Anda di halaman 1dari 29

BAB VI

ANALISA PERANCANGAN

4.1 Analisa

Analisa merupakan pembahasan tentang masalah-masalah perancangan yaitu analisa


kegiatan,analisa besaran ruang,pola hubungan ruang,zoning ruang,analisa site.Berikut ini adalah
pembahasan tentang masalah-masalah perancangan meliputi :

4.1 Analisa Kegiatan adalah analisa yang membahas tentang kegiatan yang dilakukan oleh
pengguna .Analisa kegiatan terdiri dari struktur organisasinya,pelaku kegiatan,aktivitas
kegiatan,dan kebutuhan ruang.

4.2 Analisa Besaran Ruang adalah analisa yang membahas tentang kapasitas,ukuran dan
sirkulasi ruang.

4.3 Pola Hubungan Ruang adalah alur pertemuan antara ruang yang satu dengan yang
lainnya.

4.4 Zoning Ruang adalah pembagian ruang berdasarkan fungsinya yaitu publik,semi
privat,privat.

4.5 Analisa Site adalah analisa yang membahas tentang pemilihan lokasi,tentang pencapaian
lokasi,orientasi matahari,arah angin dan kebisingan.

4.1. Analisa kegiatan


A. Pengelompokkan kegiatan

Pengelompokkan kegiatan dilakukan dengan melakukan analisa aktivita


berdasarkan pelaku yang terlibat pada bangunan.

1) Kelompok kegiatan utama

Fungsi kompleks dari bangunan Pusat pendidikan dan pelatihan olahraga hockey ini adalah sebagai
pusat sarana olahraga Hockey di Samarinda Kalimantan Timur, maka yang termasuk kelompok
kegiatan utama adalah kegiatan pelatihan yang berhubungan dengan lapangan baik indoor maupun
outdoor.

2) Kelompok kegiatan Pendukung

Kegiatan pendukung merupakan sebuah kegiatan yang memiliki sifat mendukung atau melengkapi
kegiatan utama. Dimana yang termasuk didalamnya adalah kegiatan jasa melalui penonton yang
masuk ketika atlet melakukan latih tanding dan persewaan stadion digunakan untuk masyarakat
atau umum yang di gunakan untuk pertandingan atau latihan.
3) Kelompok kegiatan Service

Kegiatan sevice merupakan kegiatan yang bersifat memberikan pelayanan sevice bagi pengguna
bangunan ( kebersihan, keamanan, perbaikan)

4) Kelompok kegiatan Pengelola

Kelompok kegiatan pengelola meliputi aktivitas yang berupa pelayanan dan penglolaan bangunan
tersebut untuk memberikan kenyamanan bagi pelaku yang beraktivitas didalamnya.

1. Kelompok Aktivitas Utama

No PELAKU JUMLAH AKTIVITAS RUANG


PELAKU
1 Atlet 200  Datang  Looby Asrama
 Briefing bersama pelatih  Ruang Pelatih
 Persiapan
 Berlatih  Ruang ganti
 Bertanding Pemain
 Istirahat usai latihan  Lapangan Hockey
 Istirahat/menginap  Lapangan Hockey
 Buang air dan  Ruang ganti
membersihkan diri  Asrama
 Makan minum  Kamar mandi/
 Cek Kesehatan Toilet
 Latihan Fisik
 Beribadah
 Ruang Makan
 Menerima tamu
 Ruang Medis
 Pulang
 Gym
 Mushola
 Looby asrama
 Parkir

2 Pelatih dan 14  Datang  Asrama


 Persiapan  Ruang Pelatih
staff pelatih  Memberi arahan atlet  Ruang Pelatihan
 Mengawasi pertandingan  Lapangan Utama
 Memberi instruksi
 istirahat  Ruang ganti
 Buang Air , pemain
membersihkan diri  Ruang ganti pelatih
 Cek kesehatan  Kamar mandi/
 Beribadah Toilet
 Pulang
 Ruang medis
 Mushola
 Parkir

3 Tim medis 16  Datang  Parkir


 Istirahat  Ruang ganti medis
 Buang Air  WC/toilet
 Makan Minum  Ruang makan
 Beribadah  Mushola
 Menerima Tamu  Lobby
 Pulang  Parkir

2. Kelompok Aktivitas Pengelola

No PELAKU JUMLAH AKTIVITAS RUANG


PELAKU
4 Pengelola 14  Datang  Parkir
 Mengelola kompleks  Kantor pengelola
 Buang air  Wc/toilet
 Menerima tamu  Ruang tamu
 Rapat  Ruang rapat
 pulang  Parkir

3. Kelompok Aktivitas Pendukung

No PELAKU JUMLAH AKTIVITAS RUANG


PELAKU
5 Penonton 1000  Datang  Parkir
 Membeli tiket  Loket tiket
 Mennton pertandingan  Tribun penonton
 Buang air  Wc /Toilet
 Makan minum  Food court
 Beribadah  Mushola
 Membeli merchandise  Toko merchandise
 Pulang  Parkir

6 Penyewa  Datang  Parkir


 Menyewa lapangan  Kantor pengelola
 Persiapan  Tribun pemain
 Bertanding  Lapangan utama
 Istirahat  Ruang ganti
 Buang air  Wc / toilet
 Beribadah  Mushola
 Pulang  Parkir

7 Wartawan 10  Datang  Parkir


 Dokumentasi dan  Press conference
wawancara room dan ruang pers
 Buang air  Wc / toilet
 Pulang  Parkir
4. Kelompok Aktivitas Service

No PELAKU JUMLAH AKTIVITAS RUANG


PELAKU
8 Service 71  Datang  Parkir
(keamanan,  Menyimpan alat  Ruang janitor
penyimpanan,
 Menjaga keamanan  Pos jaga
kebersihan)

Jumlah pengguna pusat pelatihan Hockey Samarinda

1. Penonton

Pusat Pendidikan dan pelatihan olahraga Hockey di samarinda ini akan memiliki kapasitas

1000 penonton. Menurut peraturan SNI tentang Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan

Gedung Olahraga jumlah penonton untuk tingkat provinsi adalah berjumlah 818 penonton.

2. Atlet

Terdapat beberapa jumlah atlet yang bertanding di Samarinda. Namun yang akan tetapi

nantinya pusat Pendidikan dan pelatihan ini akan berjalan dengan 100 atlet pilihan dengan

jangka waktu tertentu guna memaksimalkan pelatihan yang akan di jalani.

3. Pengelola

Jumlah Pengelola untuk Pusat pendidikan dan pelatihan di samarinda ini sesuai kebutuhan

yang dibutuhkan pada pusat pendidikan dan pelatihan hockey di samarinda

PELAKU JUMLAH
Kepala Manajer 1
Koordinator Pelaksana / Pelatih 3
Sekertaris Koordinator Pelaksana 1
Kepala Humas 1
Staff Humas 1
Bendahara Umum 1
Kepala Staff Kompetisi 1
Staff Bagian Kompetisi 2
Kepala Staff Marketing 1
Staff Marketing 2
Jumlah 14
4. Wasit

Jumlah wasit yang bertugas dilapangan ketika Hockey Outdoor adalah 2 orang

dan juga 2 orang judge. Dan wasit stand by berjumlah 4 orang.

5. Tim medis

Tim Medis Setidaknya memiliki 2 orang dokter utama , 4 kontrol doping , dan 10 perawat.

6. Karyawan service

Karyawan service adalah yang mengurusi bagian service di bangunan yaitu kebersihan 20

orang , keamanan 15 orang , Penjualan loket ticket 6 orang , 30 orang .

7. Teknisi

Jumlah Teknisi Untuk Mengurusi Mechanical Electrical 8 orang , 5 orang pompa 2 orang .

Jadi Total Pelaku Yang akan beraktivitas Di Pusat Pendidikan dan pelatihan Hockey di Samarinda

adalah :

Penonton 1000
Atlet Hockey Junior 100
Atlet Hockey Senior 100
Pengelola 14
Wasit 8
Tim medis 16
Karyawan service 71
Teknisi 15
Total 1624 orang/pelaku

Analisa Kebutuhan Ruang

Sifat
NO Pengelompokan Kegiatan Kategori Ruang Nama Ruang Waktu kegiatan
Ruang
1 Kegiatan Utama Lapangan Utama 06.00-08.00
Lapangan Semi
Outdoor Private
15.00-17.30
Tribun
Public Saat ada pertandingan
Penonton
Semi
Loket Tiket Saat ada pertandingan
Private
Looby Public
Ruang Semi
Penonton VIP Private
Ruang Pelatih Private
Wc / Toilet
Public
Umum
Ruang ganti
Private
pemain
Semi
Ruang Tamu
Private
Ruang Tidur Private
Ruang makan Private
Asrama Dapur Private
Ruang santai Private
Mushola Public
Wc / kamar Semi
mandi Private
Ruang Kelas Pelatihan Ruang kelas Private
Semi
Wc / Toilet
Private
Ruang Tunggu Public
Ruang Periksa Private
Ruang Pijat Private
Ruang Medis
Ruang Dokter Private
Resepsionis Public
Wc / Toilet Public
Foodcourt Public
Toko sovenir Public
Gym Center Public
Hall
2 Kegiatan Pendukung Ruang pers Private
Mushola Public
Wc / toilet Public
Parkir Parkir Outdoor Public
Ruang kepala Private
Ruang Rapat Private
Ruang Kerja
Semi
3 Kegiatan Pengelola Ruang Pengelola Staff dan
Private
karyawan
Ruang Tamu Public
Wc / Toilet Public
Ruang Genset Private
Ruang MEE /
Private
Panel
4 Service Ruang Service Ruang Pompa Private
Ruang
Private
Keamanan
Gudang Private
4.2 Analisa Besaran Ruang

