Anda di halaman 1dari 3

PENETAPAN ANGKA LEMPENG TOTAL

 Gambar Hasil Pengamatan

 Gambar Hasil Jurnal Pembanding

Jurnal JIMVET. 01(4):631-636 (2017)


JAPER PENETAPAN ANGKA LEMPENG TOTAL

1. Jelaskan pengertian Angka lempeng Total ?

Jawab : Angka Lempeng Total bakteri adalah jumlah koloni bakteri aerob mesofil yang terdapat
dalam tiap gram ataupun ml sample yang akan diuji, baik itu makanan, minuman, obat
tradisional ataupun kosmetika.

2. Mengapa cawan petri diletakkan posisi terbalik saat diinkubasi ?

Jawab : Hal ini dimaksudkan untuk menghindari jatuhnya butir air hasil pengembunan
disebabkan suhu incubator. Apabila sampai terdapat air yang jatuh, maka akan merusak
pembacaan angka lempeng total dari sampel yang diuji.

3. Mengapa dipilih lempeng dengan jumlah koloni 30-300 ?

Jawab : Mikroba yang dapat dihitung 30-300 koloni dikarenakan jika <30 koloni, dianggap
cemaran sedangkan jika jumlah koloni >300 koloni maka dapat dicatat dengan terlalu padat
untuk dihitung (too numerous to count, TNTC).

Penghitungan dilakukan pada media agar yang jumlah populasi mikroba antara 30-300 koloni.
Bila jumlah populasi kurang dari 30 koloni akan menghasilkan peng-hitungan yang kurang teliti
secara statistic, namun bila lebih dari 300 koloni akan menghasilkan hal yang sama karena
terjadi persaingan diantara koloni.

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan koloni spreader ?

Jawab : Spreader adalah jika koloni bakteri tidak berbentuk koloni dan melebihi seperempat
cawan. Koloni spreader merupakan jumlah koloni yang jumlahnya lebih dari 300 koloni ataupun
tak terhingga, sehingga tidak dapat dihitung jumlah dari koloni tersebut.

Menghitung koloni merambat (spreader). Ada tiga macam perambat pada koloni, yaitu :

i) Merupakan rantai yang tidak terpisah-pisah,


ii) perambat yang terjadi di antara dasar cawan petri dan perbenihan, dan
iii) perambat yang terjadi pada pinggir atau permukaan perbenihan

Maka cara menghitungnya adalah sebagai berikut:

i. Apabila cawan yang disiapkan untuk contoh lebih banyak yang ditumbuhi oleh
spreader seperti pada butir pertama dan total area yang melebihi 25% dan 50%
pertumbuhannya dilaporkan sebagai cawan spreader .
ii. Apabila terjadi hanya satu perambatan seperti rantai, maka koloni dianggap satu.
Tetapi apabila satu atau lebih rantai yang terbentuk dan berasal dari sumber yang
terpisah-pisah, maka tiap sumber dihitung sebagai satu koloni.
iii. Rerata jumlah koloni dari setiap pengenceran, dilaporkan jumlahnya sebagai TPC
iv. Gabungkan perhitungan koloni dan perhitungan spreader untuk menghitung TPC
v. Apabila butir kedua dan ketiga yang terjadi, sebaiknya pemeriksaan diulang, karena
koloni dalan keadaan sulit dihitung.

Pertanyaan Tambahan

5. Sebutkan sebab sebab terjadinya koloni spreader ?

Jawab : Spreader dapat terjadi karena pengenceran yang kurang encer yang mengakibatkan
bakteri yang terikat masih sangat banyak dan bertumpuk sehingga tidak dapat dihitung dan
membentuk koloni aseptis.

Adapun penyebab terjadinya spreader dimungkinkan kondisi yang tidak aseptis atau adanya air
yang menetes yang berasal dari uap air yang terkondensasi.

Kondisi sampel makanan pada saat pengujian jumlah cemaran bakteri dalam suatu sampel
makanan menggunakan perhitungan yang diperoleh akurat. mengubah sampel makanan selama
proses pengambilan dan metode cawan harus dipertimbangkan hasil yang pengangkutan ke
laboratorium harus dihindari dengan cara sampel makanan yang diterima harus segera
dikeluarkan sehingga laboratorium. Sampel yang tiba di didinginkan dan mudah rusak harus
diunduh paling lambat 36 jam setelah mengambil sampel. Sampel beku harus dikeluarkan dalam
freezer sampai tiba disetujui untuk dipindahkan (BPOM RI, 2008).

Anda mungkin juga menyukai