DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
PARIKESIT
TAHUN 2020/2021
SKENARIO
Hasil pengkajian saat ini didapatkan data tanda-tanda vital saat pemeriksaan
yaitu TD : 150/90 mmHg, HR : 100x/menit, RR : 30x/menit, S : 37 0C. Nyeri
P:Infark Myocard, Q:seperti terbakar, R:dada, menjalar ke lengan, S:6,
T:hilang timbul.
Serangan jantung kali ini merupakan pengalaman kedua kalinya bagi Pasien.
Hasil pemeriksaan EKG menunjukkan ST elevasi di lead II, III, dan aVF.
Pemeriksaan CKMB menunjukkan peningkatan hingga 220 IU/L. Pasien
dijadwalkan dilakukan coronary angioplasty setelah hasil treadmill/excercise
stress test keluar. Sambil menunggu operasi Pasien diberi aspirin, obat
trombolytic, nytroglycerin,dan beta blocker. Didasarkan pada stratifikasi risiko
TIMI (Thrombolysis in Myocardial Infarction)
Pasien juga diberikan resep morphin jika diperlukan. Jika setelah dilakukan
coronary angioplasty belum ada perbaikan maka pasien dijadwalkan untuk
dilakukan bypass atau CABG.
Dari hasil pengkajian lanjutan didapatkan pasien merupakan perokok berat
dan punya riwayat DM. Di bedside monitor terkadang tampak klien mengalami
atrial fibrillation (AF). Apabila muncul AF dilakukan cardioversion oleh
perawat. Rencana dilakukan catheter ablation. Pemeriksaan yang sudah
dilakukan adalah elektrofisiologi dan echocardiogram. Diberikan obat-obatan
anti aritmia dan diminta untuk melaksanakan gaya hidup sehat. Apabila tidak
mengalami perbaikan akan dipasang Implantable Cardioverter
Defibrillator (ICD).
B. Menetapkan Masalah
1. Jelaskan acute coronary sindrome (penyebab, penanganan, dan
komplikasi) ?
Jawab :
a. Pengertian Acute Coronary Sindrom
Pengertian Acute Coronary Sindrom (ACS) terjadi ketika aliran darah
menuju jantung berkurang secara drastis atau tiba-tiba. Saat terjadi,
peristiwa ini dapat menyebabkan sejumlah kondisi pada jantung dan
memerlukan pertolongan medis dalam waktu yang cepat.Pada
sindrom koroner akut terjadi penyumbatan yang signifikan pada arteri
koroner jantung, yaitu pembuluh darah yang memasok darah ke
jantung. Kejadian ini bisa menyebabkan serangan jantung dan
serangan angina tidak stabil. Kedua kondisi ini biasanya ditandai nyeri
dada berat atau rasa tidak nyaman pada dada.
b. Penyebab
Penyebab
biasanya disebabkan oleh aterosklerosis, yaitu terbentuknya plak atau
tumpukan kolestrol pada dinding arteri koroner yang mengakibatkan
penyumbatan aliran darah ke jantung.Selain itu, sindrom koroner akut
juga dapat terjadi akibat penggunaan zat tertentu, seperti kokain dan
nikotin, yang bisa memicu spasme atau penyempitan arteri koroner
secara tiba-tiba.
c. Faktor Risiko Acute Coronary Sindrom
Beberapa faktor di bawah ini dapat meningkatkan risiko seseorang
mengalami sindrom koroner akut, antara lain:
1) Memasuki usia tua
2) Menderita tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi
3) Memiliki berat badan berlebih atau menderita obesitas
4) Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit jantung atau stroke
5) Kurang olahraga atau aktivitas fisik
6) Menderita diabetes
7) Merokok atau menyalahgunakan obat-obatan terlarang
d. Gejala Acute Coronary Sindrom
Gejala Acute Coronary Sindrom yang Perlu Diwaspadai adalah nyeri
dada yang sangat mengganggu. Nyeri bisa terasa seperti tertindih
benda berat atau rasa tidak nyaman yang tidak bisa dijelaskan
lokasinya. Terkadang, rasa nyeri bisa menjalar hingga ke rahang dan
lengan.Seseorang memang bisa saja mengalami nyeri dada yang
hilang timbul. Nyeri dada ini tidak termasuk dalam sindrom koroner
akut. Nyeri dada pada sindrom koroner akut biasanya berlangsung
lebih dari 15 menit dan tidak membaik dengan istirahat.
Beberapa gejala lain yang dapat muncul saat mengalami sindrom
koroner akut adalah:
1) Keringat dingin
2) Sesak napas
3) Sakit kepala dan pusing seperti ingin pingsan
4) Mual atau muntah
5) Gelisah
6) Denyut jantung tidak teratur (aritmia)
e. Penanganan Acute Coronary Sindrom
Penanganan Acute Coronary Sindrom adalah kondisi darurat medis
yang memerlukan penanganan segera agar tidak menimbulkan
kematian. Biasanya, setelah ditangani di IGD, pasien juga akan
dirawat di unit perawatan jantung intensif (ICCU) selama beberapa
hari.Perawatan dimulai dengan pemberian oksigen dan obat
antikoagulan, seperti aspirin dan clopidogrel, untuk mencegah
pembekuan darah. Dokter juga akan memberikan nitrogliserin untuk
melebarkan pembuluh darah jantung. Jika nyeri dada masih sangat
mengganggu, dokter bisa memberikan tambahan obat penghilang
nyeri.
Tindakan pembedahan, seperti kateterisasi
jantung atau CABG (coronary artery bypass graft), perlu
dipertimbangkan pada kasus Acute Coronary Sindrom yang disertai
kerusakan otot jantung yang luas, tekanan darah rendah, kondisi
syok, kerusakan dinding jantung kanan, atau nyeri dada yang
menetap setelah pemberian obat-obatan. Acute Coronary Sindrom
adalah kondisi darurat yang dapat mengancam nyawa. Bila diatasi
secara cepat dan tepat, kondisi ini bisa membaik. Namun, tidak
menutup kemungkinan kondisi ini bisa berulang. Oleh karena itu,
pencegahan sangat penting untuk dilakukan, apalagi bagi yang
pernah atau berisiko untuk mengalaminya.
Untuk mencegah terjadinya atau berulangnya sindrom koroner akut,
diperlukan gaya hidup jantung sehat, yaitu berhenti merokok,
mengonsumsi makanan yang sehat untuk jantung, membatasi
konsumsi alkohol, mempertahankan berat badan
ideal, mengendalikan stres, dan berolahraga secara rutin.Bila Anda
memiliki penyakit faktor risiko sindrom koroner akut, seperti
hipertensi, kolesterol tinggi, atau diabetes, minumlah obat-obatan
yang diberikan dokter secara teratur agar penyakit tetap terkendali
dan tidak sampai menimbulkan sindrom koroner akut.Selain itu,
rutinlah kontrol ke dokter sesuai jadwal yang ditentukan, agar kondisi
kesehatan jantung maupun kesehatan.
e. Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang dapat diberikan oleh dokter untuk
meredakan gejala angina adalah:
1) Obat pengencer darah, seperti aspirin, clopidogrel, atau
ticagrelor.
2) Obat pelebar pembuluh darah, seperti nitrogliserin, untuk
melebarkan dan merelaksasi pembuluh darah, sehingga aliran
darah ke jantung lebih baik.
3) Obat penghambat beta, untuk memperlambat denyut jantung dan
merelaksasi pembuluh darah, sehingga mengurangi beban kerja
jantung.
4) Obat untuk mengontrol penyakit diabetes, kolesterol, dan
hipertensi yang merupakan faktor risiko dari penyakit jantung
koroner penyebab angina.
f. Pencegahan Angina Pectoris
Angina pectoris yang biasanya disebabkan oleh penyakit jantung
koroner ini dapat dicegah. Caranya adalah dengan menerapkan gaya
hidup sehat. Pola dan gaya hidup sehat yang harus diterapkan antara
lain:
1) Berhenti merokok dan batasi konsumsi minuman beralkohol.
2) Olahraga secara teratur, dan jaga berat badan ideal.
3) Perbaiki pola makan, dengan mengonsumsi makanan rendah
lemak dan garam, buah-buahan, sayur-sayuran, dan gandum
utuh. Hindari mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh, seperti
sosis dan daging berlemak, mentega, keju, dan makanan cepat
saji.
4) Mengelola stres dengan cara yang positif, bisa dengan yoga,
meditasi, atau melakukan hobi yang menyenangkan.
5) Rutin periksa ke dokter, jika memiliki penyakit darah tinggi
(hipertensi), kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia), atau kencing
manis (diabetes)