Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

RESUME 10 KARAKTER PERAWAT

DISUSUN OLEH :

Nama : Reza Kurniawan

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA
TAHUN 2019/2020
10 KARAKTER PERAWAT
Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan memegang peranan penting
dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Bahkan WHO menyatakan bahwa perawat
merupakan “back bone” untuk mencapai target-target global, nasional maupun daerah. Hal
ini disebabkan karena perawat merupakan tenaga kesehatan dengan proporsi terbesar,
melayani pasien selama 24 jam secara terus menerus dan berkesinambungan serta berada
pada garis terdepan dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Perawat adalah pekerjaan kemanusiaan yang dihargai secara professional. Jika pilihan
kita menjadi seorang perawat maka kita akan menghabiskan hidup untuk menolong orang
lain, menggunakan skill, memadukan ilmu dengan caring serta teknologi dan.

Ada 10 karakter yang sangat diharapkan baik pasien maupun keluarga pasien terhadap
sosok perawat.

1. Peduli

Salah satu peran perawat dalam memberikan dukungan psikologis adalah dengan
peduli terhadap kondisi pasien yang ditangani. Tidak semua pasien memiliki riwayat penyakit
yang sama dan tidak semua pasien berasal dari kalangan mampu. Setidaknya perawat harus
lebih peduli dan tidak bersikap pilih kasih dalam pelayanan yang diberikan kepada pasien.

2. Peka / Tanggap

Yaitu sebuah keinginan para perawat untuk membantu pasien dan memberikan
pelayanan itu dengan cepat tanggap terhadap kebutuhan konsumen, cepat memperhatikan dan
mengatasi kebutuhan-kebutuhannya.

3. Empati

Empati adalah suatu perasaan dalam diri seseorang yang sesuai dengan apa yang
dirasakan oleh orang lain secara psikologis. Empati memiliki beberapa fungsi yang dapat
membantu seseorang dalam bersosial, berinteraksi, berkomunikasi, dan bersikap di
lingkungan masyarakat.
Sebagai perawat dibutuhkan kemampuan khusus yang tidak semua orang
memilikinya, yaitu kemampuan empati. Perawat yang diharapkan memiliki kemampuan
empati, yaitu kemampuan untuk melakukan aksi komunikasi secara sadar kepada pasien
sehingga dapat memahami dan merasakan suasana hati pasien tersebut, mampu melihat
permasalahan dari sudut pandang pasien, dan tidak bersikap menghakimi,menyalahkan atau
menghina pasien. Seperti disebutkan sebelumnya, apabila kondisi fisik seseorang mengalami
suatu keadaan sakit, maka akan mempengaruhi kondisi psikisnya pula, dan biasanya pasien
akan lebih labil emosinya. Nah, tenaga kesehatan khususnya perawat harus peka dengan
keadaan seperti ini, perawat tidak hanya menangani kondisi fisik dari pasien tetapi kondisi
psikisnya juga, dengan berempati kepada pasien maka diharapkan pasien dapat sembuh lebih
cepat.

4. Sopan dan Santun

Dalam menangani pasien tentu harus memiliki modal sopan dan santun, hal tersebut
tercermin bagaimana seorang perawat dapat sabar, iklas, telaten, teliti dan juga sopan dalam
melayani pasien. Kebutuhan pasien secara psikologis dapat terpenuhi dengan etika yang
sopan santun.

5. Terampil

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, terampil diartikan sebagai kecakapan,


kemampuan, dan kecekatan dalam menyelesaikan tugas. Sementara itu pasien dan
keluarganya, mengartikan terampil sebagai keahlian, kecepatan, kemampuan, penguasaan
ilmu, dan melakukan tindakan dengan baik dan benar. berdasarkan pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa terampil adalah sebagai bentuk dari keahlian, kecakapan, dan
kemampuan yang dimiliki oleh seorang perawat dalam melaksanakan tugasnya atau dalam
memberikan bantuan kepada pasien dengan cepat, tepat, baik dan benar.

