Anda di halaman 1dari 5

Tugas mata kuliah

Tugas 01 Kewarganegaraan

Nama : Ananda Algifari


Nim : 113.17.019
Prodi : Perencanaan wilayah dan kota
Dosen : Ahmad Sayuti Nainggolan, S.Pd., M.Pd.

Cikarang, Kabupaten Bekasi


2020
1. Rangkuman Materi
Pendidikan kewarganegaraan atau Civic education merupakan ilmu yang dipahami oleh
setiap induvidu disuatu negara, karena pada dasarnya pendidikan kewarganegaraan
bertujan untuk membawa misi pendidikan moral bangsa, membentuk warga negara yang
cerdas, demokratis, dan berakhlak mulia, yang secara konsisten melestarikan dan
mengembangkan cita-cita demokrasi dan membangun karakter bangsa. Karena apabila
dilihat secara etimologis (Ilmu linguistik) pendidikan kewarganegaraan berasal dari dua
kata yaitu “pendidikan” dan “kewarganegaraan” , kata pendidikan sendiri memiliki arti
sebagai suatu usaha untuk memiliki kesadaran dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya, sedangkan kewarganegaraan merupakan suatu hal ihwal yang berkaitan dengan
warga negara dan negara.
Berdasarkan pengertian para ahli maupun penjelasan peraturan pemerintah pendidikan
kewarganegaraan dapat dijelaskan sebagai berikut;
a) M. Nu’man Somantri (2001)

Pendidikan Kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan


demokrasi politik yang diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya,
pengaruh-pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang tua,
yang kesemuanya itu diproses guna melatih para siswa untuk berpikir kritis,
analitis, bersikap dan bertindak demokratis dalam mempersiapkan hidup
demokratis yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

b) Zamroni (Tim ICCE, 2005:7)

pengertian pendidikan kewarganegaraaan adalah bentuk Pendidikan demokrasi


yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan
bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi
baru, bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin
hak-hak warga masyarakat

c) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan Pendidikan yang menekankan pada


pembentukan warga negara agar memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air,
maka muncul pertanyaan bagaimana upaya para pendiri Negara dan pemimpin
negara membentuk semangat kebangsaan dan cinta tanah air

d) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran yang memfokuskan pada


pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak
dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil,
dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Berdasarkan penjelasan-penjalasan tersebut dapat diketahui bahwa Pendidikan
kewarganegaraan merupakan bentuk bentuk pendidikan yang menanamkan nilai-nilai akan
rasa kebangsaan dan cinta tanah air dengan prinsip demokratis dengan tujuan untuk
membentuk masyarakat yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya sebagai warga negara yang diatur serta diamanatkan oleh Pancasila dan undang-
undang dasar 1945. Namun sebelum memahami lebih dalam mengenai pendidikan
kewarganegaraan di negara ini tentunya harus lebih dahulu mengetahui tentang sejarah ataupun
sumber dari pendidikan kewarganegaraan itu sendiri, berdasarkan Sumbernya pendidikan
kewarganegaraan terbagi menjadi tiga aspek yaitu, Aspek Sejarah, Aspek Sosiologis dan Aspek
Politik. Dari ketiga aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Aspek Sejarah

Pendidikan kewarganegaraan dalam arti substansi telah dimulai jauh sebelum


Indonesia diproklamasikan sebagai negara merdeka. Apabila diliat dari sejarahnya
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada saat permulaan atau awal kemerdekaan
lebih banyak dilakukan pada tataran sosial kultural dan dilakukan oleh para
pemimpin negara bangsa. Yang tertuang didalam pidato-pidato para pemimpin
yang mengajak seluruh rakyat untuk mencintai Tanah air dan bangsa Indonesia,
adapun perkataan-perkataan yang tertuang didalam pidato para pemimpin tersebut
dapat mengajak dan membangkitkan semangat masyarakat dalam hal melawan
penjajah yang hendak kembali menduduki negara Indonesia pada saat setelah
kemerdekaan.

Apabila mengutip pada perkataan presiden pertama Repunlik Indonesia Ir.


Soekarno “Jangan sekali-sekali melupakan sejarah”, dalam perkataan tersebut dapat
dilihat bahwa sejarah memiliki peranan penting dalam setiap peristiwa yang ada
dinegara ini salah satunya yaitu dalam aspek pendidikan kewarganegaraan, karena
dalam sejarah kita dapat mengetahui perjuangan para pendiri bangsa atau founding
fathers yang telah mengorbankan tenaga bahkan nyawa dalam membentuk negara
ini. Dengan hal tersebut juga dapat menumbuhkan rasa kebangsaan dan cinta tanah
air bagi masyarakat nya.

b) Aspek Sosiologi

Apabila dilihat berdasarkan pengertiannya ilmu Sosiologi sebuah ilmu yang dimana
mempelajari kehidupan antar manusia. Dalam sebuah ilmu sosisologis maka
kemudian didalamnya sendiri terdapat kajian yang dimana tedapat latar belakang,
susunan, dan berbagi pola dari sebuah kehidupan sosial yang dimana terdapat dari
berbagai macam golongan dan juga kelompok yang dimana ada pada masyarakat,
kemudian disamping itu pula terdapat berbagai macam masalah sosial, perubahan,
dan juga berbagai pembaharuan yang dimana terdapat di dalam masyarakat.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa nilai-nilai pendidikan


kewarganegaraan sendiri dapat ditanamkan melalui kelompok-kelompok
masyarakat mulai dari kelompok inti seperti keluarga, yang dimana orang tua dapat
menamkan dasar – dasar pendidikan kewarganegaraan kepada anak – anak nya.
Adapun penanaman nilai – nilai kewarganegaraan didalam sekolah mulai dari
tingkat terkecil sampai perguruaan tinggi sebagai bentuk kelompok masyarakat
yang bergerak dibidang pendidikan. Selain itu basis – basis organisasi maupun
kelompok masyarakat juga wajib tetap mengacu kepada pancasila maupun UUD
1945 sebagai dasar negara atau konstitusi.

c) Aspek Politik

Pendidikan Kewarganegaraan yang bersumber pada aspek politik berasal dari


fenomena yang dimana terjadi pada kehidupan berbangsa di Indonesia itu sendiri
yang dimana tujuannya adalah agar kita mampu unutk melkaukan formulasi
terhadap berbagai macam saran tentang upaya dan juga sebuah usahayang dimana
kemudian akan berguna untuk melakukan perwujudan dari kehidupan politik yang
dimana ideal dan juga sesuai dengan nilai Pancasila.

Adapun penanaman nilai – nilai pendidikan Kewarganegaraan tersebut mengacu


pada kurikulum pendidikan yang diatur berdasarkan kebijakan pemerintah, dengan
adanya pengaruh politik maka muatan pendidikan tersebut juga menyesuaikan
dengan perubahan kebijakan dari masa pemerintahan masing-masing pemimpin
namun perlu di pahami bahwa perubahan kurikulum tersebut juga mengacu pada
kebutuhan maupun urgensi dari kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
masyarakatnya

Berdasarkan Aspek – Aspek yang menjadi sumber dari pendidikan kewarganegaraan tersebut
dapat menjelaskan bahwa Pendidikan kewarganegaran itu mengacu pada konstitusi sebagai
dasar dan identitas suatu negara namun dalam proses implementasi atau penerapan dalam
proses penanaman pemahaman terkait dengan pendidikan kewarganegaraan akan bersifat
fleksibel sesuai dengan kebutuhan dan urgensi dari kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
masyarakatnya namun tetap mengacu kepada dasar negara indonesia yaitu Pancasila dan UUD
1945 sebagai identitas negara kesatuan republik indonesia.

2. Studi Kasus

Dampak globalisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara


Globalisasi adalah kecenderungan umum terintegrasinya kehidupan masyarakat
domestik/lokal ke dalam komunitas global di berbagai bidang. Akibat adanya era globalisasi
membawa pengaruh kepada seluruh aspek, baik dari segi Pendidikan, Ekonomi, Sosial, IPTEK,
bahkan moral anak remaja pun mengalami perubahan. Globalisasi pada dasarnya dapat
membawa dampak positif dan negatif secara bersamaan. Dampak globalisasi yang paling terasa
dapat terjadi dalam beberapa aspek yaitu aspek ekonomi, sosial-budaya dan politik Dalam
aspek ekonomi, dampak positifnya adalah terbukanya pasar internasional sehingga
memungkinkan meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara, sedangkan
dampak negatifnya adalah hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyak
produk luar negeri yang diperjual bebas di Indonesia. Adapun dalam hal sosial – budaya akan
memberikan corak budaya baru, dan memberi dampak yang luas terhadap kebebasan budaya
setempat dan mengukuhkan domisi budaya barat dalam budaya masyarakat di negara-negara
berkembang melalui penjajahan baru, yaitu kebudayaan Dalam aspek politik, dampak
positifnya adalah adanya pemerintahan yang terbuka dan demokratis, sedangkan dampak
negatif yang dapat terjadi adalah adanya liberalisme yang memungkinkan adanya perubahan
ideologi bangsa.
Dalam hal tersebut dapat dilihat bahwa dalam proses perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi maka akan semakin terbuka lebarnya pintu antar negara di dunia, kemudahan
informasi dan komunikasi mengakibatkan mudah adanya percampuran budaya, ideologi dan
ekonomi, dengan begitu maka perlu adanya filter atau penyaring dengan tujuan untuk
mengurangi dampak negatif derasnya arus globalisasi yang cenderung lebih liberal atau bebas.
Pendidikan kewarganegaraan adalah merupakan salah satu solusi dalam hal menjaga identitas
suatu bangsa yang ditanamkan dimasing2 individu masyarakat nya khusus nya pada generasi
muda yang sedang mencari jati diri, penanaman nilai nasionalis tersebut dapat diharapkan
menjadikan masing-masing masyarakat nya dapat mengenali identitas negaranya, memiliki
pemahaman dan cinta tanah air.

Daftar pustaka
1. Tim penyusun buku ajar MKWU Ristekdikti. 2016. Pendidikan kewarganegaraan untuk
perguruan tinggi. Cetakan I. Jakarta: Ristekdikti
1. Haricahyono, Cheppy. 1995. Dimensi-Dimensi Pendidikan Moral. Semarang: IKIP
Semarang Press.
2. Https://manalor.files.wordpress.com/2015/02/pengaruh-globalisasi-terhadap-perilaku-
remaja1.pdf.
3. Http://mytanuraisah.blogspot.co.id/2011/07/pengaruh-globalisasi-terhadap-
perilaku.html.

Anda mungkin juga menyukai