Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH DASAR PROMOSI KESEHATAN

ASI EKSKLUSIF

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
1. CYNTHIA DEVI NEODY (P 101 19 023)
2. MUHAMMAD IRFAN TASYRIF (P101 19 029)
3. NADHIRAH AINUL YAQIN (P 101 19 035)
4. SALSABILA MUHAMMAD (P 101 19 250)

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA. Karena
berkat rahmat dan karunia-Nyalah, Makalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan
judul “ASI EKSLUSIF” dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini, masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Palu , 02 Oktober 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................
1.1LATAR BELAKANG................................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH...........................................................................................
1.3 TUJUAN MASALAH...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................
1.1 PENGERTIAN ASI EKSLUSIF.............................................................................
1.2 PENGELOMPOKKAN ASI EKSKLUSIF.............................................................
1.3 MANFAAT ASI EKSKLUSIF................................................................................
1.4 KOMPOSISI ASI EKSKLUSIF..............................................................................
1.5 KEUNGGULAN ASI EKSLUSIF..........................................................................
1.6 CARA PEMBERIAN ASI YANG BENAR.............................................................
1.7 CARA MENYIMPAN ASI YANG BENAR...........................................................
BAB III PENUTUP...............................................................................................................
1.1 KESIMPULAN....................................................................................................
1.2 SARAN................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Masalah gizi terjadi di setiap siklus kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan
(janin), bayi, anak, dewasa dan usia lanjut. Periode dua tahun pertama kehidupan
merupakan masa kritis. Karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan
yang sangat pesat. Gangguan kekurangan gizi tingkat buruk yang terjadi pada periode ini
bersifat permanen, tidak dipulihkan walaupun kebutuhan gizi selanjutnya terpenuhi.
Untuk mendapatkan gizi yang baik pada bayi yang baru lahir maka ibu harus
sesegera mungkin menyusui bayinya karena ASI memberikan peranan penting dalam
menjaga kesehatan dan mempertahankan kelangsungan hidup bayi. Oleh karena itu, bayi
yang berumur kurang dari enam bulan dianjurkan hanya diberikan ASI tanpa makanan
pendamping. Makanan pendampinbg hanya diberikan pada bayi yang berumur enam
bulan ke atas (Suraji, 2003).
Berdasarkan data Susenas tahun 2004-2008 cakupan pemberian ASI eksklusif di
Indonesia berfluktuasi dan cenderung mengalami penurunan. Cakupan pemberian ASI
eksklusif pada bayi 0-6 bulan turun 62,2% (2007) menjadi 24,3% (2008) (Minarto, 2011).
Data survey Demografi dan Kesehatan Indonesia 1997-2007 memperlihatkan terjadinya
penurunan prevalensi ASI eksklusif dari 40,2% pada tahun 1997 menjadi 39,5% pada
tahun 2003 dan 2007 (Fikawati dan Syafiq, 2010).
Hasil Riskesdas 2010 menunjukkan penurunan persentase bayi yang menyusu
eksklusif sampai dengan 6 bulan hanya 15,3%. P[emberian ASI kurang dari 1 jam setelah
bayi lahir tertinggi di Nusa Tenggara Timur (56,2%) dan terendah di Maluku (13%) dan
di Sulawesi Selatan hanya 30,1%. Sebagian besar proses menyusui dilakukan pada
kisaran waktu 1-6 jam setelah bayi lahir, namun masih ada 11,1% yang dilakukan setelah
48 jam (?Riskesdas, 2010). Jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif di Sulawesi Selatan
tahun 2008 yaitu 57,48% dan tahun 2007 57,05% (Profil Kesehatan Sul-Sel, 2008),
sedangkan do kota Parepare, prevalensi AS?I eksklusif sampai 6 bulan rata-rata perbulan
tahun 2011 yaitu 6,48% dan prevalensi IMD 27,4% (Dinas Kesehatan Kota Parepare).

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa Pengertian ASI Eksklusif?
2. Bagaimana Pengelompokkan ASI Eksklusif?
3. Apa Saja Komposisi ASI Eksklusif?
4. Apa Manfaat ASI Eksklusif?
5. Apa Keunggulan ASI EKsklusif?
6. Bagaimana Cara Pemberian ASI Yang Benar?
7. Bagaimana Cara Menyimpan ASI Yang Benar?

