Anda di halaman 1dari 6

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

INTERVENSI KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN


METABOLIK ENDOKRIN

Dosen Pengajar : Giri Udani, S. Kp., M. Kes.

Di Susun Oleh
Nama : Rima Deliani
NIM : 1914401031
Kelas : DIII Tingkat 2 Reguler 1

KEMENTERIAN KESEHATAN TANJUNGKARANG


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIII KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
TA 2019/2020
Intervensi Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Metabolic Endokrin

Tugas : Membuat intervensi keperawatan pada klien dengan Gangguan Metabolik


Endokrin (Diabetes Melitus)

1. Diagnosa Keperawatan
 Kurang Volume Cairan b.d. Diuresis Osmotik
 Perubahan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan b.d. Penurunan Masukan Oral,
Ketidak Cukupan Insulin
 Kerusakan Integritas Kulit b.d. Kerusakan Sirkulasi
 Pola Nafas Tidak Efektif b.d. Asidosis Metabolik
 Perfusi Perifer Tidak Efektif b.d. Kurang Terpapar Informasi Tentang Proses
Penyakit
 Ketidaksabilan Kadar Glukosa Darah b.d. Gangguan Toleransi Glukosa Darah

No Diagnosa Intervensi Keperawatan


. Keperawatan Tujuan Intervensi
1. Kurang Volume Tujuan : 1. Pantau tanda-tanda
cairan b.d. diuresis vital, catat adanya
osmotik Setelah dilakukan perubahan TD
tindakan keperawatan ortostatik.
selama 1x24 jam 2. Pantau pola nafas
diharapkan perfusi
seperti adanya
perifer klien meningkat
pernafasan kusmaul.
Dengan kriteria hasil : 3. Kaji frekuensi dan
a. Pasien kualitas pernafasan,
menunjukkan penggunaan otot bantu
hidrasi yang nafas.
adekuat 4. Kaji nadi perifer,
dibuktikan oleh pengisian kalipeer,
tanda vital turgor kulit dan
satabil membaran mukosa.
b. Nadi perifer 5. Pantau masukan dan
teraba pengeluaran.
c. Turgor kulit 6. Pertahankan untuk
dan pengisian memberikan cairan
kapiler baik paling sedikit 2500
d. Haluaran urin ml/hari dalam batas
tepat secara yang dapat ditoleransi
individu dan jantung.
kadar elektrolit 7. Catat hal-hal seperti
dalam batas mual, muntah, dan
normal distensi lambung.
8. Observasi adanya
kelelahan yang
meningkat, edema,
peningkatan BB, nadi
tidak teratur.
9. Kolaborasi: berikan
terapi cairan normal
salin dengan atau tanpa
dextrosa, pantau
pemeriksaan
laboratorium (Ht,
BUN, Na, K)
2. Perubahan Nutrisi Tujuan : 1. Timbang berat badan
Kurang Dari setiap hari sesuai
Kebutuhan b.d. Setelah dilakukan dengan indikasi.
Penurunan Masukan tindakan keperawatan 2. Tentukan program diet
Oral, Ketidak selama 1x24 jam dan pola makan pasien
Cukupan Insulin diharapkan Kebutuhan
dan bandingkan
nutrisi pasien terpenuhi
klien meningkat dengan makanan yang
dapat dihabiskan
Dengan kriteria hasil : pasien.
a. Pasien dapat 3. Auskultasi bising usus,
mencerna catat adanya nyeri
jumlah kalori abdomen/perut
atau nutrisi kembung, mual,
yang tepat muntahan makanan
b. Berat badan yang belum sempat
stabil atau dicerna, pertahankan
penambahan ke keadaan puasa sesuai
arah rentang dengan indikasi.
kebiasaan 4. Berikan makanan cair
yang mengandung zat
makanan (nutrien) dan
elektrolit dengan
segera jika pasien
sudah dapat
mentoleransinya
melalui oral.
5. Libatkan keluarga
pasien pada
pencernaan makan ini
sesuai dengan indikasi.
6. Observasi tanda-tanda
hipoglikemia seperti
perubahan tingkat
kesadaran, kulit
lembab/dingin, denyut
nadi cepat, lapar, peka
ransang, cemas, sakit
kepala.
7. Kolaborasi melakukan
pemeriksaan gula
darah.
8. Kolaborasi pemberian
pengobatan insulin.
9. Kolaborasi dengan ahli
diet.
3. Kerusakan Integritas Tujuan : 1. Monitor karakteristik luka
Kulit b.d. Kerusakan misalkan warna dan bau
Sirkulasi Setelah dilakukan 2. Monitor tanda-tanda infeksi
tindakan keperawatan 3. Lepaskan balutan dan plester
selama 1x24 jam secara perlahan
diharapkan integritas 4. Bersihkan jaringan nekrotik
kulit klien meningkat 5. Pasang balutan sesuai jenis
luka
Dengan kriteria hasil : 6. Pertahankan teknik steril saat
a. Kerusakan melakukan perawatan luka
jaringan 7. Jelaskan tanda dan gejala
b. Kerusakan infeksi
lapisan kulit 8. Ajarkan prosedur perawatan
c. Nyeri luka secara mandiri
9. Kolaborasi pemberian
antibiotik
4. Perfusi Perifer Tidak Tujuan : 1. Periksa sirkulasi perifer
Efektif b.d. Kurang dengan pengisian kapiler
Terpapar Informasi Setelah dilakukan 2. Identifikasi faktor risiko
Tentang Proses tindakan keperawatan gangguan sirkulasi yaitu
Penyakit selama 1x24 jam diabetes
diharapkan perfusi 3. Monitor nyeri atau bengkak
perifer klien meningkat pada ekstremitas
4. Hindari pemasangan infus
Dengan kriteria hasil : atau pengambilan darah di
a. Penyembuhan area keterbatasan perfusi
luka 5. Hindari pengukuran
b. Edema perifer tekanan darah pada
c. Nyeri ekstremitas dengan
ekstremitas keterbatasan perfusi
6. Hindari penekanan dan
pemasangan tourniquet pada
area yang cedera
7. Lakukan pencegahan infeksi
8. Lakukan perawatan kaki dan
kuku
9. Anjurkan berolahraga rutin
10. Anjurkan melakukan
perawatan kulit yang tepat
11. Informasikan tanda dan
gejala darurat yang harus di
laporkan
5. Ketidaksabilan Tujuan : 10. Identifikasi
Kadar Glukosa kemungkinan penyebab
Darah b.d. Setelah dilakukan hiperglikemia
Gangguan Toleransi tindakan keperawatan 11. Identifikasi situasi yang
Glukosa Darah selama 1x24 jam menyebabkan kebutuhan
diharapkan Kadar insulin
glukosa darah klien 12. Monitor kadar glukosa
membaik darah
13. Monitor tanda dan
Dengan kriteria hasil : gejala hiperglikemia
a. Kadar glukosa 14. Berikan asupan cairan
darah oral
15. Konsultasi dengan
tenaga medis jika tanda dan
gejala hiperglikemia tetap
ada atau memburuk
16. Anjurkan menghindari
olahraga saat kadar glukosa
darah lebih dari 250 mg/dL
17. Anjurkan monitor kadar
glukosa darah secara mandiri
18. Anjurkan kepatuhan
terhadap diet dan olahraga
19. Ajarkan indikasi dan
pentingnya pengujian keton
urin
20. Ajarkan pengelolaan
diabetes
21. Kolaborasi pemberian
insulin
22. Kolaborasi pemberian cairan
IV

Anda mungkin juga menyukai