Anda di halaman 1dari 4

Pertanyaan Klaster Agro

-Pertanian-

Pertanyaan Pertanyaan

1. Apakah sudah ada digitalisasi dalam pertanian? seperti penggunaan aplikasi digital untuk membantu
dalam pemasaran atau lainnya? Menghubungkan ke toko-toko besar di kota pacitan. Membantu cek
info harga pangan dan apk tanya jawab dgn ahli,, Jika sudah ada apa kendala yang dialami?

2. Spesifikasi produk spt sale, satu, ceriping yg sdh ingin ditambah apa ? (teknologinya kah ?
pengemasannya kah?)kendala produk yg sdh diolah smp skrg kira2 apa nggih pak /bu ? dr hilir ke hulu

3. Kira2 dr bapak/ibu hasil (spt kunyit, temulawak, porang, jahe, melinjo, durian, cengkeh, gadung)
panen yg sdh disebutkan sebelumnya apa yg kira2 mau diolah krn tertarik maupun memang mudah
dibudidayakan ?

4. Apakah sudah ada pengaturan/rencana untuk pengisian konten dari web desa tersebut termasuk
bagian BUMdesnya? Dlm hal ini pengenalan produk-produk olahan dan siap jual,, Siapa yg mengelola
web bumdes tersebut dan bagaimana cara kami menghubungi pengelolanya, apakah bisa merequestkan
untuk membantu mengisi kontennya?

5.Apakah sudah ada program dari pemerintah mengenai gizi seimbang? Jika iya, bagaimana
pelaksanaannya, apakah ada kendala dan sudah sejauh mana hal itu dilaksanakan? Pola makan d sana g
mn ya pak/bu? lbh cenderung ke konsumsi mn antara gula garam dan makanan berlemak? atau semua

6. Selain nasi yg dikonsumsi sehari2, pengganti nasinya apa nggih pak / bu? yg memang sdh ciri khas
daerah setempat?

7. Bagaimana kondisi pertanian disana?

8. Apakah sebelumnya sudah pernah melakukan atau ada program kkn atau program dari desa untuk
pemanfaatan pekarangan? Jika ada, apakah program tersebut berjalan lancar? Atau ada kendalanya?
Apa saja kendala tersebut?

9. Apakah sebelumnya sudah pernah ada pelatihan mengenai pembuatan pupuk kompos dan pupuk
organik cair? Jika ada, apakah sudah diterapkan di desa? Adakah kendala yang dialami saat
pelaksanaannya?

10. Alat apa saja yg selama ini sudah digunakan di desa untuk pengolahan pasca panen?

11. Apa kendala yang terjadi dalam penggunaan alat tsb?

12. Apakah sebelumnya sudah ada rencana untuk mengembangkan penggunaan alat yg sudah ada?

-Peternakan-
1. Berkaitan dengan penyakit2 ternak yg ada, biasanya warga membiarkan, mengobati sendiri atau
memanggil dokter hewan?

2. Apakah warga disana mengetahui mengenai khasiat tumbuhan tertentu yg dapat dijadikan obat untuk
penyakit tertentu bagi hewan?

3. Apakah pernah ada sosialisasi mengenai hal2 tentang ternak dari dinas? (seperti penyakit ternak,
zoonosis, manajemen pemeliharaan, manajemen pakan)

4. Dalam mengonsumsi daging, apakah warga sudah mengerti betul bagaimana ciri2 daging yg aman
dikonsumsi? Atau tidak terlalu peduli kualitas daging yg dibeli?

-Peternakan-

1. Berkaitan dengan penyakit2 ternak yg ada, biasanya warga membiarkan, mengobati sendiri atau
memanggil dokter hewan?

Jawaban: untuk hewan besar seperti sapi ada kalanya memangil dokter hewan,klo kambing kebanyakan
di obati sendiri secara sederhana begitu juga dengan ayam,bahkan untuk unggas kebanyakan di biarkan
saja.

2. Apakah warga disana mengetahui mengenai khasiat tumbuhan tertentu yg dapat dijadikan obat untuk
penyakit tertentu bagi hewan?

Jawaban: untuk tanaman tertentu ada beberapa pohon bisa di gunakan sebagai penangkal
racun,contohnya pohon awar dan kayu towo,klo memang hewan tersebut keracunan pakan nya,untuk
tumbuhan ada beberapa getah(daun dan getah pohon lo)dan daun tumbuhan biasa di gunakan untuk
kambing yg luka dan mengeluarkan belatung.

3. Apakah pernah ada sosialisasi mengenai hal2 tentang ternak dari dinas? (seperti penyakit ternak,
zoonosis, manajemen pemeliharaan, manajemen pakan)

Jawaban: mungkin sanpek saat ini belum ada

4. Dalam mengonsumsi daging, apakah warga sudah mengerti betul bagaimana ciri2 daging yg aman
dikonsumsi? Atau tidak terlalu peduli kualitas daging yg dibeli?

Masyarakat tidak terlalu peduli dengan kualitas daging yg di beli

Pertanian.

1. Digitalisasi pertanian.. Belum. Sejauh ini untuk pertanian masih dilakukan dg cara tradisional, cm
peralatan aja yg sudah lumayan bisa membantu petani. Utk aplikasi digital terkait dg cek harga dll,
belum ada. Krn kebiasaan dr petani disini, semua hasil pertanian banyak yg dijual ke pasar atau
tengkulak2.

