PEMBAHASAN
4.1 Hasil
No
Sampel Mollish Iodium Benedict
.
(-), warna sama
(+), terbentuk (+), terbentuk merah
1. Glukosa dengan larutan iodin
cincin ungu jelas bata
(merah coklat)
(+), terbentuk
(-), warna sama
cincin ungu kurang (-), terbentuk warna
Sukrosa dengan larutan iodin
jelas membentuk hijau kehitaman
(merah coklat)
lengkungan
4.2 Perhitungan
% = V1/V2 x 100%
5% = V1/50 x 100%
V1 = 2,5 ml
gr = 0,635 gr
- Dilarutkan 8,65 gr Natrium Sitrat dan 5 gram Na2CO3. 5H2O di dalam labu takar
1000 ml yang sudah berisi aquades sebanyak 500 ml
Karbohidrat merupakan sumber energi kalori utama dan merupakan sumber kalori
yang murah. Jumlah kalori yang dapat dihasilkan oleh 1 gram karbohidrat adalah 4 Kal
makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Dalam tubuh, karbohidrat berguna
untuk mencegah timbulnya ketosis, pemecahan protein tubuh yang berlebihan, kehilangan
mineral, dan membantu metabolisme lemak dan protein, serta dapat dibentuk dari beberapa
asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Sebagian besar karbohidrat diperoleh dari
bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (Yusni dan Mukaromah, 2010).
Pada percobaan ini dilakukan uji karbohidrat mengunakan metode uji molisch, uji
iodium, dan uji benedict, dan menggunakan sampel sukrosa dan glukosa. Fungsi dari uji
molisch dan uji benedict yaitu untuk membuktikan adanya gula pereduksi pada sampel,dan
fungsi dari uji iodium yaitu untuk membuktikan adanya karbohidrat secara kualitatif.
Pada uji molisch didapatkan hasil pada sampel sukrosa didapat hasil positif terdapat
gula pereduksi pada sampel dibuktikan dengan terbentuknya cincin ungu pada tepi tabung
reaksi yang membentuk lengkungan. Dan pada glukosa didapat hasil positif terdapat gula
pereduksi pada sampel yang dibuktikan terbentuknya cincin ungu pada tabung reaksi.
Satu tetes pereaksi Molisch ditambahkan kedalam 1 ml sampel uji yang telah
dilarutkan dalam etanol, kemudian dikocok. Selanjutnya melalui dinding tabung ditambahkan
1 ml asam sulfat pekat. Apabila terbentuk cincin ungu diantara 2 lapisan, maka uji dinyatakan
positif mengandung karbohidrat. Pereaksi Molisch yang terdiri atas a-naftol dalam alkohol
akan bereaksi dengan furfural membentuk senyawa kompleks yang terbentuk cincin ungu
diantara 2 lapisan. Karbohidrat berguna untuk mencegah ketosis, pemecahan protein tubuh
yang berlebihan, kehilangan mineral dan membantu metabolisme lemak dan protein dalam
tubuh (Lestari,dkk,2014).
Pada uji iodium didapatkan hasil pada sukrosa negative atau tidak terdapat
karbohidrat pada sampel yang ditandai dengan samanya warna coklat kemerahan seperti
warna pereaksi iodium. Begitu juga dengan glukosa didapat hasil dari percobaan yaitu
negative atau tidak terdapat karbohidrat pada sampel yang ditandai dengan samanya warna
amilum) diambil dan dimasukkan kedalam tabung reaksi yang telah diletakkan di rak tabung
reaksi. Larutan iod sebanyak 5 tetes ditambahkan kedalam masing-masing sampel. Perubahan
warna yang terjadi pada larutan diamati. Reaksi positif pada iod test adalah warna biru.Uji
Iodium dan memberikan warna biru kehitaman yang menunjukkan adanya amilum (pati)
pada sampel. Hasil percobaan menunjukkan hanya amilum yang menunjukkan reaksi positif
karena dalam larutan pati terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks karena
adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Hal inilah yang menyebabkan
amilum menyebabkan warna biru kehitaman. Percbobaan tersebut sesuai dengan pendapat
Fessenden (1986) yang menyatakan bentuk rantai heliks ini menyebabkan pati dapat
membentuk kompleks dengan molekul iodin yang dapat masuk ke dalam spiralnya sehingga
Uji pati-iodium berdasarkan pada penambahan iodium pada suatu polisakarida yang
menyebabkan terbentuknya kompleks adsorpsi berwarna spesifik. Amilum atau pati dengan
iodium menghasilkan warna biru, dekstran menghasilkan warna merah anggur, glikogen dan
sebagian pati yang terhidrolisis bereaksi dengan iodium membentuk warna merah coklat.
Pada uji Iod, hanya amilum yang menunjukkan hasil positif termasuk polisakarida dengan
menunjukkan perubahan warna menjadi biru kehitaman. Pada uji Iod, hanya amilum yang
Pada uji benedict didapat hasil pada sampel sukrosa hasil yang didapat yaitu positif
atau terdapat gula pereduksi pada sampel yang dibuktikan terbentuknya warna hijau
kehitaman pada sampel. Dan pada glukosa didapat hasilnya positif atau terdapat gula pereaksi
sampel yang dinuktikan dengan terbentuknya warna merah bata pada sampel.
tabung reaksi. Kemudian ditambahkan 4 tetes filtrat dari larutan sampel dan dipanaskan
dengan bunsen hingga mendidih dan amati perubahan warnanya. Pada pemeriksaan
karbohidrat dengan metode benedict menghasilkan hasil positif karena apabila gula yang
mempunyai gugus aldehida atau keton bebas dapat Cu+ mereduksi ion dari kuprisulfat Cu+
menjadi ion yang kemudian mengendap menjadi Cu2O. Adanya natrium karbonat dan
natrium sitrat membuat membuat pereaksi benedict bersifat basa lemah. Endapan yang