1.3 TUJUAN MASALAH


1. Untuk mengetahui pengertian dari ASI Eksklusif
2. Untuk mengetahui bagaimana pengelompokkan ASI Eksklusif
3. Untuk mengetahui manfaat dari ASI Eksklusif
4. Untuk mengetahui komposisi dari ASI Eksklusif
5. Untuk mengetahui keunggulan ASI Eksklusif
6. Untuk mengetahui cara pemberian ASI yang benar
7. Untuk mengetahui cara menyimpan ASI yang benar
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 PENGERTIAN ASI EKSKLUSIF


ASI Eeksklusif adalah makanan pertama, utama dan terbaik bagi bayi yang bersifat
alamiah (Dwi Sunar Prasetyo, 2009). ASI Eksklusif menurut WHO adalah pemberian
ASI saja tanpa tambahan cairan lain baik susu formula, air putih, air jeruk ataupun
makanan tambahan lain yang diberikan saat bayi baru lahir sampai umur 6 bulan.
ASI eklusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa tambahan cairan lain, seperti
susu formula, jeruk, madu, air the, dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat,
seperti pisang, bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan nasi tim, kecuali vitamin dan mineral
dan obat (Roesli, 2000). Selain itu, pemberian ASI eksklusif juga berhubungan dengan
tindakan memberikan ASI kepada bayi hingga berusia 6 bulan tanpa makanan dan
minuman lain, kecuali sirup obat. Setelah 6 bulan, barulah bayi mulai diberikan makanan
pendampibg ASI, sedangkan ASI dapat diberikan sampai 2 tahun atau lebih (Prasetyojno,
2005).

1.2 PENGELOMPOKKAN ASI EKSKLUSIF


ASI dikelompokkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :
1. ASI stadium I adalah kolostrum. Kolostrum adalah cairan tyang pertama disekresi
oleh kelenjar payudara dari hari ke-1 sampai ke-4. Kolostrum sangat baik untuk
mengeluarkan “meconium” yaitu air ketuban dan cairan lain yang tertelan masuk
perut bayi saat proses persalinan. Jumlah (volume) kolostrum berkisar 150-300 cc per
hari.
2. ASI stadium II adalah ASI peralihan yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum
menjadi ASI yang matang. ASI ini diproduksi pada hari ke-4 sampai hari ke-10.
3. ASI stadium III adalah ASI matur. ASI yang disekresi dari hari ke-10 sampai
seterusnya.

1.3 KOMPOSISI ASI EKSKLUSIF


Susu menjadi salah satu sumber nutrisi bagi manusia, komponen ASI sangat
rumit dan berisi lebih dari 100.000 biologi komponen unik, berikut komposisi ASI:
1. Kolostrum adalah cairan susu kental berwarna kuning. Kolostrum mengandung
karoten dan vitamin A yang tinggi yang berfungsi menjaga kekebelan tubuh bagi
bayi.
2. Protein adalah protein dalam ASI berupa casein (protein yang sulit dicerna) dan whey
(protein yang mudah dicerna). ASI lebih banyak mengandung whey dibandingkan
dengan casein.
3. Lemak ASI adalah penghasil kalori utama dan merupakan komponen yang gizinya
sangat bervariasi. Penelitian OSBORN membuktikan, bayi yang tidak mendapatkan
ASI lebih banyak menderia penyakit koroner usia muda.
4. Laktosa merupakan karbohidrat terutama pada ASI yang berfungsi sebagai sumber
energy meningkatkan absorbs kalsium dan merangsang pertumbuhan lactobacillus
bifidus.
5. Zat besi meskipun mengandung sedikit zat besi, namun bayi yang menyusui jarang
kekurangan zat besi.
6. Taurin berupa asam amino dan berfungsi sebagai neurotransmitter, berperan penting
dalam maturasi otak bayi.
7. Laktobacillus berfungsi menghambat pertumbuhan miktoorganisme seperti bakteri
ecoli yang sering menyebabkan diare pada bayi.
8. Laktoferin sebuah besi batas yang mengikat protein ketersediaan besi untuk bakteri
dalam intestines, serta memungkinkan bakteri sehat tertentu untuk berkembang.
9. Lizozim dapat memecah dinding bakteri sekaligus mengurangi insidens, caries,
dentis, dan maloklusi atau kebiasaan lidah yang mendorong kedepan akibat menyusui
dengan botol dan dot.

