Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA 4 KELOMPOK 4 PARALEL 01

Tahapan pelaksanaan penetasan telur ayam

Hari ke Prosedur Telur Ayam


1 Pemasukan telur ayam yang sudah diseleksi dan dibersihkan kedalam mesin tetas yang
sebelumnya sudah dihidupkan selama 24 jam dengan suhu 37-38°C dengan bak air
terisi dan ventilasi tertutup. Telur bagian tumpul berada diatas
2-3 Merupakan masa krisis pada telur karena sedang terjadi pembentukan embrio. Mesin
tetas tidak boleh dibuka
4 Peneropongan pertama dilakukan dengan alat sederhana menggunakan tabung yang
berisi lampu 40watt. Telur yang infertile langsung dikeluarkan dari mesin tetas. Pada
hari ke 4 ini juga dilakukan penyemprotan menggunakan disinfektan dengan kadar
10%. Ventilasi dibuka ¼. Mulai dilakukan pemutaran telur 3 kali sehari setiap pagi,
siang, dan sore
5 Ventilasi dibuka 1/3 .Telur diputar 3 kali sehari
6 Ventilasi dibuka ½. Telur diputar 3 kali sehari
7 Ventilasi dibuka penuh sampai ayam menetas. Telur diputar 3 kali sehari
8-17 Telur diputar 3 kali sehari. Tetap dilakukan pengontrolan suhu dan kelembapan mesin
tetas
18 Dilakukan peneropongan dan seleksi pada telur yang infertile. Telur yang infertile
langsung dikeluarkan dari mesin tetas dan dibuang
19-21 Telur tidak diputar lagi. Kelembapan udara dinaikkan. Mesin tetas tidak boleh dibuka
sampai ayam menetas. Pada kurun hari ke 19-21 ayam akan menetas. DOC yang baru
menetas dibiarkan didalam mesin tetas sampai bulunya kering

Tahapan pelaksaan penetasan telur puyuh :

Hari ke Prosedur telur puyuh


1. Seleksi telur puyuh :
 Berat telur (10-11 gr)
 Berbentuk oval
 Kulit halus, bersih, rata dan tidak retak
 Tampilan bintik telur puyuh terlihat jelas
 Pilih telur yang fresh atau umur telur tidak lebih 4 hari
 Pilih telur dari telur dari peternakan yang jelas, dengan indukan umur 2,5
bulan hingga umur 8 bulan
Pembersihan telur
 Dengan menggunakan kapas yang sudah dicelupkan kedalam desinfektan
dengan air yaitu perbandingan 1:10. Pembersihan ini untuk
menghilangkan kotoran dan membunuh mikroorganisme yang melekat
pada kulit telur.
Persiapan mesin tetas
 Dihidupkan selama 24 jam dengan suhu ruangan 37̊-38̊C diukur dengan
termometer, ventilasi tertutup dan bak terisi dengan air dengan penuh.
 Bak air penetasan harus dijaga jangan sampai kering dan penambahan
volume air dalam bak penetasan. Untuk menjaga kelembapan.
Peletakan telur
 Posisi bagian tumpul ada di atas / posisi telur berbaring dan rak penetasan
yang telah berisi telur dimasukan kedalam mesin tetas. Meletakan ujung
sensor thermostat tepat permukaan telur.

2  Biarkan telur didalam mesin tetas dan jangan balikan telur

3 Pembalikan telur
 Pembalikan telur yaitu sebanyak 3 kali sehari (pagi, siang 13.00-14.00,
malam jam 21.00). Minimal 2 kali sehari (pagi dan siang hari).
 Pertama balik dengan menyapu permukaan telapak tangan ke arah kiri.
Pembalikan selanjutmya gelindingkan ke arah kanan.

4. Penyemprotan Telur
 Penyemprotan telur dmulai pada hari ke 4 sampai penetasan dengan kadar
10 %.

5. Pembalikan telur puyuh


6. Pembalikan telur puyuh
7. Peneropongan telur
 Seleksi telur pengeraman.
 Teropong dengan sina lampur pijar 5 watt.

8-14 Pembalikan telur puyuh


15-16 Tidak ada pembalikan telur puyuh
17. Akhir penetasan
 Pada hari ke 17 telur puyuh menetas semua.
 Anakan yang baru menetas didiamkan dalam mesin sampai DOC benar-
benar sehat dan bulu kering sampai 12 sampai 24 jam.

