Catatan Tata Naskah SK
Catatan Tata Naskah SK
Catatan Tata Naskah SK
I. PEMBUKAAN
2. Konsideran
a. Menimbang:
1. Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi latar
belakang dan alasan pembuatan keputusan,
2. Huruf awal kata “Menimbang” ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan
tanda baca titik dua ( : ), dan diletakkan di bagian kiri, arial , ukuran 12
3. Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan huruf
kecil dan dimulai dengan kata “bahwa” dengan “b” huruf kecil, dan diakhiri
dengan tanda baca (;) arial , ukuran 12
4. Konsideran diurutkan dengan diawali huruf a, b, c, dan selanjutnya
dengan huruf kecil
5. Konsideran terakhir diberi tanda titik (.)
b. Mengingat:
1. Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat Surat Keputusan tersebut,
2. Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan yang
tingkatannya sederajat atau lebih tinggi,
3. Kata “Mengingat” diletakkan dibagian kiri sejajar kata menimbang,
4. Huruf awal kata “Mengingat” ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan
tanda baca titik dua ( : ), dan diletakkan di bagian kiri, arial , ukuran 12
5. Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai dengan
hirarki tata perundangan dengan tahun yang lebih awal disebut lebih dulu,
diawali dengan nomor 1, 2, dst, dan diakhiri dengan tanda baca (;)
6. Konsideran terakhir diberi tanda titik (.)
c. Memutuskan:
1. Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah,seluruhnya dengan huruf
kapital, arial , ukuran 12 , jarak dengan menetapkan 2 spasi garis;
2. Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan sejajar dengan
kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata menetapkan ditulis dengan
huruf kapital, arial , ukuran 12 dan diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : );
3. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala), seluruhnya ditulis
dengan huruf capital, arial , ukuran 12 dan diakhiri dengan tanda baca titik (.)
d. Batang Tubuh.
1. Batang tubuh memuat semua substansi Surat Keputusan yang dirumuskan
dalam diktum-diktum, misalnya:
Kesatu :
Kedua :
dst
2. Diktum Kesatu, Kedua dst dicantumkan sejajar dengan kata menetapkan,
huruf awal kata Kesatu, Kedua ditulis dengan huruf kapital, arial , ukuran 12
dan diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : );
3. Isi diktum dimulai dengan huruf kapital, arial , ukuran 12 dan diakhiri
dengan tanda baca titik koma ( ; );
4. Diktum terakhir diakhiri dengan tanda baca titik (.)
5. Dicantumkan saat berlakunya Surat Keputusan, perubahan, pembatalan,
pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya
6. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Surat Keputusan, dan pada
halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan Surat
Keputusan.
7. Dari diktum terakhir jarak 3 spasi garis
e. Kaki
1. Kaki Surat Keputusan merupakan bagian akhir substansi yang memuat
penanda tangan penerapan Surat Keputusan, pengundangan keputusan.
2. Tempat penetapan ditulis dengan huruf awal kapital, arial, ukuran 12,
tanpa tanda baca.
3. Penanggalan ditulis XX-Bulan (diawali huruf besar)-XXXX Contoh: 03
Januari 2009
4. Nama jabatan ditulis kapital semua, arial ukuran 12, diakhiri dengan tanda
koma (,)
5. Nama pejabat ditulis tanpa gelar, tanpa NIP. Huruf awal Kapital