Anda di halaman 1dari 13

SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN

REVIEW JURNAL INTERNASIONAL SAP 7


“PRE-ANNOUNCEMENT AND EVENT-PERIOD
PRIVATE INFORMATION”

KELOMPOK IV
KELAS 24B

Ida Bagus Nyoman Ramartha Putra (1981611033/02)


Ni Komang Cahyani Purnaningsih (1981611051/20)
Ni Made Fikiyaya Anjani Dewantari (1981611055/24)
Ni Putu Wina Purnama Dewi (1981611058/27)
A.A. Sagung Nur Ardiani (1981611059/28)

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2020
Judul : Pre-announcement and Event-Period Private Information
Penulis : Oliver Kim, Robert E. Verrecchia
Sumber : Journal of Accounting and Economics 24 (1997) 395-419.

1. Fenomena / Latar Belakang Masalah


Tujuan dari makalah ini adalah untuk memperkenalkan dan mendiskusikan
model perdagangan rasional di mana investor menggunakan informasi privat
untuk tindakan antisipasi dan dalam hubungannya dengan pengumuman publik.
Dalam artikel ini peneliti mengacu pada pre-announcements dan event-period
information. Informasi pra-pengumuman atau pre-announcements merupakan
informasi privat yang dikumpulkan dalam mengantisipasi keterbukaan informasi
publik. Pre-announcements information adalah informasi yang digunakan
sebelum pengumuman, dalam beberapa periode perdagangan. Pre-announcements
information juga dapat digunakan setelah pengumuman terjadi, dengan ketentuan
bahwa pre-announcements information tidak terserap oleh pengumuman itu
sendiri. Sedangkan event period information merupakan informasi privat yang
berguna dalam hubungannya dengan pengumuman itu sendiri.
Karakterisasi investor menggunakan informasi, baik dalam mengantisipasi
dan dalam hubungannya dengan pengumuman publik adalah masalah yang
menantang dalam konteks model rasional pada perdagangan. Pada umumnya
model perdagangan rasional didasarkan hanya pada satu jenis informasi. Tetapi
model seperti ini kurang deskriptif pada pengaturan pasar riil dan missspecified
secara empiris. Oleh karena itu, peneliti memperkenalkan sebuah model
perdagangan rasional dengan kedua fitur dan membahas implikasinya. Sebuah
model yang menggabungkan antara pra-pengumuman dan informasi event-period
dalam menghilangkan missspecified empiris yang muncul ketika hanya
menggunakan satu fitur, yaitu pra-pengumuman atau event-period information.
2. Penelitian Sebelumnya
Penelitian sebelumnya mengenai hal ini dapat ditemukan dalam Dontoh dan
Ronen (1993). Sayangnya, analisis mereka mengandung kesalahan konseptual
yang melemahkan hasil penelitian mereka. Selain itu beberapa contoh penelitian
yang analisisnya hanya berdasarkan informasi dalam mengantisipasi

1
pengumuman meliputi: Kim dan Verrecchia (1991a,b), Demski dan Feltham
(1994), McNichols dan Trueman (1994), dan Abarbanell et al. (1995). Sedangkan
beberapa contoh penelitian yang analisisnya didasarkan pada informasi dalam
hubungannya dengan pengumuman meliputi: Varian (1989), Holthausen dan
Verrecchia (1990), Indjejikian (1991), Harris dan Raviv (1993), dan Kim dan
Verrecchia (1994).
3. Rumusan Masalah
F okus perhatian peneliti adalah untuk memahami bagaimana model yang
mereka buat mengeleminasi potensi empirical misspecifications yang ditunjukkan
dalam model-model yang didasarkan hanya pada pengumuman informasi untuk
mengantisipasi (pre-announcement information) atau hanya pada pengumuman
informasi yang dapat digunakan bersama-sama pada saat informasi itu
diumumkan (event-period information), serta membahas membahas penerapan
model.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memperkenalkan dan mendiskusikan
model perdagangan rasional di mana investor menggunakan informasi privat
untuk tindakan antisipasi dan dalam hubungannya dengan pengumuman publik
5. Landasan Teori
Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori sinyal
(signalling theory) dan Teori Efisiensi Pasar.
1. Teori Sinyal (signalling theory).
Pre-aanouncement information digunakan sebagai signal untuk
memperoleh keuntungan dari kedua kondisi pengumuman, yakni saat pre-
aanouncement dan event-period di dalam perdagangan. Event-period
information merupakan informasi yang digunakan pengaruhnya hanya
pada saat periode pengumuman.
2.Teori Efisiensi Pasar
Teori efisiensi pasar yang dapat memberikan prediksi bahwa harga-harga
sekuritas yang merupakan hasil interaksi tersebut memiliki beberapa
karakteristik menarik. Pada dasarnya, harga-harga tersebut mencerminkan

2
secara tepat (properly reflect) pengetahuan kolektif dan kemampuan
memproses informasi yang dimiliki investor.

6. Hipotesis Penelitian
Penelitian ini mengembangkan sebuah hipotesis, yaitu:
H1: Jika ada exclusively pre-announcement private information, ekspektasi
volume perdagangan diperkirakan memiliki hubungan linear dengan
nilai absolut dari perubahan harga, dengan intercept nol.
H2: Jika ada exclusively event-period private information, ekspektasi
volume perdagangan diperkirakan tidak terpengaruh dari nilai absolut
perubahan harga.
7. Metodologi Penelitian
Skema dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Kajian Teoritis Kajian Empiris:
Signalling Theory Dontoh dan Ronen (1993)
Eficient Market Hypothesis Kim dan Verrecchia (1991a,b)
Demski dan Feltham (1994)
McNichols dan Trueman (1994)
Abarbanell et al. (1995)
Varian (1989)
Holthausen dan Verrecchia (1990)
Indjejikian (1991)
Harris dan Raviv (1993)
Privat Kim dan Verrecchia (1994)
Information Investor

Anticipation Conjuction
in public with public
announcement announcemen
t

Pre-
Event-period
announcement
information
information

Price change
Volume trading

Rumusan Masalah

Hipotesis

Uji Statistik

3
Hasil Penelitian

Simpulan
8. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan model yang menggabungkan pre-announcements
dan event period information, dimana penggabungan model disini disesuaikan
dengan market model equilibrium serta perubahan harga dan volume.
9. Uji Statistik
Penelitian ini melakukan pengujian statistik menggunkan analisis regresi
menggunakan rumus persamaan 20, yaitu:
E[Volume‫ ׀‬u, P2, P1] = α + β Ω0 [ u−P 2 ]+ γ Ω0 [ P1−P2 ] +ζ
Penerapan Persamaan (20) memerlukan serangkaian langkah, yaitu:
1) Pertama, peneliti harus menduga nilai awal untuk θ.
2) Kedua, berdasarkan nilai awal ini, peneliti akan perlu untuk menghitung
variabel independen sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh operator
Ω0.
3) Ketiga, menggunakan variabel tersebut, regresi tersirat oleh Persamaan.
(20) harus dijalankan untuk memperkirakan koefisien β dan γ.
4) Akhirnya, peneliti akan perlu untuk menentukan apakah rasio estimasi β
ke γ untuk mendekati θ, karena ini merupakan persyaratan untuk model
yang akan konsisten.
Persyaratannya adalah dengan asumsi:
1
Avr [ r i|s2 i−s2|]
β 2
= =0
γ 1
Avr [ r i|s1 i−s1|]
2
Sejauh β/γ tidak mendekati dugaan θ, peneliti harus menggunakan perkiraan β
/ γ untuk memperbarui estimasinya tentang θ, dan kemudian mengulang
kembali dengan memulai proses dari awal lagi. Proses berulang-ulang dapat
dihentikan (dan dikatakan konvergen) ketika ada beberapa dugaan θ dengan
properti yang mana rasio β/γ diperkirakan atas dasar θ dapat mendekati
dugaan tersebut.
10. Hasil

4
Berikut ini dijelaskan asumsi-asumsi yang mendasari model perdagangan
rasional yang dibahas peneliti, perubahan harga dan volume perdagangan yang
diharapkan dalam elemen-elemen model, dan kemungkinan aplikasi model untuk
mengestimasi perbedaan informedness investor pada pre announcement dan
event period.
(1) Keseimbangan model dan pasar
Peneliti memulai dengan menggunakan the rational expectations trading
model yang disarankan dalam Kim dan Verrecchia (1991a), yang didasarkan pada
munculnya informasi privat pre announcement, dan memasukkan informasi privat
event period yang disarankan Kim dan Verrecchia (1994). Karena model tersebut
telah dijelaskan dengan baik dalam literatur, maka peneliti akan menjelaskan
dengan singkat asumsi-asumsi yang mendasari analisis ini.
Terdapat tiga poin dalam waktu, waktu 1, 2, dan 3, dan dua aset dalam
ekonomi, aset berisiko (perusahaan) dan kewajiban tidak berisiko. Satu unit
kewajiban tidak berisiko membayarkan satu unit barang konsumsi pada waktu 3
ketika konsumsi tersebut terjadi. Satu unit aset berisiko membayarkan u unit
konsumsi barang pada waktu 3. Variabel acak u diasumsikan terdistribusi normal
dengan mean ū dan precision h (the reciprocal of variance). Banyak investor yang
memiliki informasi dalam perekonomian yang memiliki risiko konstan namun
berbeda-beda dan juga terdapat sejumlah besar liqiuidity traders.
Dalam model yang dibuat oleh peneliti, waktu 1 mengkarakteristikan
periode sebelum pengumuman, 4 peristiwa terjadi selama periode sebelum
pengumuman. Pertama, investor diberikan kewajiban tidak berisiko dan asset
berisiko nol. Kedua, investor mengamati penaksiran nilai privat perusahaan,
ketiga investor memperoleh dan mengamati informasi privat mengenai eror dalam
pengumuman publik yang akan datang, dimana akan kita asumsikan sebagai
pengumuman laba. Keempat, pasar terbuka dan para investor serta liquidity
traders membeli dan menjual sekuritas pada harga pasar yang kompetitif.
Waktu 2 mengkarakteristikan periode-kejadian. Selama periode-kejadian ini
terdapat pengumuman laba ke publik. Pada saat ini terjadi, maka pasar akan
dibuka kembali dan para investor serta liquidity traders saling bertukar sekuritas

5
dalam hitungan detik. Kemudian pada waktu 3 risiko hasil u terjadi dan investor
akan menikmati kekayaannya.
Model yang dibuat oleh peneliti menggabungkan antara informasi privat
sebelum pengumuman dan informasi privat selama periode pengumuman. A polar
case dari informasi sebelum pengumuman adalah informasi mengenai
pengumuman laba itu sendiri. Dalam keadaan tersebut pengumuman laba diganti
sebagai informasi privat sebelum pengumuman. Ketika tidak adanya masalah
dalam menggunakan ini sebagai pengkarakteristikan informasi sebelum
pengumuan, terdapat kelemahan konseptual yakni informasi sebelum
pengumuman menjadi tidak relevan setelah pengumuman tersebut terjadi.
Alternatifnya, dalam model kami, karena pengumuman publik tidak tepat
menggantikan hal tersebut, maka dapat menggunakan peran luar selama periode
pengumuman.
Hal yang menonjol dari pengkarakteristikan yang dibuat oleh peneliti dari
informasi privat selama periode peristiwa adalah bahwa interpretasi dari
pengumuman laba akan berbeda-beda diantara para investor. Sebagai sesuatu hal
yang biasa, tidak ada jalan untuk membedakan apakah perbedaan interpretasi dari
hasil pengumuman secara eksplisit berasal dari informasi selama periode peristiwa
atau perbedaan kemungkinan fungsi-fungsi yang muncul dari sumber lainnya.
Peneliti mengasumsikan bahwa perbedaan interpretasi muncul dari infomasi
selama periode-kejadian (dan kemungkinan sebuah fungsi umum) dalam usaha
untuk menggambarkan perbedaan antara pengaruh perubahan harga dan volume
yang muncul dari fenomena sebelum suatu pengumuman vs fenomena selama
periode pengumuman.
Ringkasnya, informasi periode kejadian memastikan volume bahkan dalam
ketidak hadiran perubahan harga. Investor memiliki ekspektasi yang berbeda dari
perusahaan dalam periode sebelum pengumuman, mereka menggunakan waktu 1
sebagai suatu peluang untuk menyelesaikan ketidaksetujuan mereka dan
memastikan diri mereka terhadap dampak dari pengumuman publik pada waktu 2.
Ketika tidak terdapat informasi privat sebelum pengumuman pada waktu 1, tidak
terdapat pertentangan diantara investor. Oleh karena itu, investor tidak melakukan

6
pertukaran pada saat itu. Akibatnya, s1i = 0 untuk semua i yang terlihat
dipermukaan sebagai suatu kasus yang tidak menarik.
Dalam kasus ini permintaan tidak secara langsung berkaitan dengan
perubahan harga, dan volume perdagangan tidak secara langsung berkaitan
dengan perubahan harga nilai absolut. Namun, hasil ini bertentangan dengan
induk dari studi empiris yang mencatat hubungan positif antara volume dan
perubahan harga nilai absolut (lihat contoh Karpoff, 1986; Atiase dan Bamber,
1994). Oleh karena itu, mengabaikan informasi privat sebelum pengumuman
menghasilkan suatu kesalahan spesifikasi empiris yang potensial.
(2) Perubahan harga dan volume
Peneliti menguji perubahan harga dan volume saat pengumuman laba (yaitu
dalam periode kejadian/event period).
Dalil 1.
Volume perdagangan perkapita saat pengumuman laba dapat ditulis sebagai

dimana,

Dalil 1 menunjukkan bahwa magnitude dari volume perdagangan tergantung dari


nilai absolut agregat dari penjumlahan di dalam kurung. Untuk menjelaskan
ekspresi umum dari dalil 1, peneliti mengenalkan beberapa polar cases melalui
corollaries berikut. Dasar asumsi ini adalah bahwa studi empiris mengenai
perubahan harga dan volume kemungkinan akan mengontrol efek yang timbul
dari perdagangan yang termotivasi oleh non-informasi, yang dijelaskan oleh x1
dan x2. Konsekuensinya, untuk mengontrol efek ini dalam diskusi peneliti
mengasumsikan x1 dan x2 sama (equal).
Corollary 1. Ketika tidak ada informasi privat event-period, perubahan
permintaan individual menjadi, D2i – D1i = ri(s1i – s1)(P1 – P2).
Perubahan permintaan investor individual secara positif (negatif) berkorelasi
dengan perubahan harga, ketika investor dinformasikan dengan buruk (lebih baik)
(berkorelasi positif ketika s1 i <s i, dan negatif ketika s1 i >s i).
1
Volume = Avr [ r i s 1 i−s 1 ] P1 −P 2
2

7
Hasil ini mengimplikasikan bahwa volume perdagangan berhubungan positif
dengan perubahan nilai harga absolut dan tingkat differential informedness dalam
preannouncement information period.
Potensi misspecification empiris muncul ketika event-period private
information diabaikan, adanya perubahan dalam permintaan, sehingga volume,
linear dalam perubahan harga dengan intercept nol (dengan asumsi x 1=x 2): yaitu,

Corollary 1 yang menyiratkan D 2 i−D 1 i=r i ( s1 i−si ) ( P1−P2 ). Intuisi ekonomi yang
mendasari hubungan ini adalah bahwa investor dengan kualitas pre-
announcements private information yang lebih tinggi, relatif terhadap pasar secara
keseluruhan (yaitu, s1 i−s1 >0 ), informasi yang diperoleh lebih baik dan dapat
bertindak seperti pembuat pasar. Artinya, jika pengumuman laba adalah 'kabar
baik' (yaitu, P2−P1 >0 ), maka itu lebih menguntungkan bagi mereka untuk
memasok liquidity (yaitu, menjual atau-short selling saham perusahaan) pada
kabar informasi yang kurang baik untuk investor.
Atau, jika informasi tersebut "berita buruk" (yaitu, P2- P1<0), itu lebih
menguntungkan bagi mereka untuk menyerap likuiditas (yaitu, penawaran
panjang dalam saham perusahaan) dalam suatu berita. Namun demikian,
hubungan D2i -D1i = ri(s1i- s1)(P1-P2) menunjukkan bahwa volume perdagangan
hanya dapat timbul dari perubahan harga.
Informasi pribadi event-period adalah salah satu penjelasan mengenai
bagaimana volume yang dapat timbul tanpa adanya perubahan harga. Untuk
melihat ini, dalam konsekuensi berikutnya kita memperkenalkan event-period
private information, tetapi untuk kasus dimana presisi dari informasi privat adalah
identik di seluruh investor: yaitu, s2i = s2, untuk semua i.
Corollary 2. Ketika ada kualitas yang sama dari event period private information
(yaitu s2i = s2>0), perubahan dalam permintaan individu menjadi, D2i - D1i =
ri[s2ε2i+(s1i- s1)(P1-P2)].
Persamaan di atas mengindikasikan bahwa event period information
memengaruhi volume walaupun tidak ada perubahan harga.
Dibandingkan dengan Corollary 1, di sini ada istilah tambahan, s2ε2i. Dengan
demikian, trading terjadi karena perbedaan interpretasi dari laba melalui event-
period information bahkan jika s1i = s1 dan pasar diperkirakan efisien. Variabel s2i

8
adalah tingkat kepercayaan bahwa investor i menempatkan penafsiran
istimewanya dalam pendapatan. Ketika s2i = s2, varians dari istilah s2ε 2i adalah s2,
dan s2ε 2i adalah bersifat independen dari pada istilah lainnya. Oleh karena itu,
volume pada saat pengumuman laba berhubungan positif dengan nilai absolut
perubahan harga, pre-announcements information diferensial informedness (yaitu,
Avr[rils1i-s1l]), dan event-period private information melalui s2. Singkatnya, event-
period information memastikan volume tanpa adanya perubahan harga.
Corollary 2 juga konsisten dengan temuan terbaru Barron (1995) dan Bamber
dkk., (1996) bahwa volume perdagangan pada saat pengumuman laba
berhubungan positif dengan tingkat "belief jumbling" di kalangan analis, setelah
mengendalikan perubahan harga nilai absolut.
Corollary 3. Ketika tidak ada pre-announcement informasi privat (yaitu s1i = s1 =
0) atau kualitas yang sama dari informasi privat, perubahan permintaan individual.
Dalam kasus ini, permintaan tidak dihubungkan langsung dengan perubahan
harga, dan volume perdagangan tidak dihubungkan langsung dengan perubahan
nilai harga absolute. Hasil ini bertentangan dengan studi-studi empiris yang
mendokumentasikan hubungan positif antara volume dan perubahan nilai harga
mutlak. Dengan demikian, mengabaikan informasi privat pre-announcement
menghasilkan kesalahan empiris potensial.
Perlu diketahui bahwa, menggabungkan corollary 1 dan 2 mengimplikasikan
bahwa ketika informasi privat pre-announcement dan event period kualitasnya
sama, perubahan permintaan menjadi D2i - D1i = ri s2ε2i. Pengaruhnya, informasi
privat event period memengaruhi volume perdagangan saat terdapat kualitas yang
sama dari informasi privat (atau tidak ada informasi privat pre-announcement).
(3) Pertimbangan empiris
Peneliti mencoba untuk menentukan proksi untuk perbedaan informedness
investor pada pre announcement dan event period. Peneliti tertarik untuk
menentukan proksi ini karena dimotivasi oleh observasi bahwa perusahaan
berbeda menyediakan informasi akuntansi yang berbeda kualitasnya,
mengungkapkan informasi yang berbeda dalam hal pengumuman laba, diikuti
oleh analis dan investor dengan kemampuan yang berbeda. Hal ini menunjukkan
bahwa informasi privat pre announcement dan event period berbeda secara cross

9
sectional. Jika terdapat perbedaan cross-sectional dalam informasi pre
announcement dan event period investor, perbedaan ini harus menampakkan diri
sebagai perbedaan dalam hubungan antara perubahan harga dan volume
perdagangan.

11. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut:
Dalam analisis ini, peneliti menggabungkan pre-announcements dan event-
period information dalam satu model perdagangan yang rasional.
1) Implikasi utama dari informasi pre-announcements dalam model peneliti
adalah bahwa perubahan permintaan, dan karenanya volume perdagangan,
berkaitan dengan perubahan harga dari pada saat pengumuman laba.
Implikasi ini konsisten dengan bukti yang beredar luas “bahwa volume
perdagangan berhubungan positif dengan nilai absolut perubahan
harga” (lihat, misalnya, Karpoff, 1986; Atiase dan Bamber, 1994).
2) Implikasi utama dari event-period information dalam model penelitian ini
adalah bahwa perubahan permintaan, dan volume perdagangan terjadi
bahkan tanpa adanya perubahan harga. Implikasi ini konsisten dengan
klaim bahwa volume perdagangan terjadi bahkan tanpa adanya perubahan
harga (Kandel dan Pearson, 1995). Selain itu, terdapat bukti “bahwa
asimetri informasi komponen dari bid-ask spread meningkat pada saat
pengumuman laba” (Krinsky dan Lee, 1996), yang juga konsisten
dengan adanya event-period information.
12. Implikasi Kebijakan
1) Penerapan informasi pre-announcement dalam model ini adalah
perubahan permintaan, dan oleh karenanya perubahan volume, hal itu
berhubungan dengan perubahan harga saat suatu pengumuman
pendapatan. Penerapan ini sesuai dengan bukti yang lebih luas dimana

10
volume perdagangan berhubungan positif dengan perubahan harga nilai
absolut (Karpoff, 1986; Atiase dan Bamber, 1994).
2) Penerapan informasi event period dalam model yang dibuat oleh peneliti
adalah perubahan permintaan, dan juga volume perdagangan terjadi
bahkan tanpa adanya perubahan harga. Implikasi ini sesuai dengan klaim
bahwa volume perdagangan terjadi ketika tidak adanya perubahan harga
(Kandel dan Pearson, 1995).
3) Terdapat bukti dimana komponen asimetri informasi dari bid-ask spread
meningkat pada saat terjadi pengumuman laba (Krinsky dan Lee, 1996),
yang juga sesuai dengan keberadaan informasi selama periode-kejadian.
Bahkan ketika tidak adanya validitas empiris, secara umum tampaknya
dapat dinyatakan bahwa dalam sebagian besar kondisi pengumuman
publik terdapat aspek dari kedua hal tersebut (pre-announcement dan
event-period). Akibatnya, motivasi untuk menggunakan keduanya dalam
satu model perdagangan harus dibuktikan sendiri.

11
12

Anda mungkin juga menyukai