1.Kelompok Kegiatan Utama

JENIS KEGIATAN KEBUTUHAN RU KAPASITAS JUMLAH RUANG STANDAR SUMBER LUAS


ANG
Lapangan Utama 1 92mx55m FHI
Tribun pemain dan 15 orang 2 0,5x0,83m /orang FHI
pelatih
Tribun penonton 900 orang 800 single 0,4x0,8m / orang SNI
Tribun penonton VI 100 orang 100 kursi 0,5x0,8m / orang SNI
P
Loket karcis 3 orang 2 unit 2mx2m / loket SR
Kegiatan Utama Area loker (1,26m2/orang)
Ruang ganti 15 orang 4 unit Area Duduk(0,4524m2/orang) DA
Kamar bilas1m2/ unit (8 unit)
Wc / Toilet atlet da 6 orang 4 unit 1,45mx2,2m/unit
n wasit
WC 1,5mx2m /unit (15 WC)
Wc / toilet umum 1000 orang 6 Wastafel 0.7m2 /unit (7 buah) SR
Urinoir 0,7m2 /unit (20 buah)
Rung tidur Atlet 1 kamar = 4 orang 50 unit 3,5m x 4m /unit SR
Ruang Tidur Staff P 1 kamar = 2 orang 7 unit 4m x 5m/unit(termasuk kamar ma
elatih ndi )
Ruang Makan 120 orang 1 unit 8m x 15 m
Dapur 5 orang/unit 2 unit 3m x 4m
Tempat cuci Piring 5 orang 1 unit 3m x 3m
Mess/Asrama Atlet Mesin Cuci (0,64mx0,76m /unit)
Laundry 10 orang/unit 2 unit 0,7m2 /orang
Sirkulasi 30%
Ruang Santai
Ruang Tamu
Mushola 30 orang 1 unit 0.85m2 /orang DA
WC / KM 5 orang / unit 20 unit 2,5 m x 2 m / unit
Ruang Ruang Kelas Pelatih 30-40 oang /unit 3 uni 8m x 6m / unit DA
Kelas n
WC / toilet 2m x 1,5m / unit
Ruang R.Tunggu/looby 10 orang 1 unit 0,85m2 /orang
Medis R.Periksa 2 orang 1 unit 5m x 4m DA
R.Dokter 1 orang 1 unit 3m x 3,5m
Reseptionist 2 orang 1 unit 3m x 3m DA
Ruang Obat 2 orang 1 unit 5m x 5m DA
WC / Toilet 4 orang 2 unit 2m x 1,5 m /unit
Total
Sirkulasi 30%
Luasan Total

2.Kelompok Kegiatan Penunjang

JENIS KEGIATAN KEBUTUHAN RU KAPASITAS JUMLAH RUANG STANDAR SUMBER LUAS


ANG
Ruang Makan = 1,67m2 /orang
Dapur 6m2 /unit (5)
Foodcourt 50 orang 1 Unit Kasir 2 orang = 2m2 /unit
Loading Dock = 8m2
Hall Sirkulasi 50%
Toko Merchandise 50 orang 4 unit 5m x 5m
Ruang Gym 150m2 (luas minimal) DA
Mushola 50 orang 1 unit 5m x 5m 25 m
Total
Sirkulasi 30%
Luasan Total
3.Kelompok Kegiatan Pengelola

JENIS KEGIATAN KEBUTUHAN RU KAPASITAS JUMLAH RUANG STANDAR SUMBER LUAS


ANG
R.Kepala Manajer 1
R.kerja Kepala Staff 1 Unit 5m2/Kepala Staff
& Staff Karyawan 17m2/Staff Karyawan
Ruang Pengelola R.Tamu & Resepsio 5 orang 1 Unit 3m x 3m
nis
R.Rapat 25 orang 1 unit 1,4m2/orang
Wc/Toilet 4 orang 4 unit 2m x 1,5m /unit
Total
Sirkulasi30%
Luasan Total
4.Kelompok Kegiatan Service

JENIS KEGIATAN KEBUTUHAN RU KAPASITAS JUMLAH RUANG STANDAR SUMBER LUAS


ANG
4 Orang 2m2/orang:standar
Ruang MEE 3 Orang 1 unit Peralatan: 6m2
Ruang Genset 1 unit Peralatan: 20m2
Service Sirkulasi: 50%
120m2 (Luas minimal gedung alat
Gudang 1 unit olahraga)
Luas
Sirkulasi 30%
Luasan Total
4.3 Pola Hubungan Ruang

1. Lapangan Hockey

Foodcart Loket Karcis Toko


merchandise

Tribun Pemain d
Ruang Ganti Pe
an pelatih
main

Tribun Penonton Wc / Toilet Atlet


& pemain
Tribun Penonton
VIP Ruang MEE

Wc/ Toilet Umu


m Ruang Genset

Gudang

2. Asrama Atlet

Lantai 1

Ruang Tamu

Ruang Santai

Mushola Ruang Makan Dapur Tempat Cuci WC/KM Laundry


Piring

Lantai 2
Ruang Santai

Ruang Tidur Staff pelatih Ruang Tidur Atlet Perempuan Mushola WC/KM

Lantai 3
Ruang Santai

Ruang Tidur Atlet Laki-Laki Mushola WC/KM


3. Kantor & R.Kelas Atlet
Looby

R.Tamu & Resep


sionis

R.Kepala Manajer R.kerja Kepala Sta R.Rapat Ruang Kel WC/ R.Periksa Ruang Ob
ff & Staff Karyaw as Pelati Toilet at
an han
R.Dokter
4.5.1 ANALISA MATAHARI

Orientasi Matahari mengetahui terbitnya matahari dari timur dan terbenamnya ke barat
dalam site. Jadi kita bisa merencanakan bangunan yang akan di desain.

Sinar matahari tidak langsung


mengenai semua bangunan tetapi sinar
matahari terfilter oleh pepohonan terlebih
dahulu, yang membuat bangunan lebih
sejuk dan nyaman.
4.5.2 ANALISA ANGIN

 Arah angin kotor  Arah dari timur ke barat


dari jalan maupun barat ketimur di sebut
dengan angin darat .

Arah angin dengan polusi


kendaraan yang masuk kedalam
site tersaring oleh pepohonan
terlebih dahulu yang menjadikan
angin yang sejuk dan oksigen, baru
mengenai bangunan
4.5.3 ANALISA KEBISINGAN

 Kuat  Lemah

Kebisingan dari arah jalan lagi-


lagi di saring oleh pepohonan
yang menetralisir atau
mengecilkan suara kebisingan
yang akan menuju bangunan.
4.5.4 ANALISA GARIS SEMPADAN BANGUNAN & ALIRAN HUJAN

Jalan besar kendaraan

Garis sempadan bangunan


yang di rencanakan akan
jauh dari bangunan.

 Arah air hujan langsung menuju


ke saluran pembuangan arah
jalan, jadi kemungkinan
menggenangnya air tidak ada.
Dan site yang tinggi
meminimalisir datang nya banjir.
4.5.5 ANALISA VIEW

View in

Keterangan

A A : Cukup jelas
B C
B : Sangat Jelas
 karna view paling banyak
C : Cukup Jelas
berada di depan bangunan,
maka vokal point akan lebih
di tonjolkan di bagian depan  Pergerakan matahari dari timur kebarat
bangunan. yang terjadi ,dapat dimanfaatkan

View Out dengan memberi bukaan pada


bangunan pada sebelah barat dan timur
yang dimaksudkan untuk pemanfaatan
cahaya dan penghawaan alami yang
optimal dan dapat menghemat energi
listrik. Namun tidak lupa memberikan
A
C beberapa pepohonan agar matahari
B
tidak langsung mengenai bangunan.

Keterangan

A : Kiri Bangunan

B : Depan Bangunan

C : Kanan Bangunan
4.5.6 ANALISA AKSIBILITAS

OUT
IN

Untuk aksebilitas bangunan ini , akses masuk


berada di kiri site sedangkan area keluar
berada di kanan site. hal ini agar memudahkan
pengguna kendaraan agar melihat terlebih
dahulu bangunan setelah itu masuk ke area
bangunan hal ini juga dapat mengurangi
terlewatnya area masuk ketika pengendara
mencari bangunan tersebut .
BAB V
KONSEP PERANCANGAN

5.1 Analisa Perancangan

Pada pusat pelatihan hockey ini, diharapkan adanya penekanan pada perencanaan
yang fleksibel terhadap masa kini dan masa yang akan datang. Tidak hanya sekedar
mengopi konstruksi dari masa lampau, melainkan mewujudkan citra dan budaya bangunan
itu sendiri dengan kekuatan dan harmonisasi terhadap lingkungan, sehingga dapat tercipta
sebuah bangunan yang berkelanjutan dan menjadi gambaran bagaimana sebuah
kebudayaan dapat terlihat pada sebuah bangunan olahraga.
Kegiatan pariwisata yang ada di sekitar palaran akan menjadi semakin
berkembang bila semua aktifitas atau kegiatan pariwisata disana memiliki suatu wadah
yang saling melengkapi. Pusat pelatihan hockey menjadi salah satu wadah yang dapat
digunakan para wisatawan untuk melakukan berbagai macam kegiatan dalam aktifitas
kepariwisataan seperti, Menonton pertandingan, mengenali para atlit junior maupun
senior, dan mengenali apa it olahraga hockey. Didalam pusat pelatihan ini pun
diharapkan pengunjung atau wisatawan dapat merasakan kultur budaya sekaligus
merasakan produk-produk daerah sekitar yang dapat menambah suatu nilai tambah dalam
melakukan kegiatan yang ada didalam pusat pelatihan hockey ini.

5.2 Analisa transformasi bentuk

Mengambil beberapa refrensi bangunan bangunan unik yang mengikuti zaman masa kini ,
banyak bangunan yang memiliki bentuk yang di luar nalar manusia , kadang menggunakan bentuk
benda , makanan , maupun bentuk mahluk hidup , tidak jarang kita menemukan bentuk yang sangat
unik hingga menarik para pengunjung , hal ini pun di harapkan pada bangunan pusat pelatihan ini ,
kali ini perancang menggunakan bentuk yang mampu membuat pengunjung menjadi tertarik
mengunjungi pusat pelatihan ini . yaitu menggunakan bentuk hewan kura kura sebagai bentuk
bangunan tribun lapangan hockey , sedangkan asrama atlet hockey mengadopsi bentuk dadu yang
akan memainkan material kaca sebagai vokal point pada bangunan tersebut , sedangkan untuk
bangunan cafe , akan mengadopsi bentuk bola hockey . berikut gambaran kasar untuk analisa
bentuk transformasi.
1. Lapangan Hockey
Bentuk ini di ambil di karenakan filosofi kehidupan dari kura kura ini di harapkan menjadi
pendoman bagi para atlet hockey, di karenakan hewan ini sering di sebut dengan hewan yang
lamban , namun di balik satu kelemahan ini , hewan kura kura mengajarkan beberapa hikmah dari
kekurangannya tersebut , yaitu
a. Tidak mengeluh dan jangan merasa lelah
Artinyaa , para atlet di larang mengeluh soal sesuatu , entah itu merasa lelah ,
letih , capek , maupun kalah dari pertandingan .
b. Berjalan maju dan pantang menyerah
Artinya , para atlit di haruskan berjalan maju tanpa mengenal apa it kata
menyerah , berjalan maju menuju kemenangan adalah semboyan yang
harus di terapkan di semua atlet.

c. Bersembunyi , bukan berlari dari bahaya


Artinya , para atlit di haruskan bersembunyi yaitu bersembunyi untuk
menambah dan mengasah kembali kemampuan jika terjadi kekalahan di dalam
pertandingan .
d. Umur panjang
Artinya , di harapkan para atlit ini mempunyai umur panjang entah dalam usia
maupun karir di dalam pertandingan .
e. Beradaptasi
Artinya , Di harapkan para atlit mampu beradaptasi di negara manapun untuk
menambah teman maupun menjalin kekeluargaan dalam pertandingan , bersikap
sportif agar tidak terjadi kecurangan yang mampu memecah persaudaraaan antar
negara.
f. Lambat asal selamat
Artinyaa , para atlit ini di haruskan selalu menambah dan mengasah
kemampuannya , entah itu berpikir , mengatur strategi , maupun dalam olahraga
hockey ini , tidak apa jika itu memakan waktu lama asalkan mampu membawa
kemenangan dalam pertandingan , kenapa tidak ?
g. Fokus pada tujuan awal
Artinya , para atlit ini di haruskan Sabar karena sadar akan tujuannya , berfokus
untuk mengharumkan nama yang di bawa , entah itu kota maupun negara .
h. Belajar dari proses
Artinya , di harapkan para atlit ini mampu belajar sakitnya dalam pelatihan yang
membuat nya menjadi mengerti bahwa tidak ada hasil yang akan menghianati
prosesnya .
i. Teguh pendirian
Artinya , ini diharapkan para atlit menerapkan keteguhan dalam sebuah
pendirian yang membuat jalan menjadi cepat berlalu , tidak pimplan dalam
mengambil keputusan , dan tidak menyerah jika pernah mengalami kekalahan
dalam suatu pertandingan.
j. Menghargai waktu
Artinya , para atlit di harapkan selalu tepat waktu dalam latihan , maupun dalam
hal kehidupan sehari hari , hal ini melatih para atlit agar mampu menghargai
betapa pentingnya sebuah waktu dalam pertandingan.
k. Hidup harus optimis
Artinya , para atlit di harapkan selalu optimis dalam segala hal , tidak berpikiran
negatif yang akan mempengaruhi semangat dalam berjuang di pertandingan
nantinya .

2. Asrama Atlet Hockey


Kotak atau kubus , memberikan kesan kesempurnaan dalam bentuk , kejujuran dan
stabilitas . kotak atau kubus adalah bentuk yang umum di gunakan dan terpercaya . kotak dan
persegi panjang memberikan kesesuaian , kedamaian , soliditas , keamanan , dan kesetaraan .
keakraban dan stabilitasnya , bersamaan dengan sifat dan bentuknya yang sederhana hal ini juga di
harapkan para atlit menerapkan sifat sifat kubus ini kedalam diri mereka masing masing , agar
tidak di pandang buruk oleh kalangan lawan main dan tidak menanamkan sifat sombong atas
kemenangan jika atlit tersebut menang dalam suatu pertandingan.

3. Food courd

Kali ini untuk desain dari bentukknya berhubungan dengan fungsi bangunan tersebut ,
bentuk bola hockey ini dari atas berbentuk lingkaran , lingkaran tidak memiliki awalan dan akhiran
. lingkaran mewakilkan sifat kekekalan , sifat melindungi , memberikan pertahanan . bentuk ini
juga di harapkan bisa di terapkan pada sifat para atlit , yaitu melindungi teman dan
mempertahankan kemenangan dalam setiap pertandingan . memiliki sifat kekekalan yang di
harapkan selalu kekal dalam kemenangan dan mengharumkan nama baik yang di bawa .

Bentuk-bentuk dasar yang di kombinasian membentuk suatu


ruangan dan bentuk bangunan yang di dasari bentuk masa
dalam membentuk sebuah bangunan.

4.4. GUBAHAN
4.4.1 Gubahan Massa

Bentuk-bentuk dasar

1. Lingkaran ( lapangan dan food courd )

Lingkaran tidak memiliki awalan dan tidak memiliki akhiran. Lingkaran


mewakilkan kekekalan dan dalam setiap budaya biasanya mewakilkan bentuk matahari,
bulan, alam semesta dan objek angkasa lainnya. Lingkaran sering digunakan untuk benda-
benda yang akrab seperti roda, bola, berbagai macam buah.

Lingkaran memiliki pergerakan yang bebas. Lingkaran bisa berputar. Bayangan


dan garis dapat meningkatkan rasa pergerakan dalam lingkaran. Lingkaran merupakan
kurva yang anggun dan terlihat feminin. Lingkaran juga memberikan rasa hangat,
menenangkan dan memberikan rasa sensualitas dan cinta. Pergerakannya memberikan
energi dan kekuatan. Kelengkapannya menunjukkan ketakterbatasan, kesatuan dan
harmoni.

Lingkaran melindungi, memberikan pertahanan dan membatasi. Lingkaran


membatasi apa yang ada di dalam dan menjaga hal-hal lain tetap di luar. Lingkaran
menawarkan keamanan dan koneksi. Lingkaran menunjukkan komunitas, integritas dan
kesempurnaan.

Lingkaran tidak terlalu umum digunakan dalam desain, namun lingkaran dapat
digunakan untuk menarik perhatian, memberikan penekanan dan mengatur hal-hal agar
tetap terpisah.

2.Kotak ( Asrama )
Kotak dan persegi panjang menunjukkan kejujuran dan stabilitas. Kotak adalah bentuk
yang umum digunakan dan terpercaya. Hal ini disebabkan karena umumnya tulisan yang kita baca
disusun dalam bentuk kotak dan persegi pandang, maka bentuk tersebut menjadi falimiar, aman
dan nyaman.

Kotak dan persegi panjang memberikan kesesuaian, kedamaian, soliditas, keamanan,da n


kesetaraan. Keakraban dan stabilitasnya, bersamaan dengan sifatnya yang terlalu biasa dapat
terlihat membosankan. Kotak dan persegi panjang umumnya tidak menarik perhatian, namun dapat
dimiringkan untuk menambahkan twist yang tak terduga. Misalnya pada halaman web yang
memiringkan gambar yang dibingkai agar terlihat menonjol.

4.4.1 Gubahan Ruang

Bentuk grid ( Asrama )

Grid adalah suatu system perpotongan dua garis-garis sejajar atau lebih yang berjarak
teratur. Grid membentuk suatu pola geometric dari titik-titik yang berjarak teratur pada
perpotongan garis-garis grid dan bidang-bidang beraturan yang dibentuk oleh garis-garis grid itu
sendiri.

Grid yang paling umum adalah yang berdasarkan bentuk geometri bujur sangkar. Karena
kesamaan demensi dan sifat semetris dua arah, grid bujur sangkar pada prinsipnya, tak berjenjang
dan tak berarah. Grid bujur sangkar dapat digunakan sebagai skala yang membagi suatu permukaan
menjadi unit-unit yang dapat dihitung dan memberikannya suatu tekstur tertentu. Grid bujur
sangkar juga dapat digunakan untuk menutup beberapa permukaan suatu bentuk dan
menyatukannya dengan bentuk geometri yang berulang dan mendalam.

Bentuk Terpusat ( Lapangan )

Bentuk-bentuk terpusat menuntut adanaya dominasi secara visual dalam keteratuan


geometris, bentuk yang harus ditempatkan terpusat, misalnya seperti bola, kerucut, ataupun
silinder. Oleh karena sifatnya yang terpusat, bentuk-bentuk tersebut sangat ideal sebagai struktur
yang berdiri sendiri, dikelilingi oleh lingkunganya, mendominasi sebuah titik didalam ruang, atau
menempati pusat suatu bidang tertentu. Bentuk ini dapat menjadi symbol tempat-tempat yang suci
atau penuh penghormatan, atau untuk mengenang kebesaran seseorang atau suatu peristiwa.
       
Organisasi terpusat merupakan komposisi terpusat dan stabil yang terdiri dari sejumlah
ruang sekunder, dikelompokkan mengeIiIingi sebuah ruang pusat yang luas dan dominan. Ruang
pemersatu terpusat pada umumnya berbentuk teratur dan ukurannya cukup besar untuk
menggabungkan sejumlah ruang sekunder di sekelilingnya. Ruang-ruang sekunder dan suatu
organisasi mungkin setara satu sama lain dalam fungsi, bentuk dan ukuran. Menciptakan suatu
konfigurasi keseluruhan yang secara geometnis teratur dan simetris terhadap dua sumbu atau lebih.
Ruang-ruang sekunder mungkin berbeda satu sama lain dalam hal bentuk atau ukurannya sebagai
tanggapan terhadap:

 kebutuhan akan fungsi. 


 menunjukkan kepentingan relatif. 
 lingkungan sekitar. 
 kondisi tapak.Pola sirkuIasi dan pergerakan dalam suatu organisasi terpusat mungkin
berbentuk radial, loop, atau spiral.

Hampir dalam setiap kasus pola tersebut akan berakhir di dalam atau di sekeliling ruang
pusat.

Bentuk Linier
 

Bentuk garis lurus atau linier dapat diperoleh dari perubahan secara proposional dalam
dimensi suatu bentuk atau melalui pengaturan sederet bentuk-bentuk sepanjang garis. Dalam kasus
tersebut deretan bentuk dapat berupa pengulanangan atau memiliki sifat serupa dan diorganisir oleh
unsure lain yang terpisah dan lain sama sekali seperti sebuah diding atau jalan.

 Bentuk garis lurus dapat dipotong-potong atau dibelolkkan sebagai penyeluaian terhadap
kondisi setempat seterti topografi, pemandangan tumbuh-tumbuhan, maupun keadaan lain
yang ada dalam tapak. 
 Bentu garis lurus dapat diletakkan dimuka atau menunjukkan sisi suatu ruang luar atau
membentuk bidang masuk ke suatu ruang di belakangnya. 
 Bentuk linier dapat dimanipulasi untuk membatasi sebagian. 
 Bentuk linier dapat diarahkan secara vertical sebagai suatu unsure menara untuk
menciptakan sebuah titik dalam ruang. 
 Bentuk linier dapat berfungsi sebagai unsure pengatur sehingga bermacam-macam unsure
lain dapat ditempatkan disitu.

Linear jg merupakan suatu urutan dalam satu garis dan ruang-ruang yang berulang.
Organisasi linier pada dasarnya terdiri dari sederetan ruang. Ruang-ruang ini dapat berhubungan
secara langsung satu dengan yang lain atau dihubungkan melalui ruang linier yang berbeda dan
terpisah.

Organisasi linier biasanya terdiri dan ruang-ruang yang berulang, serupa dalam ukuran,
bentuk, dan fungsi.Ruang-ruang yang secara fungsional atau simbolis penting keberadaannya
terhadap organisasi dapat berada di manapun sepanjang rangkaian linier.

Derajat kepentingannya ditegaskan melalui ukuran, bentuk, maupun lokasinya.

 Penempatan ruang penting pada bagian tengah rangkaian linier. 


 Penempatan ruang penting pada ujung rangkaian linier.
 Penempatan ruang penting pada titik-titik belok rangkaian linier.
 Penempatan ruang penting di luar organisasi linier.
Bentuk organisasi Iinier bersifat fleksibel dan dapat menanggapi terhadap bermacam
kondisi dan bentuk tapak. Bentuknya dapat lurus, bersegmen, atau melengkung. Konfigurasinya
dapat berbentuk horisontal sepanjang tapak, diagonal menaiki suatu kemiringan, atau berdiri tegak
seperti sebuah menara. Bentuk-bentuk lengkung dan bersegmen pada organisasi linier melingkupi
daerah ruang eksterior pada sisi cekungnya dan mengarahkan ruang-ruangnya menghadap ke pusat
daerah. Pada sisi cembungnya bentuk ini tampak menghadang dan memisahkan ruang di
hadapannya terhadap Iingkungannya.

4.5 UTILITAS

a. Jaringan Listrik
Jaringan listrik pada bangunan pusat pelatihan hockey menggunakan sumber listrik dari
PLN sebagai sumber utama dan menyediakan generator sebagai energi cadangan apabila listrik
mati, yang secara otomatis akan menyala apabila listrik dari PLN padam.
b. Jaringan Air Bersih
Suatu sistem penyediaan air bersih untuk keseluruhan komplek
bangunan secara menyeluruh yang cukup. Jaringan air bersih berasal dari PDAM dan deep Well
(sumber air tanah). Fungsinya sebagai cadangan kebakaran, lavatory, minum, pendingain AC,
pengairan landscape.
Air bersih yang digunakan untuk bangunan ini :
 Up feed sistem, air bersih dari sumber di pompa langsung menuju ke atas dan
disalurkan pada ruang-ruang yang membutuhkan.
c. Jaringan Air Hujan
Air hujan yang diterima pada atap bangunan dialirkan melalui pipa-pipa vertical pada
shaft, sedangkan untuk air hujan yang terkumpul pada permukaan tanah (lingkungan) dialirkan
dengan selokan-selokan dialirkan secara gravitasi menuju ground reservoar yang berfungsi sebagai
tempat tampung air.

d. Sampah
Sampah pada bangunan melalui tempat sampah, kemudian dikumpulkan ketempat
penampungan sementara, dan pembuangan akhir menuju TPA yang telah disediakan oleh Pemda.

e. Elektrikal Tempat Bak


TPA
sampah
Kebutuhan penampungan
elektrikal dipenuhi dari dua sumber daya yaitu PLN dan Genset untuk keadaan
darurat. Sistem distribusi jaringan elektrikal harus diperhatikan agar tidak mengganggu visual
kegiatan. Perletakan ruang genset dan lainnya juga diperhatikan agar tidak menimbulkan
kebisingan.

f. Sistem Tanda Bahaya


Alat tersebut bekerja sebelum terjadinya bahaya kebakaran, sehingga dapat diketahui
sumber dari api dalam sebuah bangunan. Sistem tersebut terdiri dari beberapa tipe-tipe, antara lain :
 Detector atap dengan ionisasi.
 Detector panas derajat rata-rata.
 Detector panas derajat tetap.
 Detector panas kombinasi.

g. Jaringan Pemadam Kebakaran


Sistem pemadam kebakaran dimulai dari sistem deteksi dini terjadinya kebakaran sehingga
segera ada indikasi/sinyal begitu kebakaran terjadi.
 Sistem sprinkler
 Sistem fire alarm
 Sistem house real
Merupakan unit-unit CO2 dalam tabung yang dapat dibawa kemana sistem stand pipe and house.
 Fire hydrant dan alat pencegah kebakaran lain baik yang berisi air maupun gas galon.
 Jalur mobil pemadam kebakaran yang mengarah ke bangunan.
h. Sistem Keamanan
Untuk memonitor keamanan ruangan-ruangan pada ketiga bangunan ini maka diperlukan
CCTV (Closed Circuit Television) yang berfungsi untuk memonitor suatu ruangan melalui layar
televise/monitor yang menampilkan gambar dari rekaman kamera yang dipasang di setiap sudut-
sudut ruangan. Semua kegiatan didalam suatu ruangan tersebut termonitor di suatu ruangan
security.

i. Sistem Tata Suara


Sistem tata suara direncanakan untuk memberikan suatu fasilitas kelengkapan pada
bangunan. Tata suara ini dapat berupa back ground music dan annouching system (public address)
yang berfungsi sebagai penghias keheningan ruangan atau apabila ada pengumuman-pengumuman
tertentu. Peletakan speaker sound preassure ini diletakkan pada langit-langit suatu ruangan dalam
bangunan dalam jarak tertentu. Kemudian untuk microfon atau amplifier diletakkan pada suatu
tempat/ruangan yang aman, strategis dan mudah dijangkau. Untuk itu maka peletakan alat-alat ini
diletakkan pada reception desk, yang ditangani oleh operator yang mengelola alat-alat tersebut.

j. Penangkal Petir
Pengamanan untuk bangunan dari bahaya sambaran petir maka perlu dilakukan dengan
memasangan suatu alat penangkal petir pada puncak bangunan tersebut. Untuk sistem yang
digunakan adalah system radioaktif dengan pertimbangan luas bangunan cukup besar sehingga
dalam satu bangunan cukup menggunakan satu tempat penangkal petir. Penangkal petir ini lebih
tidak mengganggu keindahan dari bangunan.

k. Sistem Komunikasi
Alat komunikasi yang digunakan dalam Mahakam village ini :
a. Privat manual exchange, untuk hubungan eksternal dan internal dengan memakai sistem
sambungan langsung.
b. Telex/Telefax, untuk hubungan dalam dan luar negeri.
c. Telepon
4.6 System Septic Tank

Dengan menggunakan system septic tank biofill yang ramah lingkungan

Anda mungkin juga menyukai