Anda di halaman 1dari 36

DISUSUN OLEH:

MUHAMMAD ABID BALTA


KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga Modul TKJ
penulisan Muhammad Abid Balta peserta prakerin gelombang 2 Smk Muhammadiyah 2
Andong dapat diselesaikan. Modul ini merupakan modul pertama kali yang saya buat,
sebagai pedoman bagi siswa/siswi terutama pada jurusan TKJ. Dalam penulisan modul serta
memberikan petunjuk praktis agar siswa/siswi mendapatkan gambaran secara jelas dalam
menyelesaikan penulisan tersebut.

Terimakasih disampaikan kepada Bp.Agung Supriyadi S.kom, Bp.Danan Winarno, B


Susiyani, yang telah mendidik saya selama proses pembelajaran Di Smk Muhammadiyah 2
Andong
Saya menyadari masih terdapat kekurangan dalam buku ini, untuk itu kritik dan saran
terhadap penyempurnaan buku ini sangat diharapkan. Semoga buku ini dapat memberi
maanfaat bagi Siswa/siswi Smk khususnya dan bagi semua pihak yang membutuhkan

Gondangrejo, Febuari 2017 

PENULIS/PENYUSUN 

MUHAMMAD ABID BALTA

DAFTAR ISI
Cara Setting MikroTik Wireless RB941-2nD-TC Sebagai Router Gateway dan Wireless/WiFi
Access Point................................................................................................................................1
Rancang Bangun Jaringan.........................................................................................................5
Sistem Operasi Jaringan………………………………………………………………………………...
Cara Setting MikroTik Wireless RB941-2nD-TC Sebagai
Router Gateway dan Wireless/WiFi Access Point
Untuk pemasangannya seperti ini :

 Hubungkan kabel LAN dari modem indihome / internet ke port 1 mikrotik.


 Hubungkan kabel LAN dari komputer anda ke port 2-4 mikrotik.
 Set IP LAN Card komputer anda ke Automatic.
 Untuk mulai konfigurasi router Anda, masukan http://192.168.88.1 di browser
kesayangan Anda.
Untuk username password standarnya "user admin / pass kosong"

Setelah berhasil login Anda akan dihadapkan dengan Halaman Setup menggunakan
wizard QuickSet. Rubah seperti gambar di bawah ini :

1
 Pilih Home AP pada mode nya, karena kita akan setting sebagai router gateway dan
wireless/wifi access point.
 Pada kolom "Network Name" isi dengan nama WiFi yang anda inginkan. Nama ini yang
akan terlihat di laptop atau handphone/smartphone Anda saat sedang mencari wifi. 
 Kolom "Country" isi Indonesia.
 Klik tanda "scrolldown" untuk memberikan password wifi mikrotik Anda. Kemudian isi
password wifi anda pada kolom "WiFi Password" minimal 8 digit. 
 Jika anda akan mengaktifkan WiFi misalnya untuk teman atau tamu anda jika berkunjung
ke rumah Anda. Di mikrotik terdapat fitur "Guest Network" jadi mikrotik routerboard Anda
memancarkan sinyal wifi dengan 2 nama berbeda. 1 untuk pribadi 1 lagi untuk tamu. Klik
tanda "scrolldown" untuk memasukan nama WiFi untuk tamu. Ini Disebut juga dengan
Multi SSID fitur Virtual Access Point di MikroTik
 Klik tanda "scrolldown" untuk memberikan password WiFi untuk tamu, biasanya di input
berbeda untuk wifi pribadi pada kolom "Guest WiFi Network".
 Pada kolom "Limit Download Speed", anda bisa membatasi kecepatan koneksi internet
wifi yang untuk tamu atau teman anda. Misalnya pada contoh ini wifi tamu kecepatan
maksimum untuk download hanya 512kbps. 
 Pada kolom "Address Acqusition" pilih Automatic. Karena kita akan menerima IP
Address secara otomatis dari modem indihome/internet. 
 Mikrotik Anda juga dapat menjadi Home VPN Server, syaratnya anda mempunyai IP
public dari ISP. Jika tidak mengaktifkan fitur ini tidak perlu centang "VPN Access". Untuk
lebih detailnya bisa lihat artikel sebelumnya Cara Setting VPN Server di Mikrotik. 
 Klik button "Password" untuk mengganti password router mikrotik Anda. 
 Klik "Apply Configuration" untuk menyimpan konfigurasi Anda. 

RANCANG BANGUN JARINGAN


Terminologi Dasar Jaringan
 Prinsip komunikasi data
 Proses komunikasi data dalam sebuah jaringan kabel local
 Cara membangun lapisan akses dari sebuah jaringan Ethernet
 Cara membangun lapisan distribusi sebuah jaringan
 Perencanaan dan penyambungan sebuah jaringan local
Internet dan ISP
 Pengiriman informasi melalui Internet
 Peralatan pada pusat operasi jaringan
 Konektor dan kabel
 Kabel pasangan terjalin (twisted pair)
Pengalamatan IP dan subnet mask
 Macam-macam alamat IP (IP Public , IP Privat,
IPUnicast,Broadcast,Multicast)
 Cara memperoleh alamat IP ( statis dan dinamis)
 Manajemen Alamat
Interaksi server-klien
 Interaksi server-klien ( protocol TCP dan UDP,Penomoran port TCP/IP)
 Protocol aplikasi dan layanan-layanan (Server DNS,Web,FTP,Email,IM,
Voice)
 Pemodelan lapisan dan protocol ( Model OSI)
Internet dan standar-standar
 ISP dan layanan-layanannya
 Layanan internet ke pengguna akhir
 Hirarki internet
 Persyaratan-persyaratan sebuah ISP
 Peran dan tanggung jawab pada ISP
Help Desk
 Pekerjaan teknisi meja bantuan (help desk)
 Organisasi meja bantuan (help desk) pada ISP
 Peran teknisi ISP
 Interaksi dengan konsumen
 Protocol dan teknologi model OSI

Perencanaan Jaringan
 Pendokumentasian jaringan yang ada
 Survey lapangan
 Topologi fisik dan logic
 Dokumentasi kebutuhan jaringan
 Perancangan perencanaan jaringan
 Perencanakan kabel secara terstruktur
 Peralatan LAN
 Peralatan antar jaringan
Struktur pengalamatan
 Penerapan pengalamatan IP pada LAN
 Subnetting pada jaringan
 VLSM dan CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
 NAT dan PAT
 Dasar Network Address Translation (NAT)
 Terminology IP NAT
 NAT static dan dinamik
Konfigurasi Peralatan-peralatan
 Inisiasi konfigurasi router ISR
 Setup fisik pada ISR
 konfigurasi SDM Express
 konfigurasi koneksi WAN menggunakan SDM Express
 konfigurasi NAT menggunakan SDM
 Konfigurasi Router menggunakan CLI IOS
 Konfigurasi default route
 Konfigurasi layanan DHCP
 Konfigurasi NAT dengan CLI
 Back-up konfigurasi router
 Hubungan CPE ke ISP
 Konfigurasi koneksi WAN
Dasar-dasar routing
 Protocol routing interior umum
 Pengaturan routing dalam sebuah jaringan organisasi
 Konfigurasi dan verifikasi RIP
 Protocol routing eksterior
 Protocol routing eksterior yang ada pada ISP
 Konfigurasi dan verifikasi BGP

Reliabilitas layanan-layanan suatu ISP


A. Protocol-protokol pendukung suatu ISP
B. protocol-protokol lapisan transport

Lapisan transpor atau transport layer adalah lapisan keempat dari model referensi


jaringan OSI. Lapisan transpor bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-
layanan yang dapat diandalkan kepada protokol-protokol yang terletak di atasnya.
Layanan yang dimaksud antara lain:
         Mengatur alur (flow control) untuk menjamin bahwa perangkat yang
mentransmisikan data tidak mengirimkan lebih banyak data daripada yang dapat
ditangani oleh perangkat yang menerimanya.
         Mengurutkan paket (packet sequencing), yang dilakukan untuk mengubah data
yang hendak dikirimkan menjadi segmen-segmen data (proses ini disebut dengan
proses segmentasi/segmentation), dan tentunya memiliki fitur untuk menyusunnya
kembali.
         Penanganan kesalahan dan fitur acknowledgment untuk menjamin
bahwa data telah dikirimkan dengan benar dan akan dikirimkan lagi ketika memang
data tidak sampai ke tujuan.
         Multiplexing, yang dapat digunakan untuk menggabungkan data dari bebeberapa
sumber untuk mengirimkannya melalui satu jalur data saja.
         Pembentukan sirkuit virtual, yang dilakukan dalam rangka membuat
sesi koneksi antara dua node yang hendak berkomunikasi.
Contoh dari protokol yang bekerja pada lapisan transport adalahTransmission
Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP) yang tersedia dari
kumpulan protokol TCP/IP. semoga membantu

C.TCP dan UDP


1. TCP
a.    Pengertian TCP
Transmission Control Protocol (TCP) adalah salah satu jenis protokol yang
memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam
suatu network (jaringan). TCP merupakan suatu protokol yang berada di lapisan
transpor (baik itu dalam tujuh lapis model referensi OSI atau model DARPA) yang
berorientasi sambungan (connection-oriented) dan dapat diandalkan (reliable). 
TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data.
b.    Awal Keberadaan TCP
Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) AS akan
suatu komunikasi di antara berbagai variasi komputer yg telah ada. Komputer-
komputer DoD ini seringkali harus berhubungan antara satu organisasi peneliti dg
organisasi peneliti lainnya, dan harus tetap berhubungan sehingga pertahanan
negara tetap berjalan selama terjadi bencana, seperti ledakan nuklir. Oleh
karenanya pada tahun 1969 dimulailah penelitian terhadap serangkaian protokol
TCP/IP. Di antara tujuan-tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
         Terciptanya protokol-protokol umum, DoD memerlukan suatu protokol yg
dapat ditentukan untuk semua jaringan.
         Meningkatkan efisiensi komunikasi data.
         Dapat dipadukan dengan teknologi WAN (Wide Area Network) yg telah ada.
         Mudah dikonfigurasikan.

5
c.    Karakteristik TCP
Karakteristik dari TCP antara lain yaitu :
1.    Reliable berarti data ditransfer ke tujuannya dalam suatu urutan seperti ketika
dikirim.
2.    Berorientasi sambungan (connection-oriented): Sebelum data dapat ditransmisikan
antara dua host, dua proses yang berjalan pada lapisan aplikasi harus melakukan
negosiasi untuk membuat sesi koneksi terlebih dahulu. Koneksi TCP ditutup dengan
menggunakan proses terminasi koneksi TCP (TCP connection termination).
3.    Full-duplex: Untuk setiap host TCP, koneksi yang terjadi antara dua host terdiri atas
dua buah jalur, yakni jalur keluar dan jalur masuk. Dengan menggunakan teknologi
lapisan yang lebih rendah yang mendukung full-duplex, maka data pun dapat secara
simultan diterima dan dikirim. Header TCP berisi nomor urut (TCP sequence
number) dari data yang ditransmisikan dan sebuah acknowledgment dari data yang
masuk
4.    Memiliki layanan flow control: Untuk mencegah data terlalu banyak dikirimkan pada
satu waktu, yang akhirnya membuat “macet” jaringan internetwork IP, TCP
mengimplementasikan layanan flow control yang dimiliki oleh pihak pengirim yang
secara terus menerus memantau dan membatasi jumlah data yang dikirimkan pada
satu waktu. Untuk mencegah pihak penerima untuk memperoleh data yang tidak
dapat disangganya (buffer), TCP juga mengimplementasikan flow control dalam
pihak penerima, yang mengindikasikan jumlah buffer yang masih tersedia dalam
pihak penerima.
5.    Melakukan segmentasi terhadap data yang datang dari lapisan aplikasi (dalam
DARPA Reference Model)
6.    Mengirimkan paket secara “one-to-one“: hal ini karena memang TCP harus membuat
sebuah sirkuit logis antara dua buah protokol lapisan aplikasi agar saling dapat
berkomunikasi. TCP tidak menyediakan layanan pengiriman data secara one-to-
many.

d.    Cara Kerja TCP/IP


Adapun langkah-langkah cara kerja dari protokol TCP/IP ini adalah :
1.    Pertama, datagram dibagi-bagi ke dalam bagian-bagian kecil yang sesuai dengan
ukuran bandwith (lebar frekuensi) dimana data tersebut akan dikirimkan.
2.    Pada lapisan TCP, data tersebut lalu “dibungkus” dengan informasi header yang
dibutuhkan. Misalnya seperti cara mengarahkan data tersebut ke tujuannya, cara
merangkai kembali kebagian-bagian data tersebut jika sudah sampai pada
tujuannya, dan sebagainya.
3.    Setelah datagram dibungkus dengan header TCP, datagram tersebut dikirim kepada
lapisan IP.
4.    IP menerima datagram dari TCP dan menambahkan headernya sendiri pada
datagram tersebut.
5.    IP lalu mengarahkan datagram tersebut ke tujuannya.
6.    Komputer penerima melakukan proses-proses perhitungan, ia memeriksa
perhitungan checksum yang sama dengan data yang diterima.
7.    Jika kedua perhitungan tersebut tidak cocok berarti ada error sewaktu pengiriman
dan datagram akan dikirimkan kembali.

6
e.    Kelebihan TCP/IP
Beberapa kelebihan TCP/IP dibandingkan protokol yang lain antara lain:
1.    TCP/IP adalah protokol yang bisa diarahkan. Artinya ia bisa mengirimkan datagram
melalui rute-rute yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini dapat mengurangi
kepadatan lalu lintas pada jaringan, serta dapat membantu jika jaringan mengalami
kegagalan, TCP/IP dapat mengarahkan data melalui jalur lain.
2.    Memiliki mekanisme pengiriman data yang handal dan efisien.
3.    Bersifat open platform atau platform independent yaitu tidak terikat oleh jenis
perangkat keras atau perangkat lunak tertentu.
4.    Karena sifatnya yang terbuka, TCP/IP bisa mengirimkan data antara sistem-sistem
komputer yang berbeda yang menjalankan pada sistem-sistem operasi yang
berbeda pula.
5.    TCP/IP terpisah dari perangkat keras yang mendasarinya. Protokol ini dapat
dijalankan pada jaringan Ethernet, Token ring, X.25, dan bahkan melalui sambungan
telepon.
6.    TCP/IP menggunakan skema pengalamatan yang umum, maka semua sistem dapat
mengirimkan data ke alamat sistem yang lain.

f.     Kegunaan TCP
Beberapa kegunaan dari TCP yaitu :
1.    Menyediakan komunikasi logika antar proses aplikasi yang berjalan pada host yang
berbeda
2.    protokol transport berjalan pada end systems
3.    Pengiriman file (file transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan pengguna
komputer yg satu untuk dapat mengirim ataupun menerima file ke komputer
jaringan. Karena masalah keamanan data, maka FTP seringkali memerlukan nama
pengguna (username) dan password, meskipun banyak juga FTP yg dapat diakses
melalui anonymous, lias tidak berpassword. (lihat RFC 959 untuk spesifikasi FTP)
4.    Remote login. Network terminal Protokol (telnet) memungkinkan pengguna komputer
dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer didalam suatu jaringan. Jadi hal ini
berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan
dari komputer jaringan tersebut.( lihat RFC 854 dan 855 untuk spesifikasi telnet lebih
lanjut)
5.    Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem elektronik mail.
6.    Network File System (NFS). Pelayanan akses file-file jarak jauh yg memungkinkan
klien-klien untuk mengakses file-file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file
tersebut disimpan secara lokal. (lihat RFC 1001 dan 1002 untuk keterangan lebih
lanjut)
7.    remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu
program didalam komputer yg berbeda. Biasanya berguna jika pengguna
menggunakan komputer yg terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak
dalam suatu system komputer. Ada beberapa jenis remote execution, ada yg berupa
perintah-perintah dasar saja, yaitu yg dapat dijalankan dalam system komputer yg
sama dan ada pula yg menggunakan “prosedure remote call system”, yg
memungkinkan program untuk memanggil subroutine yg akan dijalankan di system
komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah “rsh” dan
“rexec”)

7
g.    Manajemen Koneksi TCP :
Pada saat Setup Koneksi
1.    Client mengirimkan kontrol TCP SYN ke server, dengan memberikan sequence
number inisial.
2.    Server menerima TCP SYN, dan membalasnya dengan kontrol SYNACK.
         ACK yang menyatakan telah menerima SYN.
         Mengalokasikan buffer.
         Menghasilkan sequence number untuk ke client.
Pada saat Menutup Koneksi
1.    Client mengirim kontrol TCP FIN ke server
2.    Server menerima FIN, dan membalas dengan ACK. Menutup koneksi dan
mengirimkan FIN ke client.
3.    Client menerima FIN dan membalas ACK  Masuk pada masa menunggu balasan
ACK terhadap dari server
4.    Server menerima ACK dan koneksi tertutup.

h.    Header TCP
Ukuran dari header TCP adalah bervariasi, yang terdiri atas beberapa field yang
ditunjukkan dalam gambar dan tabel berikut. Ukuran TCP header paling kecil (ketika
tidak ada tambahan opsi TCP) adalah 20 byte. headerTCP-2
i.      Port TCP
Port TCP mampu mengindikasikan sebuah lokasi tertentu untuk menyampaikan
segmen-segmen TCP yang dikirimkan yang diidentifikasi dengan TCP Port Number.
Nomor-nomor di bawah angka 1024 merupakan port yang umum digunakan dan
ditetapkan oleh IANA (Internet Assigned Number Authority). Tabel berikut ini
menyebutkan beberapa port TCP yang telah umum digunakan. 
Port TCP merupakan hal yang berbeda dibandingkan dengan port UDP, meskipun
mereka memiliki nomor port yang sama. Port TCP merepresentasikan satu sisi dari
sebuah koneksi TCP untuk protokol lapisan aplikasi, sementara port UDP
merepresentasikan sebuah antrean pesan UDP untuk protokol lapisan aplikasi.
Selain itu, protokol lapisan aplikasi yang menggunakan port TCP dan port UDP
dalam nomor yang sama juga tidak harus sama. Sebagai contoh protokol Extended
Filename Server (EFS) menggunakan port TCP dengan nomor 520, dan protokol
Routing Information Protocol (RIP) menggunakan port UDP juga dengan nomor 520.
Jelas, dua protokol tersebut sangatlah berbeda! Karenanya, untuk menyebutkan
sebuah nomor port, sebutkan juga jenis port yang digunakannya, karena hal tersebut
mampu membingungkan (ambigu). PORTtcp-1
J.    Aplikasi yang Menggunakan TCP

1.    World Wide Web


Aplikasi ini pada prinsipnya mirip dengan aplikasi gopher, yakni penyediaan
database yang dapat diakses tidak hanya berupa text, namun dapat berupa
gambar/image, suara, video. penyajiannya pun dapat dilakukan secara live. Dengan
demikian, jenis informasi yang dapat disediakan sangat banyak dan dapat dibuat
dengan tampilan yang lebih menarik. Hal ini dimungkinkan karena Web
menggunakan teknologi hypertext. Karena itu, protokol yang digunakan untuk
aplikasi ini dikenal dengan nama Hypertext-transfer-protocol (HTTP).

8
2.    Archie
Aplikasi FTP memungkinkan kita mentransfer file dari manapun di seluruh
dunia. Hal itu dengan anggapan bahwa kita telah mengetahui lokasi di mana file
yang kita cari berada. Namun jika kita belum mengetahui di mana file yang kita cari
berada, kita memerlukan aplikasi untuk membantu kita mencari di mana file tersebut
berada.  
Cara kerja Archie dapat dijelaskan sebagai berikut. Server Archie secara
berkala melakukan anonymous ftp ke sejumlah FTP Server dan mengambil
informasi daftar seluruh file yang ada pada FTP Server tersebut. Daftar ini disusun
berdasarkan letak file dalam direktori/sub direktori, sehingga mudah untuk
menemukan file tersebut. File-file yang berisi daftar file tiap FTP Server ini
merupakan database dari Archie Server. Jika ada query ke Archie Server yang
menanyakan suatu file, server mencari dalam daftar tadi dan mengirimkan seluruh
jawaban yang berkaitan dengan file tersebut. Informasi yang diberikan adalah
alamat FTP Server yang memiliki file tersebut dan letak file tersebut dalam struktur
direktori.
3.    Wide Area Information Services (WAIS)
WAIS merupakan salah satu servis pada internet yang memungkinkan kita
mencari melalaui materi yang terindeks dan menemukan dokumen/artikel
berdasarkan isi artikel tersebut. Jadi pada dasarnya, WAIS memberikan layanan
untuk mencari artikel yang berisi kata-kata kunci yang kita ajukan sebagai dasar
pencarian. 
Aplikasi WAIS biasanya berbasis text. Untuk membuat suatu dokumen dapat
dicari melalaui WAIS Server, harus dibuat terlebih dahulu index dari dokumen
tersebut. Setiap kata dalam dokumen tersebut diurut dan dihitung jumlahnya. Jika
ada query dari client, index akan diperiksa dan hasilnya, yakni dokumen yang
memiliki kata-kata tersebut ditampilkan. Karena kemungkinan ada banyak dokumen
yang memiliki kata-kata yang kita ajukan, maka beberapa dokumen yang memiliki
kata kunci tersebut diberi skor/nilai. Dokumen yang paling banyak mengandung
kata-kata kunci akan mendapat skor tertinggi. Dengan demikian, user mendapatkan
informasi kemungkinan terbesar dari bebarapa dokumen yang mengandung
kumpulan kata yang diajukannya.
4.    FAX di Internet
Mesin FAX sebagai pengirim dan penerima berita tertulis melalaui telepon saat ini
hampir dimiliki oleh semua kantor. Melalaui gateway Internet FAX, pengiriman FAX
dapat dilakukan melalaui e-mail. Gateway akan menerjemahkan pesan e-mail
tersebut dan menghubungi mesin FAX tujuan melalui jalur telepon secara otomatis.
Tentu saja, akses untuk ini terbatas (private).

2. UDP
Pengertian UDP
UDP, singkatan dari User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan
transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa
koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan
TCP/IP.
Karakteristik UDP
Karakteristik dari UDP antara lain, yaitu :
1.    Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus
dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak bertukar informasi.
2.    Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa
adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang
berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang
hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas
UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau
mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah
didefinisikan.
3.    UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol
lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang
menggunakan TCP/IP. HeaderUDP berisi field Source Process Identification dan
Destination Process Identification.
4.    UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan
pesan UDP.
Kegunaan UDP:
UDP sering digunakan dalam beberapa tugas berikut:
1.    Protokol yang “ringan” (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan
prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol
yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar
pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol
lapisan aplikasi Domain Name System.
2.    Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika
protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka
kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada.
Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan
Network File System (NFS)
3.    Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol
Routing Information Protocol (RIP).
4.    Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat
koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun
dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke
beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini
kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one.
Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service.

Kelemahan UDP
1.    UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk
ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus
diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP.
2.    UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-
segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol
lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran
kecil (tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh
sebuah antarmuka di mana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data
yang dikirim lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa
saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan
benar.
3.    UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP.

Header UDP
Header UDP diwujudkan sebagai sebuah header dengan 4 buah field memiliki
ukuran yang tetap.
Port UDP
Seperti halnya TCP, UDP juga memiliki saluran untuk mengirimkan informasi antar
host, yang disebut dengan UDP Port. Untuk menggunakan protokol UDP, sebuah
aplikasi harus menyediakan alamat IP dan nomor UDP Port dari host yang dituju.
Sebuah UDP port berfungsi sebagai sebuah multiplexed message queue, yang
berarti bahwa UDP port tersebut dapat menerima beberapa pesan secara sekaligus.
Setiap port diidentifikasi dengan nomor yang unik, seperti halnya TCP, tetapi
meskipun begitu, UDP Port berbeda dengan TCP Port meskipun memiliki nomor port
yang sama. Tabel di bawah ini mendaftarkan beberapa UDP port yang telah dikenal
secara luas.
Kelemahan UDP
1.    UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk
ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus
diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP.
2.    UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-
segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol
lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran
kecil (tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh
sebuah antarmuka di mana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data
yang dikirim lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa
saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan
benar.
3.    UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP.

Aplikasi yang Menggunakan UDP:


Digunakan untuk multimedia streaming, yang sangat memberikan toleransi
kehilangan segment cukup baik dan yang sangat tidak sensitive terhadap kerusakan
atau kehilangan segment 
Contoh protokol aplikasi yang menggunakan UDP :
         DNS (Domain Name System) 53
         SNMP, (Simple Network Management Protocol) 161, 162
         TFTP (Trivial File Transfer Protocol) 69
         SunRPC port 111.

3. Perbedaan TCP dan UDP


Berbeda dengan TCP, UDP merupakan connectionless dan tidak ada keandalan,
windowing, serta fungsi untuk memastikan data diterima dengan benar. Namun,
UDP juga menyediakan fungsi yang sama dengan TCP, seperti transfer data dan
multiplexing, tetapi ia melakukannya dengan byte tambahan yang lebih sedikit dalam
header UDP. 
UDP melakukan multiplexing UDP menggunakan cara yang sama seperti TCP.
Satu-satunya perbedaan adalah transport protocol yang digunakan, yaitu UDP.
Suatu aplikasi dapat membuka nomor port yang sama pada satu host, tetapi satu
menggunakan TCP dan yang satu lagi menggunakan UDP—hal ini tidak biasa,
tetapi diperbolehkan. Jika suatu layanan mendukung TCP dan UDP, ia
menggunakan nilai yang sama untuk nomor port TCP dan UDP. 
UDP mempunyai keuntungan dibandingkan TCP dengan tidak menggunakan field
sequence dan acknowledgement. Keuntungan UDP yang paling jelas dari TCP
adalah byte tambahan yang lebih sedikit. Di samping itu, UDP tidak perlu menunggu
penerimaan atau menyimpan data dalam memory sampai data tersebut diterima. Ini
berarti, aplikasi UDP tidak diperlambat oleh proses penerimaan dan memory dapat
dibebaskan lebih cepat. Pada tabel, Anda dapat melihat fungsi yang dilakukan (atau
tidak dilakukan) oleh UDP atau TCP.
Tabel Perbedaan TCP dan UDP
Dibawah ini merupakan tabel perbedaan TCP dan UDP :

No TCP UDP

1. Beroperasi berdasarkan konsep Tidak berdasarkan konsep


koneksi. koneksi, jadi harus membuat
kode sendiri.

Tidak ada jaminan bahwa


pengiriman dan penerimaan data
Jaminan pengiriman-
akan reliable dan teratur,
2. penerimaan data akan reliable
sehingga paket data mungkin
dan teratur.
dapat kurang, terduplikat, atau
bahkan tidak sampai sama sekali.

Pemecahan ke dalam paket-


Secara otomatis memecah data
3. paket dan proses pengirimannya
ke dalam paket-paket.
dilakukan secara manual.

Harus membuat kepastian


Tidak akan mengirimkan data
mengenai proses transfer data
terlalu cepat sehingga
4. agar tidak terlalu cepat sehingga
memberikan jaminan koneksi
internet masih dapat
internet dapat menanganinya.
menanganinya.

Jika paket ada yang hilang, perlu


Mudah untuk digunakan, dipikirkan di mana letak
5. transfer paket data seperti kesalahan yang terjadi dan
menulis dan membaca file. mengirim ulang data yang
diperlukan.

Secara garis besar perbedaan TCP dan UDP adalah :

No TCP UDP

Tidak dapat diandalkanJika


Dapat diandalkan Jika mengirimkan suatu pesan atau
sambungan terputus ketika data, kita tidak akan tahu apakah
mengrim sebuah pesan maka sudah terkirim atau belum dan
1. server akan meminta bagian apakah sebagian dari pesan
yang hilang. Jadi tidak akan tersebut hilang atau tidak ketika
terjadi data yang korup ketika proses pengiriman. Jadi akan ada
mentransfer sebuah data. kemungkinan terjadinya data
yang korup.

2. Berurutan Ketika mengrimkan Tidak berurutan Ketika


dua pesan secara berurutan / mengrimkan dua pesan secara
satu demi satu. TCP akan berurutan / satu demi satu. Tidak
mengirimkannya secara dapat dipastikan data mana yang
berurutan. Tidak perlu khawatir akan datang terlebih dahulu.
data tiba dengan  urutan yang
salah.

Berorientasi sambungan
(connection-oriented)Sebelum
data dapat ditransmisikan
antara dua host, dua proses Connectionless (tanpa koneksi)
yang berjalan pada lapisan Pesan-pesan UDP akan
aplikasi harus melakukan dikirimkan tanpa harus dilakukan
3.
negosiasi untuk membuat sesi proses negosiasi koneksi antara
koneksi terlebih dahulu. Koneksi dua host yang hendak berukar
TCP ditutup dengan informasi.
menggunakan proses terminasi
koneksi TCP (TCP connection
termination).

Ringan (Heavyweight)Ketika Ringan (Lightweight) Tidak ada


tingkat level terendah dari TCP permintaan pesan, tidak ada trak
tercapai dalam urutan yang koneksi dan yang lainnya, hanya
salah,permintaan pengiriman menjalankan dan melupakannya.
4. ulang data harus dikirm. dan Ini berarti itu jauh lebih cepat dan
bagian lainya harus kartu jaringan / OS hanya
dikembalikan semua. Sehingga melakukan sedikit pekerjaan
membutuhkan proses untuk untuk menerjemahkan kembali
menyatukannya data dari paket.

Streaming Data /paket dibaca


sebagai satu alur data. tanpa Datagrams Paket dikirim secara
mengetahui batas setiap data individu dan dijamin utuh ketika
5.
berakhir dan data yang lain tiba. Satu paket dibaca per satu
mulai. Ada kemungkinan panggilan.
beberapa paket data dibaca per
satu panggilan data. 

Contoh
Contoh Domain Name System (DNS UDP
World Wide Web (Apache TCP port 53), streaming media
port 80), e-mail (SMTP TCP port applications such as IPTV or
5.
25 Postfix MTA), File Transfer movies, Voice over IP (VoIP),
Protocol (FTP port 21) and Trivial File Transfer Protocol
Secure Shell (OpenSSH port (TFTP) and online multiplayer
22) etc. games etc

D. Hirarki dan resolusi DNS


untuk dapat saling berkomunikasi, setiap komputer yang terhubung ke internet atau
jaringan menggunakan sebuah alamat unik yang disebut dengan IP Address. Dalam
perkembangan selanjutnya untuk memudahkan penamaan dikembangkan sistem
penerjemah alamat IP ke nama host atau sebaliknya.

Sejarah DNS
Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS files
yang berisi informasi dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet, file ini
dikelola secara terpusat dan di setiap loaksi harus di copy versi terbaru dari HOSTS
files, dari sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan 1 komputer di
jaringan, maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi. Dengan makin
meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan, akhirnya dibuatkan sebuah
solusi dimana DNS di desain menggantikan fungsi HOSTS files, dengan kelebihan
unlimited database size, dan performace yang baik. DNS adalah sebuah aplikasi
services di Internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address.
Sebagai contoh, www untuk penggunaan di Internet, lalu diketikan nama domain,
misalnya: yahoo.com maka akan di petakan ke sebuah IP mis 202.68.0.134. Jadi
DNS dapat di analogikan pada pemakaian buku telepon, dimana orang yang kita
kenal berdasarkan nama untuk menghubunginya kita harus memutar nomor telepon
di pesawat telepon. Sama persis, host komputer mengirimkan queries berupa nama
komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan ke IP address.

Akhirnya pada tahun 1983 Paul Mockapetris mengusulkan sistem database


terdistribusi dengan nama Domain Name System (DNS) yang dideskripsikan dalam
RFC 882 dan 883. Setahun kemudian tepatnya 1984, empat mahasiswa Berkeley;
Douglas Terry, Mark Painter, David Riggle, dan Songnian Zhou
mengimplementasikan pertama kali di mesin UNIX. Software yang dikembangkan di
Berkeley ini kemudian diberi nama oleh Kevi Dunlop tahun 1985 dengan nama
BIND-Berkeley Internet Name Domain. Seiring berjalannya waktu BIND kemudian
menjadi software DNS yang paling banyak digunakan di Internet terutama untuk
sistem UNIX.

Pengertian DNS (Domain Name System)

Domain Name System (DNS) merupakan sistem berbentuk database terdistribusi


yang akan memetakan/mengkonversikan nama host/mesin/domain ke alamat IP
(Internet Protocol) dan sebaliknya. 

Struktur database DNS 

Root-Level Domains
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki
yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain.
Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root
domain adalah titik (“.”).

Top-Level Domains
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:
         com : Organisasi Komersial
         edu : Institusi pendidikan atau universitas
         org : Organisasi non-profit
         net : Networks (backbone Internet)
         gov : Organisasi pemerintah non militer
         mil  : Organisasi pemerintah militer
         num : No telpon
         arpa : Reverse DNS
         xx : dua-huruf untuk kode negara (id:Indonesia,sg:singapura,au:australia,dll)
Top-level domains dapat berisi second-level domains dan hosts.

Second-Level Domains
Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan
subdomain. Untuk contoh: Domain Bujangan, bujangan.com terdapat komputer
(host) seperti server1.bujangan.com dan subdomain training.bujangan.com.
Subdomain training.bujangan.com juga terdapat komputer (host) seperti
client1.training.bujangan.com.

Host Names
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified
domain name
(FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com,
dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.

Domain teratas adalah root. Domain ini diwakili oleh titik. Selanjutnya, domain
yang terletak tepat di bawah root disebut top level domain. Beberapa contoh top
level domain ini antara lain com, edu, gov, dan lain-lain. Turunan dari top level
domain disebut subdomain. Domain yang terletak setelah top level domain adalah
second level domain, dan domain yang berada di bawah second level domain
disebut third level domain, begitu seterusnya

Mesin DNS bisa menggunakan Server OS Windows server yang dijadikan mesin
DNS atau sebuah Server dengan OS Linux dengan menjalankan daemon seperti
BIND (Berkeley Internet Name Domain) / DJBDNS yang sering digunakan, hampir
75 % implemetasi DNS menggunakan BIND.

Ada tiga belas (13) root server utama yang disebar ke seluruh dunia dan dibagi-
bagi untuk melayani area negara tertentu, generic Top Level Domain (gTLD) tertentu
atau blok IP Address tertentu. Antara satu root server ini dengan yang lain saling
terhubung dan saling memperbaharui datanya masing-masing
(www.rootservers.org).

Cara Kerja DNS (Domain Name System)


DNS menggunakan relasi client – server untuk resolusi nama. Pada saat client
mencari satu host, maka ia akan mengirimkan query ke server DNS. Query adalah
satu permintaan untuk resolusi nama yang dikirimkan ke server DNS.
1.    Pada komputer Client, sebuah program aplikasi misalnya http, meminta pemetaan IP
Address (forward lookup query). Sebuah program aplikasi pada host yang
mengakses domain system disebut sebagai resolver, resolver menghubungi DNS
server, yang biasa disebut name server.
2.    Name server meng-cek ke local database, jika ditemukan, name server
mengembalikan IP Address ke resolver jika tidak ditemukan akan meneruskan query
tersebut ke name server  root server.
3.    Terakhir barulah si client bisa secara langsung menghubungi sebuah website /
server yang diminta dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh DNS
server.
Jika permintaan tidak ada pada database,  name server akan menghubungi server
root dan server lainnya dengan cara sebagai berikut :
 
1.    Saat kita mengetikkan sebuah nama domain misalnya http://www.
neon.cs.virginia.edu pada web browser,  maka aplikasi http (resolver) akan
mengirimkan query ke Name Server DNS Server local atau DNS Server Internet
Service Provider.
2.    Awalnya name server akan menghubungi server root. Server root tidak mengetahui
IP Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP Address server edu.
3.    Selanjutnya name server akan bertanya lagi pada server edu berpa IP Address
domain neon.cs.virginia.edu.  Server edu tidak mengetahui IP Address domain
tersebut, ia hanya akan memberikan IP Address server virginia.edu.
4.    Selanjutnya name server akan bertanya ke server virginia.edu tentang  IP Address
neon.cs.virginia.edu. Dan server virginia.edu hanya mengetahui dan memberikan
jawaban berupa  IP Address server cs.virginia.edu
5.    Selanjutnya name server akan bertanya ke server cs.virginia.edu tentang  IP
Address neon.cs.virginia.edu. Dan barulah cs.virginia.edu mengetahui dan
menjawab berapa IP Address domain neon.cs.virginia.edu.
6.    Terakhir barulah computer client bisa secara langsung menghubungi domain
neon.cs.virginia.edu dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh server
cs.virginia.edu.
7.    IP Address milik neon.cs.virginia.edu kemudian akan disimpan sementara oleh DNS
server Anda untuk keperluan nanti. Proses ini disebut caching, yang berguna untuk
mempercepat pencarian nama domain yang telah dikenalnya.
DNS Server terdiri atas 3 jenis, yaitu:
1.    Cache, jenis ini tidak mempunyai data nama-nama host dari domain       tertentu. Ia hanya mencari
jawaban dari beberapa dns server dan       menyimpan hasil di dalam cache-nya untuk keperluan
mendatang.
2.    Primary (master), adalah dns server yang memegang daftar lengkap    dari   sebuah domain yang
dikelolanya. Misalnya server      admin.wordpress.com   memegang otoritas penuh atas
domain    wordpress.com.
3.    secondary (slave), adalah backup dari primary server, apabila    primary server crash atau untuk
mempermudah pendelegasiannya.    Secondary server juga memuat daftar lengkap dari sebuah
domain, sama    seperti primary.
Komponen DNS
Komponen DNS dibagi ke dalam empat bagian, yaitu:
A.    DNS Server
Merupakan sebuah komputer yang bertugas untuk menjalankan program dari server
DNS, seperti service DNS server atau BIND. BIND menampung database DNS
perihal informasi struktur pohon atau pengartian nama dari sebuah permintaan dari
DNS klient.
B.    DNS Zone
Merupakan penampung bagian dari buah penamaan untuk server yang berhak
atasnya.Contoh sebuah server DNS memiliki otoritas untuk itenas.ac.id dan
itenas.edu dan setiap zone dapat disertakan dalam satu atau lebih domain.
C.    DNS Resolver
Merupakan sebuah services yang menggunakan protokol DNS untuk meminta
informasi dari DNS server.
D.    Resource Record
Merupakan arah masuknya database DNS yang digunakan untuk menjawab
permintaan klient. Penjabaran dari sebuah record tipe seperti alamat host (A), alias
(CNAME), dan mail exchanger (MX).
E.Layanan HTTP dan HTTPS

Perbedaan http dan https

HTTP dan HTTPS adalah kode bahasa protokol  yang tidak asing lagi bagi
pengguna internet, karena di setiap link yang mengacu pada sebuah website pasti
menggukannya. Kode ini juga sering di jumpai ketika kita hendak melakukan
browsing atau membuka halaman website tertentu. Kita di minta untuk mengetik
kode tersebut di awalnya dan diakhiri dengan titik dua dan garis miring kembar
ketika kita melakukan browsing halaman website yang diinginkan.

HTTP ( Hypertext Transfer Protocol)


Hypertext Transfer Protokol (HTTP) adalah sebuah protokol jaringan lapisan aplikasi
yang digunakan untuk sistem informasi terdistribusi, kolaboratif, dan menggunakan
hipermedia penggunaannya banyak pada pengambilan sumber daya yang saling
terhubung dengan tautan yang disebut dengan dokumen hiperteks yang kemudian
membentuk World Wide Web pada tahun 1990 oleh fisikawan inggris yang bernama
Tim Berners Lee. Http merupakan protokol yang menyediakan perintah dalam
komunikasi antar jaringan, yaitu komunikasi antara jaringan komputer client dengan
web server. Dalam komunikasi ini, komputer clientmelakukan permintaan dengan
mengetikkan alamat atau website yang ingin di akses. Sedangkan server mengolah
permintaan tersebut berdasarkan kode protokol yang di inputkan.

HTTP disebut protokol Stateless karena setiap perintah dijalankan secara


independen, tanpa pengetahuan tentang perintah yang datang sebelumnya. Ini
adalah alasan utama yang sulit untuk menerapkan situs Website yang bereaksi
secara cerdas untuk input pengguna.

Sesi http

Sebuah sesi HTTP adalah urutan transaksi permintaan dan respons jaringan dengan
menggunakan protokol HTTP. Sebuah klien HTTP akan memulai sebuah
permintaan. Klien tersebut akan membuka sebuah koneksiTransmission Control
Protocol (TCP) ke sebuah port tertentu yang terdapat dalam sebuah host (umumnya
port 80 atau 8080). Server yang mendengarkan pada port 80 tersebut akan
menunggu pesan permintaan klien. Saat menerima permintaan, server akan
mengirimkan kembali baris status, seperti “HTTP/1.1 200 OK”, dan pesan yang
hendak diminta, pesan kesalahan atau informasi lainnya.

Hypertext Transfer Protocol Secure (HTTPS)

Hypertext Transfer Protocol Secure (HTTPS) memiliki pengertian yang sama dengan
HTTP hanya saja HTTPS memiliki kelebihan fungsi di bidang keamanan (secure).
HTTPS di temukan oleh Netscape Communication Corporation. HTTPS
menggunakan Secure Socket Layer (SSL) atau Transport Layer Security(TLS)
sebagai sublayer dibawah HTTP aplikasi layer yang biasa. HTTP di enkripsi dan
deskripsi dari halaman yang di minta oleh pengguna dan halaman yang di
kembalikan oleh web server. Kedua protokol tersebut memberikan perlindungan
yang memadai dari serangan eavesdroppers, dan man in the middle attacks. Pada
umumnya port yang digunakan HTTPS adalah port 443. Tingkat keamanan
tergantung pada ketepatan dalam mengimplementasikan pada browser web dan
perangkat lunak server dan didukung oleh algorithma penyandian yang aktual. Oleh
karena itu, pada halaman web digunakan HTTPS, dan URL yang digunakan dimulai
dengan ‘https://’.

Https dapat menjamin keamanan dalam Autentikasi server yaitumemungkinkan


peramban dan pengguna memiliki kepercayaan bahwa mereka sedang berbicara
kepada server aplikasi sesungguhnya.Https juga mampu dalam menjaga
kerahasiaan data dan Integritas data.

Perbedaan utama http dan https

Beberapa perbedaan utama antara http dan https, dimulai dengan port default, yang
80 untuk http dan 443 untuk https. Https bekerja dengan transmisi interaksi yang
normal http melalui sistem terenkripsi, sehingga dalam teori, informasi tidak dapat
diakses oleh pihak selain klien dan server akhir. Ada dua jenis umum lapisan
enkripsi: Transport Layer Security (TLS) dan Secure Socket Layer (SSL), yang
keduanya menyandikan catatan data yang dipertukarkan.

Cara Kerja
Https bukan protokol yang terpisah, tetapi mengacu pada kombinasi dari interaksi
HTTP normal melalui Socket Layer terenkripsi SSL (Secure) atau Transport Layer
Security (TLS) mekanisme transportasi. Hal ini menjamin perlindungan yang wajar
dari penyadap dan (asalkan dilaksanakan dengan benar dan otoritas sertifikasi
tingkat atas melakukan pekerjaan mereka dengan baik) serangan.

Port default TCP https: URL adalah 443 (untuk HTTP tanpa jaminan, defaultnya
adalah 80). Untuk mempersiapkan web-server untuk koneksi https penerima harus
sebagai administrator dan membuat sertifikat kunci publik untuk server web.
Sertifikat ini dapat dibuat untuk server berbasis Linux dengan alat seperti Open SSL
yang ssl atau gensslcert SuSE. Sertifikat ini harus ditandatangani oleh otoritas
sertifikat satu bentuk atau lain, yang menyatakan bahwa pemegang sertifikat adalah
siapa yang mereka ajukan. Web browser pada umumnya didistribusikan dengan
penandatanganan sertifikat otoritas sertifikat utama, sehingga mereka dapat
memverifikasi sertifikat yang ditandatangani oleh mereka.
Bila menggunakan koneksi https, server merespon koneksi awal dengan
menawarkan daftar metode enkripsi mendukung. Sebagai tanggapan, klien memilih
metode sambungan, dan klien dan sertifikat server pertukaran untuk otentikasi
identitas mereka. Setelah ini dilakukan, kedua belah pihak bertukar informasi
terenkripsi setelah memastikan bahwa kedua menggunakan tombol yang sama, dan
koneksi ditutup. Untuk host koneksi https, server harus memiliki sertifikat kunci
publik, yang embeds informasi kunci dengan verifikasi identitas pemilik kunci itu.
Sertifikat Kebanyakan diverifikasi oleh pihak ketiga sehingga klien yakin bahwa
kuncinya adalah aman.

Keuntungan  mengubah HTTP menjadi HTTPS?


Untuk mengamankan komunikasi antara browser dengan web server. Bagaimana
bisa? Ilustrasi singkat berikut akan menjawabnya: Ketika anda mengakses sebuah
web server yang menggunakan protokol HTTPS, halaman yang dikirimkan pada
anda telah dienkripsi dulu oleh protokol ini. Dan semua informasi yang anda kirimkan
ke server (registrasi, identitas, nomor pin, transfer pembayaran) akan dienkripsi juga
sehingga tidak ada yg bisa mencuri dengar (eavesdropping) data-data anda  ketika
proses transaksi sedang berlangsung. Maka transaksi data anda menjadi lebih safe.
Protokol HTTPS bisa anda temukan pada situs-situs perbankan, ecommerce, form
registrasi, dsb. Karena di area bisnis inilah rentan sekali terjadi eavesdropping oleh
pihak ketiga. Untuk itulah anda membutuhkan sertifikat SSL.

Beberapa variasi kemungkinan halaman dan form URL yang perlu diperhatikan
adalah:

    Halaman form di http://internetbanking.com/formlogin.html dan tag form login


dalam bentuk <form action=http://internetbanking.com/dologin.php>. Ini benar-benar
tidak aman karena tidak ada enkripsi sama sekali.
    Halaman di http://internetbanking.com/formlogin.html , tag form login dalam
bentuk <form action=https://internetbanking.com/dologin.php . Ini pun tetap tidak
aman karena formlogin bisa diubah dengan mitm attack.
    Halaman di https://internetbanking.com/formlogin.html , tag form login dalam
bentuk <form action=http://internetbanking.com/dologin.php>. Form login tidak bisa
diserang, namun password dikirimkan tanpa terenkripsi. Sama saja bohong.
    Halaman di https://internetbanking.com/formlogin.html, tag form login dalam
bentuk <form action=https://internetbanking.com/dologin.php>. Ini baru aman, form
login tidak bisa diserang, dan password terenkrip.

Page Url     Form Url     Status


HTTP        HTTP        Not secure, nothing encrypted.
HTTP        HTTPS     Not secure, vulnerable to mitm attack.
HTTPS     HTTP        Not secure, form data not encrypted.
HTTPS     HTTPS     Maximum Security

Kesimpulan

Http dan https memiliki peranan yang sama dalam  mendefinisikan bagaimana suatu
pesan bisa diformat dan dikirimkan dari server ke client, hanya saja https memiliki
kelebihan fungsi dalam sistem keamanan dengan mengenkripsikan informasi
menggunakan SSL dan TLS. Sehingga https memiliki keamanan yang lebih di
bandingkan http.
Website HTTP
Website jenis ini menggunakan protocol Hypertext Transfer protocol yang disingkat
HTTP, dimana protocol ini tergabung dalam lapisan Aplication pada OSI Layer.
Protocol http bertugas untuk mengatur komunikasi antara program web browser
dengan web server. Dengan kata lain HTTP adalah sebuah protokol
meminta/menjawab antara client dan server.

Tidak dianjurkan melakukan transaksi di internet dan urusan perbankan, karena


paket yang dikirim menggunakan protokol ini tidak terenkripsi, sehingga dianggap
kurang aman.

Website https
Website jenis ini menggunakan protocol Hypertext Transfer Protocol Scure yang
disingkat HTTPS, dimana protocol ini tergabung dalam lapisan Aplication pada OSI
Layer.  Protokol HTTPS ini bisa dikatakan adalah versi amannya HTTP. Tugas dan
fungsi sama seperti http, namun tingkat keamanan protokol HTTPS lebih
menjanjikan komunikasi atau transaksi antara web browser dan web server menjadi
lebih aman.

Dengan protocol HTTPS transaksi antara browser dan webserver harus melalui
proses registrasi, sign in, authentikasi dan enkripsi terhadap data atau pesan yang
akan dikirim.

F. Layanan FTP

Pengertian,Keamanan dan Kegunaan FTP Server

File Transfer Protocol (FTP) adalah suatu protokol yang berfungsi untuk tukar-
menukar file dalam suatu network yang menggunakan TCP koneksi bukan UDP.
Dua hal yang penting dalam FTP adalah FTP Server dan FTP Client.

FTP server adalah suatu server yang menjalankan software yang berfungsi untuk
memberikan layanan tukar menukar file dimana server tersebut selalu siap
memberikan layanan FTP apabila mendapat permintaan (request) dari FTP client.

FTP client adalah computer yang merequest koneksi ke FTP server untuk tujuan
tukar menukar file. Setelah terhubung dengan FTP server, maka client dapat men-
download, meng-upload, merename, men-delete, dll sesuai dengan permission yang
diberikan oleh FTP server.

Tujuan dari FTP server adalah sebagai berikut :


• Untuk tujuan sharing data
• Untuk menyediakan indirect atau implicit remote computer
• Untuk menyediakan tempat penyimpanan bagi user
• Untuk menyediakan transfer data yang reliable dan efisien

Keamanan FTP

File Transfer Protocol (FTP) adalah suatu protokol yang berfungsi untuk tukar-
menukar file
dalam suatu network yang menggunakan TCP koneksi bukan UDP. Dua hal yang
penting dalam FTP adalah FTP Server dan FTP Client.

FTP server adalah suatu server yang menjalankan software yang berfungsi untuk
memberikan
layanan tukar menukar file dimana server tersebut selalu siap memberikan layanan
FTP apabila mendapat permintaan (request) dari FTP client.

FTP client adalah computer yang merequest koneksi ke FTP server untuk tujuan
tukar menukar file. Setelah terhubung dengan FTP server, maka client dapat men-
download, meng-upload, merename, men-delete, dll sesuai dengan permission yang
diberikan oleh FTP server.

Tujuan dari FTP server adalah sebagai berikut :


• Untuk tujuan sharing data
• Untuk menyediakan indirect atau implicit remote computer
• Untuk menyediakan tempat penyimpanan bagi user
• Untuk menyediakan transfer data yang reliable dan efisien

FTP sebenarnya cara yang tidak aman dalam mentransfer suatu file karena file
dikirimkan tanpa di-enkripsi terlebih dahulu tetapi melalui clear text. Mode text yang
dipakai untuk transfer data adalah format ASCII atau format binary. Secara default,
FTP menggunakan mode ASCII dalam transfer data. Karena pengirimannya tanpa
enkripsi, username, password, data yang di transfer, maupun perintah yang dikirim
dapat di sniffing oleh orang dengan menggunakan protocol analyzer (sniffer). Solusi
yang digunakan adalah dengan menggunakan SFTP (SSH FTP) yaitu FTP yang
berbasis pada SSH atau menggunakan FTPS (FTP over SSL) sehingga data yang
dikirim terlebih dahulu di enkripsi.

Pengertian FTP

FTP merupakan singkatan dari File Transfer Protocol. FTP terdiri dari sebuah client
dan sebuah server yang merupakan aplikasi yang memberikan akses /pertukaran
transfer data antara dua komputer ( client dan server ). Transfer yang file/ data ini
dapat teradi antara komputer yang berbentuk mainframe dan sebuah komputer di
jaringan lokal. Atau transfer data dapat terjadi dari komputer kita ke server FTP
melalui internet. FTP merupakan aplikasi yang sangat berguna ( powerful) karena
aplikasi ini menyediakan akses kepada pengunjung atau user untuk mengakses data
yang tersimpan pada server tersebut, dan dapat diakses oleh sejumlah besar
komputer secara bersamaan.

Proses yang terjadi pada FTP


Secara garis besar, Proses transfer data atau file pada FTP memiliki dua alur.
Alur yang pertama adalah proses transfer data dari komputer local ( komputer kita )
ke komputer server (komputer remote) yang menyediakan akses ftp, Proses ini di
kenal sebagai proses UPLOAD, sedangkan proses transfer data dari komputer
server ( remote ke komputer local ( komputer kita ) dinamakan prosess
DOWNLOAD.

Di bawah ini adalah alur nya :


Fungsi atau kegunaan dari FTP ( file Transfer Protocol ) adalah sebagai protocol
atau media untuk melakukan proses mengambil data atau dengan istilah Download
maupun untuk mengirim data / file yang biasa disebut Upload.

Dalam proses download maupun Upload baik dengan FTP ( File Transfer Protocol )
atau yang lainnya, kita harus memperhatikan ukuran-ukuran yang nantinya akan kita
transfer.

Website Ftp
Website jenis ini menggunakan protocol File Transfer Protocol yang disingkat FTP,
dimana protocol ini tergabung dalam lapisan Aplication pada OSI Layer. FTP
bertugas untuk melayani proses transfer file antara dua buah mesin melalui jaringan
yang memakain  Internet Protocol (IP). Sebuah komputer mengupload file ke sebuah
FTP Server, dan kemudian file tersebut dapat di download oleh komputer lain. 
Fungsinya hampir sama dengan HTTP, karena keduanya berfungsi untuk
mentransfer data dari suatu server ke komputer Anda.

G. Layanan SMTP, POP3 dan IMAP4

POP3 (Post Office Protocol version 3) adalah protokol email yang digunakan untuk
mengambil email dari server (pull email). Protokol POP3 ditujukan agar ada yang
menyimpan email untuk sementara sampai email tersebut diambil oleh penerimanya
di komputernya.

IMAP (Internet Message Access Protocol) adalah protokol standar untuk mengakses


atau mengambil email dari server. IMAP memungkinkan pengguna memilih pesan
email yang akan diambil, membuat folder di server, mencari email tertentu, maupun
menghapus email yang ada. Ini lebih baik daripada POP (Post Office Protocol) yang
hanya memperbolehkan kita mengambil/download semua pesan yang ada tanpa
terkecuali. Dengan IMAP terjadi komunikasi dua arah, sehingga terjadi sinkronisasi
data. Sedangkan POP yang hanya satu arah, yaitu download saja dari email server
ke komputer atau perangkat anda yang sudah terpasang email client.

SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) merupakan salah satu protokol email yang
umum digunakan untuk pengiriman email di Internet. Protokol ini dipergunakan untuk
mengirimkan data dari komputer pengirim ke server email tujuan.

Email Client adalah software/aplikasi yang digunakan untuk membuka maupun


mengirim email, baik di PC maupun gadget, seperti : mozilla thunderbird, microsoft
outlook, incredimail dsb.

Sedikitnya ada 6 perbedaan antara POP3 dan IMAP.

POP3

    Email harus didownload terlebih dahulu sebelum ditampilkan sehingga memiliki
beberapa kelemahan seperti : Anda harus mendownload lagi dari awal secara
berulang kali jika menggunakan komputer yang berbeda.
    Email yang sudah didownload ke komputer akan terhapus dari server, tapi bisa
juga tidak terhapus, tergantung dari setting email client. Jika hal ini terjadi, maka
saat anda menggunakan komputer lainnya, anda tidak bisa lagi membaca semua
email anda secara penuh.
    Seluruh email dan file attachment/lampiran akan terdownload secara total saat
melakukan cek email dari email client.
    Outgoing Email atau email yang sudah terkirim hanya akan tersimpan secara lokal
di komputer (email client).
    Anda hanya bisa mengatur email di komputer lokal saja. Saat anda menghapus
sebuah email, maka hanya email di komputer Anda saja yang terhapus, sedangkan
di email server tetap ada dan harus anda hapus secara manual melalui webmail.
    Butuh waktu yang lama untuk reload email dari email server ke komputer anda.

IMAP

    Email masih tersimpan di server email sehingga tidak perlu mendownload semua
email dari awal jika diakses menggunakan komputer lain. Perubahan yang dilakukan
di komputer satu akan berdampak pada email server dan komputer yang lain.
    Sangat mudah dalam mengidentifikasi Email yang belum terbaca.
    Pesan yang didownload hanya pesan yang anda akses saat itu untuk ditampilkan
di komputer remote. Lebih praktis, cepat dan hemat waktu.
    Outgoing Email bisa tersimpan secara realtime di email server dan bisa diakses
oleh komputer manapun yang menggunakan IMAP.
    Anda bisa mengatur email server dari komputer secara real time. Saat anda
mengapus email di komputer remote, maka anda juga telah menghapusnya dari
Email server. Sinkronisasi antara server email dan komputer akan selalu terjadi
secara otomatis sehingga yang kita akses di komputer adalah kondisi email secara
real time yang ada di email server.
    Waktu reload email lebih cepat dari POP dan sinkronisasi antara email server dan
komputer remote akan selalu terjadi secara otomatis saat anda melakukan aktivitas
di komputer remote anda.

Dari perbedaan tersebut kelihatan bahwa IMAP lebih baik daripada POP3 dalam hal
melakukan sinkronisi folder  terhadap email server (webmail). Untuk penggunaan
email di tablet pc atau smartphone, lebih cocok jika menggunakan protokol IMAP.

Layanan keamanan ISP


 Pertimbangan Layanan keamanan ISP (enkripsi data)
 Peralatan pengaman pada ISP (acl ,port filtering, firewall, IDS,IPS)
 Monitoring dan pengaturan ISP (service Level Agreement,SNMP ,Syslog)
 Backup dan recovery (media,file)
Deskripsi jaringan perusahaan
 Trafik yang mengalir pada jaringan perusahaan
 LAN dan WAN perusahaan
 Intranet dan ekstranet
 Iaplikasi-aplikasi perusahaan dan Pola trafik yang mengalir
 Aplikasi-aplikasi dan trafik pada jaringan perusahaan
 Prioritas trafik jaringan
 Asas teleworking dan VPN
Dokumentasi jaringan perusahaan
 Pusat operasi jaringan
 Pertimbangan desain ruang telekomunikasi
 Pemberian pelayanan pada PoP (Point of Presence)
 Pertimbangan keamanan pada kerja perusahaan
 Koneksi jaringan perusahaan ke layanan eksternal
 Routing dan switching
 Hardware router dan Hardware Switch
 Perintah dasar dan konfigurasi CLI router
Deskripsi switching tingkat perusahan
 Prinsip kerja switching dan segmentasi jaringan
 Prinsip kerja switching multilayer
 identifikasi macam-macam switching
 Keamanan switch
 Perlindungan jaringan terhadap switching loop
 Redundansi pada sebuah jaringan dengan switch
 Protocol Spanning Tree (STP)
 Prinsip root bridges
 Identifikasi spanning tree pada jaringan hirarkikal
 Protocol spanning tree cepat (RSTP)
 Identifikasi dan Konfigurasi VLAN
 Rute inter VLAN dan trunking
 yang dimaksud dengan port trunk
 Memperluas VLAN melalui Switch
 Routing antara VLAN-VLAN
 Perawatan VLAN dalam suatu jaringan perusahaan
 Program trunking VLAN (VTP)
 Konfigurasi VTP
 Konfigurasi VLAN untuk IP telephony dan nirkabel

Skema pengalamatan jaringan IP hirarkikal (16)


 Jaringan datar ( horizontal) dan jaringan hirarkikal
 pengalamatan jaringan hirarkikal
 subnetting dalam struktur jaringan
 VLSM
 subnet mask
 subnet menggunakan representasi biner
 proses dasar subnetting
 Variable Length Subnet Mask (VLSM)
 pengalamatan VLSM
 Classless Routing dan CIDR
 routing classfull dan routing classless
 CIDR dan peringkasan rute (route summarization)
 Perhitungan peringkasan rute
 subnet-subnet discontiguous
 cara terbaik untuk melakukan pengalamatan dan subnetting
 NAT dan PAT
 alokasi alamat IP privat
 penggunaan NAT untuk kepentingan perusahaan
 NAT static dan dinamik
 PAT
Pengaturan jaringan perusahaan (16)
 Topologi jaringan perusahaan
 routing static dan dinamik
 Konfigurasi route static
 Konfigurasi route default
 Verifikasi RIP
 protocol routing distance vector
 Routing Information Protocol (RIP)
 Konfigurasi RIPv2
 Penggunaan routing protocol EIGRP
 Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)
 Terminology dan table EIGRP
 Tetangga dan batasan dekat EIGRP
 Ukuran/metric dan konvergensi EIGRP
 Implementasikan EIGRP
 Konfigurasi dan jaringan EIGRP
Protocol routing OSPF (16)
 Operasi protocol rute link-state
 Ukuran/metric dan konvergensi OSPF
 Tetangga dan batasan dekat OSPF
 Wilayah/area OSPF
 OSPF wilayah tunggal
 OSPF dasar untuk wilayah tunggal
 Konfigurasi autentikasi OSPF
 Karameter OSPF
 Verifikasi kerja OSPF
 Penggunaan banyak protocol routing
 Konfigurasi dan menyebarkan sebuah default route
 Konfigurasi peringkasan OSPF
 Permasalahan dan keterbatasan dari OSPF
 Penggunaan banyak protocol routing dalam jaringan perusahaan
Penyambungan WAN perusahaan (16)
  Peralatan dan teknologi WAN
  Standar WAN
  Akses WAN
  Perilaku paket dan sirkit switching
  lLast mile dan teknologi WAN jarak jauh
  Enkapsulasi WAN umum
  Enkapsulasi WAN dan Ethernet
  HDLC dan PPP
  Konfigurasi PPP
  Konfigurasi PAP dan CHAP
  Frame relay
  Teknologi frame relay
  Fungsi kerja frame relay
ACL (16)
  Penyaringan trafik
  Daftar pengaturan akses (ACL)
  Macam dan penggunaan ACL
  proses ACL
  Penggunaan sebuah Wildcard Mask
  Penggunaan dan struktur ACL dan wildcard mask
  Analisa akibat dari penggunaan wildcard mask
  konfigurasi daftar pengaturan akses
  ACL standard an ekstended
  Dasar proses ACL
  Konfigurasi ACL penomoran standar
  Konfigurasi ACL penomoran ekstended
  Konfigurasi ACL yang dinamai
  Konfigurasi akses router melalui VTY
  Mengijinkan dan melarang trafik spesifik lewat
  Konfigurasi ACL untuk aplikasi dan penyaringan port
  Konfigurasi ACL untuk mendukung trafik yang dibangun
  Akibat penggunaan NAT dan PAT pada penempatan ACL
  Analisis ACL jaringan dan penempatannya
  Konfigurasi ACL bersama routing inter-VLAN
  Trafik menggunakan ACL
  Logging untuk memverifikasi fungsi ACL
  Analisa log router
  Cara terbaik untuk menggunakan ACL

JENIS-JENIS SISTEM OPERASI JARINGAN


A. Pengertian Sistem Operasi Jaringan

Sistem Operasi Jaringan (Network Operating System) adalah sebuah jenis sistem operasi yang
ditujukan untuk menangani jaringan. Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas banyak layanan atau
service yang ditujukan untuk melayani pengguna, seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi
alat pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain sebagainya. Istilah ini populer pada akhir
dekade 1980-an hingga awal dekade 1990-an. Sistem operasi jaringan adalah suatu jenis sistem
operasi yang dikususkan untuk menangani jaringan.Sistem operasi ini terdiri atas banyak layanan
atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna, seperti layanan berbagi berkas, layanan
berbagi alat pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain sebagainya.

B. Karakteristik Sistem Operasi Jaringan

§ Pusat kendali sumber daya jaringan

§ Akses aman ke sebuah jaringan

§ Mengizinkan remote user terkoneksi ke jaringan

§ Mengizinkan user terkoneksi ke jaringan lain (misalnya Internet)

§ Back up data dan memastikan data tersebut tersedia

C. Fungsi Utama Sistem Operasi Jaringan

· Menghubungkan sejumlah komputer dan perangkat lainnya ke sebuah jaringan

· Mengelola sumber daya jaringan

· Menyediakan layanan

· Menyediakan keamanan jaringan bagi multiple users

· Mudah menambahkan client dan sumber daya lainnnya

· Memonitor status dan fungsi elemen – elemen jaringan

· Distribusi program dan update software ke client

· Menggunakan kemampuan server secara efisien

· Menyediakan tolerasi kesalahan

D. Jenis-Jenis Sistem Operasi jaringan berdasarkan layanan (interface)

1. Sistem Operasi Jaringan Berbasis GUI


Adalah Sistem operasi yang dalam proses Instalasinya, user tidak perlu menghafal sintax – sintax
atau perintah DOS atau bahasa pemograman yang digunakannya. Berikut beberapa contoh Sistem
Operasi jaringan berbasis GUI :

* Linux Redhat

* Windows NT 3.51

* Windows 2000 (NT 5.0)

* Windows Server 2003

* Windows XP

* Microsoft MS-NET

* Microsoft LAN Manager

* Novell NetWare

2. Sistem Operasi Jaringan Berbasis Text

Adalah sistem operasi yang proses instalasinya, user diharapkan untuk menghafal perintah DOS yang
digunakan untuk menjalankan suatu proses instalasi Sistem Operasi Jaringan tersebut, diantaranya
adalah sebagai berikut :

v Linux Debian

v Linux Suse

v Sun Solaris

v Linux Mandrake

v Knoppix

v MacOS

v UNIX

v Windows NT

v Windows 2000 Server

v Windows 2003 Server

JENIS-JENIS SISTEM OPERASI JARINGAN


CLOSE SOURCE
1. Pengertian Closed Source

Pengertian Closed Source Software adalah perangkat lunak atau software yang dipublikasikan tanpa
diberikan kode sumbernya, pada software jenis closed source hanya terdiri dari file binari saja tanpa
adanya ruang untuk mengakses ke kode sumber software tersebut.

Secara umum, software closed source memiliki lisensi atau hak cipta yang bertujuan untuk
melindungi software tersebut dari penggunaan yang dapat merugikan si pembuat software dan
menguntungkan pihak ketiga. Software Closed Source bersifat terbatas dalam penggunaan,
penyalinan, juga modifikasi. Bagi seseorang atau perusahaan yang bermaksud ingin mengakses kode
sumber maka dibutuhkan perjanjian khusus yang dinamakan perjanjian non-disclosure.

Sistem Operasi Close Source

Sistem Operasi Close Source adalah Sistem Operasi yang kodenya tidak dibuka untuk umum, pemilik
kode close source bisa membagikan source codenya melalui lisensi secara gratis maupun gengan
membayar.

Pada Sistem Operasi Close Source ini paket program tidak dapat didistribusikan lagi selain oleh
Pembuat/Vendor Program tersebut. Jika ada pendistribusian yang bukan dari Vendor Program
tersebut, maka dianggap sebagai pembajakan software.

2. Keuntungan/Kelebihan Close Source

* Kestablian sistem terjamin

* Support/dukungan langsung dari pemilik program

* Lebih mudah digunakan

3. Kerugian/Kekurangan Close Source

* Celah yang terbuka

* Adanya lisensi yang mengharuskan pengguna menyediakan dana

* Pengembangan terbatas

* Diperlukan antivirus

* Harga lisensi mahal

4. Contoh Sistem Operasi Close Source


Pengelompokkan dan Contoh Software Closed Source

a. Sistem Operasi

Contoh perangkat lunak dalam kelompok Sistem Operasi yang menggunakan lisensi Closed Source
adalah Microsoft Windows

§ MS-DOS

§ Windows 95

§ Windows 98

§ Windows ME

§ Windows NT

§ Windows XP

§ Windows Server 2003

§ Windows Vista

§ Windows Server 2008

§ Windows 7

§ Windows 8

b. Bahasa Pemrograman

Ada banyak jenis bahasa pemrograman, diantaranya software pemrograman tersebut banyak yang
memiliki lisensi closed source, contohnya: ASP.Net, Pascal, Visual Basic

c. Web Browser

Contoh Web Browser dengan kode sumber tertutup adalah Internet Explorer yang sejak dahulu
dipakai oleh Microsoft dalam Sistem Operasi Windows-nya.

d. Aplikasi

Banyak sekali aplikasi yang menggunakan lisensi kode tertutup atau closed source, contoh aplikasi
terkenal adalah: CorelDraw, Adobe Photoshop

e. Aplikasi Perkantoran
Microsoft Office menjadi aplikasi paling populer berbasis closed source untuk membantu
menyelesaikan pekerjaan kantor dan lainnya.

f. Anti Virus

Untuk mengamankan komputer dari serangan program-program jahat maka diperlukan


penangkalnya. Banyak sekali software anti virus, dan berikut ini contoh anti virus closed source:
Norton, dan McAfee

OPEN SOURCE

1. Sistem Operasi Open Source

Sistem Operasi Open Source adalah perangkat lunak (software) yang di mana kode programnya
bersifat terbuka dan disediakan oleh pengembangnya secara umum agar bisa untuk dipelajari,
diubah maupun dikembangkan lebih lanjut serta disebarluaskan dan boleh bahkan untuk
memperbaiki bug atau kesalahan pada program tersebut.

Sementara itu, jika ada pembuat perangkat lunak (software) yang tidak mengizinkan dari kode
programnya untuk diubah dan dimodifikasi, namun kode program dari perangkat lunak tersebut
sebenarnya tersedia, maka bukanlah disebut sebagai sistem operasi open source.

Yang perlu ditekankan di sini adalah, Sistem Operasi Open Source tidak selalu disediakan secara
gratis, melainkan tetap ada biaya yang dikeluarkan untuk membeli program tersebut, Seperti halnya
adalah RedHat Linux.

Tujuan Open Source yang sesungguhnya adalah menghilangkan ketergantungan terhadap Vendor,
yang di mana dari pihak Vendor bisa saja bertindak secara seenaknya. Open Source juga meyediakan
software yang mudah untuk dijangkau oleh masyarakat luas dan menghindari adanya pengambilan
keuntungan besar-besaran/berlebihan dari Vendor.

Dan perlu digarisbawahi, Open Source di sini bersifat bebas maksudnya bukan berarti sebebas-
bebasnya, melainkan bebas untuk digunakan, dikembangkan, disebarkan ulang dengan
mempertanggungjawabkan secara bersama dan tidak untuk menghilangkan hak cipta pembuat.

2. Keuntungan/Kelebihan Open Source

* Legal
* Menyelamatkan devisa Negara

* Keamanan system

* Hemat biaya

* Dukungan dari pengembang lebih besar

* Bebas untuk mengubah dan memodifikasi

* Lebih aman

* Kesalahan (bug, error) lebih cepat ditemukan dan diperbaiki

* Lisensei gratis

* Bebas dari malware

* Tidak mengulangi development

3. Kerugian/Kelemahan Open Source

§ Tidak ada garansi dari pengembang

§ Open Source digunakan secara sharing

§ Kurangnya SDM yang memanfaatkan Open Source

§ Tidak adanya perlindungan Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI)

§ Kesulitan mengetahui status project

§ User Interface rumit bagi pengguna yang awam

4. Contoh Sistem Operasi Open Source

a. Linux, merupakan software sistem operasi yang gratis dan sangat populer

· UNIX

· BSD

· GNU Linux

· Sun Solaris

· Fedora

· Linux Ubuntu
· Knoppix

· Garuda OS

· Backtrack

· RedHat

· Mandriva

· OpenSUSE

· Debian

· Kondra Linux

· Turbo Linux

· Linux Mint

· Slackware

b. XAMPP, merupakan paket softwere yang berguna untuk simulasi dan pengembangan web,
termasuk juga di dalamnya Apache dan MySQL (database).

c. Mozilla Firefox, merupakan softwere yang berguna untuk menjelajahi halaman web di internet.

d. OpenOffice, merupakan paket softwere perkantoran yang berguna untuk mengolah kata, tabel
dan database.

e. osCommerce, merupakan softwere aplikasi web yang digunakan untuk toko online.

f. ClamAV & ClamWin, merupakan softwere antivirus.

g. Audacity, merupakan softwere perekam sekaligus pengolah audio.

h. GIMP, merupakan softwere pengolah foto dan juga gambar digital.

i. VideoLAN, merupakan softwere pemutar file multimedia

j. Blender, merupakan program untuk pembuatan model 3 (tiga) dimensi, misalnya seperti
animasi dan game.

k. Filezilla, merupakan softwere jaringan yang berfungsi untuk transfer file via protokol FTP pada
jaringan komputer atau jaringan internet.

l. Mplayer, merupakan softwere pemutar musik yang berbasis open source.

Anda mungkin juga menyukai