2. Utk produk hasil dr UKM, dr segi pengemasan sudah ada yg memang bagus pengemasannya, tp ada
sebagian juga yg masih tradisional. Yg hrs ditambah, inovasi produknya.. misalnya,, pisang itu bisa diolah
mjd cemilan lain yg tidak melulu sale dll.. seperti itu contohnya.

3. Utk desa mangunharjo, kebanyakan memang ini masih berupaya membudidayakan porang, semoga
hasilnya baik dan bisa diperluas utk penanamannya. Utk kunyit, temulawak, jahe, melinjo sudah biasa
kami tanam tp utk proses pengolahannya supaya tidak hny dijual mentah itu msh minim. Dan juga
menjadikan harga jualnya tinggi itu masih sulit. Semuanya butuh inovasi. Utk ketertarikan penanaman,
sebenarnya semua tertarik, krn biasanya penduduk disini ketika menanam itu semangat, tp ketika
menjual itu kebingungan. Polemiknya disitu...

4. Bumdes.....??? Masih kami pikirkan utk pembentukan bumdes.. 😂 baru pny gedung saja, tp master
plan.nya blm klik 🤭

5. Untuk program gizi, kebanyakan di balita. Krn program pencegahan stunting juga kami salurkan lewat
posyandu2.. berupa uang utk penambahan PMT. utk konsumsi dewasa, apa aja dimakan asalkan
matang.. 😂

6. Nasi tiwul.... (ditambah sayur kalakan, sambel bawang, lalapan, ikan laut, wenaaaaakkkkk 😁🤣)

7. Kondisi pertanian disini,, padi panen 2x dlm setahun, dan setelahnya bisa ditanami jagung, ketela,
sayur2an, kacang2an, dan tanaman palawija lainnya. Kalo musim kemarau yg repot..banyak padi gagal
panen krn ga dpt air.

8. Semacam KRPL...? tanaman sayur2an..?? Sudah ada dulu.. tp sekaramg sudah pd mati tanamannya..
😂 itu dlu program dr PKK Provinsi. Biasanya kalo mau lomba desa pasti buat. Tp krn mangunharjo
belum lomba desa jd sementara dipekaramgannya sendiri2 buatnya.

9. Pembuatan pupuk kompos, dlu dr KKN UGM juga sudah pernah melatih bbrpa kelompok di desa
mangunharjo juga. Tp sepertinya yaa gitu deh... Lebih enak beli kayaknya, gak ribet 😂

10. Pengolahan pasca panen,, kalo utk padi alatnya biasane "rontok" itu apa yaa bahasa indonesianya...
mgkn perontok padi,, Yaa pokoke itu lah.. 😂

Klo utk hasil panen yg lain, kebanyakan masih dilakukan secara manual semua.

11. Kendalanya....harus bergantian pakeknya.. krn alat tersebut tidak banyak kami miliki. Jd klo mau
panen hrs nunggu jadwal perontok padinya..

12. Pengembangan,, rencananya memang ada. Tp krn pandemi, jd semua anggaran yg ada kami
alokasikan utk penanganan covid. Termasuk program2 dr pemerintah juga banyak yg terpending ke
desa2.

Untuk dr pertanian... Kayaknya bisa lo kita dikasih gimana caranya budidaya ikan lele trus diatasnya
dikasih tanaman itu yg tanamannya bisa dimasak, misale kangkung.

Soalnya disalah 1 dusun kami juga ada kelompok pembudidaya ikan lele..

1) mbak saya mau tanya, brarti yg lbh diperlukan terkait inovasi hasil panen lbh ke porang kunyit
temulawak jahe melinjo atau lbh baik membantu mengembangkan yg sdh ada spt variasi dr
sale?

Jawab: Utk variasi hasilnya mbak. Lebih ke produk. krn biasane hny dijual mentah aja. Kalo bs
diolah kan mesti bs dijual dg hrga yg lebih. Dan juga bs meningkatkan ekonomi warga. Kalo sale
pisang, sudah jalan sih mbak sebenernya. tp kalo misalkan ada produk lain dr pisang selain
diolah mjd sale gitu kan yaa pasti bs dijual dg hrga lebih juga.

Untuk pertanian terkait porang masyarakat masih menjual langsung blm di olah dan memang
hari ini budidaya porang di desa mangunharjo rata2 menanam,untuk mlinjo itu musiman dan
memang tidak terlalu banyak ketika panen
2) nah mas porangnya tu mmg digalakkanbdr pemerintah ya? itu juga dikonsumsi sm warga desa
nggak mas kayak misal td nasi tiwul?
Jawab: Porang bisa dikonsumsi ta mbak?? Emange bisa?? Serius nanya...
Biasanya disini jual mentah aja mbak.. Untuk porang sendiri itu blm ada dari pemerintah,masih
individu2 masyrakat tapi hampir merata di desa budidaya itu karena harganya seperti
"emas",cm memang belum ada pengolahan dan cara pertanian yg baik terkait porang
itu,masyrakat masih menjual mentah dalam arti tidak di olah. Porang itu beracun mbk,biasa di
gunakan untuk campuran kosmetik, pembuatan obat2an,itu klo dah bisa ngolah mbk.
Dan blm tau kalo bs dimakan. Kebanyakan utk campuran kosmetik.
Makanya kebanyakan dr kami dijual mentah

Anda mungkin juga menyukai