Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATA KULIAH

NTSI6012 REKAYASA GEMPA


Dosen Pembina : Mohammad Sulton S.T, M.T

TUGAS 2
ANALISA STATIK EKUIVALEN

Oleh:
Nama: Dinda Ainur Istiqomah
Nim: 180523630075
OFF - B

PROGRAM S1 TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


2020
Data :
Beban mati :
Berat sendiri beton bertulang = 2400 kg/m³
Adukan finishing lantai (1 cm) = 21 kg/m²
Tegel (1cm) = 24 kg/m²
Tembok 1/2 bata = 250 kg/m²
Plafon dan penggantung = 18 kg/m²
Pipa dan ducting AC = 40 kg/m²
Beban hidup :
Lantai atap = 100 kg/m²
Lantai Gedung = 250 kg/m²
Reduksi beban hidup = 30 % = 0.3 (untuk peninjauan gempa)
Lokasi = Malang
Jenis tanah = Lunak
Wilayah Gempa = 3
Simpangan tiap lantai = 0.02 m
Dimaensi Balok
b = 20 cm
h = 35 cm
Dimaensi Kolom
b = 20 cm
h = 40 cm
Tebal pelat lantai (minimum) = 12 cm
Jumlah kolom = 24 buah

Ditanya :
1. Cari besarnya gaya geser gempa nominal (V)
2. Cari besarnya gaya gempa tiap lantai (Fi)
3. Distribusikan Fi ke seluruh portal arah X dan Y
4. Kontrol T alami terhadap T Rayleigh
Penyelesaian :
• Perhitungan Berat Struktur Per Lantai
Perhitungan berat struktur hanya beban gravitasi berupa beban mati dan beban hidup
yang bekerja di setiap lantai/atap. Koefisien reduksi beban hidup harus sesuai dengan
fungsi gedung. Koefisien reduksi sebesar 30 % atau 0,3 yang artinya bangunan ditinjau
berdasarkan gempa.

Perhitungan Bebar Lantai Atap


Beban Mati Atap :
• Kolom 40 x 20 = 0,4 x 0,2 x 3,5 x 2400 x 24 = 16128.0 kg
• Balok 35 x 20 (arah Y) = (20 x 4) x (0,35-0,12) x 0,2 x 2400 = 8832.0 kg
• Balok 35 x 20 (arah X) = (8 x 6) x (0,35-0,12) x 0,2 x 2400 = 5299.2 kg
• Pelat tebal 12 cm = (20 x 8) x 0,12 x 2400 = 46080.0 kg
• Plafon dan penggantung = (20 x 8) x 18 = 2880.0 kg
• Pipa dan ducting AC = (20 x 8) x 40 = 6400.0 kg
= 85619.2 kg
Berat Total Beban Mati = 856.192 kN

Beban Hidup Atap :


• Pelat Atap = (20 x 8) x 100 = 16000 kg
30 % beban hidup tereduksi pada struktur = 4800 kg
Berat Total Beban Hidup = 48 kN
Berat struktur lantai atap = 856.192 + 48 = 904.192 kN

Perhitungan Bebar Lantai 1-2 (tipikal)


Beban Mati Lantai :
• Kolom 40 x 20 = 0,4 x 0,2 x 3,5 x 2400 x 24 = 16128.0 kg
• Balok 35 x 20 (arah Y) = (20 x 4) x (0,35-0,12) x 0,2 x 2400 = 8832.0 kg
• Balok 35 x 20 (arah X) = (8 x 6) x (0,35-0,12) x 0,2 x 2400 = 5299.2 kg
• Pelat tebal 12 cm = (20 x 8) x 0,12 x 2400 = 46080.0 kg
• Plafon dan penggantung = (20 x 8) x 18 = 2880.0 kg
• Pipa dan ducting AC = (20 x 8) x 40 = 6400.0 kg
• Tembok 1/2 bata ( bentang 4 m) = (0,23/2) x 4 x 3,5 x 20 x 250 = 8050.0 kg
• Tembok 1/2 bata ( bentang 3 m) = (0,23/2) x 3 x 3,5 x 12 x 250 = 3622.5 kg
• Tembok 1/2 bata ( bentang 2 m) = (0,23/2) x 2 x 3,5 x 6 x 250 = 1207.5 kg
• Adukan finishing lantai (1 cm) = (20 x 8) x 0,01 x 21 = 33.6 kg
• Tegel (1cm) = (20 x 8) x 0,01 x 24 = 38.4 kg
= 98571.2 kg
Berat Total Beban Mati = 985.712 kN
dengan asumsi tiap balok = tembok/ dinding

Beban Hidup Lantai :


• Pelat Lantai = (20 x 8) x 250 = 40000 kg
30 % beban hidup tereduksi pada struktur = 12000 kg
Berat Total Beban Hidup = 120 kN
Berat struktur lantai 1-2 = 985.712 + 120 = 1105.712 kN
Tabel 1. Berat Struktur Tiap Lantai
Tinggi Lantai dari Berat Beban 80% reduksi beban
Lantai Jumlah
dasar Mati hidup
x (m) (kN) (kN) (kN)
Atap 10.5 856.192 48 904.192
2 7.0 985.712 120 1105.712
1 3.5 985.712 120 1105.712
Total Berat Struktur (Wt) 3115.616

