Anda di halaman 1dari 14

BAB III

ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

Sesuai dengan Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Paser serta Tugas
pokok Puskesmas Pasir Belengkong, visi yang ingin dicapai pemerintah Kabupaten
Paser pada tahun 2016–2021 adalah “Terwujudnya Kabupaten Paser yang Maju,
Mandiri, Sejahtera dan Berkeadilan ” dengan misi 1) Meningkatkan pelayanan dasar di
bidang pendidikan dan kesehatan .
Pada bab ini akan dilakukan Analisa masalah dan pemecahan masalah yang
ditemukan di Puskesmas Pasir Belengkong, mulai dari identifikasi masalah sampai
dengan bentuk intervensi kegiatan untuk mengatasi masalah tersebut. Adapun
sistematika/alur dari proses analisa masalah sampai dengan pemecahan masalah
adalah sebagai berikut :

A. Identifikasi Masalah
B. Analisa Masalah
C. Prioritas Masalah
D. Penyebab Masalah
E. Alternatif Pemecahan
Masalah Dengan menganalisa serta membuat suatu pemecahan masalah
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Pasir Belengkong dengan cermat, diharapkan
Puskesmas Pasir Belengkong dapat menemukan alternatif pemecahan masalah
kesehatan melalui kegiatan-kegiatan intervensi secara efektif dan efisien. Sehingga
dapat membantu dan meningkatkan pembangunan khususnya bidang kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas Pasir Belengkong.

A. Identifikasi Masalah dan Prioritas Masalah

1. Identifikasi Masalah Upaya Kesehatan


Identifikasi masalah Upaya Kesehatan di Puskesmas Tembelang berdasar
dari hasil PKP, SPM, lokmin linsek, serta MMD yang disajikan dalam tabel
berikut :
Identifikasi Masalah Upaya Kesehatan di Puskesmas Tembelang tahun 2018
KESENJANGAN/
NO PROGRAM IDENTIFIKASI MASALAH INDIKATOR
JUMLAH
1 Promosi Kesehatan Penyuluhan PHBS pada Rumah Tangga -22% PKP
Penyuluhan PHBS pada Insitusi Pendidikan (Sekolah) -22% PKP
Penyuluhan PHBS pada Insitusi Institusi Tempat Kerja -44% PKP
PKP
Mendorong terbentuknya UKBM Posyandu Mandiri -25% PKP

2 Kesehatan Lingkungan Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan Jamban -80% PKP


Keluarga emeriksaan Penyehatan Lingkungan pada
perubahan
Konseling Sanitasi -50% Jenis Pelayanan
PKM
Intervensi terhadap pasien PBL yang di IS -90%
Pelaksanaan Kegiatan STBM di Puskesmas

3 KIA KB
Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K4) -6.99% PKP
Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn) -6.95% PKP
Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas -6.95% PKP
kesehatan
BBLR ditangani -20% PKP
Peta wilayah ada dan sesuai standart -66% PKP
Kunjungan Neonatus dengan komplikasi tertangani -59.51% PKP
Pelayanan SDIDTK -25.15% PKP
Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang -33.29% PKP
Anak Pra Sekolah (lengkap)
Pelayanan kesehatan remaja -80% PKP
Akseptor KB Aktif MKET di Puskesmas -22% PKP

4 Gizi Balita yang ditimbang -32.54% PKP


Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri -80% PKP
5 Pencegahan dan Penemuan penderita TB Paru BTA Positif -20% PKP
Pengendalian Penyakit
Menular
Pengobatan penderita TB Paru (DOTS) BTA Positif -11.11% PKP
Imunisasi HB 1 < 7 hari -68.75% PKP
Desa UCI -20% Data Program
Penemuan kasus diare Balita di Puskesmas dan kader -9.81% PKP
Penemuan kasus diare pneumonia dan pneumonia berat -90% PKP
oleh Puskesmas dan kader
kasus pneumonia dan pneumonis berat ditangani -20% PKP
Kasus IMS yang diobati -90% PKP
Klien yang mendapat penanganan HIV/AIDS -90% PKP
pembinan penderita Hipertensi -47.64% PKP
pembinan penderita DM -44.11 PKP

6 Pencegahan dan Setiap warga negara Indonesia usia 15 - 59 tahun -60 % PKP
Pengendalian Penyakit mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
Tidak Menular

7 Pengobatan Kunjungan rawat jalan gigi -16.80% PKP

8 Pemeriksaan Lab Pemeriksaan Haemoglobin pada Ibu Hamil -22.06% PKP


Pemeriksaan darah trombosit tersangka DBD -50 % PKP
Pemeriksaan darah malaria -16% PKP
Pemeriksaan test kehamilan -55.15% PKP
Pemeriksaan urine protein pada Ibu Hamil -36.40% PKP

9 UKGM Pembinaan kesehatan gigi pada TK/PAUD -90% PKP


Pembinan dan bimbingan sikat gigi massal pada SD/MI -90% PKP
Murid SD/MI mendapat perawatan kesehatan gigi -28.40% PKP
Gigi Tetap yang ditambal permanen -40.74% PKP

10 Perkesmas Pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada keluarga -24.44% PKP


lepas asuh
Pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada kelompok -33.33% PKP
lepas asuh

9 Battra Pembinaan pengobat tradisional yang menggunakan -10.91 PKP


tanaman obat
Pembinaan pengobat tradisional yang menggunakan -10.91 PKP
keterampilan
Pembinaan pengobat tradisional lainnya -10.91

10 Kes Kerja Pos UKK berfungsi baik -100% PKP


Pos UKK menuju SIMASKER -90% PKP
Pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan pada pekerja -100% PKP
di Pos UKK

11 Lansia Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas -5% PKP
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.

12 Kes Jiwa Pemberdayaan Kelompok msyarakat dalam upaya -90% PKP


penemuan dini dan rujuka kasus gangguan jiwa
Penemuan dan penanganan kasus gangguan perilaku -90% PKP
gangguan iwa .masalah NAPZA dll dari rujukan kader dan
masyarakat

13 Rawat Jalan Sarana dan Prasarana


a. Tensi dan stetoskop mudah rusak
b. Pengeras suara mik mudah rusak
c. Visualisasi data kurang
d. AC ruangan kurang dingin

14 Manajemen Visualisasi data belum ada


a. 10 penyakit KLB
b. Peta rawan bencana
Komputer Desktop
Laptop
Kamera digital

15 Loket Simpus belum optimal


Ruang Loket terlalu kecil
Televisi ruang tunggu
Belum ada nomor antrian loket
Ruang tunggu pasien belum di keramik dan atap belum
ada talang air

14 Pelayanan Obat Lidi obat belum maksimal


Persediaan obat kurang
a. Neurotropik Inj
b. Lidocain inj
c. Obat tambal gigi
d. Spuit Imunisasi
Gudang obat belum sesuai standar

15 Laboratorium Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu internal (PMI)


Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil K1
Ruang Laboratorium terlalu sempit
Belum ada meja Periksa permanen
Belum ada Exaus fan
Belum ada lemari pendingin reagen
Pemenuhan kesediaan reagen sediaan

16 PPI Ruang belum sesuai standar


Sosialisasi PPI ke pengguna layanan /masyarakat kurang

17 Pustu Sangkuriman Gedung/bangunan sudah rusak kategori sedang

18 Pusban Bekoso Rusak Berat

19 Pusban damit Rusak Ringan


20 Gedung Puskesmas Bangunan parkir kendaraan operasional rusak berat
Pagar gedung bangunan Tidak ada
WC pasien dan petugas rusak ringan
Tidak ada wastafel pasien di ruang tunggu
Tidak ada penutup /pengaman parit di gedung UGD dan
ruang tunggu pasien
Tidak ada ruang pertemuan / rapat puskesmas
B. ANALISA MASALAH

1. Program Promosi Kesehatan Permasalahan yang ada adalah :


a) Pondok Pesantren yang memenuhi 16-18 indikator PHBS Pondok Pesantren
(Klasifikasi IV) belum mencapai target (-29%).
b) Kegiatan intervensi pada Institusi Kesehatan belum mencapai target 100% (-
10%).
c) Kegiatan intervensi pada TTU belum mencapai target 100% (-50 %).
d) Kegiatan intervensi pada Tempat Kerja belum mencapai target 100% (-50 %)
e) Kegiatan intervensi pada Ponpes belum mencapai target (-50%).

2. Program Kesehatan Lingkungan Masalah yang ada :


a) Pembinaan sarana TTU belum mencapai target (-2,3%).
b) Konseling Sanitasi masih kurang (-6,9% dari target 10%).
c) Intervensi terhadap pasien PBL yang di IS belum terlaksana.
d) Pelaksanaan Kegiatan STBM di Puskesmas belum mencapai target (32,1%).
3. Program KIA KB Permasalahan :
a) Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K1) belum mencapai target (0,4%).
b) Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K4) belum mencapai target (0,44%)
c) Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn) belum mencapai target
(2%).
d) Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan belum
mencapai target (-2,2%).
e) Pelayanan kesehatan bayi 29 hari - 11 bulan belum mencapai target (-4%).
f) PUS dengan 4 T ber KB belum mencapai target (-33,5%)
g) KB pasca persalinan belum mencapai target (-5,3%)

4. Program Gizi Permsalahan yang ada :


a) Pemberian Tablet Besi (90 tab) pada Bumil belum mencapai target (0,2%).
b) Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri belum mencapai target (-
18,8%).
c) Masih banyak Ibu Hamil KEK (82 orang).

5. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Permasalahan :


a) Pelayanan Diare Balita belum mencapai target (-46,1%).
b) Pelaksanaan kegiatan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA) masih dibawah
target (-25%).
c) Cakupan Penemuan penderita Pneumonia balita masih dibawah target
(44,3%).
d) Kader kesehatan Kusta tersosialisasi belum mencapai target (-79,7%).
e) SD/MI telah dilakukan screening Kusta belum mencapai target (-100%)
f) Penemuan terduga kasus TB masih dibawah target (-68,9%).
g) Anak sekolah (SMP & SMA/sederajat) sudah dijangkau penyuluhan HIV/AIDS
masih dibawah target (-91%).
h) Orang yang beresiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV masih
dibawah target (-10%).
i) Angka Bebas Jentik (ABJ) masih dibawah target (-14,8%).
j) UCI Desa masih dibawah target (-9,3%) k) Imunisasi TT5 pada WUS (15-49
th) masih dibawah target (-65,9%).

C. PRIORITAS MASALAH
Setelah masalah kesehatan teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah
penentuan prioritas masalah kesehatan untuk menentukan masalah kesehatan mana
yang perlu mendapat perhatian lebih dari masalah kesehatan lainnya.Untuk
penentuan prioritas masalah kesehatan yang ada, dilakukan menggunakan analisis
USG dengan kriteria sebagai berikut :
U : Urgency (tingkat kepentingan yang mendesak).
S : Seriousness (tingkat kesungguhan, bukan dengan waktu untuk penanganan
masalah).
G : Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat masalah
mulai terlihat dan sesudahnya).
Sedangkan penilaian kriteria USG adalah sebagai berikut :

Penilaian kriteria USG


KRITERIA
NILAI
URGENCY SERIOUSNESS GROWTH
5 Sangat urgen Sangat serius Sangat tumbuh
4 Cukup ugen Cukup serius Cukup
3 Urgen Serus Tumbuh
2 Kurang Urgen Kurang serius Kurang tumbuh
1 Sangat kurang urgen Sangat kurang serius Sangat kurang tumbuh

1. Program Promosi Kesehatan


PRIORITAS
U+S+G

No. MASALAH U S G

1 Sekolah 5 4 5 14 2
2 Intervensi PHBS pada Institusi Kesehatan 2 4 4 10 5
3 Intervensi PHBS pada TTU 4 4 3 11 3
4 Intervensi PHBS pada Tempat Kerja 3 4 5 12 4
5 Intervensi PHBS pada Sekolah 5 5 5 15 1
2. Program Kesehatan lingkungan

PRIORITAS
U+S+G
No. MASALAH U S G

1 Pembinaan sarana TTU 5 4 3 12 4


2 Konseling Klinik Sanitasi 5 5 5 15 1
3 Intervensi terhadap pasien PBL yang di IS 5 5 4 14 2
4 Pelaksanaan Kegiatan STBM di Puskesmas 5 5 3 13 3

3. Program KIA KB

PRIORITAS
U+S+G
No. MASALAH U S G

1 Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K1) 4 5 5 14 2


2 Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K4) 5 5 5 15 1
3 Pelayanan Persalinan oleh nakes (Pn) 4 4 3 11 5
4 Pelayanan Persalinan oleh nakes di faskes 4 3 3 10 6
5 Pelayanan kesehatan bayi 29 hari - 11 bulan 4 4 5 13 3
6 PUS dengan 4 T ber KB 4 4 4 12 4
7 KB pasca persalinan 4 3 2 9 7

4. Program Gizi

PRIORITAS
No. MASALAH U S G U+S+G

1 Pemberian Tablet Besi (90 tab) pada Bumil 5 5 4 14 2


2 Pemberian TTD pada Remaja Putri 5 5 5 15 1
3 Masih banyak Ibu Hamil KEK 3 4 4 11 3

5. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


PRIORITAS
U+S+G

No. MASALAH U S G

1 Pelayanan Diare Balita 4 4 4 12 4


2 Pelaksanaan kegiatan LROA 3 3 5 11 6
3 Penemuan penderita Pneumonia balita 4 5 5 14 2
4 Kader Kesehatan Kusta tersosialisasi 2 2 2 6 11
5 SD/MI telah dilakukan screening Kusta 3 3 4 10 7
6 Penemuan terduga kasus TB 5 5 5 15 1
7 Anak sekolah (SMP & SMA/sederajat) sudah dijangkau 3 4 4 11 5
penyuluhan HIV/AIDS
8 Orang beresiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan 4 4 5 13 3
HIV
9 Angka Bebas Jentik (ABJ) 2 3 2 7 10
10 UCI Desa 2 3 3 8 9
11 Imunisasi TT5 pada WUS (15-49 th) 3 3 3 9 8

Prioritas Masalah Kesehatan


Penentuan prioritas masalah ini dengan menggunakan metode Hanlon yaitu :
1. Metode hanlon adalah metode yang lebih tepat jika daftar outcome dari tujuan
yang ingin dicapai tersedia dari daftar prioritas yang ada dengan data yang
memadai dan system penilaian.
2. Metode hanlon lebih tepat digunakan untuk menentukan prioritas masalah
kesehatan dengan memperhatikan teknik responsive dimana tujuan yang dicapai
dari program jelas yang dituangkan dalam criteria dan faktor-faktor lain yang
memungkinkan.

3 aspek penting :

• Besarnya masalah (1 -10)


• Keseriusan Masalah (1 – 10)
• Efektifitas intervensi yang diberikan (1 – 10)
Menghitung prioritas dengan scoring
Rumus D = [A+(2xB)]x C
Dimana: D = prioritas skor
A = besaran rangking masalah kesehatan
B = Keseriusan masalah kesehatan
C = Potensial tindakan dapat dilakukan

Hasil Skoring Prioritas Masalah Kesehatan


No. MASALAH A B C [A+(2xB)]x C SKOR PRIORITAS

1 Intervensi PHBS pada Sekolah 7 6 9 171 171 4


belum mencapai target
2 Konseling Klinik Sanitasi belum 6 7 9 180 180 3
mencapai target
3 Pelayanan kesehatan ibu hamil 8 8 9 216 216 2
(K4) masih dibawah target
4 Pemberian TTD pada Remaja Putri 7 7 8 168 168 5
masih dibawah target
5 Penemuan terduga kasus TB 10 10 8 240 240 1
masih rendah
Masalah kesehatan yang terpilih dan diprioritaskan untuk diselesaikan adalah
Penemuan Suspect Penderita TB masih rendah
D. PENYEBAB MASALAH
Penyebab masalah diatas diidentifikasi akar penyebab masalah sehingga alternatif pemecahan masalah
dapat ditentukan, seperti diuraikan diagram fishbone berikut :

Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

MANUSIA METODE

Kompetensi nakes yang Masyarakat masih


belum merata menganut paradigma Koordinasi linprog-linsek belum optimal sakit
sakit

Perilaku merokok Berobat bila gejala sudah parah sakit Promosi kesehatan kurang

Skreening belum optimal


Rendahnya cakupan
penemuan suspek TB

Alat promosi masih Perhatian masyarakat


kurang khususnya di Dana sosialisasi perlu
peningkatan masih rendah
wilayah setempat
(desa)
Sanitasil ingkungan &
perumahan rendah

SARANA DANA LINGKUNGAN


ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Prioritas pemecahan masalah digunakan metode dengan CARL dengan uraian variabel sebagai berikut :
C (Capability) : Ketersediaan sumber daya (dana dan sarana/peralatan)
A (Accesibility) : Kemudahan masalah yang diatasi, (ketersediaan metode/cara/peraturan)
R (Readyness) : Kesiapan tenaga pelaksana maupun sasaran.
L (Leverage) : Seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain dalam pemecahan masalah yang
dibahas
Dengan menggunakan skor masing-masing variabel : 1 = Tidak mampu; 2 = Kurang mampu; 3 = Mampu; 4
= Sangat mampu.

Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


SCORING

masalah terpilih
Pemecahan
Rangking /
CxAxRxL
PRIORITAS ALTERNATIF PEMECAHAN
No. PENYEBAB MASALAH
MASALAH MASALAH C A R L

1 Penemuan a. Hygiene sanitasi rumah dan a. Penyuluhan tentang Sanitasi


Suspek lingkungan yang kurang Lingkungan dan TB Paru 4 4 4 4 25 1
Penderita TB b. Stigma masyarakat yang masih b. Refreshing kader untuk 6
masih rendah negatif terhadap penyakit TB meningkatkan cakupan
c. Rendahnya kesadaran masyarakat penemuan suspek TB 4 3 3 4 3
untuk berobat bila sudah ada c. Koordinasi linprog dan linsek 4 3 2 3 14 4
gejala penyakit TB d. Kunjungan rumah penderita TB 4
d. Promosi kesehatan kurang untuk menjaring kontak serumah. 4 3 4 4 72 2
e. Koordinasi linprog dan linsek b. e. Evaluasi program berkala
masih kurang (SPM / SP2TP). 4 3 2 2 19 5
f. Kompetensi petugas belum merata 2
g. Tugas rangkap petugas kesehatan
48

Anda mungkin juga menyukai