Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nuramna

Nim : L041191072

Tugas : Hukum Dan perundang-undangan kelautan dan perikanan

Kelas : F

HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

A. Pengertian

HUKUM

- Tertulis (peraturan per-UU-an)

- Tidak tertulis (Hukum adat)

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat
secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui
prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.(pasal 1 angka 2 UU No.12/2011
tentang pembentukan perundang-undangan)

Perundang-undangan (UU 12/2011 diubah dengan UU 15/2019)


Undang-Undang adalah peraturan perundang-undangan yang di bentuk oleh dewan Perwakilan Rakyat
dengan persetujuan bersama presiden.

Peraturan pemerintah pengganti undang-undang adalah peraturan perundang-undangan yang


ditetapkan oleh presiden dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa.

Peraturan pemerintah adalah peraturan perundang-undangan yang di tetapkan oleh presiden untuk
menjalankan Undang-undang sebagaimana mestinya.

Peraturan presiden adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh presiden untuk
menjalankan perintah peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau dalam menyelenggarakan
kekuasaan pemerintahan.

Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh


Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dengan persetujuan bersama
Gubernur/Bupati/Walikota.
TUJUAN HUKUM

1. KEADILAN (Teori Etis)

Pandangan Aristoteles,pada pokoknya pandangan keadilan ini sebagai suatu pemberian hak persamaan
tapi bukan Aristoteles membedakan hak persamaan sesuai dengan hak proposional.kesamaan hak
dipandangan manusia sebagai suatu unit atau wadah yang sama inilah yang dapat dipahami bahwa
semua orang atau setiap warga negara dihadapan hukum Kesamaan proposional memberi tiap orang
apa yang menjadi haknya sesuai dengan kemampuan dan prestasi yang dilakukannya.Keadilan dibagi
2(dua) yaitu keadilan distributief dan keadilan commutatief.

2.KEMANFAATAN (Teori Utilitis)

Teori utilitarianisme (Jeremy bentham) bahwa kepentingan masyarakat dan juga kepentingan individu
harus diperhatikan oleh negara/pemerintah dalam segala langkah Adanya negara dan hukum semata-
mata demi manfaat sejati, yaitu kebahagiaan mayoritas rakyat.

3.KEPASTIAN HUKUM (dogmatis/legalistik)

Hukum kelsen, yang mempelopori aliran hukum positivisme lebih menekankan pada hukum sebagai
perangkat peraturan-peraturan yang logis dan konsisten.

Dalam hal ini ilmu hukum dimaksudkan sebagai sebuah perangkat teoritik untuk melakukan
penyelidikan hukum apa adanya.Ilmu hukum adalah ilmu normatif, yang mempelajari tata hukum positif
sebagaimana adanya,tanpa mempersoalkan isi dan senyatanya itu,tanpa mempersoalkan baik buruknya
atau adil-tidaknya isi dari tata hukum SEMATA-MATA UNTUK MEWUJUDKAN KEPASTIAN HUKUM.

Hierarki perundang-undangan
Stuffenbau theory /teori Piramida(Hans kelsen)

PASAL 7 UU NO.12/2011

(1) jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan terdiri atas:

a.Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;

c. undang-undang/peraturan pemerintah pengganti undang-undang;

d. Peraturan pemerintah;

e. Peraturan Presiden;

f. Peraturan Daerah Provinsi dan


g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota

(2) Kekuatan hukum peraturan perundang-undangan SESUAI DENGAN HIERARKI sebagaimana dimaksud
pada ayat (1)

Pasal 8
(1) jenis peraturan perundang-undangan selain sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 7 ayat 1
mencakup peraturan yang ditetapkan oleh majelis permusyawaratan Rakyat,Dewan Perwakilan
Rakyat,Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi,Badan Pemeriksa
Keuangan, Badan Yudisial,Bank Indonesia, Menteri Badan, lembaga,atau komisi yang setingkat yang
dibentuk dengan undang-undang atau pemerintah atas perintah undang-undang,Dewan perwakilan
Rakyat daerah provinsi, gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota,
Bupati/walikota,Kepala Desa atau yang setingkat.

(2) Peraturan perundang-undangan sebagai mana yang dimaksud pada ayat 1 diakui keberadaannya
dan mempunyai kekuatan hukum yang mengikat sepanjang diperintahkan oleh peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi atau yang dibentuk berdasarkan kewenangan.

ASAS-ASAS PERUNDANG- UNDANGAN

. Ketika terdapat dua atau lebih peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai hal. yang
sama,akan berlaku asas atau prinsip peraturan perundang-undangan;

. Lex specialis Derogat Legi Generali

. Bilamana bertemu dua tau lebih UU yang mengatur hal yang sama, maka UU yang bersifat khusus
mengenyampingkan UU yang bersifat umum,mis.UU No.26/2007 tentang penataan ruang (umum),UU
No.27/2007 tentang PWP-3-K (khusus terkait rencana zonasi).

. Lex superiot Derogat Legi Inferior

. Peraturan perundang-undangain bertingkat lebih ti ghi mengesampingkan peraturan perundang-undangan yang


lebih rendah.mis.peraturan undang-undang peraturan menteri (peraturan menteri tidak boleh bertentangan
dengan undang-undang).

. Lex Posteriori Derogat Legi Priori

. Aturan hukum yang lebih baru mengesampingkan atau meniadakan aturan hukum yang lama asas ini mewajibkan
menggunakan hukum yang baru.

. Mis: pengertian nelayan kecil (UU No 31/2004, Menggunakan kapal sampai 5 GT),(UU No.7/2016, Menggunakan
kapal sampai 10 GT),Yang di berlakukan adalah ketentuan UU 7 /2016.

Anda mungkin juga menyukai