18. Pindahkan dalam kandang indukan yang telah diberi pemanas lampu pijar dan
diberi alas sak bekas pakan ayam

Proses Penetasan Telur Itik

Setelah segala sesuatunya dipersiapkan dengan baik, maka saatnya melangkah ke proses
penetasan telur yang sebenarnya.Urutan kerja selama proses penetasan telur bebek  dari
hari ke-1 hingga ke-28 akan di jelaskan berikut ini :

Hari ke-1 sampai ke-3


o Masukkan telur ke dalam mesin tetas dengan Posisi Tidur atau Tegak (letakkan
bagian yang runcing di bawah dan bagian tumpul yang mengandung rongga udara
di posisi atas). Telur bisa langsung dimasukkan ke dalam mesin atau dihangatkan
(prewarming) terlebih dahulu dengan cara dilap perlahan-lahan secara merata
menggunakan air hangat.
o Cangkang Telur yang bersih akan memudahkan proses mengamati perkembangan
anakan bebek di dalam telur.
o Lakukan Candling  (peropongan telur). Telur yang ada embrionya ditandai
dengan munculnya bintik hitam seperti mata yang ikut bergoyang ketika telur
digerakkan dan disekitarnya ada serabut-serabut kecil. Jika tidak ada tanda
tersebut, telur dikeluarkan saja dan masih bisa dikonsumsi. Lakukan
Peneropongan telur ditempat gelap agar bayangan telur tampak jelas.
o Ventilasi ditutup rapat hingga hari ke-3.
o Kontrol Suhu antara (37,8-38,9°C) atau (100-102°F).
o Tambahkan air pada wadah jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.

Hari ke-4

o Pada hari ke-4 ini, telur perlu diangin-anginkan (pendinginan) dengan cara


membuka tutup mesin penetas selama kurang lebih 10-15 menit. Proses
mengangin-anginkan telur perlu dilakukan setiap 3-4 hari sekali sampai hari ke
25.
o Lakukan Proses Pembalikan Telur Harian. Disarankan telur di bolak-balik
minimal setiap 3 kali sehari dengan durasi tetap. Semakin sering makin baik.
Misalkan tiap 8 jam sekali, dimulai pagi pukul 06.00, siang pukul 14.00, dan
malam pukul 22.00.
o Lubang ventilasi mulai dibuka ¼ bagian.
o Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C).

Hari ke-5

o Pembalikan telur harian.


o Ventilasi dibuka ½ bagian.
o Kontrol suhu antara (37.8-38,8°C).

Hari ke-6

o Pembalikan telur harian.


o Ventilasi dibuka ¾ bagian.
o Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C)

Hari ke-7

o Pembalikan telur harian.


o Lakukan Candling untuk mengetahui perkembangan embrio (hidup atau mati).
Embrio mati ditandai dengan bercak darah atau lapisan darah pada salah satu sisi
kerabang telur. Sedangkan pada embrio yang tumbuh, semakin jelas penampakan
serabut yang menyerupai sarang laba-laba.
o Ventilasi dibuka seluruhnya.
o Penambahan air pada wadah jika jumlah air berkurang.

Catatan Penting : Segera keluarkan Telur tidak fertil dan Embrio mati yang di temukan
pada saat Candling. Jika dibiarkan, akan menjadi sumber Bakteri di dalam ruang mesin
penetas yang nantinya akan menghambat merusak telur-telur lainnya.

Hari ke-8 sampai ke-20

o Di hari ke-14, lakukan Candling untuk mengetahui embrio yang tetap hidup atau


sudah mati. Penampakan Embrio yang hidup akan terlihat mulai gelap dengan
rongga udara yang terlihat jelas.
o Pembalikan telur harian.
o Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C).
o Penambahan air pada wadah jika jumlah air berkurang.

Hari ke-21 sampai ke-25

o Pembalikan telur harian.


o Pada hari ke-21, lakukan Candling  lagi. Embrio mati ditandai dengan bocornya
lapisan rongga udara sehingga telur terlihat hitam semua.
o Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan tambahkan air ke dalam bak.

Hari ke-26 sampai ke-27

o Pembalikan telur dihentikan.


o Kontrol Kelembaban, lakukan penyemprotan air hangat pada telur jika
diperlukan (dengan semburan paling halus).
o Biasanya ada telur yang sudah mulai menetas di malam hari. Perlu dicermati,
jika ada telur yang susah pecah, perlu dibantu dengan tangan tetapi harus hati-
hati. Biasanya akibat cangkang terlalu tebal.
o Bersihkan cangkang dan kotoran-kotoran lainnya agar tidak mengganggu telur
yang belum menetas.

Hari ke-28

o Telur-telur sudah banyak yang menetas.


o Keluarkan cangkang telur dari rak agar ruangan lebih longgar.
o Pindahkan anakan bebek yang bulunya sudah setengah kering atau kering
seluruhnya ke tempat lain yang suhunya hampir sama dengan suhu ruang
penetasan
o Proses menetas biasanya berlangsung hingga hari ke-29
o Setelah semuanya selesai, mesin tetas dibersihkan dan difumigasi kembali untuk
persiapan proses penetasan berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai