PENDAHULUAN
Dalam setiap organisasi, himpunan, komunitas, maupun klub pasti memiliki sosok
yang dipercaya dapat melaksanakan koordinasi dan kontroling dalam setiap
kegiatan yang dijalankan, yaitu pemimpin. Tanggung jawab yang dibebankan
sangatlah besar karena pemimpin yang menentukan kemana arah tujuan sebuah
organisasi. Terdapat ungkapan yang mengatakan bahwa pemimpinlah yang
bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan suatu kegiatan. Sebagai seorang
pemimpin harus memiliki jiwa kepemimpinan, memandang semua anggota itu
sama yang membedakan ialah bagaimana kinerja dari setiap anggotanya untuk
memajukan suatu organisasi. Tidak memandang bahwa anggota merupakan
saudara ataupun bukan.
PEMBAHASAN
Kepemimpinan tidak bisa berjalan lancar jika tidak dengan metode kepemimpinan
strategis. Kepemimpinan strategis adalah kemampuan mengantisipasi, memiliki
visi dan misi, mempertahankan fleksibelitas, memberi kuasa kepada anggota
organisasi untuk menciptakan perubahan menuju arah yang lebih baik. Dengan
adanya kemungkinan sebuah organisasi dipimpin dan dikelola dengan buruk pada
zaman yang semakin maju ini maka diperlukan kepemimpinan yang strategis.
Untuk menjadi pemimpin pada abad ke-21 yang strategis dan efektif, seseorang
harus mengubah pola pikir kuno seperti melaksanakan kepemimpinan otoriter, hal
itu harus dihilangkan. Sebaliknya, seseorang pemimpin harus memiliki pemikiran
yang modern sehingga dapat menangani perubahan yang serba cepat.
Untuk menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah namun juga terdapat hambatan-
hambatan dari dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.
1. Faktor internal
Kurangnya motovasi, emosi yang tidak stabil, takut mengambil risiko,
tidak/kurang percaya diri, kemampuan kepemimpinan yang terbatas.
2. Faktor eksternal
Tidak adanya dorongan dari orang terdekat, bawahan, dan adanya tekanan.
KESIMPULAN