Anda di halaman 1dari 9

TUGAS ANALISIS KARYA ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari Mata Kuliah Bahasa
Indonesia

Disusun Oleh :

Amelia Nur Fitran Yudwiarto ( P27824118053 )

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN SURABAYA

JURUSAN KEBIDANAN SUTOMO

TAHUN AJARAN 2020/2021


BAHASA RAGAM ILMIAH DALAM KTI

“Penerapan Cognitive Behavior Therapy Untuk Mengurangi Fobia


Darah Pada Usia Dewasa Awal”

1. Baku :
- Dalam karya tulis ini, penulis memberikan solusi bagaimana
mengurangi fobia darah pada usia dewasa awal melalui penerapan
Cognitive Behaviour Therapy.

2. Logis :
Menurut analisa saya, dalam penulisan karya ilmiah tersebut, penulis
memaparkan rasa takut yang disebabkan oleh fobia darah yang diderita
oleh individu. Hal ini terbukti dari isi karya ilmiah ini. Sehingga dengan
paparan yang lugas dari karya ilmiah tersebut kesalahfahaman dari isi
karya ilmiah ini sudah terhindarkan.
- Oleh sebab itu, fobia terhadap darah pada usia dewasa awal perlu
diatasi dengan treatment yang tepat. Hal ini disebabkan karena pada
usia tersebut banyak tugas perkembangan yang harus dijalani seperti :
bekerja, memilih pasangan, membia keluarga, dan lain-lain. Fobia
darah dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan dengan berbagai cara,
diantaranya dengan terapi obat-obatan dan psikoterapi. Salah satu
terapi atau treatment ini adalah CBT atau Cognitive Behavior Therapy.
CBT merupakan salah satu jenis terapi yang terbukti efektif dalam
menangani individu dengan berbagai macam masalah, salah satunya
berhubungan dengan kecemasana akibat ketakutan dari fobia darah.

3. Jelas
Menurut analisa saya, karya ilmiah ini menjelaskan gagasan yang
cukup jelas dimana penulis menulis gagasannya dengan bahasa yang
efektif dan menjelaskan bagaimana pendekatan yang harus dilakukan
dalam penanganan fobia. Hal ini dibuktikan dengan adanya tulisan dari
karya ilmiah ini yaitu :
- Berikut adalah beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam
- penanganan fobia (Davison, Neale, dan Kring, 2004), yaitu: (a)
pendekatan psikoanalisis, tujuan terapi psikoanalisa yaitu untuk
mengungkapkan konflik-konflik yang dianggap mendasari munculnya
ketakutan yang berlebihan dan reaksi menghindar yang menjadi
karakteristik gangguan ini, (b) pendekatan behavioral, pendekatan ini
menggunakan desensitisasi sistematis sebagai metode utama. Individu
yang mengalami fobia membayangkan gambaran sesuatu (stimulus
fobia) yang makin lama makin menakutkan, sementara mereka dalam
keadaan tenang (ada proses relaksasi). Namun metode relaksasi tidak
dapat diterapkan pada individu yang memiliki fobia darah dan
suntikan, karena meningkatkan kecenderungan pingsan, serta
meningkatkan ketakutan. Teknik lain yang dapat digunakan untuk
menangani fobia spesifik yaitu modelling, flooding, dan successive
approximation, (c) pendekatan kognitif, pandangan kognitif cukup
skeptis karena menurut para ahli, individu telah menyadari bahwa
ketakutan pada fobia merupakan suatu hal yang berlebihan, dan (d)
pendekatan biologis, penanganan secara biologis untuk fobia adalah
pemberian obat-obatan sedatif, tranquilizer, atau anxiolytics yang
dapat mengurangi kecemasan (Davison, Neale, dan Kring, 2004).

4. Formal
Menurut analisa saya, karya ilmiah ini menggunakan bahasa yang
formal. Dilihat dari lapis kosakata, karya ilmiah ini menggunakan
kosakata yang baku dan terdapat kosa kata ilmiah dan setiap koas kata
ilmiah penulis mencetak miring kata tersebut.

5. Obyektif
Karya ilmiah ini menggunakan kata-kata ekstrem yang memberikan
kesan subjektif bagi pembaca, dimana penulis menekankan kepada
pembaca untuk mengatasi rasa takut akibat fobia darah dengan
menggunakan treatment CBT. Hal ini terdapat pada kajian pustaka dalam
karya ilmiah ini yang menyebutkan beberapa tahapan yang harus dilalui
oleh penderita.
- Pada penelitian ini akan menggunakan inventori kecemasan terhadap
darah. Inventori kecemasan ini dibuat oleh Greenberger dan Padesky
(1995) dan sudah diuji validitasnya oleh Cox, Beal & Brittain (2012)
dengan menggunakan concurrent validity terhadap Burns Anxienty
Inventory. Uji reliabilitas dilakukan melalui internal consistency
kepada 30 responden yang mengalami kecemasan terhadap darah
dengan nilai Alpha Cronbach 0.867. Pengambilan data untuk
kuesioner kecemasan ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum
dan sesudah intervensi. Hal tersebut dilakukan untuk melihat
perbedaan sebelum dan sesudah intervensi.
- Selanjutnya, peneliti membuat transkrip wawancara secara verbatim
yaitu menyalin hasil wawancara ke dalam bentuk tulisan kata per kata.
Peneliti juga melakukan coding atau memberikan kode-kode pada
transkip hasil wawancara tersebut. Proses berikutnya adalah
menganalisis dan melakukan interpretasi terhadap data yang telah
diberikan kode tersebut.

6. Konsisten
Penulis dalam menulis karya ilmiah ini konsisten menggunakan
bahasa menurut ejaan yang disempurnakan. Menggunakan tanda baca
yang sesuai kaidah bahasa Indonesia.

7. Ringkas dan Padat


Penulis dalam menulis karya ilmiah ini langsung menuju
bagaimana cara mengurangi fobia darah menggunakan treatment CBT dan
tidak ada unsur bahasa yang tidak diperlukan. Jadi penulis langsung
mengutarakan gagasan pada kajian pustaka dan hasil penelitian serta
pembahasan.
8. Kuantitatif
Dalam karya ilmiah ini, penulis menggunakan data kuantitatif.
Dimana penulis menggunakan tiga partisipan pada usia dewasa awal yang
mengalami fobia darah, yang berlangsung selama sembilan sesi dapat
menurunkan kecemasan terhadapt darah.

9. Runtun :
Penulis dalam menulis karya ilmiah menggunakan bahasa yang
runtut mulai dari pengertian fobia darah, penjelasan treatment CBT,
hingga hasil serta pembahasan dari treatment CBT.
Dimana penulis menjabarkan tahap penerapan Cognitive Behavior
Therapy.
a. tahap pertama sebagai tahap formulasi, yaitu klien mengidentifikasi
pemikiran disfungsional yang dapat menyebabkan emosinya
terganggu. Hal ini dilakukan melalui latihan visualisasi. Terapis
mendorong klien untuk membayangkan situasi yang memicu emosi.
Tujuannya agar klien dan terapis dapat mengetahui permasalahan
tersebut dapat muncul danmenentukan langkah untuk mengatasi
permasalahan tersebut.
b. Tahap kedua adalah memeriksa realita. Tujuannya membantu klien
untuk menilai pikiran dan keyakinannya secara lebih realistis
c. Tahap ketiga adalah memberikan tugas yang melibatkan behavior
modification. Tujuan dari tahap ini untuk mempertahankan pemikiran
yang tepat melalui perilaku kesehariannya. Teknik behavior
modification yang digunakan untuk menangani fobia darah adalah
systematic desensitization dan exposure in vivo.
KAIDAH TEKNIK PENULISAN ILMIAH DALAM KTI

“Penerapan Cognitive Behavior Therapy Untuk Mengurangi Fobia


Darah Pada Usia Dewasa Awal”

1. Ukuran margins, spasi


Penulis menggunakan ukuran margins dengan formasi 4-4-3-3.
Yaitu ukuran margins 4 cm untuk margin kiri dan atas. Dan ukuran
margins 3 cm untuk margins kanan dan bawah.
Sedangkan untuk spasi, penulis menulis menggunkan ukuran 1,5
spasi. Dan 1 cm spasi untuk jarak bawah.

2. Kata pengantar
Dalam karya ilmiah ini, penulis menggunakan kata pengantar yang
ditulis oleh penulis sebagai berikut :
- Menggunakan spasi 1,5.
- Judul Kata Pengantar ditulis dengan menggunakan huruf besar atau
huruf kapital, ditebalkan, dan ditempatkan di tengah.
- Adapun jarak antara judul dan isi Kata Pengantar adalah 2×2 spasi.
- Ucapan terima kasih ditulis secara berurutan dimulai dengan pihak
luar, keluarga, atau teman.

3. Penulisan abstrak
Abstrak dalam penulisan karya ilmiah ini ditulis oleh penulis
sebagai berikut :
- Judul Abstrak ditulis dengan menggunakan huruf besar atau
kapital, ditebalkan, dan ditempatkan di tengah.
- Isi Abstrak pada umumnya ditulis dengan spasi tunggal dengan
jumlah kata minimal 75 kata dan maksimal 100 kata dan ditulis
dalam satu paragraf.
- Abstrak ditulis dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris dengan ketentuan penulisan yang sama.
- Jika memungkinkan, penulisan abstrak bahasa Indonesia
maupun bahasa Inggris diletakkan dalam satu halaman.
- Pada bagian bawah abstrak ditulis beberapa kata kunci yang
penulisannya disesuaikan dengan bahasa yang digunakan.
Dalam artian, pada Abstrak dalam bahasa Indonesia maka kata
kunci ditulis dalam bahasa Indonesia. Begitu pula dengan
Abstrak dalam bahasa Inggris maka kata kunci ditulis dalam
bahasa Inggris.
- Istilah asing yang digunakan dalam Abstrak harus ditulis
dengan huruf miring atau dicetak miring

4. Penulisan daftar isi


Daftar isi ini penulis menulis dengan spasi tunggal. Untuk
penulisan judul setiap bab ditebalkan menggunakan hurug besar. Jarak
antara judul dengan daftar isi adalah 3 spasi.

5. Penulisan daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran


Dalam karya ilmiah ini, penulis tidak mencantumkan daftar tabel,
daftar gambar, daftar lampiran.

6. Penulisan judul bab, judul sub bab, dan judul anak sub bab
- Judul bab penulis menulis dengan menggunakan huruf kapital
diletakkan di tengah-tengah kertas dan ditebalkan (bold). Adapun jarak
penulisan judul bab disesuaikan dengan formasi ukuranmargin atau
batasa tepi penulisan yaitu 4 cm atau 3 cm dari tepi atas kertas tanpa
tanda titik.
- Judul subbab, penulis menuliskan menggunakan huruf kapital kevuali
kata penghubung dan kata depan, ditebalkan dimulai dari tepi kiri dan
tanpa tanda titik.
- Judul anak subbab penulis menulis menggunakan gaya kalimat yakni
pada awal kata pertama menggunakan huruf kapital atau huruf besar
dan awal kata kedua dan seterusnya menggunakan huruf kecil dan
diikuti dengan tanda titik (.) dan ditebalkan atau di-bold. Penulisan
judul anak kalimat dimulai 1 tab atau 5 ketikan dari kiri.

7. Penulisan paragraph
Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis menuliskan paragraf baru
yang letaknya tepat dibawah judul bab, judul subbab, atau judul anak
subbab ditulis rata kiri. Sedangkan paragraf baru berikutnya ditulis
menjorok ke dalam berjarak 1 tab atau 5 ketikan dari batas tepi kiri. Jika
menggunakan aplikasi, paragraf dapat diatur secara otomatis.

8. Penulisan naskah atau teks


Penulisan posisi naskah atau teks karya ilmiah diatur dengan
ketentuan rata kiri kanan. Dalam artian, pengetikan naskah atau teks karya
ilmiah dimulai dari sisi kiri hingga sisi kanan.

9. Penulisan permulaan kalimat


Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis menuliskan permulaan
kalimat ditulis dengan menggunakan huruf besar atau huruf kapital pada
awal kata dan diakhiri dengan tanda titik (.). Jika permulaan kalimat
mengandung bilangan, angka, atau rumus lainnya maka bilangan tersebut
harus ditulis dengan menggunakan huruf.

10. Penulisan bilangan


Penulisan bilangan pada karya ilmiah ini penulis menggunakan
romawi pada kata pengantar, daftar isi. Dan dilanjutkan menggunakan
Arabic-style dimulai dari nomor 1 pada bab 1hingga daftar pustaka dan
diletakkan pada kanan bawah.
Penulis juga menuliskan bilangan dalam karya ilmiah ini ditulis dengan
angka dan menuliskan bilangan tersebut jika terdapat diawal kalimat.
Penulis juga menuliskan bilangan desimal yang merujuk pada ketentuan
bahasa Indonesia yakni ditulis dengan koma dan bukan dengan titik.

11. Penulisan nama gambar atau tabel


Dalam karya ilmiah ini penulis tidak mencantumkan nama gambar
ataupun tabel.

12. Penulisan kutipan dan sumber kutipan


Penulisan kutipan dan sumber kutipan, penulis menggunakan
aturan HARVARD-APA Style, dimana sumber kutipan dapat ditulis pada
awal atau akhir kutipan. Penempatan sumber kutipan (pada awal atau akhir
kutipan) tidak boleh mengaburkan bagian yang dikutip. Nama penulis
suatu sumber kutipan hanya ditulis nama belakang, diikuti tahun dan
halaman sumber kutipan, dilanjutkan dengan isi teks yang dikutip.
(Pencantuman halaman setelah tahun dipisahkan oleh tanda titik dua)

13. Penulisan daftar pustaka


Penulisan daftar pustaka dalam karya ilmiah ini, penulis menulis
daftar pustaka dengan menggunakan sistem Harvard dimana terdiri dari
satu hingga lebih dua pengarang.

Anda mungkin juga menyukai