Kredit yang diberikan oleh bank dapat didefinisikan sebagai penyediaan uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka
waktutertentu dengan jumlah bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Bank dapat
memberikan kredit kalau memiliki dana yang sama dengan itu, bank terlibat kesepakatan dengan
calon debitur baik volume, tingkat bunga, jangka waktu maupun agunan. Bagi bank persetujuan
kredit merupakan komitmen yang tak bisa dibatalkan begitu juga bagi debitur. Disamping itu
setelah kredit dikucurkan bank selalu harus memantau kualitas kredit. Semakin lama jangka waktu
kredit umumnya semakin besar risikonya.
PEMBUNGAAN KREDIT
Sebelum melakukan pencatatan transaksi kredit, sebaiknya memahami perhitungan bunga kredit,
karena dengan perhitungan bunga kredit dapat memilah antara angsuran pokok dengan angsuran
bunga. Dua hal ini memiliki perlakuan akuntansi yang berbeda:
1. Effective Rate atau Pembayaran Anuitas
a. Anuitas Pembayaran pada setiap akhir periode angsuran (Postnumerando)
Kredit dengan angsuran postnumerando umumnya untuk kredit tunai, maksudnya kredit
yang direalisasi dalam bentuk uang. Contohnya kredit modal kerja, kredit investasi dan
kredit pegawai. Anuitas diperhitungkan dengan rumus:
𝑴×𝒊
𝑨=
𝟏 − (𝟏 + 𝒊)−𝒏
Keterangan:
A : Anuitas
M : Nilai Kredit
i : Tingkat Suku Bunga
n : Jangka Waktu Kredit
AKUNTANSI PERKREDITAN
Sesuai dengan pengertian kredit, yaitu penyediaan uang berdasarkan kesepakatan pinjam
meminjam, berarti perlu adanya akad atau perjanjian kredit. Perjanjian kredit ini akan mengikat
bank dan debitur. Komitmen kredit merupakan transaksi off balanced, yaitu transaksi yang belum
mempengaruhi neraca maupun rugi laba maupun potensial untuk mempengaruhinya bila
komitmen tersebut direaliasikan. Pada saat komitmen kredit dipenuhi atau bank melakukan
pengucuran kredit (dropping) dana, maka komitmen benar benar telah efektif. Dengan demikian
seluruh rekening komitmen kredit dimaksud harus dihapus atau dikreditkan sebesar nilai yang
direalisasikan.
Akuntansi untuk debitur meliputi beberapa prosedur pencatatan yang meliputi: persetujuan dan
pemberian pagu kreedit, penarikan cek oleh nasabah debitur, pembebanan bunga debitur kepada
nasabah debitur, pelunasan pokok debitur, wanprestasi pembayaran bunga oleh nasabah debitur,
dan penilaian debitur pada neraca. Khusus untuk pencatatan bunga debitur, dapat dilakukan baik
secara cash basis maupun accrual basis.
4 (DPK, kurang lancar, diragukan, macet), maka pendapatan bunga diperlakukan sebagai cash basis.
Wisnu Wijayandaru - Asian Banking Finance and Informatics Institute of Perbanas
Dengan demikian pendapatan bunga yang belum dibayar debitur, dicatat dalam rekening
administratif (kontijensi tagihan).
KREDIT SINDIKASI
Kredit sindikasi sering disebut pembiayaan bersama. Pembiayaan bersama ini merupakan
wewenang kantor pusat selaku unit usaha yang melakukan komitmen pembiayaan tersebut. Contoh
pembiayaan bersama: konsorsium, co-financing, dan kredit sindikasi.
Konsorium adalah kerja sama pembiayaan diantara bank-bank pemerintahan dalam pemberian
kredit investasi dan eksploitasi, yang diatur oleh sebuah bank induk dan terdiri dari beberapa bank
pemerintah sebagai anggota. Co-finance adalah pengembangan dari konsorsium. Pola kerja sama
dalam co-finance adalah antara lembaga keuangan dengan bank-bank komersial.
Kredit Sindikasi adalah kerja sama pembiayaan yang secara teoritis tidak dibatasi jumlahnya.
Secara umum kredit sindikasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Melibatkan lebih dari satu lembaga keuangan atau bank;
2. Mempunyai syarat-syarat dan ketentuan yang sama bagi masing-masing peserta;
3. Hanya ada satu dokumentasi kredit yang menjadi pegangan bagi bank peserta;
4. Kerja sama ini diadministrasikan oleh satu agen yang sama bagi semua bank peserta.
RESTRUKTURISASI KREDIT
Proses penilaian pemberian kredit sering tidak meng-cover semua kemungkinan risiko yang akan
terjadi akibat ada faktor yang tidak terdektesi sebelumnya. Kemungkinan kredit bermasalah akan
selalu ada. Restrukturisasi kredit memungkinkan usaha debitur terus berjalan dan dana perbankan
bisa diselamatkan.
Restrukturisasi kredit adalah upaya yang dilakukan bank dalam kegiatan usaha perkreditan agar
supaya debitur dapat memenuhi kewajibannya yang dapat dilakukan antara lain melalui penurunan
suku bunga, pengurangan tunggakan bunga kredit, pengurangan pokok kredit, dan lain-lain.
Dengan demikian usaha restrukturisasi bisa dilakukan salah satu ataupun kombinasi dari yang ada.
Perlu diketahui bahwa tidak semua debitur yang bermaslah dapat direstrukturisasi kreditnya. Bank
harus melihat prospek usaha debitur. Bank dapat melakukan restrukturisasi kredit bila debitur
memiliki prospek baik dan telah atau diperkirakan akan mengalami kesulitan pembayaran pokok
dan/atau bunga kredit.
Dirangkum oleh:
Nama : WISNU WIJAYANDARU
NIM : 1911070256
Kelas : R-6401
Prodi : S1 Akuntansi Kelas Karyawan