1.4 MANFAAT ASI EKSKLUSIF


Menyusui bayi dapat mendatangkan keuntungan bagi bayi, ibu, keluarga,
masyarakat, dan Negara. Sebagai makanan bayi yang paling sempurna, ASI mudah
dicerna dan diserap karena mengandung enzim pencernaan. Beberapa manfaat ASI
sebagai berikut:
1. Untuk bayi
Ketika bayi berusia 0-6 bulan, ASI bertindak sebagai makanan utama bayi,
karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi, ASI memang terbaik untuk
manusia sebagaimana susu sapi yang terbaik untuk bayi sapi, ASI merupakan
komposisimakanan ideal untuk bayi, pemberian ASI dapat mengurangi resiko infeksi
lambung dan usus, sembelit serta alergi, bayi yang diberikan ASI lebih kebal terhadap
penyakit dari pada bayi yang tidak mendapatkan ASI, bayi yang diberi AS?I lebih
mampu menghadapi efek penyakit kuning, pemberian ASI dapat semakin
mendekatkan hubungan ibu dengan bayinya.
Hal ini akan berpengaruh terhadap kemapanan emosinya di masa depan,
apabila bayi sakit, ASI merupakan makanan yang tepat bagi byi karena mudah dicerna
dan dapat mempercepat penyembuhan, pada bayi premature, ASI dapat menaikkan
berat badan secara cepat dan mempercepat pertumbuhan sel otak, tingkat kecerdasan
bayi yang diberi ASI lebih tinggi 7-9 poin dibandingkan bayi yang tidak diberi ASI
(Roesli, 2000).
2. Untuk Ibu
Isapan bayi dapat membuat rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk
kembali ke masa prakehamilan, serta mengurangi resiko perdarahan, lemak yang
ditimbun di sekitar panggul dan paha pada masa kehamilan akan berpindah ke dalam
ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali, resiko terkena kanker rahim dan
kanker payudara pada ibu yang menyusui bayi lebih rendah dari pada ibu yang tidak
menyusui, menyusui bayi lebih menghemat waktu, karena ibu tidak perlu menyiapkan
botol dan mensterilkannya.
ASI lebih praktis lantaran ibu bisa berjalan-jalan tanpa membawa
perlengkapan lain, ASI lebih murah dari pada susu formula, ASI selalu steril dan
bebas kuman sehingga aman untuk ibu dan bayinya, ibu dapat memperoleh manfaat
fisik dan emosional (Dwi Sunar, 2009).
3. Untuk keluarga
Tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk kembali membeli susu formula,
botol susu, serta alat lainnya, jika bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan sedikit
biaya guna perawatan kesehatan, penjarangan kelahiran lantaran efek kontrasepsi dari
ASI eksklusif, jika bayi sehat berarti menghemat waktu keluarga, menghemat tenaga
keluarga karena ASI selalu tersedia setiap saat, keluarga tidak perlu repot membawa
berbagai peralatan susu ketika bepergian (Roesli, 2005).

1.5 KEUNGGULAN ASI EKSKLUSIF


1. ASI mengandung zat-zat gizi, antara lain: faktor pembentuk sel-sel otak, terutama
DHA, dalam kadar tinggi. ASI juga mengandung whey (protein utama dari susu yang
berbentuk cair) lebih banyak dari pada casein (protein utama dari susu yang berbentuk
gumpalan) dengan perbandingan 65:35.
2. Mengandung immunoglobulin dan kaya akan DHA (asam lemak tidak polar yang
berikut banyak) yang dapat membantu bayi menahan infeksi serta membantu
perkembangan otak dan selaput mata.
3. Protein ASI adalah sejenis protein yang lebih mudah dicerna selain itu ada sejenis
unsure lemak ASI yang mudah diserap dan digunakan bayi. Unsur elektronik dan at
besi yang dikandung ASI lebih rendah daripada susu formula tetapi daya serap dan
guna lebih tinggi yang dapat memperkecil beban ginjal bayi. Selain itu ASI medah
dicerna bayi karena enzim-enzim yang dapat membantu proses pencernaan antara lain
lipase (untuk menguraikan lemak), amilase(untuk menguraikan karbohidrat) dan
protease(untuk menguraikan protein).
4. Dapat memajukan pendirian hubungan ibu dan anak. ASI adalah makanan bayi, dapat
memenuhi kebutuhan bayi, memberikan rasa aman kepada bayi dapat mendorong
kemampuan adaptasi bayi.
5. Lebih murah: menghemat biaya alat-alat, makanan, dll yang berhubungan dengan
pemeliharaan, mengurangi beban perekonomian keluarga.
6. ASI boleh langsung diminum jadi bisa menghindari penyucian botol susu yang tidak
benar ataupun hal kebersihan lain yang disebabkan oleh penyucian tangan yang tidak
bersih oleh ibu. Dapat menghindari bahaya karena pembuatan dan penyimpanan susu
yang tidak benar.
7. Dapat membantu kontraksi rahim ibu, lebih lambat datang bulan sehabis melahirkan
sehingga dapat ber-KB alami. Selain itu dapat menghabiskan kalori yang berguna
untuk pengembalian postur tubuh ibu. Berdasarkan biodata statistic, ibu yang lebih
rendah kemungkinan menderita kanker payudara, kanker rahim dan keropos tulang.

1.6 CARA PEMBERIAN ASI YANG BENAR


1. Cuci tangan yang bersih dengan sabun.
2. Perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting.
3. Duduk dan berbaring dengan santai.
4. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan
hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada
ibu, sehingga hidup bayi berhadapan dengan putting susu.
5. Dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyentuh bibir bayi ke putting susunya dan
menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.
6. Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak
di bawah putting susu.

1.7 CARA MENYIMPAN ASI YANG BENAR


1. Masukkan ASI dalam kantung plastic polietilen (missal plastic gula): atau wadah
plastic untuk makanan atau yang bisa dimasukkan dalam microwave, wadah melamin,
gelas, cangkir keramik.
2. Jangan masukkan dalam gelas plastic minuman kemasan maupun plastic Styrofoam.
3. Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.
4. Dinginkan dalam refrigerator(kulkas). Simpan sampai batas waktu yang diijinkan(+ 2
minggu).
5. Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam kulkas selama semalam, baru
masukkan ke freezer.
6. Gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan (+ 3-6 bulan).
BAB III
PENUTUP

1.1 KESIMPULAN
1. ASI merupakan satu jenis makanan mencukupi seluruh unsure kebutuhan bayi baik
fisik, psikologi, social maupun spiritual. ASI eksklusif merupakan makanan pertama,
utama dan terbaik bagi bayi yang bersifat alamiah. ASI eksklusif menurut WHO
adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan cairang lain baik susu formula, air putih,
air jeruk ataupun makanan tambahan lain yang diberikan saat bayi baru lahir sampai
berumur 6 bulan.
2. ASI dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu: ASI stadium 1, ASI stadium 2, dan ASI
stadium 3.
3. Komposisi ASI terdiri dari kolostrum, protein, lemak, laktosa, zat besi, taurin,
lactobacillus, laktoferin, dan lizozim
4. ASI mempunyai banyak manfaat, baik untuk ibu, untuk bayi dan untuk keluarga

1.2 SARAN
1. Sebaiknya para ibu memberikan ASI semaksimal mungin untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi selama 6 bulan.
2. Seharusnya para ibu tidak mengganti ASI dengan susu formula, karena ASI memiliki
semua kandungan zat penting yang dibutuhkan oleh sang bayi.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes, RI, 2007. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2006. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta
Haniarti, 2011. Pengaruh Edukasi Terhadap Perubahan Pengetahuan dan Sikap Inisiasi
Menyusui Dini dan Manajemen Laktasi Pada Ibu Hamil di Kota Parepare. Universitas
Hasanuddin Makassar.
Prasetyono, Sunar, Dwi. 2009. Casar menyusui yangbaik. Jakarta. Arcan
Roesli, Utami, 2000, Buku Pintar ASI EKsklusif, Yogjakarta, Diva Press.
Soetjiningsih, 1997, ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan, Jakarta, EGC.
Suraji, R. 2003. Manajemen Laktasi. Program Manajemen laktasi Perkumpulan Perinatologi
di RSU Tapak Tuan, Aceh.
Fikawati, S. dan Syafiq, A. Kajian Implementasi Dan Kebijakan Air Susu Ibu Eksklusif Dan
Inisiasi Menyusui Dini di Indonesia. Makara, kesehatan, vol. 14, no. 1, juni 2010: 17-
24

Anda mungkin juga menyukai