Anda di halaman 1dari 10

BAB I

Pendahuluan

A. Pengantar

Kadmium (Cd) ini pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Jerman yang bernama
Friedric Strohmeyer pada tahun 1817. Logam Cd ini ditemukan dalam bebatuan Calamine (Seng
Karbonat). Nama kadmium sendiri diambil dari nama latin dari “calamine” yaitu “Cadmia”.

Cadmium adalah logam yang berwarna putih keperakan, lunak dan tahan korosi. Oleh
karena sifat-sifatnya, Cd banyak dipakai sebagai stabilizer dalam pembuatan polyvinil & clorida.
Cd didapat pada limbah berbagai jenis pertambangan logam yang tercampur Cd seperti Pb, dan
Zn. Dengan demikian, Cd dapat ditemukan di dalam perairan baik di dalam sedimen maupun di
dalam penyediaan air minum.

Cadmium merupakan bahan alami yang terdapat dalam kerak bumi. Cadmium murni
berupa logam berwarna putih perak dan lunak, namun bentuk ini tak lazim ditemukan di
lingkungan. Umumnya cadmium terdapat dalam kombinasi dengan elemen lain seperti Oxigen
(Cadmium Oxide), Clorine (Cadmium Chloride) atau belerang (Cadmium Sulfide). Kebanyakan
Cadmium (Cd) merupakan produk samping dari pengecoran seng, timah atau tembaga cadmium
yang banyak digunakan berbagai industri, terutama plating logam, pigmen, baterai dan plastik.

Logam kadmium mempunyai penyebaran sangat luas di alam, hanya ada satu jenis
mineral kadmium di alam yaitugreennockite (CdS) yang selalu ditemukan bersamaan dengan
mineral spalerite (ZnS). Mineral greennockite ini sangat jarang ditemukan di alam, sehingga
dalam eksploitasi logam Cd biasanya merupakan produksi sampingan dari peristiwa peleburan
bijih-bijih seng (Zn). Biasanya pada konsentrat bijih Zn didapatkan 0,2 sampai 0,3 % logam Cd. 

Penggunaan kadmium yang paling besar (75 %) adalah dalam industri batu baterai
(terutama baterai Ni-Cd). Selain itu, logam ini juga dapat digunakan campuran
pigmen, electroplating, pembuatan alloys dengan titik lebur yang rendah, pengontrol

1
pembelahan reaksi nuklir, dalam pigmen cat dengan membentuk beberapa garamnya seperti
kadmium oksida (yang lebih dikenal sebagai kadmium merah), semikonduktor, stabilisator
PVC, obat – obatan seperti sipilis dan malaria, dan penambangan timah hitam dan bijih seng, dan
sebagainya.
Kadmium berpengaruh terhadap manusia dalam jangka waktu yang panjang dan dapat
terakumulasi pada tubuh khusunya hati dan ginjal. Secara prinsip, pada konsentrasi rendah
berefek terhadap gangguan pada paru-paru,emphysemia dan renal turbular disease yang kronis.
Kadmium lebih mudah terakumulasi oleh tanaman jika dibandingkan dengan timbal (Pb). Logam
berat ini tergabung bersama timbal dan merkuri sebagai “the big three heavy metals” yang
memiliki tingkat bahaya tertinggi pada kesehatan manusia.

B. Permasalahan

1. Apa saja sifat-sifat fisik dan kimia kadmium ?

2.Bagaimana persenyawaan kadmium ?

3.Apa reaksi penting dari logam kadmium ?

4. Apa manfaat kadmium (Cd) dalam kehidupan sehari-hari?

2
BAB II
Pembahasan

1. Sifat Fisis dan Sifat Kimia Kadmium


Kadmium adalah logam berwarna putih perak, lunak, mengkilap, tidak larut dalam basa,
mudah bereaksi, serta menghasilkan Kadmium Oksida bila dipanaskan. Kadmium (Cd)
umumnya terdapat dalam kombinasi dengan klor (Cd Klorida) atau belerang (Cd Sulfit).
Kadmium membentuk Cd2+  yang bersifat tidak stabil. Cd memiliki nomor atom 40, berat atom
112,4, titik leleh 321 0C, titik didih 767 0C dan memiliki masa jenis 8,65 g/cm3.

Logam kadmium (Cd) memiliki karakteristik berwarna putih keperakan seperti logam
aluminium, tahan panas, tahan terhadap korosi.   kadmium (Cd) digunakan untuk elektrolisis,
bahan pigmen untuk industri cat, enamel dan plastik. Logam kadmium (Cd) biasanya selalu
dalam bentuk campuran dengan logam lain terutama dalam pertambangan timah hitam dan seng.
Kadmium (Cd) adalah metal berbentuk kristal putih keperakan. Cd didapat bersama-sama Zn,
Cu, Pb, dalam jumlah yang kecil. Kadmium (Cd) didapat pada industri alloy, pemurnian Zn,
pestisida, dan lain-lain.

Logam kadmium (Cd) mempunyai penyebaran yang sangat luas di alam. Berdasarkan
sifat-sifat fisiknya, kadmium (Cd) merupakan logam yang lunak ductile, berwarna putih seperti
putih perak. Logam ini akan kehilangan kilapnya bila berada dalam udara yang basah atau
lembab serta cepat akan mengalami kerusakan bila dikenai uap amoniak (NH3) dan sulfur
hidroksida (SO2). Berdasarkan pada sifat kimianya, logam kadmium (Cd) didalam persenyawaan
yang dibentuknya umumnya mempunyai bilangan valensi 2+, sangat sedikit yang mempunyai
bilangan valensi 1+. Bila dimasukkan ke dalam larutan yang mengandung ion OH, ion-ion Cd2+
akan mengalami proses pengendapan. Endapan yang terbentuk dari ion-ion Cd2+ dalam larutan
OH biasanya dalam bentuk senyawa terhidrasi yang berwarna putih

3
1. Sifat Fisik
a. Logam berwarna putih keperakan
b. Mengkilat
c. Lunak/Mudah ditempa dan ditarik
d. Titik lebur rendah
e. Akan kehilangan kilapnya jika berada dalam udara yang basah atau lembab dan akan
mengalami kerusakan bila terkena uap amonia dan sulfur hidroksida
Fase solid
Massa jenis (mendekati suhu kamar) 8.65 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. 7.996 g·cm−3
Titik lebur 594.22 K, 609.93 °F 321.07 °C,
Titik didih 1413 °F, 767 °C, 1040 K,
Kalor peleburan 6.21 kJ·mol−1
Kalor penguapan 99.87 kJ·mol−1
Kapasitas kalor 26.020 J·mol−1·K−1

Tabel 2.1 Sifat Fisis Kadmium


2. Sifat Kimia
a. Cd tidak larut dalam basa
b. Larut dalam H2SO4 encer dan HCl encer
Cd + H2SO4 → CdSO4 + H2
c. Cd tidak menunjukkan sifat amfoter
d. Bereaksi dengan halogen dan nonlogam seperti S, Se, P
e .Cd adalah logam yang cukup aktif
f. Dalam udara terbuka, jika dipanaskan akan membentuk asap coklat CdO
g. Memiliki ketahanan korosi yang tinggi
h. CdI2 larut dalam alkohol

2. Senyawaan Kadmium
a. Kadmium sulfida (CdS)

Ini diperoleh dengan interaksi langsung atau pengendapan oleh H 2S dari larutan akua,
4
larutan asam untuk CdS. Merupakan senyawa yang tidak larut dalam air dan dijumpai
sebagai mineral grinolit. Zink sulfida tak berwarna, tetapi kadmium sulfida berwarna kuning
legam, oleh karena itu dapat dipakai sebagai pewarna.
b. Kadmium oksida (CdO)

Memiliki beberapa warna dari kuning kehijauan sampai coklat yang mendekati hitam
tergantung dengan kondisi suhu pemanasan. Warna tersebut merupakan akibat dari beberapa
jenis terputusnya kisi kristal. Kedua oksida menyublim pada suhu yang sangat tinggi.
c. Kadmium seng telurida (CdZnTe)

Sangat beracun untuk manusia, tidak boleh tertelan, terhirup dan tidak boleh dipegang
tanpa sarung tangan yang tepat.
d. Kadmium hidroksida (Cd(OH)2)

Tidak larut dalam basa. Cd hidroksi dapat membentuk kompleks amina bila direaksikan
dengan amonia kuat berlebih. Cd(OH)2 lebih bersifat asam daripada Zn(OH)2 yang bersifat
amfoter.
3. Reaksi Kadmium

a. Oksida Cd Senyawa biner, oksida CdO dibentuk dengan pembakaran logamnya di udara atau
dengan pirolisis karbonat atau nitratnya. Asam oksida dapat diperoleh dengan pembakaran
alkil, asap cadmium oksida luar biasa beracun. Cadmium oksida warnanya beragam mulai
dari kuning kehijauan sampai coklat mendekati hitam bergantung pada proses
pemanasannya. Warna-warna ini adalah hasil dari keragaman jenis kerusakan kisinya. Oksida
menyublim pada suhu yang sangat tinggi.

b. Halida

Larutan Cd halida mengandung semua spesies Cd 2+, CdX+, CdX2+, dan CdX3- dalam
kesetimbangan. Fluorida larut sebagian dalam air, sebagai cerminan dari energi kisi yang
tinggi bagi struktur-struktur CdF2 (fluorit).

5
c. Hidroksida
Jika larutan garam Cd di tambah NaOH terbentuk Cd(OH)2. 
                        Cd2+ + 2NaOH → Cd(OH)2 ↓(putih) + 2Na+ 
Hidroksida Cd mudah larut dalam amonia kuat berlebih membentuk kompleksamin
[Cd(NH3)4]2+. 
                         Cd(OH)2(s) + 4NH3(aq) → [Cd(NH3)4]2+(aq) + 2OH-(aq)
d. Sulfida
Senyawa sulfida diperoleh dari interaksi langsung/pengendapan oleh H 2S dari larutan
aqua, larutan asam untuk CdS.
Cd + H2S → CdS +H2
e. Garam Okso dan Ion Aquo
Garam dari okso seperti nitrat, sulfat, sulfit, perklorat, dan asetat larut dalam air. Ion aquo
bersifat asam dan larutan garamnya terhidrolisis bagi larutan Cd Yang lebih pekat,
spesies yang utama adalah Cd2OH3+
                                   2Cd2+(aq) + H2O(l) → Cd2OH3+(aq) + H+
Dengan adanya anion pengompleks, misalnya halida, spesies seperti Cd(OH)Cl atau
CdNO3+ dapat diperoleh.
f. Iodida
Garam Cd dapat larut dalam KI. Jika larutan KI pekat ditambahkan pada larutan garam
amoniakal terbentuk Cd(NH3)4 yang berbentuk endapan putih. CdI2 larut dalam alkohol
dan digunakan dalam fotografi.

4. Kegunaan Kadmium
Kadmium merupakan komponen campuran logam yang memiliki titik cair
terendah.Unsur ini digunakan dalam campuran logam poros dengan koefisien gesek yang rendah
dan tahan lama. Kadmium merupakan logam yang sangat penting dan banyak kegunaannya,
khususnya untuk electroplating (pelapisanelektrik) serta galvanisasi karena cadmium memiliki
keistimewaan non korosif. Kadmium banyak digunakan dalam pembuatan alloy, pigmen warna
pada cat, keramik, plastik, stabilizer plastik, katode untuk Ni-Cd pada baterai, bahan fotografi,
pembuatan tabung TV, karet, sabun, kembang api, percetakan tekstil, dan pigmen untuk gelas
dan email gigi .

Pemanfaatan cadmium dan persenyawaannya meliputi :

6
1. Cadmium (Cd) digunakan sebagai bahan stabilitasi sebagai bahan pewarna dalam industri
plastik dan pada elektroplating.
2. Alloy Cd digunakan sebagai pemandu peluru-peluru kendali. Substansi dari alloy Cd
digunakan sebagai bahan solder.
3. Logam Cd dan senyawa Kadmium Nitrat sangat berguna dalam pengembangan reaktor
nuklir,berfungsi sebagai bahan untuk mengontrol kecepatan pemecahan inti atom dalam
rantai reaksi(reaksi berantai).
4. Senyawa CdS dan CdSeS banyak digunakan sebagai zat warna.
5. Senyawa Cd-sulfat(CdSO4) digunakan dalam industri baterai yang berfungsi untuk
pembuatan sel Weston karena mempunyai potensial stabil yaitu sebesar 1,0186 volt.
6. Senyawa Kadmium Bromida(CdBr2) dan kadmium ionida(CdI2) secara tebatas digunakan
dalam dunia fotografi.
7. Senyawa dietil Kadmium digunakan dalam proses pembuatan tetraetil-Pb.
8. Senyawa Cd-strearat banyak digunakan dalam perindustrian manufaktur polyvinil
clorida(PVC) sebagai bahan yang berfungsi untuk stabilizer.
9. Selain itu,kadmium banyak digunakan dalam industri-industri ringan seperti pada proses
pengolahan roti,pengolahan ikan,pengolahan ikan,industri tekstil dan lain-lain.
10. Kadmium telah digunakan secara meluas pada berbagai industri antara lain pelapisan logam,
peleburan logam, pewarnaan, baterai, minyak pelumas, bahan bakar. Bahan bakar dan
minyak pelumas mengandung Cd sampai 0,5 ppm, batubara mengandung Cd sampai 2 ppm,
pupuk superpospat juga mengandung Cd bahkan ada yang sampai 170 ppm.

Aplikasi Kadmium dalam kehidupan sehari-hari

Baterai Nikel Cadmium merupakan baterai yang dapat diisi ulang kembali. Baterai ini
biasa digunakan pada perangkat elektronik portable, lampu darurat, dll. B a t e r a i ini
m en gg un ak an Cd s e ba ga i a no da d an pa s t a N i O (O H ) sebagai katodanya.
Sedangkan elektrolitnya adalahKOH.

Reaksi yang terjadi :


Reaksi Anoda : Cd(s) + 2OH-(aq) → Cd(OH)2(s) + 2e
7
Reaksi Katoda : 2NiO(OH)(s) + 2H2O(l) + 2e- → 2Ni(OH)2(s) + 2OH-(aq)
Reaksi Sel : Cd(s) + 2NiO(OH)(s) + 2H2O(l) → Cd(OH)2(s) + 2Ni(OH)2(s)
Potensial sel yang dihasilkan sebesar 1,4 volt.

Kelebihan dari baterai ini adalah tempat yang digunakan sama dengan tempat yang
digunakan pada baterai biasa sehingga tidak perlu memodifikasi casing-nya. Selain itu jika
dibandingkan dengan baterai biasa, baterai nikel cadmium atau yang lebih dikenal sebagai
Baterai NiCad ini, mempunyai daya tahan sedikit di atas baterai biasa (dengan catatan kondisi
baterai NiCad ini masih baik).

Kekurangan baterai NiCad adalah biaya pembuatannya mahal, kapasitas berkurang jika
tidak baterai dikosongkan (memory effect), dan tidak ramah lingkungan (beracun).

Solusi : Baterai nikel kadmium sangat sensitif terhadap kelebihan pengisian, sehingga
perlu perhatian khusus pada saat pengisian muatan listrik pada baterai. Pada saat pengisian telah
selesai maka suhu akan naik dengan cepat (panas meningkat dengan cepat) sehingga charger
perlu dimatikan. Karena jika tidak dimatikan akan dapat menyebabkan suhu baterai akan naik
terus dan pada akhirnya akan meledak. Dan logam Cd itu beracun, oleh karena itu penggunaan
Cd diganti dengan logam hidrida, misalnya litium hidrida (LiH)

Namun Kadmium (Cd) ini juga memilliki efek yang berbahaya terhadap : lingkungan,
tumbuhan dan hewan, serta kesehatan tubuh manusia.

BAB III

8
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari permasalahan yang dibahas :
1. Kadmium (Cd) adalah unsur yang berada pada golongan IIB. Selain itu, kadmium adalah
logam yang berwarna putih keperakan, lunak dan tahan korosi.
2. Sumber Kadmium terdapat pada Kadmium sulfida. Kadmium juga terdapat dalam
kombinasi dengan elemen lain seperti Oxigen (Cadmium Oxide), Clorine (Cadmium
Chloride) atau belerang (Cadmium Sulfide).
3. Reaksi yang terjadi pada Kadmium dapat bereaksi dengan hidroksida, sulfida, garam
okso, iodida, halida, dan oksida.
4. Kadmium banyak digunakan dalam pembuatan alloy, pigmen warna pada cat, keramik,
plastik, stabilizer plastik, katode untuk Ni-Cd pada baterai, bahan fotografi, pembuatan
tabung TV, karet, sabun, kembang api, percetakan tekstil, dan pigmen untuk gelas dan
email gigi

Daftar Pustaka

9
Asmalia, Iga. 2013. Makalah Zn, Cd, dan Hg.
http://chemiga.wordpress.com/2013/09/06/makalah-zn-cd-hg/. Diakses 12 mei 2014

Cotton, F. Albert dan Geofrey Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : UI Press

Mohsin, Yulianto. 2006. Kadmium. http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/kadmium/.


Diakses 12 mei 2014

Sugiyarto, Kristian H. Dan Retno D. Suyanti. 2010. Kimia Anorganik Logam. Yogyakarta :
Graha Ilmu

10

Anda mungkin juga menyukai