6. Caring

Dalam keperawatan, caring merupakan bagian inti yang penting terutama dalam
praktik keperawatan. Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
berdedikasi bagi orang  lain, pengawasan dengan waspada, dan perasaan cinta atau
menyayangi. Caring bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan, tetapi merupakan hasil dari
kebudayaan, nilai-nilai, pengalaman, dan dari hubungan dengan orang lain. Sikap
keperawatan yang berhubungan dengan caring diantaranya adalah:

 Kehadiran, berarti “ada di” dan “ada dengan”. “Ada di” berarti kehadiran perawat
tidak hanya dalam bentuk fisik, melainkan juga komunikasi dan pengertian.
 Sentuhan, merupakan salah satu pendekatan yang menenangkan dimana perawat
dapat mendekatkan diri dengan klien untuk memberikan perhatian dan dukungan. Ada
dua jenis sentuhan, yaitu sentuhan kontak dan sentuhan non-kontak. Sentuhan kontak
merupakan sentuhan langsung kullit dengan kulit. Sedangkan sentuhan non-kontak
merupakan kontak mata. Melalui kontak mata seorang perawat dapat menunjukan
tingkat kepeduliannya pada pasien.
 Mendengarkan, untuk lebih mengerti dan memahami kebutuhan pasien,
mendengarkan merupakan kunci, sebab hal ini menunjukkan perhatian penuh dan
ketertarikan perawat. Mendengarkan membantu perawat dalam memahami dan
mengerti maksud klien dan membantu menolong klien mencari cara untuk
mendapatkan kedamaian.

7. Altruisme

Perilaku Altruistik adalah perilaku menolong yang timbul bukan karena adanya
tekanan atau kewajiban,melainkan tindakan tersebut bersifat suka rela dan tidak berdasarkan
norma-norma tertentu, tindakan tersebut juga meminta pengorbanan waktu, usaha, uang, dan
tidak ada imbalan atau reward dari semua pengorbanan. ketika seseorang hendak
memutuskan untuk menjadi perawat, hal pertama kali yang perlu dilakukan adalah
memperbaiki niat. Jadikan niat untuk menjadi perawat sebagai ladang amal kita. Jika niatan
awal untuk menjadi perawat adalah untuk memperoleh pekerjaan dan penghasilan yang baik,
mungkin hal itu bisa kita dapatkan dengan mudah akan tetapi kita tidak akan pernah puas
dengan itu karena sifatnya sementara, namun ada pencapaian yang tak ternilai harganya yang
tidak akan kita capai  jika berorientasi pada materi yaitu kepuasan dan ketenangan batin, yang
kita dapatkan dari ungkapan terima kasih pasien. Maka perbaikilah niat.

8. Andal

Sebuah peran perawat dalam memberikan dukungan psikologis kepada pasien harus
mampu untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan,
jujur, aman, tepat waktu, ketersediaan. Hal ini seorang perawat mampu melayani setiap
pasien sesuai dengan waktu yang diperlukan. Pasien tidak menunggu lama dalam
kebutuhannya seperti jadwal obat, jadwal makanan, jadwal kebersihan, dan masih banyak
lagi.

9. Penuh Kasih dan Perhatian

Salah satu dukungan moril dan psikologi seorang perawat kepada pasien adalah
dengan cara memberikan sikap penuh kasih dan perhatian.

Sikap perawat yang selalu ramah, periang, selalu tersenyum, menyapa setiao pasien.
Hal ini tentu berdampak pada kenyamanan pasien, tidak membedakan setiap pasien dari
tingkat ekonomi, sosial, jabatan, suku, agama, apakah pasien menggunakan asuransi maha
atau pemerintah.

Perawat seharusnya menunjukkan sikap yang tulus menerima setiap pasien secara
utuh dan menjadikan merekan bagian keluarga dalam perawatan di Rumah Sakit.

10. Mampu Berkomunikasi, Tanggung Jawab dan Kerjasama Yang Baik

Peran perawat dalam memberikan dukungan psikologi kepada pasien dengan


memberikan etika dan sikap yang jujur, tekun dalam tugas serta tanggungjawab, suka
mencurahkan waktu dan perhatian, dan juga mampu konsisten serta tepat dalam bertindak.

Memiliki cara berkomunikasi dan mampu kerjasama baik kepada pasien dan juga
keluarga pasien dengan cara yang sopan, beretika, santun serta ramah. Sehingga
menimbulkan efek nyaman, tenang, dan bahagi bagi pasien dan keluarganya.

Anda mungkin juga menyukai