperti serangga yang mentransmisikan agen, dan faktor sosial
ekonomi seperti crowding, sanitasi, dan ketersediaan layanan kesehatan.
Lingkungan fisik seperti area yang kumuh, akan mempercepat penularan virus
karena banyaknya kontak antar manusia. Jumlah fasilitas dan alat kesehatan
(laboratorium) juga menjadi faktor yang berpengaruh. Sedangkan lingkungan
sosial budaya yang dimaksud adalah adanya acara atau kegiatan yang
mengumpulkan orang banyak.
Covid-19 akan muncul jika kondisi ketiga faktor tersebut terpenuhi. Jika salah
satu tidak ada, maka penyakit tidak akan muncul.
a. Host diseimbangkan
Pencegahan paling utama terhadap penyakit ini adalah peran host. Manusia harus
selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungannya agar terhindar dari virus
Corona. Perilaku masyarakat juga termasuk salah satu cara menyeimbangkan host
dalam rangka memutus mata rantai penularan Covid-19, misalnya dengan cara
menghindari kerumunan (physical distancing), menggunakan masker, cuci tangan
pakai sabun, tidak menyentuh area wajah sembarangan, memisahkan peralatan
makan dan menjaga daya tahan tubuh (imunitas). Jika kondisi host dapat
diseimbangkan maka Covid-19 tidak akan muncul.
Salah satu strategi untuk menyeimbangkan host adalah memantau status demam
harian warga, memberi arahan istirahat di rumah, memantau pergerakan warga,
membantu proses diagnostik dini, membantu proses rujukan dan memantau status
suhu Orang Tanpa Gejala (OTG) yang berasal dari daerah tertular. Proses
pemantauan dapat memanfaatkan kemajuan internet atau menggunakan instrumen
sederhana berupa simbol status kesehatan.
b. Agent diseimbangkan
Menyeimbangkan agent yakni virus Corona termasuk hal yang cukup sulit karena
belum ditemukannya vaksin dan obat yang mampu membunuh virus ini. Namun,
karakteristik virus yang tidak tahan suhu tinggi serta tidak mampu bertahan lama
di luar tubuh manusia, cara yang paling efektif adalah menjaga lingkungan tetap
bersih. Khususnya tempat atau benda yang sering disentuh manusia agar selalu
dicuci dan dijaga kebersihannya. Apalagi sebagian besar orang positif Covid-19
tidak menunjukkan gejala. Sehingga kita tidak tahu keberadaan virus pada
manusia sebelum dilakukan pemeriksaan laboratorium.
c. Environment diseimbangkan
Lingkungan yang mendukung pencegahan Covid-19 yaitu lingkungan yang bersih
dan tidak banyak kerumunan orang. Untuk menegakkan ini semua, perlu adanya
kebijakan yang bersifat represif yang memaksa masyarakat untuk turut patuh dan
aktif menjaga kondisi lingkungan mereka aman (tidak berkerumun) dan bersih
dari virus Corona. Strategi bisa dilakukan adalah mengatasi kekurangan
kebutuhan fasilitas kesehatan, mengurangi dampak sosial-ekonomi yang terjadi,
dan berdasarkan pada sistem dan sumber daya yang ada.
Strategi berikutnya yang bisa dijalankan adalah penyediaan tiga jenis fasilitas
kesehatan dengan kebutuhan yang berbeda, pertama, pusat karantina untuk
merawat ODP dan PDP. Berdayakan fasilitas layanan primer (puskesmas) dan
tempat-tempat umum di daerah. Kedua, pembangunan RS khusus Covid-19 untuk
merawat kasus konfirmasi dengan gejala ringan dan sedang. Ketiga, RS rujukan
untuk kasus konfirmasi dengan gejala klinis serius hingga berat. Pusat karantina
bisa menggunakan alih fungsi gedung-gedung yang ada di daerah. Keseimbangan
ketiga faktor tersebut (segitiga epidemiologi) memutus rantai penularan Covid-19
secara efektif.(jejak rekam).

ANALISIS
a. Regulasi Dari Ikatan Dokter Anak Indonesia Tentang "Pandangan Ikatan Dokter
Anak Indonesia Mengenai Pencegahan Infeksi Covid-19 Pada Anak.
Kebijakan yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia, menurut kelompok
kami masih belum mencakup komponen Trias Epidemiologi, dalam hal ini masih
banyak anak yang masih melakukan aktivitas diluar rumah sehingga dilakukannya
kontak fisik antar manusia. masih banyak juga anak-anak yang masih melaksanakan
kegiatan tatap muka disekolah, hal ini membuat anak-anak rentan terpapar virus
Covid-19. Berdasarkan kebijakan yang dikeluarkan oleh IDAI tentang anak yang
umur dibawah 2 tahun, hindari pemakian masker. Tapi seperti keadaan yang kita
ketahui bahwa masih banyak orang tua yang membiarkan anak umur dibawahh 2
tahun untuk memakai masker.

b. Surat Edaran Walikota Kupang Tentang Pencegahan Dan Peningkatan Kewaspadaan


Penyebaran Covid-19 Di Kota Kupang.
Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Walikota Kupang menurut kelompok kami belum
mencakup komponen Trias Epidemiologi. Hal ini dilihat dari masih banyak sekali
masyarakat yang tidak menjaga jarak seorang terhadap yang lain. Masih seringkali
didapati terjadinya perkumpulan-perkumpulan massa. Masyarakat juga sering lalai
mencuci tangan sehabis pulang dari bepergian, menurut kami banyak sekali
masyarakat yang akan mencuci tangan bila diberikan perintah atau bila diarahkan
untuk mencuci tangan, barulah mereka mencuci tangan. Menurut kelompok kami,
banyak sekali masyarakat yang memakai masker hanya untuk berjaga-jaga atau hanya
formalitas saja. Terkait dengan waktu yang ditentukan untuk acara-acara seperti acara
pernikahan masih tidak dijalankan. Masih banyak pesta-pesta yang diadakan oleh
masyarakat melebihi jam yang sudah ditentukan, bahkan masih didapati pesta-pesta
yang berlangsung hingga fajar menjemput. Hal-hal ini membuat masyarakat berisiko
untuk terpapar virus corona ini.

2. Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem adalah upaya untuk melakukan pemecahan masalah yang
dilakukan dengan melihat masalah yang ada secara menyeluruh dan melakukan
analisis secara sistem. Pendekatan sistem diperlukan apabila kita menghadapi suatu
masalah yang kompleks sehingga diperlukan analisa terhadap permasalahan tadi,
untuk memahami hubungan bagian dengan bagian lain dalam masalah tersebut, serta
kaitan antara masalah tersebut dengan masalah lainnya.

ANALISIS
a. Surat Edaran Wali Kota Kupang Tentang Pencegahan Dan Peningkatan Kewaspadaan
Penyebaran Covid-19 Di Kota Kupang.
1. Input
a. Man : Wali kota kupang, pimpinan perangkat daerah , camat dan lurah se-kota
kupang
b. Money
Sumber dana dari wali kota kupang
c. Material
Yang menjadi material disini adalah masker, sabun/handsanitizer, dan
desinfektan.
d. Metode
Metode yang digunakan dalam regulasi ini adalah:
1) Melakukan sosialisasi secara masif tentang penggunaan masker, menjaga
jarak dan cara mencuci tangan dengan sabun/handsanitizer yang benar.
2) Meniadakan sementara semua kegiatan yang menimbulkan keramaian
seperti : pesta-pesta yang mengumpulkan banyak orang.
e. Market
Seluruh masyarakat kota kupang
2. Proses
Proses mencakup penggunaan sumber daya untuk menghasil tujuan yang ingin
dicapai. Pada regulasi walikota kupang, untuk pencegahan dan peningkatan
kewaspadaan tentang covid, walikota menghimbau kepada seluruh kepala daerah,
camat, dan lurah se-kota kupang untuk melakukan sosialisasi, menegakkan
protokol kesehatan, meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hati terhadap
penularan covid.
3. Output
Output ialah kumpulan elemen/bagian yang dihasilkan dari berlangsungnya proses
dalam sistem. Diharapkan dengan dikeluarkannya regulasi ini, semua masyarakat
kota kupang agar selalu mengikuti arahan dari pemerintah dengan selalu memakai
masker, mencuci tangan, menggunakan handsanitizer, menjaga jarak dan
menghindari kerumunan demi mengurangi penularan covid-19.
4. Dampak
Dampak dari regulasi ini yaitu hampir sebagian masyarakat kota kupang sudah
mulai menunjukkan perubahan perilaku dengan menerapkan dan mengikuti
protokol kesehatan dengan cara menggunakan masker saat bepergian keluar
rumah, menjaga jarak dan menyediakan handsanitizer di tempat-tempat umum.
Dan dengan adanya peraturan yang di buat sebelumnya, kota kupang sempat
berada di zona hijau karena masyarakat mengikuti himbauan dari pemerintah,
namun setelah beberapa bulan kemudian setelah diberlakukannya new normal,
kota kupang kembali dalam zona merah. Hal Ini menandakan bahwa masyarakat
sudah mulai lengah dengan keadaan new normal sehingga lupa untuk tetap
menaati protokol kesehatan yang ada dan juga pemerintah yang belum tegas
dalam menangani hal ini

b. Regulasi Dari Ikatan Dokter Anak Indonesia Tentang "Pandangan Ikatan Dokter
Anak Indonesia Mengenai Pencegahan Infeksi Covid-19 Pada Anak.
Mempertimbangkan masih tingginya angka kesakitan dan kematian akibat covid-19
pada anak maupun dewasa di indonesia, dan juga mempertimbangkan keadaan lokal
dan kultural serta aspek-aspek perkembangan anak dalam membangun kebiasaan
kesehatan dan interaksi, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan regulasi
ini.
1. Input : Para tenaga kesehatan di IDAI, APD
a. Man : Para tenaga kesehatan di IDAI

b. Money
Sumber dana dari Ikatan Dokter Anak Indonesia
c. Material
Yang menjadi material disini adalah masker, face shield dan APD lainnya.
d. Market
Seluruh orang tua dan anak-anak di Indonesia
2. Proses
Prosesnya adalah menghimbau kepada semua orang tua agar mengajarkan kepada
anak usia 2 tahun untuk memakai masker dan untuk anak dibawah usia 2 tahun
tidak dianjurkan untuk memakai masker tetapi tetap dengan perhatian khusus dari
orang tua. Selain itu juga, diharapkan agar orang tua untuk selalu mendampingi
anak agar tidak berinteraksi dengan orang sakit ataupun berada dikerumunan orang
3. Output
Output dari regulasi ini diharapkan agar orangtua betul-betul mengikuti himbauan
dari IDAI untuk mencegah terjadinya peningkatan covid-19 pada anak. Serta
membiasakan anak-anak untuk berperilaku sehat.
4. Dampak
Dampak dari regulasi ini, adanya peningkatan status kesehatan yang ditandai
dengan menurunnya angka kejadian kasus covid-19 pada anak. Tetapi untuk
wilayah kota kupang sendiri, hampir semua anak belum menggunakan masker saat
bepergian keluar rumah, yang menggunakan masker disini hanya orang dewasa
saja. Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk kota kupang sendiri regulasi ini belum
diterapkan sepenuhnya.

3. Pendekatan Ilmu Perilaku


Pendekatan Perilaku merupakan pendekatan tingkah laku yang subjek
masalahnya berfokus pada segala sesuatu yang dapat diamati secara langsung bukan
pada proses mental seperti penalaran, perasaan dan motif-motif yang tidak dapat
diamati secara langsung. Perilaku dapat dipahami melalui tiga pendekatan, yaitu
dengan model rasional,sosiologis, dan pengembangan hubungan manusia.

ANALISIS
a. Regulasi Dari Ikatan Dokter Anak Indonesia Tentang "Pandangan Ikatan Dokter
Anak Indonesia Mengenai Pencegahan Infeksi Covid-19 Pada Anak.
Setelah Regulasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia diterapkan maka orang tua yang
memiliki anak dibawah 5 tahun mulai menjaga kondisi kesehatan anak-anak mereka
dari bahaya COVID-19. Karena sistem imun dari anak-anak sangat mudah rentan
terhadap berbagai penyakit khususnya COVID-19.
a) Sosiologis
Merepakan regulasi yang telah dibuat dengan cara orang tua memakaikan masker
kepada anak-anak apabila keluar rumah, dan tetap menjaga jarak dengan orang
lain.
b) Pengembangan Hubungan Manusia
Setelah regulasi di terapkan maka, sudah bisa di lihat dampaknya. Orang tua
memang menjaga kondisi anak-anak mereka tetapi masih juga ada yang tidak
meperhatikannya. Masih banyak anak-anak yang tidak menggunakan masker dan
tidak mencuci tangan serta senang bermain dengan sesama umurnya tanpa
menjaga jarak. Orang tua kurang memperhatikan kondisi anak mereka sehingga
banyak anak-anak yang mengalami sakit.

b. Surat Edaran Wali Kota Kupang Tentang Pencegahan Dan Peningkatan Kewaspadaan
Penyebaran Covid-19 Di Kota Kupang.
a) Rasional
Model rasional memusatkan perhatian pada diasumsikan yang bersifat rasional
dan mempunyai berbagai kepentingan, kebutuhan, motif, dan tujuan. Sesuai
dengan surat edaran dari Wali Kota Kupangyang artinya semua masyarakat di
Kota Kupang memahami tentang pencegahan dan kewaspadaan penularan
COVID-19. Dalam hal ini, masyarakat di seluruh Kota Kupang mentaati peraturan
yang telah di buat oleh Wali Kota Kupang.
b) Sosiologis
Model sosiologis lebih memusatkan perhatian pada pengetahuan antropologi,
sosiologi, dan psikologi. Dengan eraturan yang telah di tetapkan oleh Wali Kota
Kupang, maka seluruh masyarakat Kota Kupang mulia menjalankan peraturan
tersebut dengan memakai masker saat bepergian ke luar rumah, mencuci tangan
apabila sebelum dm sesudah beraktifitas, dn menjaga jarak.
c) Pengembangan Hubungan Manusia
Model ini lebih memusatkan perhatian pada tujuan yang ingin dicapai dan
pengembangan berbagai sistem motivasi menurut jenis motivasi agar dapat
meningkatkan produktivitas kerja. Setelah peraturan itu dilaksanakan oleh
masyarakat Kota Kupang, terlihat sedikit perubahan ke arah yang lebih baik.
Tetapi setelah dilakukannya New Normal maka, masyarakat mulai mengabaikan
kesehatan lagi, sehingga angka COVID-19 di Kota Kupang meningkat kembali.
Dari hal tersebut disimpulkn bahwa masyarakat mulai lengah terhadap kesehatan
diri masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai