Pengaruh Konsentrasi Dan Lama Inkubasi Terhadap Aktivitasenzim Selulase Darikapang Aspergillusniger
Pengaruh Konsentrasi Dan Lama Inkubasi Terhadap Aktivitasenzim Selulase Darikapang Aspergillusniger
Abstract
Aspergillusniger is one type of mold that has a high ability to produce cellulases. Cellulases in
the manufacturing process required the right conditions in order to obtain optimum quality
and quantity. This study aims to determine the effect of different concentrations of inoculum
and incubation time on cellulases activity of Aspergillusniger.The method used was a
quantitative experiment with pattern completely randomized design(CRD) two factorial.
Treatment research includes different of inoculum (K) which are 10%(K1), 15% (K2), 20%
(K3) and incubation times (T) are 5 days (T1), 7 days (T2), 9days (T3). The datawere taken
from the treatment is glucose levels of cellulases activity using theNelson Somogyi method.
Analysis data using ANOVA two lanes with 5% of a significance level and continued to test
Honestly Significant Difference (HSD). The results showed that: Fhit>Ftabso that there are
significant differences in inoculum concentrations and incubation time of cellulolytic activity
from Aspergillusniger.The highest glucose levels obtained in K3T1 treatment (20% of
concentration and 5days of incubation time) with 0.072%.
19
JURNAL LPPM Vol. 2 No. 1 Januari 2014
melimpah karena banyaknya sumber energi dari asam maupun enzimatis adalah adanya struktur
reduksi senyawa-senyawa organik yang kristalin dan lignin yang berfungsi sebagai
dibutuhkan oleh mikroorganisme tersebut. pelindung selulosa. Menurut Gunam, Redi,
Produksi enzim selulase dalam skala Bagus (2011: 30) menyatakan untuk memecah
industri membutuhkan biaya produksi tinggi pelindung lignin perlu dilakukan perlakuan
sehingga enzim yang dihasilkan mahal, untuk terlebih dahulu terhadap bahan baku yaitu
mengatasi masalah dalam produksi enzim dengan proses delignifikasi. Delignifikasi
digunakan substrat dari limbah pertanian. merupakan suatu proses pembebasan lignin dari
Menurut Puspita, Bambang, Wahyunanato suatu senyawa kompleks. Dengan pemberian
(2013: 22) menyatakan produksi enzim perlakuan delignifikasi pada substrat maka
memerlukan substrat yang biasanya berasal dari selulosa alami diharapkan menjadi mudah
bahan berpati maupun berselulosa. Jerami dihidrolisis oleh enzim selulolitik.
merupakan limbah pertanian yang sangat Enzim selulase merupakan enzim yang
melimpah di Indonesia. Jerami hanya digunakan untuk menghidrolisis selulosa yang
dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sisanya banyak dimanfaatkan dalam berbagai industri.
yang tidak dimanfaatkan dibakar begitu saja Sinatari, Aminin, Sarjono (2013: 131)
sehingga dapat menimbulkan polusi udara. mengemukakan enzim selulase umumnya
Jerami belum dimanfaatkan secara optimal. digunakan dalam berbagai industri seperti
Limbah pertanian tersebut dapat dijadikan bioteknologi makanan, tekstil, pakan ternak,
substrat dalam pembuatan enzim selulase karena kertas, dan pertanian. Banyaknya kebutuhan
mengandung selulosa. akan enzim selulase diperlukan jumlah
Menurut Nadiem, Arief, Sugeng (2010: inokulum dan waktu inkubasi (fermentasi)
131) menyatakan Indonesia menghasilkan 180 dalam jumlah yang sesuai agar mendapatkan
juta ton jerami padi tiap tahun yang terdiri dari enzim selulase yang optimal, sehingga aktivitas
enzim selulase maksimal. Konsentrasi inokulum
38% selulosa, 24% hemiselulosa, dan 8% lignin.
a d a l a h j u m l a h m i k r o o rg a n i s m e y a n g
1) Selulosa
ditambahkan dalam substrat dan nutrisi untuk
Selulosa merupakan senyawa organik
proses pembuatan enzim selulase. Jumlah
yang paling banyak di alam, karena struktur
mikroorganisme sangat berpengaruh dalam
bahan seluruh tumbuhan sebagian besar terdiri proses fermentasi. Proses fermentasi dapat
atas selulosa. Suatu jaringan yang terdiri atas optimal dengan menambahkan jumlah inokulum
beberapa lapis serat selulosa adalah unsur dengan konsentrasi yang tepat, sehingga
penguat utama dinding sel tumbuhan. Selulosa didapatkan enzim selulase dengan aktivitas
merupakan senyawa polisakarida yang enzim yang maksimal. Menurut Widya, Anthoni,
mempunyai rumus (C6H10O5)n dimana n Yetria (2013: 36-37) menyatakan besar kecilnya
berkisar dari 2000 sampai 3000, selulosa jumlah inokulum mempengaruhi aktivitas
terdapat dalam tanaman sebagai komponen enzim.
penyususn dinding sel (Harunsyah dan Ridwan, Menurut Abdul Aziz (dalam Zulfatus,
2012: 49). dkk., 2008: 13) Pada awal fermentasi aktivitas
2) Hemiselulosa enzim masih sangat rendah. Aktivitas enzim
Hemiselulosa termasuk polisakarida yang akan meningkat sejalan dengan bertambahnya
terdapat bersama-sama dengan selulosa, bila di waktu fermentasi dan menurun pada hari ke-10.
hidrolisa menghasilkan bermacam-macam Hal ini mengikuti pola pertumbuhan
sakarida seperti hektosa dan pentosa (Pandey, mikroorganisme yang mengalami beberapa fase
dalam Harunsyah & Ridwan, 2012: 49). pertumbuhan yaitu fase adaptasi, fase
3) Lignin eksponensial, fase stasioner, dan fase kematian.
Lignin adalah penyusun jaringan Organisme pembentuk spora biasanya
tumbuhan selain selulosa dan hemiselulosa. memproduksi enzim pada fase pasca
Fungsi dari lignin untuk memberi kekakuan pada eksponensial. Jadi dapat diduga bahwa pada saat
jaringan pengangkut tumbuhan dan melindungi aktivitas enzim yang dihasilkan tinggi, maka
struktur yang tersusun dari polisakarida kapang telah berada pada fase tersebut. Pada
(selulosa dan hemiselulosa) dari serangan temperatur 31oC aktivitas tertinggi diperoleh
organisme lain sehingga lignin bersifat setelah hari ke-4 fermentasi, akan tetapi pada
rekalsitran (Hammel dalam Subowo, 2010: 1). hari ke-6 mengalami penurunan aktivitas enzim
Menurut Judoamidjojo, dkk. (dalam dan pada hari ke-8 mengalami kenaikan
Gunam, Buda, Yoga, 2010: 56) menyatakan kembali.
hambatan proses hidrolisis selulosa baik secara Produksi enzim selulase diperlukan
20
Pengaruh Konsentrasi dan Lama Inkubasi Terhadap Aktivitas Enzim Selulase ....
proses dan lama fermentasi untuk menghasilkan dengan suhu 121oC selama 20 menit. Media agar
enzim selulase dengan optimal. Enzim selulase dimiringkan sampai mengeras supaya terbentuk
yang didapat sebelum digunakan diuji aktivitas agar miring. Ambil spora Aspergillus niger
enzimnya terlebih dahulu. Aktivitas enzim yang dengan ose dari isolasi mikroba dan di
telah diketahui kemampuannya dapat langsung tumbuhkan di media agar miring dengan metode
diaplikasikan sehingga mendapatkan hasil yang zig-zag.
maksimal.
Penyiapan substrat
2. METODE PENELITIAN Siapkan jerami padi yang telah di keringkan
Alat dan bahan selama 4hari di bawah matahari. Hancurkan
Alumunium foil, wrapping plastic; autoklaf; jerami padi kemudian diayak. Melakukan
ayakan; sentrifugasi; timbangan listrik; oven; delignifikasi dengan perbandingan 1:15 antara
gelas beaker; pipet ukur; rak tabung reaksi; serbuk jerami dan NaOH selama 12 jam,
spatula; spektrofotometer; tabung reaksi; ose; kemudian dicuci sampai netral setelah itu
kompor listrik; bunsen; erlenmeyer; gelas ukur; dilakukan pengeringan.
tip; mikropipet; cawan petri; gelas ukur; shaker,
korek api, botol spray. Pembuatan larutan nutrisi
PDA (Potato Dextrose Agar); akuades; alkohol Melarutkan urea (3g/L), (NH4)2SO4 (10g/L),
70%; NaOH 6%; amonium sulfat ((NH4)2SO4) 10 KH 2 PO 4 (3g/L), MgSO 4 .7H 2 O (0,5g/L),
g/L; urea (CO(NH2)2) 3 g/L; kalium dihidrogen CaCl.H2O (0,5g/L) dengan akuades dalam
fosfat (KH2PO4) 3 g/L; magnesium sulfat erlenmeyer.
heptahidrat (MgSO4.7H2O) 0,5 g/L; kalsium
klorida monohidrat (CaCl.H2O) 0,5 g/L; substrat Pembuatan enzim selulase
jerami; reagensia Nelson; reagen Sebanyak 5g serbuk jerami dimasukkan ke
Arsenomolibdat; glukosa standar; KOH 2 M, dalam erlenmeyer 250 mL dan ditambahkan 50
Aspergilus niger. mL larutan nutrisi kemudian ditutup. Campuran
(media) tersebut disterilkan pada temperatur
Cara Kerja 121oC selama 20 menit kemudian didinginkan.
Ambil sampel tanah sebanyak 1g dimasukkan ke Menginokulasi bibit Aspergilus niger sesuai
dalam tabung pengenceran 10-1 selanjutkan dengan variabel yang telah ditentukan pada
dilakukan pengenceran bertingkat 10-9 . Siapkan media dan dinkubasi sesuai dengan variabel
PDA (Potato Dextrose Agar) 1,75g dilarutkan yang telah ditentukan. Media yang telah
dengan aquades dalam erlenmeyer dan dinokulasi sesuai variabel yang telah ditentukan
dipanaskan di atas kompor listrik sampai larutan dipanen pada lama inkubasi 5,7, dan 9 hari.
homogen. Sumbat mulut erlenmeyer yang sudah Menshaker media enzim selulase selama 2 jam.
terdapat media PDA dengan kapas kasa 100% Memanen enzim dengan disentrifugasi pada
dan dilapisi dengan alumunium foil. Siapkan 3 3000 rpm selama 10 menit. Kemudian didapat
pasang cawan petri yang yang dibungkus kertas supernatan (crude enzim selulase). Mengukur
koran. sterilkan erlenmeyer dan cawan petri enzimselulase 5ml dan dicampur dengan
dimasukkan dalam autoklaf dengan suhu 121 oC substrat jerami 1% dari banyak larutan enzim
selama 20menit. Ambil 1mL dari 3 pengenceran diamkan selama 30 menitenzim siap diuji
terakhir untuk ditanam secara spread plate pada dengan menggunakan metode Nelson Somogyi.
medium PDA yang telah dituang dalam cawan
petri ±15mL, kemudian digoyang membentuk Uji aktivitas enzim dengan analisa glukosa
angka 8 sampai mengeras. Bungkus cawan petri menggunakan metode Nelson Somogyi (Dyah,
dengan wrapping plastic kemudian diinkubasi 2012: 40).
selama 7 hari.
Preparasi sampel dan pembuatan kurva
Pengkulturan murni dengan agar miring standar
Siapkan PDA 1,95g dilarutkan dengan 50mL Menyediakan larutan sampel sebanyak 0,5ml.
aquades dan dipanaskan di atas kompor listrik Siapkan 6 tabung reaksi masing-masing diisi
sampai homogen. Masukkan ±5mL media PDA dengan 0; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1 ml larutan
dalam tabung reaksi kemudian ditutup dengan glukosa standar. Tambahkan akuades dalam tiap
kapas dan dilapisi alumunium foil. Sterilkan tabung tersebut sehingga volume untuk tiap-tiap
media PDA dalam tabung reaksi dengan autoklaf tabung mencapai 1ml. Tambahkan 1ml reagensia
Nelson pada tiap-tiap tabung dan panaskan
21
JURNAL LPPM Vol. 2 No. 1 Januari 2014
dalam air mendidih selama 20 menit. Dinginkan konsentrasi 20% lama inkubasi 7 hari (K3T2).
semua tabung dengan cara direndam dalam air Perbedaan konsentrasi inokulum dan lama
dingin hingga suhu mencapai 25oC. Tambahkan inkubasi berpengaruh pada aktivitas enzim
1 ml reagen Arsenomolibdat pada tiap-tiap selulase dari kapang Aspergillus niger dengan
tabung, kocok homogen sampai semua endapan substrat jerami dari masing-masingperlakuan.
Cuprooksida larut semua. Tera absorbansinya Berdasarkan tabel 1 dibuat histogram
pada ë 540nm dengan spektrofotometer. Buat seperti pada gambar 1
kurva standar hubungan antara absorbansi
dengan konsentrasi. Tentukan persamaan kurva Histogram Kadar Glukosa Crude Enzim Selulase
standarnya. Dari Kapang Aspergillus Niger Dengan Substrat Jerami
1
Kadar Glukosa
0,06 0,054 15%
gula reduksi (Sudarmadji, 1997): 0,05
0,055
20%
0,04
0,029
0,03 0,027 0,026
0,018
x.fp 0,02 0,017 0,016
. 100 0,01
b. sampel (mg)
0
Lama Inkubasi
5 hari 7 hari 9 hari
22
Pengaruh Konsentrasi dan Lama Inkubasi Terhadap Aktivitas Enzim Selulase ....
23
JURNAL LPPM Vol. 2 No. 1 Januari 2014
24