• Perhitungan Waktu Getar


Diketahui :
Lokasi = Malang
Jenis tanah = Lunak
Wilayah Gempa = 3
Sᴅ₁ = 0.6507 , (peta gempa dan respon spektra 2019)
Sᴅs = 0.7016 , (peta gempa dan respon spektra 2019)

Koefisien Cu = 1.4 , (SNI 1726-2019)


Sistem Struktur diasumsikan = rangka beton pemikul momen
Ct = 0.0466
x = 0.9
Periode Fundamental Pendekatan
Ta = Ct x hᵡ
Ta = 0.3867731 detik
Periksa T < 3,5 Ts untuk menentukan tipe gedung dan jenis analisisnya
T = Cu x Ta
T = 0.5414824 detik
Ts = Sᴅ₁ / Sᴅs
Ts = 0.9274664
3,5 Ts = 3.2461325
Memenuhi T < 3,5 Ts sehingga, struktur dikatakan beratutan dan menggunakan analisis statik
1. Perhitungan Besarnya Gaya Geser Gempa Nominal (V)
Besarnya gaya geser gempa nominal (V) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
V = Cs x W
dimana,
Cshitung = Sᴅs / (R/ Ie)
dengan,
R = 4 , (koefisien modifikasi respon diperoleh dengan asumsi bangunan
tersusun dari dinding geser beton bertulang biasa) (SNI 1726-2019 tabel 12)
Ie = 1.25 , (faktor keutamaan gempa diperoleh dengan asumsi bangunan gedung
yang dihitung berada pada kategori risiko III)(SNI 1726-2019 tabel 4)
Cs hit = 0.2192563
Cs min = 0.044 x Sᴅs x Ie = 0.038589
ᴅ₁
Cs max = = 0.3755484
×
maka Cs pakai adalah 0.2192563
Jadi,
W = 3115.616 kN
V = 683.118 kN

2. Perhitungan Besarnya Gaya Gempa Tiap Lantai (Fi)


Besarnya gaya gempa tiap lantai (Fi) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Fx = Cvx .V
dimana,

Cvx =
∑ ℎ
dengan eksponen distribusi
k=1 untuk T ≤ 0,5 detik
k=2 untuk T ≤ 2,5 detik
k = interpolasi linear untuk 0,5 ≥ T ≥ 2,5
T= 0.541
k= 1.021
Tabel 2. Besar Gaya Gempa Tiap Lantai (Fi)
hx hxᵏ Wx Wx. hxᵏ
Lantai x Cvx Fi
(m) (m) (kN) (kNm)
Atap 10.5 11.025 904.192 9968.519 0.453 309.543
2 7 7.288 1105.712 8058.763 0.366 250.241
1 3.5 3.592 1105.712 3971.867 0.181 123.335
∑ 3115.616 21999.15 1 683.118
Besarnya gaya gempa tiap lantai (Fi) ekuivalen dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Fx = Cvx .V
dimana,

Cv =
∑ ℎ
Tabel 3. Besar Gaya Gempa Tiap Lantai (Fi) Ekuivalen
hx Wx Wx. Hx
Lantai x Cvx Fi Ekuivalen
(m) (kN) (kNm)
Atap 10.5 904.192 9494.016 0.4498683 307.313
2 7 1105.712 7739.984 0.3667545 250.537
1 3.5 1105.712 3869.992 0.1833772 125.268
∑ 21103.99 1 683.118
3. Pendistribusikan Fi ke Seluruh Portal Arah X dan Y
Tabel 3. Pendistribusian Fi arah X dan Y
Fix Fiy
hx Wx Fi
Lantai x 1/4 Fi 1/6 Fi
(m) (kN) (kN) (kN) (kN)
Atap 10.5 904.192 309.543 77.3857 51.590
2 7 1105.712 250.241 62.5602 41.707
1 3.5 1105.712 123.335 30.8336 20.556

4. Kontrol T alami terhadap T Rayleigh


Simpangan tiap lantai, δi = 0.02 m
Gravitasi, g = 10 m/s²

Analisa Rayleigh digunakan untuk mengetahui wakt getar alami fundamental bangunna. Dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Ti = 6,3

Tabel 4. Pendistribusian Fi arah X dan Y


Wx atau
hx Fi δi Wi.δi² Fi.δi
Lantai x Wi
(m) (kN) (kN) (mm) (kN.mm²) (kN.mm)
Atap 10.5 904.192 309.543 361676.8 6190.86
2 7 1105.712 250.241 20 442284.8 5004.82
1 3.5 1105.712 123.335 442284.8 2466.69
Jumlah 1246246.4 13662.4

Jadi, Ti = 0.6016994 detik


Nilai T yang diijinkan : Ti-(Ti x 20%)= 0.4813595 detik
Karena, T alami 0.5414824 detik
T Rayleigh 0.4813595 detik
dimana, T alami > T Rayleigh OK
sehingga, memenuhi ketentuan yang tercantum dalam SNI 1726 pasal 6.2.

Anda mungkin juga menyukai