Anda di halaman 1dari 6

42

ORIENTASI, TRAINING, MOTIVASI DAN


INTEGRASI
MATERI 9

ORIENTASI
adalah aktivitas pengenalan individu terhadap organisasi, penyediaan
landasan bagi karyawan baru agar mulai berfungsi secara efektif dan
menyenangkan dipekerjaan yg baru. Orientasi meliputi pengenalan karyawan
baru terhadap fungsi, tugas, dan orang-orang perusahaan.
Ada tiga masalah khusus yang dihadapi oleh karyawan baru :
1. Masalah dalam memasuki sebuah kelompok
Karyawan baru akan bartanya-tanya apakah karyawan akan diterima oleh
anggota kelompok lainnya, karyawan baru disukai, dan aman (bebas dari
gangguan fisik dan psikologis).
2. Harapan yang naif.
Organisasi lebih mudah menyampaikan informasi faktual mengenai gaji,
tunjangan, liburan dan kebijakan perusahaan daripada norma karyawan
(peraturan dan pedoman periha lperilaku yang dapat diterima), sikap
perusahaan, atau apa yang harus benar-benar dilakukan supaya maju di
dalam perusahaan.
3. Lingkungan kerja yg pertama kalinya.
Apakah lingkungan baru membantu atau menghambat karyawan baru
untuk mencoba menanjak keatas? Dapatkah kolega-kolega kerja
diharapkan mensosialisasikan karyawan baru terhadap standar pekerjaan
yang dikehendaki? Bagaimana dan mengapa penugasan pekerjaan
pertama dipilih? Apakah jelas bagi karyawan baru apa yang dapat
diharapkannya agar keluar dari hal-hal tersebut?

Dua tipe orientasi :


1. Induksi, yaitu tahap awal karyawan baru mempelajari apa yg akan
dilakukan, dimana tempat meminta bantuan, apa peraturan, kebijakan,
dan prosedur yg penting.
Hal-hal yang dipelajari :
a. Sejarah organisasi
b. Deskripsi produk dan jasa yg dihasilkan organisasi
c. Struktur, otoritas, dan hubungan tanggung jawab didalam organisasi.
d. Hukum, peraturan, dan kebijakan menyangkut keselamatan kerja, jam
makan siang, dan metode komunikasi fomal.
43

e. Kebijakan sumber daya manusia yg meliputi konpensasi, tunjangan,


dan jasa karyawan lainnya.
f. Menjumpai rekan-rekan karyawan lain secepatnya.

2. Sosialisasi, yaitu proses yg berjangka pan-jang dimana karyawan baru


mempelajari nor-ma sistem nilai dan pola perilaku yg diharus-kan
organisasi dan kelompok.
Tujuan umum sosialisasi meliputi 3 aspek, yaitu penguasaan keahlian dan
kemampuan kerja, penerapan prilaku peran yg tepat, dan penyesuaian
terhadap norma dan nilai-nilai kelompok kerja.

Muatan dan Tanggung Jawab atas Orientasi


Program orientasi formal biasanya tergantung pada departemen SDM dan
penyelia. Program orientasi dua tingkat dijalankan karena isu-isu yang
dicakup dalam orientasi masuk dalam dua kategori luas : topik umum yang
penting bagi sebagian besar karyawan baru dan isu spesifik berkaitan
dengan pekerjaan yang hanya penting bagi para pemegang jabatan tertentu.

Topik-topik Yang Dicakup dalam Program Orientasi Karyawan


44

Evaluasi Program Orientasi


Sedapat-dapatnya setahun sekali program orientasi ditelaah guna
menetukan apakah program mencapai sasaran dan menentukan
pembenahan di masa depan. Umpan balik yang komprehensif dan cepat
dibutuhkan dari setiap orang yang terlibat dari program tersebut. Hal-hal
berikut harus mengarahkan evaluasi sebuah program orientasi :
a. Apakah program sudah tepat?
b. Apakah program mudah dipahami?
c. Apakah program menarik?
d. Apakah program fleksibel?
(Karena banyak penyajian orientasi yang berhubungan dengan lingkup
bisnis sebuah perusahaan, apakah segmen orientasi ini mungkin pila
digunakan sebagai bagian dari komunikasi karyawan lainnya).
e. Apakah program terkait secara pribadi?
(Karyawan yang baru diangkat haruslah menyelesaikan orientasi dengan
suatu sikap bahwa manajemen memperhatikan mereka, keluarga mereka,
dan masyarakat mereka).

PELATIHAN KERJA (TRAINING)


adl keseluruhan kegiatan utk memberi, memperoleh meningkatkan, serta
mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, etos kerja
pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan
kualifikasi jabatan dan pekerjaan.

Manfaat pelatihan :
a. Meningkatkan kuantitas &kualitas produktivitas
b. Mengurangi waktu belajar yg diperlukan karyawan untuk mencapai standar
kinerja yg da-pat diterima.
c. Membentuk sikap, loyalitas, dan kerja sama yg lebih menguntungkan.
d. Memenuhi kebutuhan perencanaan sumber daya manusia.
e. Mengurangi frekuensi dan biaya kecelakaan kerja.
f. Membantu karyawan dalam meningkatkan dan mengembangkan pribadi
mereka.
45

Tanggung Jawab Pelatihan

MOTIVASI
Sebagai sesuatu yg pokok yg mendorong seseorang untuk bekerja. Metode
membangkitkan potensi seseorang dgn self management ini ditempuh dgn
memberikan penekanan pada :
1. Manajemen fisik, yaitu bagaimana secara fisik, seseorang tetap segar dan
sigap serta lincah dalam bekerja.
2. Manajemen intelektual, yaitu bagaimana seseorang mengelola
intelektualnya, se-hingga kemampuan intelektual tersebut tidak menjadi
bumerang terhadap dirinya sendiri.
3. Manajemen ruhani, yaitu bagaimana seseorang mengelola tingkat
kedekatannya dgn tuhan dalam bekerja sehari-hari.
4. Manajemen Emosi, yaitu bagaimana sese-orang mengendalikan emosinya
pada waktu yg tepat, tempat yg tepat dan situasi yg tepat.
5. Manajemen konflik, yaitu bagaimana konflik yg terjadi tidak bermuara pada
penurunan kinerja, tetapi malah meningkatkan kinerja.

Tujuan Motivasi
Tujuan Motivasi antara lain sbb:
1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
2. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
3. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaa.
4. Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
46

5. Mengefektifkan pengadaan karyawan.


6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi karyawan.
8. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.
9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.
10. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.

Teori Motivasi
Teori tingkat kebutuhan (Abraham H.Maslow) :
Teoeri motivasi yang dikembangkannya pada tahun 40-an berkisar pada
pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat /hirarki kebutuhan yaitu :
1).kebutuhan biologis/ 2).kebutuhan keamanan/ 3).kebutuhan sosial/
4).kebutuhan penghargaan/ dan 5).kebutuhan aktualisasi diri

Teori X dan Y (Douglas Mc Gregor)


Teori X : manusia dari sisi negatif
 Karyawan tidak menyukai pekerjaan/selalu menghindari pekerjaan
 Karyawan harus dipaksa kerja
 Menghindari tanggung jawab
 Menempatkan keamanan di atas faktor lain dan sedikit berambisi
Teori Y : manusia dari sisi positif
 Karyawan butuh bekerja seperti juga butuh istirahat dan bermain
 Karyawan dapat mengarahkan/mengawasi diri sendiri dalam
bekerja
 Karyawan dapat menerima tanggung jawab
 Memiliki kemampuan inovatif dan berambisi

Teori motivasi Higiene (Frederick Herzberg)


Hubungan seseorang dengan pekerjaannya merupakan suatu hubungan
dasar dan sikapnya terhadap pekerjaan dapat menentukan sukses dan
gagalnya seseorang.Faktor-faktor seperti kebijakan dan administrasi
perusahaan, penyeliaan, dan gaji bila memadai akan menentramkan para
karyawan, bila tidak maka karyawan tidak akan puas.

PENGINTEGRASIAN
Adl kegiatan menyatupadukan keinginan karyawan dan kepentingan
perusahaan agar tercipta kerjasama yg memberikan kepuasan.
47

Tujuan Pengintegrasian :
Memanfaatkan karyawan agar mau bekerja keras dan berpartisipasi aktif dlm
menunjang tercapainya tujuan perusahaan serta tepenuhinya kebutuhan
karyawan.

Metode Pengintegrasian :
1. Hubungan antar manusia
Hubungan antar manusia akan tercipta serta terpelihara dengan baik jika
ada kesediaan melebur sebagian keinginan individu demi tercapainya
kepentingan bersama yang didasarkan atas saling pengertian, harga-
menghargai, hormat-menghormati, toleransi, menghargai pengorbanan,
dan peranan yang diberikan setiap individu anggota kelompok/karyawan.
2. Motivasi
Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan
potensi bawahan agar mau bekerja sama secara produktif berhasil
mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.
3. Kepemimpinan
4. Kesepakatan Kerja bersama (KKB)
KKB adalah adanya musyawarah dan mufakat antara pimpinan
perusahaan dengan pimpinan serikat karyawan dalam memutuskan
masalah yang menyangkut kebutuhan karyawan dan kepentingan
perusahaan. Problem KKB ialah seringkali pimpinan serikat karyawan
bukannya memperjuangkan kebutuhan karyawan tetapi diperalat oleh
pimpinan perusahaan untuk menekan kepentingan karyawan. Pada
hakikatnya KKB lebih banyak memberikan dampak positif daripada efek
negatif dalam menciptakan integrasi dalam perusahaan.
5. Collective Bagaining
Perundingan antara pimpinan perusahaan dgn pimpinan serikat buruh dlm
menetapkan keputusan yg menyangkut kepentingan perusahaan dan
kebutuhan buruh. Collective bagaining didasarkan atas perundingan yang
berarti adu kekuatan yaitu siapa yang mempunyai posisi kuat maka dialah
yang banyak menentukan keputusan. Collective bagaining dapat
diibaratkan seperti demokrasi barat sedangkan KKB seperti demokrasi
Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai